NovelToon NovelToon
SISA RASA “Kala Mantan Menggoda”

SISA RASA “Kala Mantan Menggoda”

Status: sedang berlangsung
Genre:cintapertama / cintamanis / Balas Dendam / Wanita Karir / Teman lama bertemu kembali / Pihak Ketiga
Popularitas:71k
Nilai: 5
Nama Author: Five Vee

Marsha Aulia mengira, ia tidak akan pernah bertemu kembali dengan sang mantan kekasih. Namun, takdir berkata lain. Pria yang mengkhianatinya itu, justru kini menjadi atasan di tempatnya bekerja. Gadis berusia 27 tahun itu ingin kembali lari, menjauh seperti yang ia lakukan lima tahun lalu. Namun apa daya, ia terikat dengan kontrak kerja yang tak boleh di langgarnya. Apa yang harus Marsha lakukan? Berpura-pura tidak mengenal pria itu? Atau justru kembali menjalin hubungan saat pria yang telah beristri itu mengatakan jika masih sangat mencintainya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Five Vee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

28. Rafael Telah Berbohong?

Suara ketukan pada pintu apartemen, membuat Marsha yang baru saja membuka matanya, menghela nafas kasar.

Pasalnya, waktu masih menunjukkan pukul enam lewat lima belas menit. Siapa yang datang bertamu sepagi ini?

Baru satu kaki menapaki lantai, Marsha teringat dengan Rafael. Apa mungkin mantan kekasihnya itu yang datang sepagi ini?

Ah, dengan cepat Marsha berjalan menuju pintu. Bukan karena sudah tidak sabar ingin bertemu Rafael, tetapi takut jika salah satu rekan kerjanya atau bahkan Chef Robby yang melihat pria itu lebih dulu.

“Aldo.”

Ternyata perkiraan Marsha meleset. Orang yang mengetuk pintu adalah Aldo. Namun, gadis itu juga menarik tangan teman culunnya itu dengan cepat.

“Ada apa, Sha?” Tanya Aldo bingung melihat tingkah Marsha.

Selain menarik tangan Aldo, gadis itu juga menutup pintu dengan cepat. Sehingga membuat mantan pria culun itu terkesiap.

“Nanti ada yang melihat.” Ucap Marsha. Ia kemudian mengambil air putih untuk di minumnya. Sudah menjadi kebiasaan setiap gadis itu bangun pagi, meminum air putih, walau tidak sampai habis satu gelas.

Aldo mengedikan bahu. Ia meletakan sebuah kantong kresek putih di atas meja dapur. Tanpa di persilahkan, pria itu kemudian duduk di atas sofa yang tersedia tak jauh dari tempat memasak itu.

Marsha menatap Aldo dengan tatapan memicing. Merasa tingkah pria itu tak jauh beda dengan atasannya.

“Apa itu?” Tanya Marsha kemudian. Pandangannya terarah pada bungkusan di atas meja.

“Sarapan.” Aldo kemudian melepaskan jas yang ia gunakan. Setelahnya pria itu menyandarkan punggung pada sandaran sofa.

Marsha mengangguk. Ia kemudian memeriksa isi dari kantong itu. Ada dua kotak bubur ayam. Dan Marsha tahu dimana Aldo membelinya.

“Kenapa dua kotak?” Tanya Marsha membawa kedua kantong itu ke tempat Aldo berada. Gadis itu pun duduk sedikit berjarak, agar bisa meletakkan kotak bubur itu di antara mereka.

Tidak ada meja makan. Ruangan apartemen itu akan semakin sempit jika di tambah meja makan di tengah-tengahnya.

“Aku juga belum sarapan, Sha.” Ucap Aldo polos.

Pria itu baru selesai mandi dan berpakaian, ketika Rafael menghubunginya untuk membawakan sarapan untuk Marsha yang sedang tidak enak badan.

“Lalu?”

Aldo menatap gadis itu. Marsha terlihat cantik meski baru bangun tidur. Pantas saja Rafael begitu tergila-gila dengan gadis itu.

“Rafael menghubungiku—

“Oke. Terimakasih untuk sarapannya.” Potong Marsha dengan cepat. Gadis itu pun menyerahkan satu kotak pada Aldo. Ia kemudian membuka miliknya.

“Apa kamu begitu tidak ingin mendengar tentang dia, Sha?” Tanya Aldo yang ikut membuka kotak bubur ayamnya.

“Menurutmu aku harus apa, Al? Membahas kenangan indah yang menyakitkan? Apa ada gunanya? Jika hanya menghadirkan rasa sakit.” Gadis itu melempar pertanyaan balik, sembari mengaduk bubur di dalam kotak.

Aldo menghela nafas pelan. Ia bangkit, berjalan menuju dapur. Ada sebuah kulkas ukuran sedang disana. Pria itu kemudian mengambil satu botol air mineral dari dalamnya.

“Apa kamu memiliki air yang tidak dingin?” Tanyanya dari dapur saat merasa botol yang ia pegang terlalu dingin untuk diminum sepagi ini.

