NovelToon NovelToon
Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Pernikahan Karena Sebuah Wasiat

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: Chiqi17

Lili gadis cantik yang masi berada di bangku SMA harus menikah dengan laki laki yang bahkan ia tidak kenal sama sekali gara gara sebuah wasiat dari bapaknya.

Ia di jodohkan dengan rendi pria tampan dan populer di sekolah. Rendi adalah anak muda yang suka pergaulan bebas seperti anak muda lainnya. Yang selalu melakukan kenakalan remaja seperti balapan liar, mabok dan bahkan terlibat dengan dunia gelap.

" Apa pendapat kak rendi soalnya perjodohan ini?" tanya lili pada rendi

" Entah la mungkin gw bakal menerimanya" ucap rendi yang sudah benar2 merasa tertarik kepada lili apa lagi ketika melihat lili yang terlihat lebih cantik dari pada di foto

" Mungkin aku juga bakal menerima perjodohan ini kak" ucap lili kepada rendi

Rendi yang mendengar kata kata itu sontak kaget, ketika semua orang yang di jodohkan akan merasa tertekan dan marah akibat pernikahan yang mereka tidak inginkan tapi beda dengan mereka. Apakah kehidupan mereka akan tenang walaupun mereka saling menerima!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chiqi17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16.Batal kencan

Kini rendi sudah mengendarai motornya menuju apartemen miliknya dengan kecepatan penuh. Setelah sampai di apartemennya ia langsung masuk ke dalam dan mendapati ibu dan istrinya yang masi duduk di sofa ruang tv. Ia pun langsung datang dan menghampiri mereka.

" Mama belum pulang?" Tanya rendi dan ikut duduk di samping ibunya 

" Nunggu kamu ren kok lama banget. Yaudah mama pulang ya " Ujar mira sambil berdiri hendak pergi.

" Kok buru buru banget ma?" Ucap lili yang masi belum puas mengobrol dengan mertuanya itu

" Iya li mama mau pulang to rendi sudah pulang. Kasian papa kalo mama tinggal lama lama" Ucap mira meminta izin untuk pulang 

" Mau di anter gak ma" tanya rendi

" Gak usah ren supir mama udah dateng dari tadi kok" Jawab mira yang kemudian langsung pergi dari ruangan tersebut.

" Hati hati ma" ucap serempak dari rendi dan lili

" Iya."

Melihat mamanya yang sudah pergi rendi pun langsung menghampiri istrinya dan mulai duduk di sampingnya. " Li sakit gak? " Tanya rendi sambil memegang tangan lili yang sedang memar

"Jangan di pegang sakit kak." Ucap lili yang langsung melepaskan tanganya dari tangan rendi.

" Besok aku gak usah berangkat sekolah, gak tega aku ninggalin kamu." Ujar rendi yang merasa bersalah karena ninggalin lili dan jadi seperti ini.

" Gak usah kak, lagian lili udah gak papa kok." 

" Aku masi mau nemenin kamu li."

" Sekolah aja kak, nanti ketingalan pelajaran." Ucap lili yang emang tidak mau Rendi sampai bolos pelajaran gara gara dirinya.

" Aku belajar gak belajar sama aja sama sama dapat nilai bagus."

" Iya dah yang paling pinter. Tapi kan lebih enak sekolah kak, aku aja Sekarang udah kangen sama sekolahan." Ucap lili getir karena sedang di Skors 

" Kamu kangen sama sekolah apa sama tu cowok." Tuduh rendi kepada lili

" Cie kakak cemburu ya hahahaa" ucap lili bercanda 

" Iya la cemburu!, suami mana yang liat istrinya di deketin cowok lain gak cemburu!." Ucap rendi jujur.

lili yang mendengar itu pun sontak langsung kaget dengan apa yang ia dengar, entah ini perasaan senang atau kesal yang membuat lili bingung. " Kak rendi jangan ngomong gitu dong kalo lili baper gimana." Ucap lili yang kemudian memalingkan mukanya 

" Li liat aku." ucap rendi yang kemudian mulai memegang pipi bagian kanan dan kiri lili dengan kedua tangannya agar muka mereka berhadapan. Mereka yang saat ini sedang menatap mata satu sama lain membuat lili gugup dan detak jantungnya pun mulai memompa dengan lebih cepat.

" Li aku suka sama kamu " ujar rendi dengan suara yang lembut memberi tahukan perasaannya yang sudah dari dulu tersimpan rapat.

Lili yang mendengar itu sontak langsung kaget dengan apa yang ia dengar, jujur ia juga sayang dengan Rendi tapi hanya sebatas kakak dan adik. Rendi sangat baik kepadanya dan membuat lili semakin nyaman saat bersama dengan dirinya.

Rendi yang melihat lili yang hanya diam saja langsung mengerti, ia tau perasaan lili jauh berbeda dengan perasaan yang ia miliki dan rendi sangat paham itu. " Li kamu gak usah jawab sekarang aku akan menunggu kamu " ucap rendi dan hanya di angguki oleh lili.

