NovelToon NovelToon
Amanah Cinta Yang Ternoda

Amanah Cinta Yang Ternoda

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Konflik etika / Selingkuh
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: FR Nursy

Naya seorang istri yang sedang hamil harus menerima takdir ditinggal suaminya karena kecelakaan. Pada saat sedang dalam perjalanan ke kampung halaman, suaminya yang bernama Ammar jatuh dari Bus antar kota yang ugal-ugalan.

Sebelum Ammar tewas, dia sempat ditolong oleh sahabatnya yang kebetulan mobilnya melintas di jalan tol. Tak disangka Ammar menitipkan amanah cinta kepada sahabatnya bernama Dikara yang berprofesi sebagai dokter.

Padahal saat itu Dikara sudah bertunangan dengan seorang wanita yang berprofesi sama dengannya.

Akahkah Dika menjalani amanah yang diberikan sahabatnya? Atau dia akan tetap menikahi tunangannya?

Apakah Naya bersedia menerima Dikara sebagai pengganti Ammar?

Cinta adalah amanah yang diberikan Allah SWT terhadap pasangan. Namun bagaimana jadinya jika amanah itu dinodai oleh pengkhianatan?

Yuk lah kita baca selengkapnya kisah ini!

Happy reading!💕

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon FR Nursy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16 Ammar Belum Kembali

"Naya sayang. Kumohon menikahlah dengan Dikara. Hanya dia yang bisa kupercaya menjagamu dan anak kita. Aku sudah tidak kuat lagi..."

Dalam video tersebut, Ammar berbicara dengan nada yang terbata-bata, matanya terlihat lelah dan sedih. Di dalam video itu pun jelas terlihat Dikara begitu panik melihat sahabatnya berada di ujung maut. Yang membuat Ibu Ammar terharu, ketika Dikara membimbing anaknya mengucapkan dua kalimat syahadat sebelum akhirnya pergi untuk selamanya.

Ibu Ammar menonton video tersebut dengan berulang-ulang, merasa sedih dan terharu oleh kata-kata Ammar. Ia merasa bahwa Ammar telah meninggalkan amanah yang sangat berat bagi Dikara, dan ia tidak tahu bagaimana Dikara akan menghadapi tanggung jawab tersebut. Ia lalu menatap Dikara yang tengah menunduk.

"Ibu... saya tidak tahu apa yang harus saya katakan pada tunangan saya," Dikara berkata dengan suara yang bergetar, masih menunduk.

Ibu Ammar mengusap bahu Dikara dengan pelan.

"Dikara, Ibu tahu amanah ini begitu berat bagimu. Apalagi menyangkut masa depanmu. Ammar memberi amanah padamu karena ia tahu kau adalah sahabat terbaiknya. Ia merasa hanya kaulah yang bisa menjaga istri dan anaknya. Tapi kalau kau merasa berat dengan tunanganmu, kau berhak untuk menolaknya. Ibu tidak bisa memaksamu untuk melaksanakan amanah tersebut. Jodoh maut hanya Allah yang menentukan. Jadi kalau menurut Ibu, hal ini perlu adanya campur tangan Allah untuk mengambil sebuah keputusan, karena yang mengetahui masa depanmu hanya Allah. Apa Naya sudah tahu masalah ini?"

Dikara menggeleng lemah, "Aku belum sanggup mengatakan hal ini, Bu. Ia baru saja kehilangan suaminya. Tidak mudah seorang wanita melupakan kenangan manis bersama suaminya,"

"Katakan saja sejujurnya, setelah kau mendapat hasil dari sholat istikharahmu. Baik Naya mau pun tunanganmu. Mereka harus tahu keputusanmu. Saran Ibu jangan dulu bertemu mereka sebelum ada keputusan yang jelas. Ibu harap siapa pun yang menjadi jodohmu kelak, jaga dia dengan baik karena pernikahanmu adalah amanah yang suci tanpa ternoda oleh penghianatan. Jadilah laki-laki setia!"

Dikara menatap Ibu Ammar dengan intens. Nasehatnya begitu menusuk kalbu. Dikara meraih kedua punggung tangan Ibu Ammar kemudian menciumnya.

"Terima kasih Ibu. Ibu adalah Ibu kedua setelah Ibu kandungku. Terima kasih sudah memberikan nasehat bijak padaku sehingga aku merasa lebih tenang,"

"Ibu minta, Dika di sini dulu ya! Sampai pemakaman Ammar selesai. Ibu hanya punya Bela yang menemani Ibu selama ini. Entah bagaimana perasaan Bela begitu tahu kakak kesayangannya meninggal?"

