NovelToon NovelToon
A Dangerous Man ( Balas Dendam Sang Mafia )

A Dangerous Man ( Balas Dendam Sang Mafia )

Status: tamat
Genre:Tamat / Mafia / Kebangkitan pecundang / Dendam Kesumat
Popularitas:6.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: DF_14

Tidak ada yang menyangka bahwa dirinya masih hidup, semua orang menganggapnya sudah mati. Padahal dia telah tumbuh dewasa menjadi seorang pria yang berbahaya.

Adam Alvarez atau pria bernama asli Marvin Leonardo, pria berusia 28 tahun itu adalah seorang mafia berdarah dingin, karena kepiawaiannya dalam menaklukkan musuh membuat dia mendapatkan julukan A Dangerous Man. Namun, ada sebuah luka di masa lalu yang membuat dia bisa berbuat kejam seperti itu.

Saat dia masih kecil, dia dan ibunya diterlantarkan oleh sang ayah, hanya karena ayahnya sudah memiliki wanita lain, bahkan wanita itu membawa seorang anak perempuan dari hasil hubungan gelap mereka. Hingga berakhir dengan peristiwa pembunuhan sadis terhadap ibunya.

Karena itu Adam memanfaatkan Nadine Leonardo, putri tercinta ayahnya sebagai alat untuk membalaskan dendam terhadap ayahnya. Adam tidak akan memaafkan siapapun yang telah tega membunuh ibunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dewa Penolong

Hari ini cuaca begitu panas. Di negeri ini memang sulit sekali untuk mendapatkan pekerjaan, apalagi untuk lulusan SMA ke bawah. Karena itu ada banyak orang yang tergiur dengan informasi sebuah lowongan pekerjaan yang ada di sosial media.

Erza telah melakukan penipuan untuk menggaet korban dengan cara menyebarluaskan Informasi lowongan pekerjaan khusus untuk wanita, disana dia menuliskan membutuhkan pekerja wanita untuk bekerja di luar negeri dengan iming-iming gaji yang sangat besar.

Namun ternyata semua tipu daya yang dia lakukan kini telah mendapatkan 20 orang wanita yang sudah dia sekap di dalam truk besar, untuk di kirim ke luar negeri, mereka akan di pekerjakan sebagai pela-cur.

"Sebentar lagi pesanan anda akan siap melucur." Erza memberikan informasi kepada kliennya lewat panggilan seluler.

"Baiklah, aku tunggu di pelabuhan. Sudah aku siapkan uang untukmu." jawab sang klien, "Tapi mereka masih bersegel kan?"

Erza tertawa kecil, dia memperhatikan gadis-gadis yang usianya mungkin sekitar 17-20 tahunan di dalam dumb truk, kaki dan tangan mereka telah diikat, dan juga mulutnya di bekam oleh lakban hitam.

"Mmmhh... mhhhh... "

"Mmmhh... mhhhh... "

20 gadis itu ingin berontak namun sayangnya mereka tidak memiliki kekuatan untuk melarikan diri.

"Hahaha... anda tenang saja, saya jamin mereka masih bersegel."

"Bagus lah, segera kirim mereka padaku."

Klik!

Setelah menutup panggilan telepon, Erza menutup pintu truk itu, sementara atapnya sudah ditutupi serapat mungkin agar tidak ada yang melihat para korban di dalam truk.

"Markus dimana?" tanya Erza kepada salah satu anak buahnya.

"Markus sedang ada di tempat jagal."

Markus memang bertugas untuk mengeksekusi para korban yang diambil organnya.

"Baiklah kalau begitu kamu dan Baron segera kirim mereka ke pelabuhan, jangan lupa bawa uang 1 miliyar di Tuan andrew." titah Erza kepada Amar dan Baron.

"Baik, bos."

...****************...

Amar dan Baron kini sedang berada dalam perjalanan menuju pelabuhan, mereka sama sekali tidak punya hati nurani, truk yang mereka tumpangi berisi gadis-gadis tidak berdosa, yang mereka tipu mentah-mentah. Untuk dikirim kan ke seorang bandar bernama Andrew.

