NovelToon NovelToon
Pembalasan Anak Yang Ditukar

Pembalasan Anak Yang Ditukar

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Konflik etika / Keluarga / Romansa / Bullying dan Balas Dendam / Putri asli/palsu
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: LaQuin

Hati siapa yang tidak tersakiti bila mengetahui dirinya bukan anak kandung orang tua yang membesarkannya. Apalagi ia baru mengetahui, jika orang tua kandungnya menderita oleh keserakahan keluarga yang selama ini dianggap sebagai keluarganya sendiri.

Awalnya Rahayu menerima saja, karena merasa harus berbalas budi. Tetapi mengetahui mereka menyiksa orang tua kandungnya, Rahayu pun bertekad menghancurkan hidup keluarga yang membesarkannya karena sudah membohongi dirinya dan memberikan penderitaan kepada orang tua kandungnya.

Bagaimana kisah selanjutnya?
Yuk, simak ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LaQuin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Bab 16

POV Author

Hari sabtu pun tiba. Setelah mendapat ijin dari si Kakek, Rahayu pun bersiap untuk menemui orang tuanya walau pun ada rasa ragu yang terlintas dalam benaknya.

Rahayu seperti biasa memesan ojek online untuk bisa pergi kesana. Dengan sebuah tekad dan mengumpulkan semua keberaniannya, Rahayu pun pergi menuju rumah orang tuanya.

Rumah tampak sepi ketika Rahayu datang kesana. Tidak seperti dulu, entah kenapa Rahayu merasa asing begitu berada di depan pintu rumah yang telah ia tinggali selama 18 tahun bersama Adinata dan Marlina. Rahayu pun mengetuk pintu layaknya tamu.

Tok... tok... tok!

"Assalamualaikum..."

Salam Rahayu dengan jantung berdebar-debar. Apapun yang terjadi, ia berusaha untuk menghadapi masalah yang terjadi jika benar ia bukan anak kandung mereka, ia ingin tahu siapa orang tua kandungnya dan di mana mereka tinggal, begitu lah pemikiran Rahayu.

"Waalaikumsalam..."

Jawab seseorang dari dalam. Dan Rahayu yakin itu suara Marlina, yang ia anggap ibunya.

Ceklek!

"Ayu...!" Marlina tiba-tiba langsung memeluk Rahayu hingga gadis itu tertegun. "Ibu kangen, kamu sudah lama tidak pulang." Kata Marlina lagi.

Padahal Ibu bisa menelpon ku atau melakukan panggilan video, tapi kenapa ibu tidak pernah melakukannya kalau rindu? Batin Rahayu sedih dan kecewa.

"Apa kamu tidak kangen sama Ibu?" Tanya Marlina sembari menangkup wajah Ayu dengan lembut dengan kedua tangannya ketika ia melepaskan pelukannya.

Sungguh, Rahayu rindu perlakuan hangat itu, namun ia juga tidak bisa mengabaikan apa yang pernah ia dengar mengenai percakapan Ayah dan ibunya tempo hari.

"Ayah tidak kerja Bu?"

Alih-alih menjawab pertanyaan sang Ibu, Rahayu pura-pura bertanya tentang Ayahnya.

"Oh, Ayah mu ada di dalam. Di ruang tengah. Ayo, masuklah..."

Ada rasa canggung yang Marlina rasakan ketika Rahayu tidak merespon seperti yang ia harapkan. Namun ia tetap berusaha menutupi, agar Rahayu tidak menaruh curiga padanya.

Rahayu pun melangkah masuk ke dalam rumah. Di tuang tengah itu, Rahayu melihat Ayahnya duduk sambil menonton televisi dan Arumi tidak berada jauh darinya sedang memainkan handphonenya.

"Yah, lihat. Ayu sudah datang..." Ujar Marlina sembari memasang senyum senang pura-puranya.

"Oh, Ayu! Apa kabar kamu Nak. Duduk sini." Ujar Adinata menepuk sofa di sampingnya.

Dan Rahayu pun mulai merasa asing dengan perlakuan hangat kedua orang tuanya kepadanya. Ia melihat hanya Arumi yang masih bersikap acuh kepadanya.

