Karena jebakan yang dilakukan oleh kakak tirinya, Pagi itu Anggun mendapati dirinya berada di dalam selimut yang sama di atas tempat tidur bersama dengan seorang CEO yang dia tahu berwatak kejam dan bengis.
Satu bulan kemudian Anggun mengetahui dirinya sedang hamil. Karena tidak ingin hidup dia dan juga Papanya berada dalam bahaya, Anggun memilih untuk pergi ke luar negeri. Dan di sanalah Anggun melahirkan seorang anak yang genius.
Tetapi Anggun memilih menyembunyikan identitas putranya, karena tidak ingin CEO yang kejam itu mengetahui keberadaannya yang mungkin akan berbahaya bagi nasib dia dan putranya
Enam tahun kemudian dia bertemu kembali dengan pria itu, yang ternyata juga mencarinya selama ini.
Bagaimana kelanjutan kisah mereka, Apakah keduanya bisa bersatu dan hidup dengan bahagia?
Ikuti kelanjutannya dalam ; CEO itu AYAH ANAKKU
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mama Mia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32
"Tidak, tuduhan itu tidak benar, ini fitnah..!!" teriak Nyonya Bella, ketika dirinya diintrogasi lagi. dan kali ini atas tuduhan pembunuhan berencana terhadap Nyonya Kencana.
"Bukti-bukti sudah berada di depan mata Anda nyonya, dokter yang Anda mintai meracik obat, laki-laki yang ada jadikan partner perencana, pelayan yang ada perintahkan untuk memasukkan racun ke dalam makanan, semua sudah berbicara dengan bukti yang mereka punya!"
"Dan bahkan saksi mata yang melihat anda memaksa Nyonya Kencana untuk menulis surat pun sudah berbicara, dengan menunjukkan rekaman video tentang fakta yang sebenarnya, begitupun seorang hacker yang anda tugaskan untuk menghapus rekaman CCTV!"
Yang tidak Bella tahu, ternyata rekaman CCTV tersebut justru disimpan oleh si hacker dan sekarang ikut dijadikan bukti atas kejahatan Bella
"Jadi menyangkal dengan cara apapun dan dalih apapun alasan apapun anda tetap tidak akan bisa mengelak lagi. Karena bukti-bukti cukup valid, dan semuanya memang Sangat memberatkan anda!"
Tekan polisi yang merasa geram karena Nyonya Bella terus saja menyangkal.
"Kurang ajar. Pelayan tua sialan itu, harusnya aku mengantarnya ke neraka bersama dengan Kencana dulu!" geram Nyonya Bella dalam hati .
"Kenapa aku begitu bodoh? Aku kira dia hanya di sana menyaksikan saja, karena menemani Kencana yang sekarat. Kenapa aku sampai tidak tahu kalau dia merekamnya?!" lagi lagi Nyonya Bella hanya bisa memaki dalam hati. Dan sekarang dia hanya bisa harap harap.cemas menunggu panggilan sidang.
"Dan kemana si bodoh Tania itu, Kenapa dia bahkan tidak berinisiatif untuk menengok mamanya yang sedang kesusahan seperti ini? Dasar anak tidak berguna. Seharusnya dia bisa mencari cara agar bisa menyewa seorang pengacara untuk membebaskan mamanya. Akan Tetapi entah apa yang sedang dia lakukan di luar sana. Aku benar-benar bernasib sial memiliki seorang anak yang tidak berguna sepertinya!"
Nyonya Bella terus menggerutu dalam hati. Tidak memperdulikan lagi polisi dihadapannya sedang berbicara apa. Toh dia mendengarkan pun tidak akan ada gunanya, Dia sudah tidak bisa menyangkal. Dia sudah tahu bahwa dia tidak bisa lari lagi.
*
"Dan oleh karena itu, sesuai dengan bukti bukti yang ada maka Nyonya Bella dikenai pasal berlapis yaitu pasal tentang penggelapan dana perusahaan dan pasal tentang pembunuhan berencana."
"Sesuai dengan Pasal 340 KUHP, yang menyatakan,...
