SURAT PERJANJIAN PERNIKAHAN
Genessa mengerutkan alisnya" apa apaan ini?" ujar Genessa dengan nada tidak suka.
"anda baca lah dulu nona" jawab Liam yang masih setia berdiri di dekat Harold.
"tidak. Saya tidak ingin terikat dengan sebuah pernikahan"tolak Genessa terang terangan.
Harold menarik satu sudut bibirnya melihat Genessa yang terang terangan menolaknya. "Ternyata gadis ini benar benar menarik. Saat semua wanita mengantri untuk naik ke ranjangku dia terang terangan menolak ku"batin Harold sambil mengesap rokoknya.
Seorang gadis yang lahir dari kedua orang tua yang di jodohkan demi sebuah warisan.
Ayahnya tidak mencintai ibunya.begitu pun sebaliknya.
Ayahnya mau menikahi ibunya demi mewarisi harta keluarganya.sedangkan ibunya mahu menikahi ayahnya demi menjadi desainer.
1 tahun kelahirannya.ayahnya menikah lagi dengan kekasihnya.dan ibunya tidak peduli. ibunya ada lah wanita yang gila kerja.
Dia tumbuh membesar dengan bibi yang menjaganya.ayah dan ibunya be
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Calon ayah bayi mu
Harold melangkah mendekati Genessa.
Cantik. Gadis ini sangat cantik. Batin Harold yang memandang wajah Genessa dari arah samping.
" kau suka tempat ini. " tanya Harold pada Genessa. Harold juga melihat pemandangan laut yang di sinari lampu lampu Resort itu. Dan ada masih ramai pengunjung yang masih bersantai.
Genessa masih menutup kedua bola mata nya sambil mengangguk " hm, tempat ini sangat indah... Aku tidak pernah datang ke tempat indah seperti ini " jawab Genessa sambil menghirup udara segar.
" mengapa kau tidak pernah ke tempat seperti ini."tanya Harold lalu kembali melihat ke arah Genessa.
Genessa tiba tiba terbahak mendengar pertanyaan Harold. " tentu saja karena aku tidak memiliki uang tuan" ujar Genessa masih tertawa.
Manis. Ini pertama kali gadis ini tersenyum tulus di hadapan ku, tanpa di buat buat.batin Harold memandang lekat Genessa.
Genessa langsung tersadar jika yang dia teman bicara itu ada lah Harold suami kejam nya.
Genessa langsung menghenti kan tawa nya." maaf" ujar Genessa lalu mengalih kan pandangan nya dari Harold.
" kau tidak punya uang? Bukan nya kau terlahir dari orang tua yang kaya raya. Apa lagi keluarga ibu mu. Bukan nya keluarga ibumu sangat kaya." tanya Harold pada jawapan Genessa tadi.
memang keluarga Harlyn lebih kaya di banding kan dengan ayah Genessa Amiltoniam.
Genessa tersenyum paksa pada Harold. " yang kaya orang tua saya tuan, bukan saya"ujar Genessa tersenyum kecut pada Harold.
" apa mereka tidak memberimu uang? "tanya Harold lagi. padahal Harold sudah mengetahui jawapannya.
Genessa diam saja tidak menjawab Harold. Genessa malas membahas masalah keluarga nya.
" pergi lah bersih kan tubuh mu." ujar Harold saat Genessa hanya diam saja tidak memjawab nya.Harold membalik kan tubuh nya ingin keluar dari kamar.
Tapi Genessa tiba tiba menarik ujung jas Harold.
Harold melihat tangan Genessa yang menarik jas nya lalu mengalihkan pandangan nya ke wajah Genessa.
" aku tidak memiliki baju ganti." ujar Genessa pada Harold.
" kau pergi saja di ruangan ganti. Baju mu sudah di siap kan di sana." ujar Harold menunjuk ke sebuah pintu di kamar itu.
Genessa mengerut" sudah di siap kan? memang berapa lama kita harus berada di sini? " tanya Genessa lagi.
" ada apa? Kenapa kau bertanya? " Harold balik bertanya pada Genessa.
" bagai mana dengan kuliah ku."
" Liam sudah mengurus nya. Lagi pula untuk apa kau kuliah Genessa. Aku juga tidak mengizinkan mu bekerja." ujar Harold lalu melangkah pergi untuk mengecek Resort nya semula.
" ya benar kata anda tuan. Terserah lah, setelah kau bosan pada ku. kau pasti akan mencerai kan ku. Tentu saja aku harus bekerja untuk menafkahi diri ku sendiri." ujar Genessa ketus saat Harold sudah menutup pintu kamar.
Sampai kiamat pun aku tidak akan memcerai kan kamu Genessa. Kau itu milik ku. Dan akan selalu menjadi milik ku.batin Harold yang mendengar ucapan Genessa sebelum dia benar benar menutup pintu.
Beberapa minit Genessa sudah siap dan menduduk kan tubuh nya di kasur sambil menunggu Harold.
Tidak lama Harold kembali ke kamar. "kau sudah siap. "tanya Harold.
Genessa mengangguk lalu memperhatikan Harold yang sudah berganti pakaian. Di mana dia berganti? Apa dia hanya menggantikan pakaian nya saja. Dan tidak mandi?. Batin Genessa.
" apa yang kau fikir kan Genessa. Kau berfikir jika aku belum mandi? Hanya berganti saja." ujar Harold lalu berjalan mendekati Genessa. " coba kau menghidu ku. Apa aku wangi atau tidak" Harold mendekat pipi nya pada hidung Genessa untuk menghidu nya.
Genessa reflex menghalang pipi Harold menyentuh hidung nya." anda bukan bayi. mengapa aku harus menghidu anda tuan." jawab Genessa sambil menahan wajah Harold.
"untuk menjawab bisikan hati mu Genessa. Dan iya, aku bukan bayi. Lebih tepat nya calon ayah bayi mu. " ujar Harold melihat wajah Genessa.
Blushhh
Wajah Genessa bak kepiting remus. Genessa malu mendengar Harold berbicara seperti itu. Genessa buru buru menjauhi Harold. Harold menahan tawa nya melihat Wajah Genessa yang memerah.