Tulisan kesekian ku semoga kalian suka..
Cerita ini adalah fiktif belaka jika ada kesamaan tempat, nama dan cerita itu bukan kesengajaan.
Dalila Sena Garwita menjadi pengantin pengganti saudara angkatnya yang di jodohkan oleh keluarganya dengan seorang Billioniare yang kejam dan pemain wanita yaitu Gilbert Ray Abraham.
Bagaimana kisah mereka, apakah Lila bisa mengubah suaminya yang terkenal kejam dan Cassanova?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
# Dee Demam
" Dee...?!! seru Nadia
" Bunda...!! teriak Dee melihat Nadia dan Riko juga Mita mendekat ke arah nya.
Sementara Ray spontan menoleh pada orang yang disebut bunda oleh Dee.
Deg...
" Nadia, Riko..!! seru Ray melihat sosok yang memenggil gadis cilik disampingnya.
" Ray..!! ka.. kamu apa kabar? tanya Nadia dengan sedikit tergagap.
" Baik Nad.. gimana kabar kalian? Dee anak kalian? entah mengapa Ray tiba-tiba menanyakan hal itu.
" Iya dia anak kami " Jawab Riko cepat
" Adik... maafin kakak yaa.. buat kamu ilang..hiks hiks.. " ucap Mita mengalihkan pandangan para orang dewasa di sekitar mereka.
Dua gadis cilik yang saling berpelukan menyalurkan kasih sayang.
" It's okey kak.. mom selalu bilang, kita nggak boleh takut.. karena Allah selalu bersama kita" jawab Dee mengingat pesan sang mommy kala panik
" Anak bunda kamu nggak papa nak? tanya Nadia memeluk gadia kecil itu ,menciuminya dengan bertubi-tubi
" Nggak papa bun, tapi.. maaf aku sempat rusakin hp tante itu..untung ada om Ray.. tapi, tadi om Ray ganti hp tante itu, jadi bolehkah Dee pinjam uang Daddy buat ganti uang Om Ray tanya Dee dengan wajah merasa bersalah
" Dee.. nggak usah di ganti, om ikhlas kok.. " ucap Ray membelai rambut Dee dengan lembut.
" Alhamdulillah.. terima kasih om, aku sayang om... muach!! entah dorongan dari mana atau mungkin karena pertalian darah antara mereka kental hingga saat ini mereka dengan alamiah mengalir dengan perjalanan takdir mereka.
" Astaga Dee... kamu begitu terlihat bahagia bersama Ray.. dia Daddy mu nak, Ray maafin aku.. belum bisa kasih tahu bahwa Dee adalah anak mu dengan Lila " batin Madia melihat kedekatan ayah anak itu.
" Seandainya Lila tau, betapa Dee sangat bahadia sekarang dalam dekapan daddy nya.., pasti kamu nangis La.. " batin Riko.
" Ya Allah.. kenapa hatiki sangat senang saat dia melakukan hal. kecil seperti itu, Dee betapa kamu bagai magnet dalam diri ku.. " batin Ray
" Kenapa gw rasa ada yang janggal dengan mereka, Nadia terlihat nangis saat melihat Dee mencium Ray.. dan Dee,betapa gadis kecil ini membuat keangkuhan seorang Ray enam tahun belakangan langsung runtuh" batin Mike melihat interaksi keluarga Riko dan Ray.
" Sayang.. udah kan, kita harus pulang.. " ucap Riko mengulurkan tangannya pada Dee.
" Oke ayah, Om Dee pulang dulu yaa... terima kasih buat semuanya, Dee pasti akan kangen om ,soalnya Dee juga harus pulang ke Surabaya" ungkap Dee panjang lebar.
" Oke kalau gitu, nanti kalau om kangen Dee.. boleh kan om main ke Surabaya? tanya Ray dan penuturannya membuat Nadia dan Riko saling pandang
" Boleh kok ya kan bun, Yah..? kata Dee menanyakan pada Nadia dan Riko
" Emm.. ehh.. boleh dong, pasti nya.. " ucap Nadia sedikit merasa gugup.
" Makasih Ray, buat bantuannya.. kita pamit, main main ke tempat ayah, kita disini tiga hari lagi.. " ucap Riko dengan penuh basa basi.
" Insyaallah, apa belum ada petunjuk tentang adik kalian, aku sudah berusaha sampe sekarang.. belum juga menemukannya... maaf, aku sebagai suami adik kalian merasa gagal melindungi bahkan lebih tepatnya akulah penyebab dia pergi" ungkap Ray dengan mata yang sudah mengembun
Dorongan hati Riko membawanya memeluk, laki-laki yang notabenenya iparnya itu
" Sabar bro, bini lo mungkin sedang bimbang antara ingin bersama kamu atau melupakanmu, berdoalah semoga Allah memberikan dia hati yang ikhlas untuk hubungan kalian, dan kami mohon jika suatu saat dia kembali ,jangan pernah memaksa untuk dia kembali padamu, tapi.. berjuanglah buat dia kembali dengan cara baik dan berikanla cinta dan kasih sayang yang tulus untuk membuat dia kembali padamu" pesan Riko sudah tentu membuat Ray merasa ada yang aneh, namun dia menepisnya dengan pikiran-pikiran buruknya.