Barang siapa dengan sengaja dan dengan rencana terlebih dahulu merampas nyawa orang lain, diancam karena pembunuhan dengan rencana, dengan pidana mati atau pidana penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu, paling lama dua puluh tahun”
Dan juga pasal 374 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) mengenai pasal penggelapan dana perusahaan. Dengan pelaku penggelapan, dan penyalahgunaan kekuasaan bisa diancam pidana penjara maksimal selama lima tahun penjara!"
"Maka dengan ini pengadilan menyatakan bahwa Nyonya Bella Pramono telah dinyatakan bersalah dengan tuduhan tersebut diatas, dan pengadilan menyatakan telah menjatuhkan hukuman 25 tahun penjara, Terhadap Nyonya Bella Pramono"
tok tok tok...!
Tubuh nyonya Bella merosot mendengar ketok Palu Hakim. Duduk seorang diri di kursi pesakitan tanpa sanak saudara. Tanpa seorang pengacara apa yang bisa dia lakukan.
Hanya ada Tania duduk di kursi paling belakang, tak mampu menunjukkan wajah kepada dunia. Dia sungguh tidak mengira bahwa selama ini dia diasuh oleh seorang pembunuh. Dia sungguh tidak menyangka bahwa kejahatan mamanya sampai sejauh itu
Sekarang bagaimana caranya dia mengambil hati Tuan Diwangga yang sejak awal memang tidak menerima kehadirannya. Apakah berpura-pura menjadi anak baik masih bisa meraih hati pria tua itu.
"Kalian bisa keluar terlebih dahulu ada sesuatu hal yang harus Papa selesaikan sekarang juga Papa tidak mau menunggu waktu!" ucap Tuan diwangga kepada Anggun dan Tuan Jordan yang mendampinginya dalam pengadilan tersebut.
"Anggun akan menemani Papa!" ucap Anggun yang kemudian menggandeng lengan kiri ayahnya, kemudian mengikuti Tuan Diwangga yang berjalan menuju ke kursi tempat di mana Nyonya Bella duduk Luruh, menangis seorang diri di sana.
Tentu saja Anggun tahu apa yang akan dilakukan oleh ayahnya, karena itu dia juga ingin menjadi saksi.
"Papa..?" Nyonya Bella menegakkan punggungnya ketika melihat Tuan Diwangga berdiri di hadapannya. Wajahnya berbinar tidak menyangka bahwa suaminya masih mau menghampiri dirinya. Dengan senyum ceria tersungging di wajah Dia segera berdiri menyambut pria yang mendatanginya.
"Mama tahu Papa pasti bisa memaafkan mama terima kasih Pah!" ucap Nyonya Bella dengan wajah berseri-seri. "Mama tahu Papa pasti bisa berpikir bijak. Video itu rekayasa Pa, bukan mama, mama tidak pernah melakukan hal seperti itu. Pasti Papa tahu bahwa itu video editan!" lanjut Nyonya Bella.
Tuan Diwangga dengan dua tangan tersimpan di saku celana mundur selangkah ketika Nyonya Bella hendak meraih tangannya. dengan wajah yang datar dan sorot mata yang dingin menatap lurus ke arah wanita yang pernah menjadi teman hidupnya selama dua puluh tahun.
"Hentikan semua omong kosongmu. Aku menghampirimu untuk menyelesaikan segala urusan yang ada di antara kita!" ucap Tuan Diwangga datar.
"Dengar oleh kalian yang masih berada di ruangan ini!" seru Tuan Diwangga lantang, membuat suasana di dalam ruangan yang tadinya sedikit riuh berubah menjadi semesta yang hening.
"Aku menjadikan kalian yang masih ada di sini sebagai saksi!" Tuan Diwangga menghentikan ucapannya sejenak untuk mengambil nafas dalam-dalam
"Hari ini aku Adipati Diwangga, dengan kesadaran penuh. tanpa ada paksaan dari siapapun, menjatuhkan Talak kepada Bella Pramono . mulai hari ini wanita yang ada di hadapanku ini bukan lagi istriku!" ucap Tuan Adipati Diwangga lantang.
