Melisa tiba-tiba harus mengalami insiden buruk membuat dirinya kehilangan nyawa. Ia pikir hidupnya akan berakhir di sana tapi siapa sangka ia justru bangun dalam sebuah ruangan yang sangat kumuh.
"Ibu...ibu hiks bangun Bu hiks aku janji tidak akan menggangu ibu lagi hiks ibu..." Tangis anak kecil yang ada di sisi ranjang.
"Siapa ibumu ?" Tanya Melisa dengan bingung.
"Ibu hiks anda sudah sadar hiks..."
"Ha ? siapa yang kamu panggil ibu ?" Bingungnya.
"Ma-maaf hiks aku benar-benar minta maaf jika ibu maksudnya nyonya tidak ingin di panggil seperti itu lagi." Ujar Anak laki-laki lalu bersujud di atas lantai kayu.
"Apa yang sebenarnya terjadi ?" Bingungnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aif04, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Bintang Hitam
"Asal anda tau saya sangat ahli dalam bahasa kuno ini. Bahkan lebih ahli dari orang yang pernah anda lihat selama ini."
...****************...
Melisa dengan perlahan maju mendekati batu itu dan mulai membaca kata-kata yang ada disana.
“Kau dengarkan aku baik-baik.” Sombongnya.
“Ya lakukan saja jangan banyak bicara.”
Melisa mulai membaca kata-kata itu satu persatu.
“Semua yang ada di dunia ini adalah sesuatu yang bertumpu pada satu tuas, portal akan ada pada orang yang memiliki bintang hitam padanya.” Ujar Melisa.
“Hanya itu ?” Tanya Ian yang saat ini telah melipat tangan di depan dada tepat dibelakang wanita itu.
“Tidak bisakah anda sabar, terdapat beberapa kata yang sulit dibaca karena batu ini sudah lama.” Ujar Melisa kembali menatap kearah batu.
“Tadi siapa yang dengan begitu percaya diri ingin membacanya.”Ejek pria itu.
“Ini berbeda !”
“Bisakah anda diam saya sedang berkonsentrasi sekarang.” Tambahnya.
Beberapa menit berlalu akhirnya Melisa bisa menemukan kata-kata yang hilang.
“Aku menemukannya !” Ujarnya dengan penuh semangat.
Pria itu hanya mengangguk sebagai respon berbeda dengan Melisa yang benar-benar heboh saat ini.
“Baiklah kalimat selanjutnya adalah, ketika bertemu dengan bintang hitam maka akan ada jalan atau justru jebakan. Bintang yang asli adalah bintang yang paling tidak terlihat. Semangat untuk kedepannya wahai manusia tersesat, jika kalian mati maka itu salah kalian sendiri kenapa datang ke tempat ini. Tapi aku berdoa agar tidak ada yang selamat dan mati bersamaku disini.” Melisa terdiam saat membaca bagian terakhir.
“Sialan mana yang membuat ini ? kau saja yang mati sendiri bajingan!” Kenapa tempat ini selalu saja menguji kesabarannya.
“Sepertinya ada yang benar-benar marah saat ini.” Ujar Ian yang sedari tadi terus memperhatikan tingkah wanita itu. Ia bahkan hampir tertawa saat mendengar apa bunyi kalimat terakhir yang wanita itu bacakan.
“Anda diam ! lagipula saya sama sekali tidak marah sedikitpun.” Elak Melisa.
“Yayaya….” Ejek Ian. Sepertinya ia menemukan hiburan baru yakni membuat wanita ini marah. Itu sangat menyenangkan dan sangat menghibur dirinya.
“Sudahlah lebih baik sekarang kita pergi mencari bintang hitam itu. Tapi dimana kita bisa menemukan benda itu ?”
“Aku tau”
“Dimana ?”
“Tentu saja ada pada monster-monster itu.” Jawab Ian yang membuat melisa melotot tidak percaya. Apa itu berarti mereka harus menghadapi monster-monster menakutkan itu lagi.
“Apa ada pilihan lain ?” Tanya Melisa.
