NovelToon NovelToon
Hot Apocalypse

Hot Apocalypse

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Sistem / Persahabatan / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Hari Kiamat / Toko Interdimensi
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Rifky Aditia

Pada tahun 2050, bumi dilanda kekeringan dan suhu ekstrem. Keitaro, pemuda 21 tahun, bertahan hidup di Tokyo dengan benteng pertahanan anti-radiasi. Namun, tunangannya, Mitsuri, mengkhianatinya dengan bantuan Nanami, kekasih barunya, serta anak buahnya yang bersenjata. Keitaro dibunuh setelah menyaksikan teman-temannya dieksekusi. Sebelum mati, ia bersumpah membalas dendam.

Genre
Fiksi Ilmiah, Thriller, Drama

Tema
1. Pengkhianatan dan dendam.
2. Kekuatan cinta dan kehilangan.
3. Bertahan hidup di tengah kiamat.
4. Kegagalan moral dan keegoisan.

Tokoh karakter
1. Keitaro: Pemuda 21 tahun yang bertahan
hidup di Tokyo.
2. Mitsuri: Tunangan Keitaro yang mengkhianatinya.
3. Nanami: Kekasih Mitsuri yang licik dan kejam.
4. teman temannya keitaro yang akan
muncul seiring berjalannya cerita

Gaya Penulisan
1. Cerita futuristik dengan latar belakang kiamat.
2. Konflik emosional intens.
3. Pengembangan karakter kompleks.
4. Aksi dan kejutan yang menegangkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rifky Aditia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 16: TEMAN TERPERCAYA KEDUA

Keitaro dan Kenta memasuki ruangan dengan hati-hati, mereka terhenti seketika saat mendapati dua orang di dalam ruangan itu, yang langsung tersentak oleh kehadiran mereka. Salah satunya adalah seorang wanita muda dengan rambut panjang yang tergerai rapi. Wajahnya memancarkan ketenangan, meskipun situasi tampak tegang. Ia sedang sibuk mengobati seorang pasien yang terbaring lemah di atas ranjang tua.

Keitaro mengamati wanita itu dengan tatapan tajam. Kenangan melintas di benaknya. Ia mengenal wanita ini. Ayane Yano, seorang dokter muda yang dulu menjadi salah satu teman terdekatnya. Ia adalah sosok yang lembut, cerdas, dan penuh dedikasi. Namun, kali ini, tak ada senyum ramah di wajah Ayane. Yang ada hanyalah ekspresi waspada dan kebingungan.

Ayane yang tengah sibuk tiba-tiba membeku, tatapannya tertuju pada Keitaro dan Kenta yang memegang senjata. Suaranya terdengar gemetar saat akhirnya membuka mulut, "Siapa kalian?"

Keitaro menghela napas, mencoba menenangkan dirinya sebelum berbicara. “Ayane... Ini aku, Keitaro.”

Tatapan Ayane berubah menjadi semakin waspada. Ia melangkah mundur, melindungi pasiennya dengan tubuhnya. “Aku tidak mengenalmu,” katanya dengan suara tegas namun tetap terdengar gugup.

Keitaro tahu ini akan sulit. Ayane yang berdiri di hadapannya sekarang adalah Ayane dari masa kini. Wanita itu tak memiliki kenangan tentang kehidupan mereka sebelumnya. “Dengar,” ujar Keitaro dengan nada lebih lembut, “Aku tahu ini membingungkan, tapi aku bukan orang asing bagimu. Kita pernah bekerja sama. Di kehidupan sebelumnya.”

Ayane terdiam sejenak, matanya memancarkan kebingungan yang mendalam. Namun, sebelum ia sempat berkata apa-apa, pasien yang sedang ia rawat tiba-tiba panik. Dengan gerakan cepat, pasien itu melompat dari ranjang dan melarikan diri melalui jendela yang terbuka.

Ayane panik, “Tunggu! ini lantai dua!”

Keitaro segera mendekati Ayane, mengangkat tangannya tanpa senjata untuk menunjukkan bahwa ia tidak bermaksud jahat. “Tenang, Ayane,” katanya. “Aku tidak akan menyakitimu. Aku di sini untuk membantumu.”

Ayane memandang Keitaro dengan tatapan bingung. “Apa yang kamu bicarakan? Aku bahkan tidak tahu siapa kamu.”

Keitaro menghela napas panjang. Ia tahu ini akan sulit, tetapi ia harus mencoba. “Dulu, sebelum kiamat panas melanda, kita bekerja bersama. Kita membangun benteng untuk bertahan. Tapi benteng kita dijarah dan Kita dibunuh. Aku dihidupkan kembali untuk memperbaiki semua itu.”

Tatapan Ayane berubah menjadi campuran antara ketakutan dan keraguan. “Kiamat panas?” gumamnya, seolah mencoba mencerna kata-kata Keitaro.

Keitaro melanjutkan dengan nada lebih tenang, “Nama lengkapmu Ayane Yano. Usia 22 tahun. Hobimu membaca buku medis dan merawat pasien. Cita-citamu adalah mendirikan rumah sakit di daerah terpencil untuk membantu mereka yang tidak mampu.”

Ayane terdiam. Kata-kata Keitaro mengena di hatinya. Tidak banyak orang yang tahu tentang impian itu. “Bagaimana kamu tahu semua itu?” tanyanya, suaranya mulai melemah.