"Tidak ... aku tidak menerima ini. Kenapa Papa bisa melakukan ini padaku? Aku yang sudah menemani Papa selama puluhan tahun? Begitu teganya Papa melakukan ini di sini!!" seru Nyonya Bella tidak terima. Tadinya dia berpikir kalau hanya hukuman penjara saja asalkan dia masih bisa mengandalkan Tuan Diwangga maka dia tidak akan begitu kesulitan.
Tetapi jika Tuan diwangga menceraikannya. entah apa yang akan terjadi. Walaupun sebenarnya Nyonya Bella juga sudah mengira bahwa ini akan terjadi. tetapi kenapa secepat ini?? tidak dia benar-benar tidak terima.
"Kau sudah tahu alasannya. Aku menikahimu karena permintaan Kencana, tetapi ternyata itu bukan permintaan Kencana. Surat itu palsu. Kamu yang memaksa Kencana untuk menulis surat itu. Dan bahkan Kamulah yang telah membunuh Kencana!"
"Kalau aku mau bersikap kejam, Harusnya Aku menuntut hukuman yang sama untukmu atas apa yang kau lakukan pada Kencana, Harusnya kamu juga merasakan racun itu menggerogoti tubuhmu. tapi aku manusia yang masih punya hati. kedepannya aku hanya meminta Jangan pernah tampakkan wajahmu di hadapanku, atau kamu akan menyesalinya!"
"Kencana yang sudah mengambilmu dari antara debu jalanan. Sekarang kembalilah ke tempat asalmu!" setelah berkata seperti itu Tuan Diwangga membalikkan badan dan tidak berlalu dari tempat tersebut. Dia sudah muak berhadapan dengan wanita yang telah membunuh istrinya.
"Tunggu ...! Anggun, Mama benar-benar menyesal. Tolong maafkan mama tolong ampuni Mama Anggun! Tolong jangan biarkan Papa menceraikan Mama. Mama tahu Mama salah. Mama tidak akan mengulangi kesalahan yang sama lagi. Tolonglah Mama Anggun!!" merasa sudah tidak bisa mendapatkan apapun dari Tuan Diwangga, Nyonya Bella beralih kepada Anggun.
"Apa anda tahu? jika ada orang yang paling aku benci di seluruh dunia, itu adalah anda!!" jawab Anggun kemudian mengikuti langkah ayahnya meninggalkan Nyonya Bella yang menatapnya dengan sorot kemarahan dan penuh kebencian.
.
"Papa...?!" dengan wajah menunduk Tania Menghadang langkah mereka. Tolong Jangan libatkan aku pada urusan Mama. Aku benar-benar tidak tahu apa yang telah Mama lakukan Pa..!" ucap Tania sendu. itu bukan dibuat-buat. dia benar-benar takut sekarang. Bagaimana dia akan menghadapi hidupnya Jika dia sampai terdepak dari rumah tuan Diwangga.
"Jangan berlagak tidak punya dosa! Kau dan ibumu! Kalian semua sama! kalian sama-sama penjahat. Jangan pernah berpikir bahwa aku tidak tahu apa yang telah kamu lakukan pada putriku enam tahun yang lalu! Aku sudah tahu semuanya!!"
Tania terkesiap mendengar ucapan Tuan Diwangga dia tidak berpikir bahwa kejahatannya sudah terbongkar juga.
"Aku memaafkanmu kali ini. Karena kesalahan yang kau lakukan enam tahun yang lalu aku memiliki Arthur. Tapi jika seandainya pada saat itu bukan Tuan Jordan yang berada di sana. Mungkin saat ini aku sudah mencincang tubuhmu. Sekarang pergilah dari hadapanku, Jangan pernah menampakan wajahmu lagi!"
"Sebagai rasa belas kasihku yang terakhir, aku tidak akan mencabut semua fasilitas yang pernah aku berikan padamu. Mobil dan apartemen itu tetap akan menjadi milikmu. Setelah ini aku tidak mau melihatmu di sekitarku, bahkan di perusahaan pun. Pergilah jauh dari hadapanku.