Mereka masi dalam posisi yang sama, cukup lama rendi menatap waja ayu sang istri sampai akhirnya rendi mulai mendekatkan wajahnya mendekat ke arah sang istri. Lili yang melihat wajah rendi yang mulai mendekat ke arahnya pun sepontan langsung menutup mata karena ia berfikir bahwa rendi akan menciumnya ia juga mulai sedikit memanyunkan bibirnya agar lebih mudah saat berciuman nanti.

 CUP

Kecupan dari rendi yang mendarat di kening sang istri membut lili langsung kaget dan membuka matanya. Ia yang berfikir Rendi akan menciumnya di bibir membut lili benar benar terlihat seperti orang mesum. " Ahhhhh malu banget." Gumam Lili yang kemudian langsung melengoskan mukanya malu

Setelah mencium lili rendi langsung pergi ke ruanganya yang setiap malam ia pakai untuk tidur. Ia kemudian pergi ke balkon dan mulai menyalakan rokoknya. setelah menikah rendi selalu merokok di tempat lain yang jauh dari istrinya karena ia tidak mau asap yang ia timbulkan di hirup sang istri.

" Gak percaya gw hari ini ngomong kek gitu ke lili." Gumam rendi di sela sela aktifitas rokoknya.

Lili yang melihat rendi pergi dari sofa pun langsung pergi ke kamarnya. Saat di kamar tidur ia langsung merebahkan tubuhnya diatas bad king size tersebut. Ia benar benar sedang mencerna apa yang rendi ucapkan dan apa yang saat ini ia rasakan. 

" Aaaa otak gw lemot benget si." Ucap lili sambil mengacak acak rambutnya sambil menguling gulingkan tubuhnya di atas bad tersebut. Tapi saat ia asik dengan dunianya sendiri rendi tiba tiba datang dan langsung masuk kedalam kamar tersebut.

"Kak rendi mau apa?" Tanya lili heran ketika suaminya masuk ke dalam kamar

" Oh, Ini aku bawain kamu susu." Ucap rendi dan meletakan satu gelas susu hangat di atas meja samping kasurnya.

" makasih kak. Ehm anu kak rendi tidur di sini aja." Ucap lili sedikit gugup karena merasa kasihan dengan rendi yang selalu tidur di lantai dan beralasan futon tipis 

Rendi yang mendengar itu jelas sangat senang dengan tawaran lili, tentu ia ingin tidur di sana. tidur dengan lili dan memeluknya adalah impian rendi. Tapi ia urungkan, rendi sadar kalo dia tidur di sini mungkin saja sesuatu yang lebih jauh bisa saja terjadi.

" Keknya gak bisa li, aku takut makan kamu kalo di sini." Ucap rendi yang kemudian pergi meninggalkan kamar tersebut 

Lili yang mendengar itu bingung dengan kata kata rendi " kok makan, maksudnya apa!." 

Waktu menujukan jam lima pagi lili terbangun dari tidurnya karena merasakan badannya yang masi sakit semua. Ia kemudian memutuskan untuk keluar dari tempat tidur itu dan pergi menuju dapur. ia berinisiatif untuk memasak sesuatu untuk sarapan kali ini. Setelah sampai didapur lili kemudian langsung bersiap siap untuk memasak tumis kangkung dan juga telor dadar.

Saat ia mulai memotong bumbu lili tersadar karena tangannya sobek dan gak bisa ia gunakan. Sampai akhirnya lili memutuskan untuk membuat roti bakar agar lebih simpel. Setelah memasak sarapannya lili kemudian berencana untuk menyusul suaminya yang ada di kamar sebelah itu tapi ia di kagetkan ketika pintu utama di buka, dan memunculkan suaminya dengan pakaian olahraga.

" Kak rendi habis kemana?" tanya lili yang melihat suaminya itu baru masuk ke dalam rumah.

" Habis joging li," ujar rendi dan menghampiri istrinya itu.

" Aku udah masakin roti bakar kak, nanti di makan ya." 

" Iya nanti aku makan. aku mandi dulu ya " ucap rendi yang kemudian langsung pergi menuju ruangannya.

Lili juga pergi ke kamarnya ia berniat pergi jalan jalan sendirian, pergi kesuatu tempat mumpung ia sedang diskors. Ia kemudian mengambil dress yang pendeknya seatas lutut yang berwarna cream dan di padu padankan dengan sepatu but yan berwarna hitam dan tas yang berwarna cream juga.

" Kayaknya cocok kalo kaya gini" guman lili yang saat ini sedang menatap dirinya di cermin. Saat lili sedang asik memutar ke kanan dan kekiri melihat dirinya yang terlihat cantik tiba tiba rendi datang dan langsung masuk ke dalam kamar itu.

" Li kamu mau kemana?." Tanya rendi saat melihat penampilan istrinya yang terlihat cantik.

" Kak rendi kalo masuk tu ketuk dulu kek, lili kan kaget." Protes lili karena merasa malu

"Heheh maaf Li kebiasaan, jadi kamu mau kemana? " 

" Lili mau centralpark soalnya lili belum pernah kesana." 