Ibu Ammar kembali menangis. Ia memahami hubungan anak-anaknya yang begitu erat.

Beberapa menit kemudian, di depan teras terdengar suara motor terhenti. Pemiliknya memasuki rumah tersebut. Ia hanya bergeming sambil menjatuhkan kresek belanjaan.

Tatapannya tertuju pada peti jenazah yang masih ada di samping sofa.

"Assalamualaikum..." suaranya tercekat di tenggorokan.

"Bu, Jenazah siapa?" tanya Bela dengan suara bergetar.

Ibu Ammar menghampiri bungsunya, kemudian memeluknya.

"Dia kakakmu, Ammar. Kita ikhlaskan Ammar diambil Allah, Nak!" Ibu Ammar membelai kepala gadis berhijab coklat.

"Kak Ammar pulang? Tapi kenapa pulang dalam keadaan tak bernyawa, Bu? Apa yang sudah terjadi pada kak Ammar, Bu?"

Ibu Ammar membingkai wajah bungsunya dengan deraian air mata.

"Kakakmu terjatuh dari mobil bus yang ia tumpangi saat perjalanan menuju ke sini. Sopir bus itu ugal-ugalan," jelas Ibu dengan suara bergetar.

"Tidak mungkin Bu, tidak mungkin kak Ammar pergi hanya karena terjatuh. Kak Ammar orang yang kuat. Saat jatuh dari pohon saja kak Ammar hanya tertawa. Kak Ammar itu kuat. Kak Ammar pasti hanya bercanda kan Bu? Kak Ammar pasti sedang tidur. Kak Ammar bangun! Lihat Bela! Bela sudah lulus SMA sekarang. Buka matamu kak, buka!" Bela menangis dengan pilu.

Ibu mencoba menarik tubuh gadis itu dengan pelan, lalu memeluknya lagi. Sepersekian detik Bela tidak sadarkan diri.

Beberapa jam kemudian setelah proses pemakaman selesai, Dikara tidak langsung pulang. Ia memohon pada Ibu Ammar agar ia tetap ada di rumahnya sementara waktu untuk menenangkan diri.

Ibu Ammar mengangguk dan memeluk Dikara.

"Tentu saja, Dika. Kamu boleh tinggal di sini selama kamu mau. Anggap ini rumahmu juga," ibu Ammar berkata dengan suara yang lembut.

Dikara merasa lega dan berterima kasih kepada ibu Ammar. Ia memutuskan untuk tinggal di rumah Ammar untuk sementara waktu, tidak hanya untuk menenangkan diri namun ia ingin membantu acara tujuh hari Ammar.

"Dokter Irwan untuk beberapa hari ke depan aku tidak bertugas dulu. Aku minta dokter tidak memberitahukan tentang permintaan Ammar kepada Amanda. Biarkan aku yang akan menyampaikannya langsung pada Amanda. Aku di sini dulu. Semoga selama di sini, aku sudah mendapatkan keputusan yang terbaik untuk masa depanku,"

"Baiklah dokter Dika. Aku harap dokter baik-baik saja di sini. Semoga Allah memberi jalan terbaik buatmu,"

Dikara tersenyum, seraya menepuk bahu dengan pelan.

"Makasih ya! Hati-hati di jalan!"

"Baik. Bu, kami pamit ya! Assalamualaikum..."

"Waalaikumussalam..." jawab keduanya kompak.

Dikara menatap mobil ambulans yang membawa dr. Irwan menuju Jakarta. Ia bergeming.

Ibu Ammar kemudian mempersilakan Dikara untuk beristirahat di kamar Ammar, dan Dikara menerima tawaran itu dengan berat hati. Kenangan bersama sahabatnya itu sudah pasti akan mampir dalam kalbunya.

××××

Di dalam sebuah kamar rawat inap tampak Naya sedang membuai bayinya sehingga secara perlahan matanya menutup, tertidur dengan tenang.

Entah harus berapa lama lagi ia berada di rumah sakit tersebut. Belum ada kepastian, menurutnya keadaan tubuhnya baik-baik saja, namun dokter belum memperbolehkan ia keluar dari rumah sakit tersebut.

"Dok, saya mohon izinkan saya pulang," Naya untuk kesekian kalinya memohon pada dr. Meila.