“Ada di atas rak piring.” Ucap Marsha.

Aldo kemudian kembali dengan dua botol air yang tidak dingin.

“Minum dulu.” Ia memberikan botol yang sudah terbuka kepada Marsha.

“Apa perlu aku belikan galon air? Sepertinya, stok air mineral mu sudah sedikit, Sha. Tidak baik jika minum dingin di pagi hari.” Pria itu sengaja mengalihkan pembicaraan. Entah kenapa, ia merasa kasihan jika melihat Marsha bersedih.

‘Sadar, Al. Rafael bisa menghabisimu jika sampai kamu jatuh cinta dengan Marsha.’ Batin Aldo memperingati dirinya sendiri.

“Tidak perlu repot-repot, Al. Aku tidak mau banyak berhutang pada atasanmu.” Ucap Marsha sembari menghabiskan sisa buburnya.

Aldo menggeleng kencang. “Kali ini dari aku. Bukan dia. Murni kemauan aku, Sha. Setelah ini, kita pergi berbelanja. Aku lihat juga stok bahan makanan di kulkasmu sangat sedikit.”

Marsha mencebikkan bibirnya. Namun begitu, ia pun tidak menolak ajakan Aldo.

\~\~\~

Seperti biasa, jika Safa sakit Rafael selalu bekerja dari rumah. Mengingat ruang gerak Sandra yang terbatas, wanita itu tidak akan bisa menangani putri mereka sendirian jika sedang rewel.

“Makan yang banyak.” Ucap Rafael yang sedang menyuapi sang putri sesendok bubur putih.

“Aku tidak suka, papa.” Gadis itu menutup mulutnya. Kepala yang masih tertempel plaster penurun panas pun menggeleng pelan.

“Sedikit saja. Biar nanti, kamu bisa minum obat.” Bujuk Rafael. Tangan pria itu menggantung di udara, sembari memegang sendok berisi bubur.

“Tapi tidak enak, papa. Tidak ada lasanya.”

Rafael menghela nafas pelan. Ia memang meminta asisten rumah untuk membuat bubur putih dengan sedikit garam.

“Kamu makan ya, nanti kalau sudah sembuh, kita makan es krim yang banyak di hotel.” Rafael tidak kehabisan akal. Ia harus bisa membuat sang putri memakan sarapannya.

Namun gadis kecil itu masih saja menutup mulutnya.

“Jangan di paksa, Raf.” Sandra tiba-tiba masuk ke dalam kamar.

Rafael menghela nafas pelan. “Dia harus minum obat, San.”

“Tapi, Raf—

“San. Jangan biasakan memanjakan Safa. Dia sebentar lagi akan bersekolah. Bersosialisasi dengan teman dan lingkungan barunya. Aku tidak mau dia menjadi manja, karena apa-apa selalu kamu turuti.” Rafael berusaha berbicara dengan tenang. Ia tidak ingin Safa melihat dan mendengar pertentangan diantara kedua orang tuanya.

“Maafkan aku, Raf.” Ucap Sandra lirih.

“Aku tahu kamu menyayanginya, San. Aku juga sangat menyayangi Safa. Tetapi, ada kalanya kita harus tegas agar suatu hari nanti, dia bisa menjalani hidupnya sendiri ketika kita tidak berada di dekatnya.”

Sandra mengangguk paham. Ia kemudian mendekat ke arah ranjang. Melihat itu, Rafael meletakan bubur di atas nakas. Pria itu kemudian membantu sang istri agar bisa duduk di samping putri mereka.

“Tolong suapi dia. Aku mau mandi sebentar.” Rafael menyerahkan mangkok bubur kepada sang istri. Kemudian, pria itu pun keluar dari kamar sang putri, untuk membersihkan diri di kamar pribadinya.

“Kamu makan sedikit ya, sayang. Tidak mau papa marah ‘kan?” Ucap Sandra pada sang putri.

Safa akhirnya mau membuka mulutnya.

Baru dua suapan, sebuah denting ponsel mengagetkan Sandra. Ia melihat ke arah nakas. Telepon genggam milik Rafael tertinggal disana.

Tadinya, Sandra tak menghiraukan. Namun, seseorang sepertinya mengirim pesan beruntun, karena benda pipih pintar itu berdenting beberapa kali.

Dengan lancang Sandra mengetuk layar ponsel itu. Meski menahan rasa cemburu karena wajah gadis lain yang terpampang di layarnya, wanita itu tetap membaca pesan yang di tampilkan oleh pop up aplikasi berbalas pesan.

Terlihat nama Aldo disana. Sandra menekan jendela pesan itu, sehingga ia dapat membaca tanpa perlu membuka aplikasi di dalam ponsel itu.

“Bos. Aku sudah di apartemen Marsha.” Isi pesan pertama.

Dahi Sandra pun berkerut halus.

“Dia juga sudah sarapan.” Pesan kedua dengan sebuah foto kotak bubur yang telah kosong.