" Tentu aku akan berjuang, buat mendapatakan dia dengan cara baik Ko.. " jawab Ray dengan cepat.
.
.
Sementara di tempat berbeda Lila merasakan, jantungnya berdebar kencang entah mengapa, dia teringat Deeba dan juga Ray bersamaan.
" Kenapa tiba-tiba aku keingetan mereka secara bersamaan? gumam Lila sedang ada di kantin Rumah Sakit.
" La.. Lila, kamu baik-baik saja? tanya Gunawan seorang Dokter yang saat ini bertugas bersama Lila dan juga perawat bernama Mirna.
"I ....Iya ..aku baik-baik saja dok, cuma keingetan Dee saja " ucap Lila sedikit gugup
" Memang Dee kemana? tanya Mirna
" Ikut ke Jakarta sama ayah bundanya " jawab Lila.
" Owhh.. ,anak kamu bule yaah.. ternyata selera kamu oke juga,ayahnya Dee bule apa ? tanya Mirna yang sangat penasaran dengan hidup Lila.
Memang awalnya semua orang atau pegawai yang mengenal Lila menganggap Lila gadis namun, saat Dee datang ke Rumah Sakit menegaskan kalau Lila sudah mempunyai anak, memang waktu itu ada Riko disana karena Dee memanggil dengan sebutan Ayah menganggap Riko adalah mantan suami Lila karena setahu mereka Lila tinggal di Lamongan dan Riko di Surabaya,dan Lila menyebut Riko dan ada sebutan lain yaitu bunda.
" Maksudnya? tanya Lila bingung
" Ayahnya Dee La, yang kemaren ke sini ayahnya Dee.. mantan suami kamu kan?? ucap Mirna tak ragu
Uhuk Uhukk
Lila tersedak minum,saat mendengar pertanyaan Mirna yang membuat dirinya kaget.
" Hahhh... kak Riko, dia ayah nya Dee juga sekaligus kakak iparku ,dan dia bukan mantan suami ku.. oke Mirna?? " ucap Lila santai
" kok..
" Hemmm... sudah lah jangan pernah menanyakan hal pribadi, karena kamu nggak akan sanggup mendengarnya. " ucap Lila dengan sedikit kesal.
.
.
.
Saat malam hari, Lila pulang kerja dia merindukan sang putri yang membuat dia juga khawatir. Dari siang tak ada kabar dari sang kakak, soal keadaan putrinya, dan sial nya ponsel kedua kakak nya kompak tak ada yang aktif.
"Ada apa ini, kok tumben nggak ada yang aktif." gumam Lila mencoba menghubungi sang kakak.
Sementara di Jakarta, Dee yang sedang demam tinggi membuat Nadia sangat merasa bersalah, pasti peristiwa siang tadi membuat dia merasa ketakutan.
" Mas gimana ini, apa sebaiknya kita hubungi Lila " ucap Nadia saat sedang meng kompres Dee.
" Besok aja, kita lihat perkembangannya..semoga aja dia segera membaik." ucap Riko mencoba menenangkan sang istri.
" Ini salah kakak, nggak bisa jagain adik bu.. " ucap Mita sedih.
" Kakak nggak salah, disini Ayah yang salah.. karena nggak bisa jagain dua putri kecil ayah, sekarang kakak tidur, adik besok pasti sembuh" ucap Riko menepuk-nepuk pelan punggung sang putri dan merengkuh tubuh kecil itu pada pelukannya.
Keesokan harinya Dee sudah merasa lebih baik, cuma sedikit merasa lemas.
Sementara Lila menghubungi ponsel Dee.. dan dengan perasaan senang, Dee.. menekan tombol hijau mengangkat panggilan sang mommy.
" Mommy...!! seru Dee yang pertama kali melihat wajah sang mommy
" Sayang kamu kok kayak pucet gitu, trus itu kenapa ada penurun panas di kening kamu, Dee sakit? tanya Lila nerasa khawatir
" Iya semalan aku pusing, tapi.. udah nggak papa mom.. Dee juga udah baikan liat mommy " ucap Dee merasa kasihan melihat sang mommy yang terlihat cemas.
" Oke.. sekarang tutup telponnya, Dee.. makan trus minum obat, inget.. jangan lupa istirahat.. jangan biarin mommy cemas nak" ucap Lila dengan berusaha untuk membendung air matanya.
Rasa yang sangat menyakitkan saat melihat Dee sakit, dia tak ada untuk sang putri.
Bersambung..
Lanjut lagi nggak hari ini?
Cuma pengen minta like sama vote, syukur² dikirimin kopi sama kembang tujuh rupa buat bikin mood ku tetap stabil..
mampir juga yuk ke novel aku☺❤
kasihan Lila dapat yg bekas