Andrew adalah seorang mafia yang menjual wanita untuk dijadikan pela-cur di luar negeri, dia juga penadah organ manusia. Dia hanya ingin menerima semuanya dalam keadaan beres, tinggal di jual lagi. Pastinya mendapatkan keuntungan yang sangat besar.

Sementara 20 orang gadis di dalam truk, mereka hanya bisa menangis, tak bisa berbuat apa-apa.

Di tengah perjalanan, Baron dan Amar melihat di kaca spion sepertinya ada sebuah mobil sport mengikuti mereka dari belakang.

"Sepertinya ada mobil yang mengikuti kita, siapa dia?" tanya Baron kepada Amar yang sedang menyetir.

Amar merasa tidak hati, dia rasa perbuatan bejat mereka diketahui orang lain, dia harus mempercepat laju truknya.

Namun terdengar jelas suara sebuah tembakan.

Zdoorr...

"Shitt!" Amar mengumpat, sepertinya ada yang menembak salah satu ban truknya, Amar terpaksa menghentikan truknya, dia melihat mobil sport yang dari tadi mengikutinya berhenti di depan truk.

Baron dan Amar merasa tertantang, mereka segera keluar dari truk, mereka berjalan mendekati mobil sport, lalu Baron menondongkan pistol ke jendela mobil sport itu.

"Cepat keluar bangsatt!" bentak Baron sambil menondongkan pistol ke arah jendela depan mobil sport.

Siapa lagi kalau bukan Marvin, walaupun wajahnya ditutup oleh masker. Dia telah memantau pergerakan gang The Bloods, karena Markus anggota gang The Bloods, dia yakin gangster ini yang bekerjasama dalam aksi pembunuhan mamanya.

Marvin berjalan keluar dari mobil dengan begitu santai, dia mengangkat kedua tangannya karena Baron menodongkan pistol padanya.

"Siapa kamu? Kenapa kamu menghalangi jalan kami dan menembak ban truk? Kamu telah berurusan dengan orang yang salah." Amar memperingati Marvin.

Marvin hanya menyeringai, "Sepertinya kalian benar, aku sudah berurusan dengan orang yang salah. Kalian bukanlah tandinganku!"

Setelah berkata begitu, dengan cepat Marvin menendang tangan Baron yang hampir saja menekan pelatuk. Sampai pistolnya terlempar jauh.

"Arrrggghhh!" Baron mengerang kesakitan, tangan hampir patah karena Marvin menendangnya dengan begitu keras.

"Brengsek!" Amar segera menyerang Marvin.

Dengan cepat Marvin menjatuhkan dirinya, mensleding kaki Amar, sampai badan Amar terjatuh.

Marvin melihat Baron ingin menghajarnya, dia melayangkan kakinya menendang wajah Baron, lalu menendang leher pria itu, dan melayangkan pukulan tepat dibagian dadanya.

Tubuh Baron ambruk ke aspal.

Amar sangat ketakutan sekali melihat Baron yang sudah tak berdaya, dia ingin mencoba melawan Marvin kembali, namu langkahnya terhenti begitu melihat Marvin menodongkan pistol padanya.

"Cepat lepaskan semua wanita yang kamu culik!" titah Marvin kepada Amar.

Padangan Marvin begitu tajam padanya, membuat Amar gemetaran takut pria itu menembaknya.

Amar menganggukkan kepala, dia segera berjalan ke arah belakang truk untuk melepaskan semua gadis di dalam truk itu. Marvin mengikutinya dari belakang sambil menondongkan pistol ke arah kepala Amar.

Amar segera melepaskan semua gadis disana, membuka tali yang mengikat kaki dan tangan mereka, lalu membuka lakban yang menutupi mulut mereka.

Semua gadis disana saling menatap dengan penuh kebingungan karena tidak tau apa Marvin pria jahat atau bukan, mereka hanya bisa saling menatap sambil menangis.

"Lebih baik kalian segera pergi, selamatkan diri kalian!" ucap Marvin kepada keduapuluh gadis di dalam truk itu.