"Disini saja, Yah." Kata Rahayu dan duduk di kursi sofa terpisah dari sang Ayah.

"Bagimana kuliah mu, sulit?"

"Tidak Ayah. Masih bisa Ayu ikuti dengan baik."

Sesaat suasana pun mendadak sunyi. Kecanggungan pun mulai terasa sehingga terlihat jelas raut wajah gelisah yang sejak tadi di tutupi.

"Ehem! Apa kamu sudah lapar Yu, bagaimana kalau kita segera makan. Ibu mu sudah masak sejak pagi tadi." Ujar Adinata.

"Iya be..benar. Ayo, kita makan saja. Ibu juga sudah laper." Ujar Marlina langsung setuju dengan ucapan suaminya untuk menghindari kecanggungan dan rasa tidak nyaman mereka.

"Ayo! Arumi, ayo..."

Rahayu mengamati satu persatu tingkah mereka yang serasa di paksakan, menurutnya. Apalagi melihat Arumi yang sama sekali tidak bersuara, berbeda saat mereka bertemu di kampus beberapa hari yang lalu.

Rahayu lalu mengikuti mereka. Duduk di sebelah Arumi. Sedangkan Arumi beseberangan dengan Marlina dan bersebelahan dengan Adinata.

Rahayu merasakan lagi kesenjangan itu. Apalagi melihat tak satu pun ada menu kesukaannya yang di masak oleh Ibunya. Jika memang hari itu adalah hari menjamu dirinya karena rindu, tentunya akan ada masakan kesukaannya meski hanya satu, pikirnya.

"Rahayu kok bengong, ayo makan Nak. Kamu mau yang mana ambil saja. Ibu coba menu lain dari biasanya. Kata Arumi masakan kayak gini enak."

Ah, Arumi lagi. Apa sejak tadi hanya pura-pura? Kalian memang tidak bisa menutupi lagi perasaan kalian. Dan lihat saja, bahkan Ibu mengambilkan nasi dan lauk untuk si Arumi itu. Lalu untuk apa aku di suruh pulang kesini? Apa untuk menyaksikan pemandangan yang bikin perih mata saja? Batin Rahayu.

Rahayu mengambil sedikit nasi dan satu jenis lauk saja. Selera makannya hilang dan bahkan ia ingin cepat pulang saja ke rumah Kakek Sugeng.

"Enak kan Yu? Ayo, tambah lagi. Jangan ambil sedikit. Lihat Arumi makannya lahap."

Ya, tentu saja makannya lahap karena ini semua pasti masakan kesukaannya. Dia memang diam sejak tadi. Tapi rupanya dia melampiaskannya lewat makanan agar aku tidak merasa nyaman. Batin Rahayu.

Mau tidak mau Rahayu memaksakan diri menghabiskan makanan di piringnya. Tidak banyak percakapan yang terjadi di meja makan. Hanya sesekali terdengar suara dentingan sendok dan piring saja yang ada.

"Pulanglah setiap akhir pekan seperti ini Yu. Kamu mau nginap kan? Kalau kurang nyaman di kamar belakang sana, kamu bisa sekamar dengan Arumi setiap kamu pulang kesini." Ujar Adinata.

Rahayu meremas bajunya di bawah meja yang tak terlihat oleh mereka. Untungnya ia telah selesai menghabiskan makannya yang sedikit itu.

"Maaf Yah, Ayu tidak janji. Karena Ayu kuliah sambil bekerja di sore hari." Tutur Ayu.

Tidak mungkin ia mau sekamar dengan Arumi. Jadi ia katakan saja dirinya sambilan bekerja.

"Loh, kamu kerja Yu? Kerja apa?" Tanya Marlina.

"Hanya ngurus dan merawat bunga saja Bu."

"Besar gajinya?"

"Kalau untuk jenis pekerjaannya, Ayu rasa gajinya standar."

"Berarti, Ayah tidak perlu menambah lagi uang jajan mu ya. Kamu memang pintar untuk meringankan beban orang tua." Kata Adinata.

Sejujurnya Rahayu sedih mendengar ucapan Ayahnya itu. Justru ia terpaksa bekerja untuk menutupi kekurangan yang dari uang yang di kasih sang Ayah tiap bulannya. Bahkan Rahayu yakin, uang jajan Arumi pasti lebih banyak diberikan dari jumlah hasil kerjanya di tambah uang bulanannya.