“Sepertinya, dia sudah lebih baik dari yang bos katakan kemarin.”

“Apa bos yang membelikan makan malam? Dia hanya makan sedikit.”

Isi pesan terakhir yang juga di sertai foto bungkusan makanan, membuat jantung Sandra berdetak lebih cepat.

Bukankah, kemarin Rafael mengatakan masih di kantor saat dirinya menghubungi pria itu?

Apa itu artinya, Rafael telah berbohong? Dia bersama Marsha kemarin?

1
Diah Ani Pratiwi
up
Ddek Aish
egois kamu San
mbok Darmi
sandra maunya apa mengembalikan rafael sebagai sahabatnya ngga mungkin lagi terjadi hati rafael sdh mati buat sandra hrs nya sandra tau itu, kamu lumpuh itu sdh takdir mu jgn bawa2 rafael dlm hidupmu, rafael dan marsha berhak bahagia bkn hanya ngurusin sandra demi kasihan
Karlina S. Wiratmadja
baru baca
Milla
Apaaa maksud sandra coba ??? minta mengembalikan sahabat sandra kepada marsya 🥺😔 helloo istri pemilik hotel YTH kenapa minta tolong nya sama marsya 🥺 marsya saja tidak tau gimana caranya dia menghadapi hati nya sendiri galau sedih marah benci cinta semua campur aduk nah ini ujuk2 datang mau minta tolong ngembali in sahabat nyaaa, yaaaa jelas lah meradang si marsya nyaaa hadeh 🤦‍♀️ kamu salah orang san
Muhammad Dimas Prasetyo
sebenernya masih selesai pembicaraan ini ya tapi keburu Marsha salah paham...usaha lagi san menjelaskan maksud kamu menemui nya
Noey Aprilia
Mngkin mksdnya sandra tuh,dia rela mlpas rafael sbgai suami....tp mreka msh bs brshabat ky dlu...gitooohhh...
cma marsha slh pham,mstinya kn marsha yg ngmong ky gt....scra sandra yg udh mrebut rafael.....
neni onet
sampe sini, aku jadi berbalik ga suka sama sandra, dari caranya bicara sama aldo terkesan klo niatnya ketemu marsha memang untuk jauhin suaminya. . .
Syirfa Ratih
masih belum bisa ditebak,ini si Sandra niatnya mau gmn,,,nyuruh Marsha menjauh lagi atau minta Marsha balikan LG sama Rafael... maaf y San,sulit buat untuk berprasangka baik padamu🤭 Krn rata" dmn" istri sah itu garang bgt kl suaminya berurusan sm wanita lain..Moga aja kamu wanita langka yang mau berlapang dada mempersatukan farael&Marsha...Krn mereka aslinya GK slh apa" tau" gara" kamu jd ikutan nanggung akibat perbuatanmu...
Mamah Reva: ayo kak lanjut lagi,,
Syirfa Ratih: wkwkwkwk typo kak..mw ketik Rafael kok malah jadinya farael ...baru nyadar jg ini🤣🤣
total 3 replies
Myra Myra
marsha pergi jew jauh dari hidup Rafael balik dari luar negeri kamu dah dapat pengganti yg lain ae thor....kasihan dia biar Rafael tahu x sbr nak tgk Rafael n Sandra kena karma tuk family Rafael skli...Baru tahu rasa
efvi ulyaniek
wdh maruk sandra...masih mau ninta kembalinya sahabatnya...minta cerai sambungkan lg rafael sama marsha...bukannya u minta marsha kesannya cm U aja yg menderita tanpa tau perasaan marsha sesakit apa...ayok lanjut lg...mau bgt kl up lg
Adinda Ramadhanti
Lumayan
Adinda Ramadhanti
Buruk
Milla
Ayo dong san satukan lagi cinta marsya dan rafael sudah waktu nya kamu untuk mengalah lebih baik melepaskan orang yang tak kan pernah bisa mencintai kamu daripada hidup tersiksa oleh kepalsuan dan fatamorgana soal safa nanti pasti dia mengerti 🥰
neni onet
garpu aja ya, pake P 😁
Author Amatir🍒: Iya ya 😅😅 pake f malah jadi kek orang Arab
total 1 replies
Muhammad Dimas Prasetyo
mau apa nih Sandra..mau bikin Marsha bahagia atau kecewa kedua kali nya
Aqil Aqil
mamx rafael egois ,sndra jg .
Noey Aprilia
Dfinisi orng tua yg ga adil y....
ank prtmanya yg bkin hmil ank orng,ank k 2 yg msti tnggung jwb....
pdhl dia jg tau kl ankny udh pnya kksih,tp lbh mmikirkn kbhgiaan orng lain....pnts aja rafael smp stres....
efvi ulyaniek
kok ada ya ibu egois kaya ibu miranda...suka bgt nyiksa anaknya...malah mentingin kebahagiaan mantunya
Yeni Astriani
lanjuuttt thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!