Hans, CEO Muda yang arogan dan terkenal Mesum ini, salah meniduri wanita yang di kira wanita malam yang telah dia pesan, namun ternyata Seorang gadis pekerja di hotel tersebut, yaitu Lianne Lindsey, gadis yang masih berusia 20 tahun...
.......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Benci
Ceklek!
Lianne menoleh pada pintu yang berbunyi karena di buka oleh seseorang dari luar, beberapa detik kemudian, mata Lianne langsung membulat sempurna melihat wajah pria tersebut.
“K—kau .... ” tunjuk wanita itu pada pria yang baru saja memasuki kamar. Siapa lagi kalau bukan Hans.
Tanpa sadar Lianne memundurkan langkah nya ke belakang dengan bulir bening yang membasahi pipinya.
Hans tersenyum tipis dengan tangan yang ia masukkan ke dalam saku celana, lalu berjalan mendekati Lianne.
“Ja—jangan mendekat!” pekik Lianne mundur secara perlahan.
Hans tidak menjawab sama sekali, ia terus mendekati wanita itu dengan langkah lebarnya. Sedangkan Lianne semakin di buat was-was oleh Hans.
“Aku bilang jangan mendekat! Kalau tidak aku akan—” mata itu membola bersamaan dengan kalimat nya yang terhenti saa tiba-tiba Hans mengungkung nya pada dinding.
“Ternyata gadis yang aku tiduri mempunyai wajah yang cantik, ah, sekarang kau bukan gadis lagi,” ujarnya membelai lembut wajah Lianne
Lianne menggigit bibir bawah, dengan cepat ia tepis kasar tangan milik Hans . “Jangan menyentuh ku, brengsek!” sentak nya emosi.
“Kenapa? Bukan kah aku sudah menyentuh—”
Tanpa sadar Lianne langsung meludahi wajah tampan itu dengan derai air mata yang terus membasahi pipinya. Hans lantas menatap tajam Lianne dan mengambil tisu untuk membersihkan wajah nya itu.
“Berani-beraninya kau meludahi ku,” ujar Hans membuang tisu itu ke sembarang arah.
“Apa kau ingin kejadian kemarin terulang kembali?” tanya-nya mencengkram erat tangan lentik Lianne
“Pria brengsek! Cepat lepaskan aku!” teriak Lianne memberontak sekuat tenaga, tapi nihil, usaha nya sia-sia.
“Jangan memberontak! Jika tidak, aku akan—”
Plak!
Wajah Hans tertoleh saat mendapati tamparan keras di pipi kanan nya. Hans lantas menatap Lianne dengan kilatan amarah yang menguasai dirinya. “Setelah meludahi ku, kau berani menampar ku?!” hardik Hans membuat Lianne ketakutan di tempat.
“Sepertinya ... Kau ingin kejadian kemarin terulang lagi,” ujar pria itu dengan nada serak nan berat.
“Ti—tidak, tolong jangan lakukan hal itu lagi padaku.” Lianne menggelengkan kepalanya pelan memohon agar Hans tidak melakukan nya lagi.
Bukannya merasa kasihan melihat wajah iba dan ketakutan itu, Hans malah mengangkat tubuh Lianne dan menjatuhkan nya pada ranjang. “Ini hukuman karena telah meludahi ku dan menampar ku,”
Srek!
Dengan kasar, Hans merobek baju yang di kenakan oleh Lianne, setelahnya Hans mencium leher Lianne hingga meninggalkan bekas di sana.
“Ti—tidak!”
“Aaahh!”
▪️▪️▪️
“Hiks .... ”
Lianne mengeratkan pegangan nya pada selimut yang membaluti tubuh nya itu dengan derai air mata meratapi nasib nya.
Lianne semakin hancur, Lianne semakin kotor, masa depannya juga semakin berantakan karena ulah dari Hans.
“Apa kau ingin terus menangis seperti itu?” alis kiri Hans terangkat seraya membenarkan pakaian nya agar tidak terlalu berantakan.
Lianne tidak menjawab nya sama sekali, tangisan nya semakin terdengar keras membuat Hans menghembuskan nafas kasar.
“Ka—kau, p—pria jahat! Brengsek! A—aku membenci mu, hiks!” maki Lianne dengan kilatan amarah memuncak, matanya memerah dengan bulir bening membasahi pipi.
Hans hanya diam memandangi wanita itu, tanpa sadar ujung bibir nya tertarik menyunggingkan senyum sinis. 'Ternyata, wanita ini berani berkata kasar juga kepada ku, apa dia tidak tahu siapa aku?’ batinnya segera mengalihkan pandangan.
“Diam lah, telinga ku bisa hancur mendengar suara mu itu,” celetuk nya berlalu pergi dari sana, meninggalkan Lianne yang masih menangis.