“Karena aku mengenalmu,” jawab Keitaro dengan penuh keyakinan. “Kamu adalah salah satu orang yang paling kupercaya di kehidupan sebelumnya. Aku berjanji, aku akan melindungimu kali ini.”

Ayane masih tampak ragu. Namun, sedikit demi sedikit, ia mulai membuka dirinya. “Jadi, setelah kita dibunuh, kamu dihidupkan kembali?”

Keitaro mengangguk. “Aku diberi kesempatan kedua. Aku hidup kembali tiga bulan sebelum kiamat panas terjadi. Tujuanku adalah mempersiapkan segalanya dan membalas dendam pada Mitsuri tunanganku yang mengkhianatiku dan Nanami kekasih gelapnya. Mereka yang menghancurkan kita.”

Ayane memandang Keitaro dan Kenta bergantian, mencoba mencari kebenaran di balik kata-kata mereka. Meskipun ketakutan masih ada, percikan kecil kepercayaan mulai muncul di dalam dirinya.

Sistem tiba-tiba muncul di hadapan Keitaro, dengan suara mekanis, “Peringatan: ancaman mendekat. Sarankan evakuasi segera.”

Keitaro terkejut. Ia melirik ke arah Ayane dan Kenta. Namun sebelum ia sempat menjelaskan, suara mesin mobil terdengar lalu berhenti dan derap langkah kaki mulai terdengar mendekat.

“Kita harus pergi sekarang!” seru Keitaro dengan nada mendesak.

Ayane dan Kenta tampak bingung, tetapi tak ada waktu untuk menjelaskan lebih jauh. Keitaro melirik ke arah jendela yang terbuka tempat pasien yang panik kabur. “Kita lompat dari situ!” katanya sambil menunjuk.

“Apa?!” Ayane memandang Keitaro dengan tatapan tidak percaya. “Itu lantai dua!”

“Aku tahu,” balas Keitaro cepat. “Tapi ini satu-satunya cara. di bawah ada tumpukan kantong sampah. Kita akan baik-baik saja!”

Tanpa membuang waktu, Kenta melompat lebih dulu. Suara kantong plastik yang berdesir membuktikan teori Keitaro benar. “Aman!” teriak Kenta dari bawah.

Ayane ragu sejenak, tetapi dengan desakan Keitaro, ia akhirnya melompat juga. Kini giliran Keitaro. Ia melihat pintu ruangan mulai didobrak dari luar. Dengan satu tarikan napas panjang, ia melompat.

Namun, nasib buruk menimpanya. Saat mendarat, kakinya terkena pecahan botol yang tertanam di tumpukan sampah. “Sial!” kata Keitaro, menahan rasa sakit dari kakinya. Darah mulai mengalir, membasahi sepatunya.

Kenta segera berlari menghampiri. “Aku bantu,” katanya, mengalungkan lengan Keitaro ke bahunya untuk menopangnya.

Ayane, yang kini lebih tenang setelah melompat, memberi tahu, “Mobilku tidak jauh dari sini. Kita bisa menggunakannya untuk kabur.”

Dengan langkah tertatih-tatih, mereka menuju mobil Ayane. Suara langkah kaki pengejar semakin mendekat, tetapi mereka berhasil masuk ke mobil tepat waktu. Kenta mengambil alih kemudi sementara Ayane duduk di kursi belakang bersama Keitaro, sibuk mengobati lukanya dengan peralatan sederhana yang ia temukan di dalam tasnya.

“Pegangan!” seru Kenta saat ia menekan pedal gas hingga mobil melaju cepat. Namun, mobil-mobil pengejar mulai mengikuti mereka, menyalakan lampu sorot yang menyorot jalanan sempit.

Ayane memandang Keitaro yang wajahnya menahan rasa sakit tetapi tetap fokus. “Kamu harus tahan,” katanya dengan nada serius.

Keitaro hanya mengangguk. Ia memandang keluar jendela, matanya memancarkan tekad. “Kenta, kita ke benteng. Kita harus bertahan di sana.”

Kenta mengangguk tanpa berkata apa-apa, fokus menghindari rintangan dan upaya pengejar untuk memotong jalan mereka. Setelah beberapa menit yang terasa seperti seabad, mereka berhasil tiba di benteng yang baru selesai dibangun.

Namun, ketika mereka keluar dari mobil, Ayane terkejut. Di depan pintu benteng, seekor beruang besar berdiri, tubuhnya menjulang tinggi dan terlihat menyeramkan. Ayane memandang Keitaro dengan tatapan ketakutan. “Beruang?!”

meski dalam kondisi terluka keitaro tersenyum kecil. “Tenang saja. Dia... rekan kita.”

Beruang itu mengeluarkan geraman rendah, tetapi tetap berdiri di tempatnya. Kenta membantu Keitaro berjalan melewati binatang itu, sementara Ayane, meskipun masih terkejut, mengikutinya dengan hati-hati. Hari yang panjang belum selesai, tetapi mereka berhasil selamat untuk sementara waktu.

1
dewi_oetari14
bagus cerita nya. jarang ada cerita bencana gini, sama seperti cerita akhir jaman
Gear 5
Update bang
Mizuu
noo keitaroo
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!