Rahayu sudah tidak sabar lagi mengikuti alur yang mereka mainkan. Sehingga ia pun ingin menyakan yang sejak beberapa hari lalu meruntuhkan semangat hidupnya.

"Ada yang ingin Ayu tanyakan."

Ucapan Rahayu menghentikan mereka yang masih menikmati makanan mereka. Bahkan membuat Adinata dan Marlina sesaat saling melirik satu sama lain.

"Tanya apa Nak?" Kata Marlina.

Sesaat suasana di ruangan itu menjadi tegang karena menunggu apa yang akan Rahayu ucapkan. Raut gelisah pun sekilas terlihat di wajah Adinata, Marlina dan Arumi meski mereka mencoba menutupi dengan bersikap sesantai mungkin.

Namun tidak dengan Rahayu yang menatap mereka dengan tatapan serius. Rahayu ingin segera mendengar penjelasan dari mereka.

"Apa Ayu bukan anak kandung Ayah dan Ibu?"

JEDER!

Akhirnya kalimat yang mereka takutkan pun terucap dari bibir Rahayu. Adinata memilih meneguk air putihnya sedangkan Marlina tetap berusaha tidak membuat curiga Rahayu.

Bersambung...

Jangan lupa like dan komen ya, terima kasih 🙏😊

1
🔥Truk Oleng
ayo segera terkuak , hartanya jatuh ke ayu /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
semoga aja mereka berhasil menemukan ruangan anggrek bulan
🔥Truk Oleng
keknya cepetan kakek Sugiono deh ka 🤣
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
mau motor gede/keong yang penting bisa jalan
ㅤㅤㅤ ㅤ🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🦆͜͡ 𝐀⃝🥀✰͜͡v᭄
bisa aja kakek bercanda 🤭
🍁𝔉𝔰❀𝐍𝐨𝐨𝐧𝐚 𝕸𝖆𝖓𝖉𝖆🪷
sengaja milih motor keong biar di lama"in keliling nya halahh bisa aja modus nya🤭🤭🤭
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
cih, gak ada malu2nya.. sedangkan harta warisan arumi itu hak rahayu
🏘⃝Aⁿᵘ𝓪𝓱𝓷𝓰𝓰𝓻𝓮𝓴_𝓶𝓪
waalaahh kakeknya yg langsung tembak sasaran 😭😂😂
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
sadar pak anda juga sudah berbuat dzalim sama Rahayu
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
semoga aja salah satu dari tiga rumah sakit itu ada ruang anggrek bulan
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
kalian cukup cerdas juga
☠ᵏᵋᶜᶟթօղเ́αհˢ⍣⃟ₛ
tetep semangat yuu jngn menyerah, ada mas arka yg akan bantu kamu
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
cie kakek cemburu.. waktu kencan nya dicolong arka /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵
kenapa enggak tanyain aja sama mbah google atau neng meta??/CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy//CoolGuy/
capekkk kali keliling muter-muter
🏘⃝Aⁿᵘ3⃣🔰π¹¹™🍒⃞⃟🦅ᶠˢᴳ𝐑᭄ 🔵: tapi enggak apa-apa sih, kalo tanya meta nanti arka enggak bisa merasakan empuk nya ayu /Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🔥Truk Oleng: 🤣🤣🤣🤣🤣 gak kepikiran
total 2 replies
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah ternyata si kakek juga bantu ayu diam2
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
alhamdulillah arka mau bantu, buat cepat terungkap masalah yang di hadapkan ayu
𝐀⃝🥀ᴳ𝐑​᭄𝐚𝐥𝐲𝐚𝐙⃝🦜🏘⃝Aⁿᵘ
apa yang empuk2 arka, dasar lelaki pikiran nya kesana mulu jadi arka mo boncengin ayu nyari2 kesempatan biar ngerasain empuknya gunung kembar ayu wkwk🤣
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
wah kakek emng yg terbaik 😍
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
baik banget si arka
🍭ͪ ͩ 𝐙⃝🦜Md Wulan ᵇᵃˢᵉ 🍇
dih dasar arka🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!