Choki Zakaria atau yang biasa dipanggil 'Jack', adalah ketua geng motor yang ditakuti di kotanya mendadak harus menikah dengan Annisa Meizani karena kesalahpahaman dari para warga.
Annisa, seorang gadis muslimah dengan niqob yang menutupi sebagian wajahnya ini harus ikhlas menerima sikap cuek Jack yang mengira wajahnya buruk rupa.
Sikap Jack berubah setelah tau wajah Annisa yang sebenarnya. Bahkan ketua Genk motor itu menjadi pria penurut dan manja di hadapan istrinya.
Akankah niat Jack untuk bertobat mulus tanpa hambatan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon chibichibi@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab#28. Sebuah Tantangan.
"Aku akan tetap ikut kemanapun suamiku tercinta ini pergi," jawab Eliana dengan senyum menggodanya.
"Apa tidak sebaiknya kau tetap di sini sayang. Bagaimana jika nanti putra kita kembali dan tak ada satupun orangtuanya yang menyambut?" bujuk Alberto agar Eliana merubah niatnya.
"Kau tenang saja, Honey. Aku punya mata-mata yang memantau pergerakan Choki. Dia pasti akan mengabariku jika anak itu sudah tidak tahan dengan kehidupannya. Lagipula, jarak dari sana kesini tidak berapa lama naik pesawat, sayang. Aku akan tetap mendampingimu, kau jangan khawatir," jelas Eliana tetap memasang senyum semringah.
"Aku bukan anak kecil yang perlu kau jaga. Bahkan putra kita saja bisa kau percayai dengan baby sitter berapa belas tahun yang lalu. Bahkan sekarang saja kau menyediakan mata-mata. Kau ini kenapa?" protes Alberto yang masih berusaha menahan emosinya.
"Honey, putraku tidak akan mengkhianati wanita ini hanya karena godaan perempuan laknat di luar sana. Tetapi kau ... kau itu bagaikan magnet yang bisa menarik besi karatan sekalipun," jelas Eliana seraya berjalan mendekat ke arah suaminya.
Setelah dekat, ia kalungkan kedua lengan di leher Alberto.
"Kau ini, terlalu banyak menelan gosip artis. Seharusnya seorang istri itu mem percayai suaminya," ucap Alberto masih dengan bada bicara yang normal.
"Honey, kau lupa ya. Aku pernah mempercayaimu Tujuh belas tahun yang lalu. Tapi, kenyataannya apa? Kau hampir saja terjerat ulat bulu yang gatal," sahut Eliana. Dengan tatapan matanya yang tajam dan seringai penuh arti di wajahnya.
"Itukan dulu sayang. Sekarang aku sudah tua. Lagipula, aku akan melibas mereka sekalipun hanya lewat di hadapanku," ucap Alberto.
"Justru itu, semakin tua tapi kau semakin sukses sayang. Apa kau tidak tau, jika sugar baby itu banyak sekali berkeliaran. Dan, mereka mengincar para sugar Daddy yang manis dan berkantung tebal sepertimu. Oh, tentu aku tidak akan rela," ucap Eliana lagi, seraya berbisik lembut di telinga suaminya itu.
"Tapi Eli, aku ingin kali ini engkau ada untuk putra kita. Apalagi, pada saat ini dirinya sudah tergelincir semakin jauh. Kau tau, aku ingin dialah yang mewarisi semua kekayaanku. Karenanya, Zakaria harus benar-benar beristrikan wanita yang berpendidikan serta berasal dari keluarga yang sepadan," tegas Alberto.
"Honey, kau tenanglah. Aku juga tidak sedang main-main mengurus masalah putra kita. Aku pastikan kalian kedua pria ku tidak akan pergi kemanapun dan tetap berada di sisiku," tandas Eli.
"Oh Tuhan, Eli." Alberto pada akhirnya menyerah. Lagipula, ia pun telah menempatkan Rocky untuk memantau keadaan sang putra sesekali.
Alberto sungguh sudah kehabisan kata-katanya saat ini. Ia tak tau lagi harus berkata apa untuk meyakinkan istrinya itu.
Alberto hanya bisa menghela napas. Pupus sudah harapannya terbebas dari belenggu sang istri.
"Aku sudah mempersiapkan semuanya. Kita berdua tinggal berangkat saja," jelas Eliana lagi.
"Hemm."
Kau beruntung memiliki Eli, Alberto. 😁
Pergilah kalian, biarkan Choki menikmati kehidupannya bersama Annisa.
__________
"Halo, Bang Jack. Ada yang minat nih sama hapenya. Bisa dateng ke markas kan?" tanya Rudi yang menjadi kaki tangan Choki di Genk motor Speed, melalui sambungan telepon seluler.
"Oke, kalo bisa kamu jemput aku di supermarket Indoapril di perempatan jalan Bhakti," jawab Choki.
"B–baik Bang."
Rudi pun memutuskan panggilannya dan terbengong.
"Aku, kamu?? Sejak kapan??" Rudi nampak menggaruk kepalanya meski tak gatal.
Sekejap kemudian ia teringat pesan dari ketuanya itu.
"Gung. Gue mau jemput ketua, lu jagain nih markas baek-baek!" titah Rudi pada kawannya yang berbadan besar itu. Sehingga jika ada angin kenceng maka, Agung akan bersembunyi di balik sesuatu yang besar dan berat. Atau, dirinya akan terseret oleh angin tersebut.
"Siap Men!" jawab Agung singkat.
Rudi menyalakan motornya dan melaju. Di persimpangan ia di hentikan oleh beberapa orang bermotor.
"Mana ketua lu! Apa dia lagi hibernasi? Atau di Bopeng udah berhasil bikin dia di kremasi?" cecar pria dengan rambut berwarna hijau, anting di sebelah telinganya serta tato hampir di sekujur tubuhnya. Pakaiannya cukup menjelaskan bahwa dirinya adalah anak jalanan sejati.
"Ketua masih hidup dan baik-baik saja. Sorry, udah buat lu kecewa," jawab Rudi dengan ekspresi remeh.
"Cih!" pria itu meludah sembarangan.
"Kalo emang ketua lu masih hidup, buktiin nanti malem dia harus nongol ke arena. Gue, Jhoni Yes Papa nantang dia balapan malam ini!" ujar pria itu yang mengaku bernama Jhoni.
"Heh, ketua gue gak biasa ngeladenin Genk kapcai Kek klean!" cibir Rudi, karena kelompok ini tidak menggunakan motor jenis kopling. Tetapi matic.
Brakk!!
Jhoni sengaja menabrakkan motornya kepada Rudi hingga pria itu hampir terjatuh dari kendaraannya.
"Anjjng lu, Jhon!!"
...Bersambung ...
nya blm sadar pikiran dan hati hanya dunia beserta materi ya hanya doa anak Soleh Solehah ygjelas juga karena Pencipta yg menentukan🙂↕️