Mereka rasa sepertinya pria bermasker itu bukan pria jahat, mereka segera keluar dari truk, dan berhamburan melarikan diri. Tak terbayangkan sebelumnya akan ada dewa penolong menyelamatkan mereka.

"Aku mohon, tolong jangan bunuh aku." Amar memohon ampun kepada Marvin.

Marvin sebenarnya memang tidak berniat membunuh Amar, karena dia ingin memberikan kejutan kepada Markus.

"Baiklah, aku akan membiarkan kamu hidup." Marvin membalikkan badan Amar, dia menulis sesuatu di punggung Amar dengan spidol berwarna merah.

"Aku hitung sampai 10, kamu harus berlari secepat mungkin, jangan sampai aku menemukanmu lagi."

Marvin mulai menghitung, "Satu..."

Amar segera berlari kencang, dia harus berlari sejauh mungkin agar Marvin tidak bisa mengejarnya.

Zdoor...

Sebuah peluru melesat mengenai tangan Amar.

"Arrrggghhh!" Amar mengerang kesakitan. Dia berlari semakin kencang sambil memegang tangannya yang bercucuran darah.

Bisa saja Marvin menembak kepalanya, namun pria itu harus hidup agar Markus dan Erza bisa membaca tulisan di punggung pria itu.

Marvin hanya menghela nafas melihat Amar yang tengah berlari. Padahal niatnya hanya ingin membalas dendam, namun tanpa dia sadari dia telah menolong orang-orang yang hampir saja dijadikan pela-cur oleh gang The Bloods.

Walaupun begitu, Marvin merasa dia bukanlah orang baik. Banyak orang yang telah mati ditangannya.

Drrttt... Drrttt...

Ponsel Marvin bergetar, ternyata ada telepon dari Dewangga, saat ini Dewangga bersama anggota gang Athena sedang menyerang kelompok mafia yang dipimpin oleh Andrew, di pelabuhan. Untuk memberikan efek jera pada mereka, dan menunjukkan gang Athena adalah kelompok mafia terkuat di negeri ini.

"Bagaimana? Apa sudah beres ?" tanya Marvin begitu mengangkat telepon dari Dewangga.

"Sudah, kami sudah menaklukkan mereka. Apa kau tau kami baru saja mendapatkan uang yang sangat banyak. Bisnis mereka memang gak main-main."

"Berapa banyak uang yang kalian dapatkan?"

"Entah lah, mungkin ada sekitar sepuluh koper."

Marvin berpikir sejenak, "Hmm... kamu buang saja uang itu, terserah mau kamu bakar, atau mau kamu berikan pada orang." Marvin tidak ingin bisnis seperti Andrew merajalela, karena itu uangnya harus dilenyapkan. Dia memang seorang mafia, namun dia bukan lah orang yang tega membunuh orang-orang yang tidak bersalah. Menculik orang, lalu membunuh mereka di ambil organnya, dan yang wanita di jual di jadikan seorang pela-cur diluar kehendaknya.

1
Teddy
Suka
ms. S
cerita yg sgt menarik dgn ending yg luar biasa,
Amanda Kayla
ngakak bangettt, sok iye lu marvinn
Adila Ahmad
bgus
Riyani Yahya
Luar biasa
elsaanisya
suka sama alur cerita dan bahasanya. Lanjut thor 💌
Ds Phone
itu lah nya orang yang tak harga kelurga nya sendiri
Ds Phone
apa meraka akan bertemu
Ds Phone
pada muka orang jahat
Ds Phone
ada cemas
Ds Phone
selamat kan dia
Ds Phone
apa dia selamat
Ds Phone
selamat hari lahir
Ds Phone
menesal dah tak gua
Ds Phone
sebab semua orang dah tahu
Ds Phone
itu lah nasib orang jahat tak ada hati perut
Ds Phone
apa dia dapat butik dengan selamat
Ds Phone
dia tak akan mati
Ds Phone
apa kah dia akan selamat
Ds Phone
bolih aja dia anak paman nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!