NovelToon NovelToon
MARNI

MARNI

Status: sedang berlangsung
Genre:Janda / Horror Thriller-Horror / Roh Supernatural
Popularitas:6.4k
Nilai: 5
Nama Author: Its Zahra CHAN Gacha

Cinta memang gila, bahkan aku berani menikahi seorang wanita yang dianggap sebagai malaikat maut bagi setiap lelaki yang menikahinya, aku tak peduli karena aku percaya jika maut ada di tangan Tuhan. Menurut kalian apa aku akan mati setelah menikahi Marni sama seperti suami Marni sebelumnya???

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Its Zahra CHAN Gacha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 3. Serangan tengah malam

"Mas,"

Suara Marni membuat Amar terkesiap. Wanita itu tiba-tiba saja berdiri di hadapannya. Entah kapan ia datang bahkan Amar tak menyadarinya.

Seperti biasa Marni selalu tersenyum manis saat menatap wajah suaminya. Senyuman yang selalu membuat lelaki manapun luluh tak terkecuali Amar. Lelaki yang begitu tergila-gila padanya hingga nekat menikahinya meski jarak usia mereka terpaut begitu jauh. Cinta memang tak memandang usia, ataupun kasta dan itulah yang dirasakan oleh Amar.

Malam itu Marni terlihat begitu cantik meksipun tanpa make up di wajahnya. Ia bahkan sengaja menggunakan gaun tidur seksi untuk menggoda sang suami. Sebagai seorang Janda, Marni tahu benar bagaimana cara menggoda suaminya. Sepertinya ia tahu jika suaminya itu sedang galau. Ia pun menghampiri Amar dan mulai mencumbuinya membuat bir*hi Amar seketika membara dibuatnya.

Siapapun tidak ada yang bisa menolak pesona Marni, apalagi saat wanita itu sudah memainkan kartu as miliknya.

Saat keduanya tengah bergumul, tiba-tiba terdengar suara sebuah benda jatuh tepat diatas atap kamar mereka.

*Brakkk!

Keduanya terkesiap dan menatap satu sama lain.

Seketika Amar langsung menghentikan aktivitasnya. Ia buru-buru bangun dan memakai pakaiannya. Ia merasa ada sesuatu yang aneh hingga harus mengeceknya.

"Maaf Dek, sepertinya kita tidak bisa melanjutkannya malam ini. Tiba-tiba saja perasaan ku tidak enak. Aku harus segera mengecek apa yang jatuh di atas sana!" ucap Amar

Marni hanya diam tanpa berbicara apapun. Ekspresinya begitu datar saat mendengar ucapan sang suami. Meski Amar heran dengannya namun ia tak punya waktu untuk bertanya saat itu. Baginya yang terpenting saat itu adalah mengecek benda apa yang jatuh diatas genting kamarnya.

Namun saat ia hendak meninggalkan kamarnya tiba-tiba Marni bangun sambil bersenandung.

Wanita itu turun dari ranjang dan merapikan penampilannya. Ia mengikat rambutnya yang terurai kemudian menggerakkan tangannya seperti seorang penari. Sambil menari ia pun bersenandung.

Suara begitu merdu dan anehnya. Marni menyanyikan lagu jawa kuno yang tidak di ketahui oleh sang suami.

"Lagu apa ini, kenapa liriknya seperti sebuah mantera," gerutu Amar

Marni terus meliuk-liukan tubuhnya sambil menggerakkan tangannya. Membuat Amar pun mengurungkan niatnya untuk meninggalkannya.

Ana kidung rumekso ing wengi

Teguh hayu luputa ing lara

luputa bilahi kabeh

jim setan datan purun

paneluhan tan ana wani

niwah panggawe ala

gunaning wong luput

geni atemahan tirta

maling adoh tan ana ngarah ing mami

guna duduk pan sirno

Marni terus meliuk-liukan tubuhnya sambil terus bernyanyi. Amar merasa ada yang aneh dengan istrinya itu. Bagaimana tidak wanita itu tiba-tiba pandai menari layaknya seorang penari profesional. Begitupun dengan lagu yang dinyanyiin kannya. Ia merasa Marni seperti tidak sedang bernyanyi, namun ia seperti seorang yang sedang membaca Mantera. Saat itu Amar berpikir jika istrinya itu tengah kerasukan. Hingga ia berusaha untuk menyadarkannya.

"Dek... Dek, sadar Dek," ucap Amar memberanikan diri mendekati wanita itu

Ia hanya ingin menyadarkannya, namun sayangnya Marni tak bergeming. Ia terus bersenandung sambil menari. Sepertinya Amar harus menggunakan cara lain untuk menyembuhkan wanita itu dari kesurupan.

"Apa yang harus aju lakukan??" ucapnya bingung

Tiba-tiba Amar di kagetkan dengan kemunculan bola api yang terlihat di kaca kamarnya.

"Banas pati, Teluh???" ucap Amar dengan wajah pucat

Ia buru-buru berlari kearah jendela kamar untuk menutup gorden kamarnya.

Saat Amar tengah ketakutan Marni justru berhenti bernyanyi. Wanita itu tiba-tiba jatuh ke lantai dan kejang-kejang.

"Argghhh!!" wanita itu tiba-tiba menggeliat tak beraturan membuat Amar panik

Lelaki itu terkesiap melihat tubuh sang istri menggelepar ke lantai dan kejang-kejang. Ia segera menghampiri wanita itu untuk menolongnya.

"Dek, kamu kenapa Dek," ucapnya panik

Kembali Amar di buat kaget saat mendengar sesuatu menghantam Jendela kaca kamarnya.

*Dug, dug!!