" Sama siapa? " taya rendi rendi khawatir 

" Sendiri "

Mendengar kata itu Rendi langsung menghampiri istrinya yang masi berdiri di depan cermin " Ha sendiri? yaudah sama aku aja li ya." ucap rendi yang takut kalo terjadi apa apa pada istrinya itu.

" Ih gak usah kak, kak Rendi sekolah aja lili juga udah besar kok brani kemana mana sendiri." Ucap lili meyakinkan suaminya 

" Gak pokoknya tunggu bentar, aku mau ganti baju dulu!." Ucap rendi yang kemudian langsung pergi menuju lemarinya yang masi tersimpan di kamar itu. Rendi langsung mengambil baju kaos hitam oversize dan juga celana cargo pants yang di padu padankan dengan sepatu berwarna putih. Dan langsung masuk kedalam kamar mandi.

Setelah mereka selesai bersiap siap lili langsung mengajak suaminya itu untuk makan roti yang tadi ia sudah buatkan, tapi saat mereka asik menyantap makanan itu tiba-tiba ponsel rendi berbunyi dan mendapati notifikasi telepon dari vino sahabatnya, ia pun langsung mengangkat panggilan telepon itu.

" Hallo napa vin?" Tanya rendi pada vino di sebrang sana

" Ren gw bisa minta tolong lu gak." Ucap vino dengan nada getir

" Apa.?" Tanya rendi 

" Tolong mintain gw izin kan lu punya relasi di sekolahan gara gara lu pinter!." Ucap vino memohon 

" La emang lu gak berangkat sekolah kenapa?" Tanya rendi yang penasaran dengan temanya ini.

" Gw kesiangan ini aja baru bangun, sekalian mintain izin satria sama bisma juga ren" ucap vino yang emang saat ini ia satria dan juga bisma tidur di basecamp gara gara mabok.

" Gak bisa vin gw juga gak berangkat sekolah!." Ucap rendi jujur karena ia ingin kencan dengan lili dan langsung mematikan teleponnya.

Tutt Tuttt Tuttttt

" Anjir di matiin sama rendi katanya dia juga gak berangkat ke sekolah." Ucap vino kepada teman temanya 

"La terus kita gimana kan kita udah gak berangkat tiga kali yakali bakal dapat sangksi." Ucap bisma

" Kita paksa si rendi masuk sekolah." Ucap santria yang saat ini sudah berdiri di atas motornya. " Dia ma enak gak berangkat sekolah juga nilainya ok ok aja mangkanya gak pernah di hukum tapi kalo kita udah pasti bakal kena." Timpal satria 

" Iya bener kata Satria vin jalan satu satunya biar kita tidak di hukum ya rendi harus berangkat sekolah buat nyebarin kata kata manis ke guru di sana agar kita gak di hukum." Ujar bisma memberi saran dan mulai pergi menghampiri motornya.

" Yaudah gw ma ikut aja" ucap vino yang ikut menaiki motornya 

Mereka pun kemudian mulai melajuhkan motornya dengan kecepatan penu menuju apartemen milik rendi. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk sampai di apartemen milik rendi hanya butuh lima menit saja dan mereka sudah sampai di depan apartemen milik rendi mereka pun langsung mengetuk pintu apartemen rendi dengan tergesa gesa.

Tok tok tok

Lili yang mendengar suara ketukan pintu pun langsung membuka pintu tersebut. dan betapa terkejutnya ia ketika melihat yang datang adalah sahabat dari suaminya itu dengan pakaian yang cukup aneh. ada yang hanya memakai singlet dengan celana color dan ada yang memakai sarung dan yang paling parah Satria yang hanya memakai kolor tampa memakai atasan.

" Masuk kak." Ucap lili yang membukakan pintunya lebih lebar

Bukanya masuk mereka mala diem mematung menatap ke arah cewek yang ada di depannya. Mereka saat ini hanya bengong terpukau melihat lili yang terlihat sangat cantik dengan dressnya cream tersebut. "Cantik " ucap mereka serentak memuji kecantikan lili.

Rendi yang melihat lili dari tadi diam di depan pintu dan tidak menyuruh tamunya masuk pun langsung menghampirinya. dan melihat siapa yang datang yang bisa bisanya membuat istrinya dari tadi berdiri di depan pintu. Tapi ketika rendi tau siapa yang dateng malah membuat ia emosi dan kesal dengan sahabatnya yang menatap bengong ke arah istri tercintanya itu, Rendi kemudian menarik lili agar berada di belakang tubuhnya.

" Netes tu air liur lu pada!." Ucap rendi ketus dengan kelakuan teman temanya.

Teman temanya yang sedari tadi bengong pun langsung tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara rendi.

1
Sri Ramadaniah
lanjut dong jangan nyendat nyendatn
Yoko Littner
Udah lama banget ga baca cerita sebagus ini. Makasih, thor!
TAE.MI.PATRON
Mantap lah!
indah 110
Jiwa saya terkoyak!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!