Dokter Meila tersenyum, "Sebenarnya Ibu sudah boleh pulang. Tapi maaf karena belum mendapat izin dari dr. Dikara, jadi kepulangan Bu Naya ditunda sampai dr. Dikara kembali dari Garut,"

"Garut? Memangnya dr. Dikara masih di Garut, dok?"

"Menurut informasi seperti itu, Bu Naya. Oiya semuanya sudah normal. Yang penting bagi Ibu menyusui makan makanan yang sehat dan teratur ya Bu! Asupan sayur, buah sangat penting untuk menunjang pertumbuhan si bayi. Maaf bayi cantik ini namanya siapa Bu?"

"Saya beri nama Shakayla Nadria,"

"Nama yang indah,"

"Ya bayi peninggalan suamiku yang sangat berharga. Kuharapkan ia selalu menjadi penenang jiwa karena ketaatannya pada Allah. Ssshhhh... saya sangat sedih, dok. Sebentar lagi idul fitri, sedih rasanya tidak ada suami yang mendampingi," curhatnya pada dr. Meila.

"Sabar ya Bu. Semoga Bu Naya segera mendapatkan ayah pengganti yang sayang pada dede Sha,"

Naya menatap dr. Meila dengan tersenyum, lantas menggeleng pelan.

"Belum berpikir ke arah sana dok. Saya sangat sayang pada Mas Ammar. Sulit rasanya kalau harus melupakan kenangan manis hidup bersamanya," Naya menatap langit-langit, menerawang jauh.

"Kalau Allah berkehendak, mengapa tidak Bu?"

Naya menatap tajam dr Meila yang serius dalam berucap.

1
Ney Maniez
waduhhh gagabah😌
Ney Maniez
manaa add clon suami mau nikah, trs berpaling,,, siapa yg memahami 😂😂
Ney Maniez
ini kok jadi beban hidup oranggg...
Dika klo milih naya,, cinta ma Amanda nya cuma secuil
Ney Maniez
klo pake logika yaa mn mauu nikah inn,, yaa gak🤭😂
Ney Maniez
klo di rl gk bkal mauu tuhh nanggung amanah 🤭🤭
Ney Maniez
egois lahh, klo mutusin amannda gt ajj
Ney Maniez
kampung ibuku
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Itu bukan Ammar bubtapi menantumu yg baru 🤭
𓆉︎ᵐᵈˡMurni𝐀⃝🥀
waduh Naya bisa bisanya mengatakan kalau Dika adalah calon suaminya padahal orang tuanya tau Naya adalah istri Amar🤭🙉
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Alhamdulillah,semoga ini jalan terbaik untuk Naya dan anaknya 🤲
🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Pesan buat Amanda. Terima kenyataan bahwa tidak semua orang yang kita temui di takdirkan untuk bersama kita selamanya. Sebagian hanya hadir untuk memberikan pelajaran atau pengalaman. Meskipun kadang meninggalkan jejak menyakitkan.
🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ: Aamiin ya rabbal alamiin 🤲🤲. kadang yang menurut kita baik belum tentu Allah menakdirkan untuk kita. lebih baik menerima takdirnya saja karena yang maha kuasa lah yang lebih mengetahuinya
Ñůŕšý: Semoga Amanda bisa menerima kenyataan hidupnya
total 2 replies
🏠⃟🌻͜͡ᴀs🍁Bila❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Terkadang air mata menjadi pilihan terbaik. Disaat rasa sedih tak bisa di jelaskan dengan kata-kata. Ada saatnya kita tak punya pilihan lain. Selain terdiam dan mencoba menerima keadaan. Karena inilah yang namanya kehidupan.. semangat terus Naya karena semua orang tak mau juga di berikan cobaan secara mendadak tapi yang namanya takdir tidak ada yang tau. jadi harus menerima dengan lapang dada dan sabar ikhlas atas semuanya.
Ney Maniez
yaa knp lose contact,,, slh sendiri,, yg paling penting itu komunikasi
Ney Maniez
move on
Ney Maniez
mungkin salah paham
Ney Maniez
wahhh masa lalu blm selsai
Ney Maniez
yaa gakk lahhh,, gk se simple ituuu/Grimace/
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Kamu memang wanita beruntung Naya 😄
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Dika jd suami dan ayah pengganti 🤭
𓆉︎ᵐᵈˡMurni𝐀⃝🥀
moga aja Naya mau menerima cinta Dikara untuk menggantikan Amar sebagai suaminya.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!