“Tentu saja ada.”
“Apa itu ?”
“Kita tetap tinggal disini dan mati sama seperti dengan orang yang menulis batu ini.”
“Baiklah ayo kita pergi cari monster dan mendapatkan bintang hitam yang bisa membawa kita pulang.” Bagi melisa tinggal disini dengan pria ini bahkan lebih menakutkan dari pada melawan monster-monster aneh itu. Lagipula Kevin pasti sedang menunggunya.
Mereka akhirnya melanjutkan perjalanan dengan perlahan tapi dengan misi yang sangat penting. Jika tadi mereka menghindari monster tapi sekarang mereka mencari monster.
‘Aku harap monster-monster itu sedang kenyang sekarang.’
*
*
*
Akhirnya kini mereka telah tiba di sebuah bangunan yang cukup tua. Bangunan dengan bentuk kastil yang telah di tempeli oleh tumbuhan-tumbuhan.
“Dasar pemalas, tidak bisakah mereka menyisihkan sedikit waktu untuk membersihkan lingkungan sekitar ? ini benar-benar sama dengan bentuk mereka yang jorok.” Gumam Melisa.
Sedangkan Ian tampaknya mulai terbiasa dengan tingkah dari wanita dan bagaimana pikiran dari seseorang yang tidak bisa ia tebak hingga saat ini.
“Tapi tuan Ian kenapa tempat ini bahkan tidak pernah malam ? perasaan saya dari tadi suasana selalu saja seperti ini tidak panas dan juga tidak hujan. Apa mungkin semua dimensi seperti ini.” Gumam melisa saat melihat langit yang tidak berubah sama sekali.
“Itu salah satu ciri ruang dimensi yang tidak memiliki cuaca dan juga pagi dan siang.” Jawab Ian.
“Ternyata begitu…” gumam wanita itu. Ini cukup menyebalkan karena dirinya bahkan tidak tau dengan berapa lama waktu yang ia habiskan di sana.
“Baiklah sekarang aku akan masuk ke dalam dan mencari bintang itu, kau bisa menunggu disini.” Pinta pria itu. Kali ini sepertinya mereka telah kehabisan waktu untuk bersantai dan juga bercanda.
“Saya ikut.” Ujar Melisa.
“Di dalam sana akan sangat berbahaya, bagaimana jika kau yang lambat ini tertangkap itu bisa membuat kita berdua dalam bahaya. Lagipula aku akan menyelinap dan mengambil bintang itu tanpa mereka ketahui jadi akan lebih mudah jika aku pergi sendiri.” Jelas Ian. Sepertinya ini pertama kalinya ia berbicara panjang lebar dengan orang lain untuk menasehatinya.
“Hmm baiklah, jaga diri anda dengan baik dan ingat jangan sampai berani meningalkan saya dan pergi sendiri. Jika anda melakukan hal itu maka jika saya menjadi hantu, saya akan mendatangi anda lalu mencekik anda hingga mati. Setelah itu kita akan bisa bertemu di neraka bersama.” Ujar Melisa dengan menunjukkan ekspresi mengancam. Tapi dimata Ian wanita itu justru sangat lucu dengan ekspresi yang seperti itu.
‘Apa dia adalah wanita yang sama dengan penyihir gila itu.’ Pikir Ian saat mengingat bagaimana ia sangat membenci wanita itu dulu.
"Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu disini."
“Hati-hati disini dan jangan berkeliaran hingga aku datang.” Ujar Ian lalu meletakkan tangannya pada pucuk kepala wanita itu.
“Anda juga hati-hati.” Jawab Melisa dengan tersenyum.
‘ku harap semua akan baik-baik saja untuk kedepannya dan kami bisa keluar dari tempat aneh yang menyebalkan ini.’ Batinnya.
wahai author yg Budiman ayo bom up yang banyak 💓💓
Waduuuh makin seru nich ceritanya..
Msh penasaran siapa ray ini,,apakah jahat atau baik..
Siapa sebenarnya ray ini knp dia bsa mnjdi monster..
Nyimak dlu y soalnya ru nemu..