Bukan hanya suara benda yang terus menghantam jendela kamarnya, suara puluhan batu kerikil seperti jatuh menimpa genting kamarnya menambah suasana semakin mencekam.

*Kratak, kratak!

"Duh Gusti, apalagi ini," ucapnya dengan wajah panik

Sementara itu Marni masih kejang-kejang, ingin rasanya Amar menolongnya tapi ia tidak tahu bagaimana caranya.

"Dek bangun Dek, sadar Dek, sadar!" ucap Amar sambil menepuk-nepuk pipi sang istri

Tiba-tiba Marni tersadar membuat Amar terkejut saat melihat bola matanya yang berubah putih semua.

Tiba-tiba Amar merasakan bulu kuduknya berdiri saat melihat Marni tersenyum padanya. Wanita itu memperlihatkan gigi-giginya yang hitam membuat Amar seketika mendorong wanita itu.

"Argghhh!!"

Seketika Amar merasa bersalah saat melihat wanita itu kesakitan. Bagaimanapun juga harusnya ia tidak mendorongnya.

Ingin mendekat untuk menolongnya, namun tiba-tiba nyalinya seketika menciut, bulu kuduknya meremang saat mendengar alunan kidung kembali mengalun dari mulut istrinya.

"Sial, kidung itu lagi,"

Kali ini suara Marni terdengar lebih lirih hingga terdengar seperti seorang yang merintih.

*Brakkkk, Brakkk!!

Kembali sesuatu menghantam jendela kamar bertubi-tubi membuat Amar semakin ketakutan. Rasa penasaran membuat Amar memberanikan diri mendekat kearah jendela dan mengabaikan kondisi Marni.

Jantung Amar kian berpacu, tangannya bergetar saat memegang gorden yang menutupi jendela kaca tersebut. Baru sedikit ia membuka kain berwarna merah marun itu tiba-tiba ia dikejutkan dengan sekelebat cahaya berwarna merah yang melintas di depan jendela kamarnya.

*Wush, wush!

Pria itu segera menutup kembali gorden kamarnya. Niat untuk membuka Jendela pun diurungkannya. Matanya awas melihat cahaya merah yang terus bolak-balik menghampiri kamarnya.

"Sebenarnya apa yang terjadi, siapa yang mengirim banas pati itu, siapa yang berusaha mencelakai kami,"

Amar pun mundur menjauh dari jendela. Ia tahu benar jika bahaya sedang mengancamnya. Karena ia tahu benar jika bola api itu adalah sebuah tanda petaka, petaka yang bisa mengancam keselamatannya dan juga keluarganya.

Ia buru-buru menghampiri Rinjani yang masih tergolek di lantai.

Namun tiba-tiba ia menghentikan langkahnya hingga menabrak sesuatu.

*Buughhh!!

"Astaghfirullah hal adzim!" pekik Amar saat melihat sosok Rinjani berubah menjadi sosok yang menakutkan.

Ia buru-buru membalikkan badannya saat melihat Rinjani berdiri. Wanita itu menyeret kakinya seperti orang pincang berjalan mendekati jendela.

Amar hanya menahan nafas saat wanita itu melewatinya.

Marni dengan kasar menarik gorden kamarnya. Matanya melotot memperhatikan bola api yang terus mencoba menabrak Jendela kamarnya.

Mulutnya bergerak cepat seolah membaca sesuatu yang begitu asing di telinga Amar.

Teguh hayu luputa ing lara

luputa bilahi kabeh

jim setan datan purun

paneluhan tan ana wani

niwah panggawe ala

gunaning wong luput

geni atemahan tirta

maling adoh tan ana ngarah ing mami

guna duduk pan sirno.

1
Al Fatih
mulai terkuak satu per satu rahasia Marni dan ajeng
Heri Wibowo
percuma saja pasang susuk pemikat kalau di sentuh suami sendiripun tak bisa.
mars: iya. bener apa gunanya pake susuk coba
total 1 replies
Al Fatih
lho koq jadinya kayak gini yaa,, Marni berasa sendiri,, khodamnya kemana,, merajuk yaa,, kmrn di pertanyakan sama emak2...,, kau itu baik atw jahat sama amar....
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜Pirman 🦈
cemilannya bunga melati
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜Pirman 🦈
badannya Marni penghuninya nenek2
Heri Wibowo
Apakah Kodam penjaga Marni benar-benar sudah menghilang
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜Pirman 🦈
wanita kebaya itu setannya
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜Pirman 🦈
benda apa tuh
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
perjuangannya Amar begitu berat demi sang istri dia banyak cobaanya
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
saat ini musuh yang harus diwaspadai adalah Ajeng
@⍣⃝𝑴𝒊𝒔𝒔Tika✰͜͡w⃠🦊⃫🥀⃞🦈
mimpi seperti nyata
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜Pirman 🦈
kasihan Marni
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
pkok nya smgt kk thor
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kok aneh gitu kadang baik sama amar tp kenapa yahh apa ada dendam pribadi kodam marni itu
Al Fatih
Khodamnya Marni itu status nya gimana yaa,, baik atw jahat sama bang amar,, karna masak sama ustadz Rasyid dan bang damar agak sensi gitu
mars
khodamnya marni itu jhat atau baik sih,khodam itu katanya menjaga tapi malah menghilangkan nyawa suami2 nya atau gimna
Heri Wibowo
sepertinya mau ada serangan santet lagi
🍵𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌 𝒋ᷟ𝒖ⷽ𝒐ᷟ𝒔ⷽ𝒔๎🦈
kasihan ada2 saja yahh kapan bahagianaya
Al Fatih
santet lewat jabat tangan,, ngeri juga yaaa.....,,
Heri Wibowo
karena tidak bisa menyerang Marni maka Ajeng menyasar Amar
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!