10 tahun sudah berlalu, kini tiga bocah kembar yang dulu selalu tampil menggemaskan, sekarang sudah tumbuh menjadi pria tampan dan gadis yang cantik.
Semenjak 10 tahun itu banyak hal yang sudah terjadi, Zio, Zayn dan Zea mengalami keterpurukan yang mendalam karena terbunuh atau meninggal nya dua orang terkasih nya, yang disebabkan oleh orang terdekat nya.
Namun sayangnya, semenjak hari kejadian itu, orang yang telah mencelakai keluarga mereka menghilang bak ditelan bumi. Dan semenjak hari itu tiga anak kembar itu berjanji akan mencari dan menemukan pembunuh itu dan akan membalas dendam atas kematian dua orang yang mereka sayangi.
Yuk ikuti kisah nya. selamat membaca🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ausilir Rahmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 18
Sinar mentari pagi telah menampakkan sinar nya, menggantikan peran sang rembulan untuk menyinari sang bumi. Suara hiruk pikuk dan lalu lalang kendaraan terdengar menusuk telinga.
Seorang gadis cantik sedang menatap pantulan dirinya di cermin, gadis itu telah rapih dengan memakai seragam SMA nya.
Gadis cantik yg tak lain dan tak bukan dari Zea itu tengah berputar ke kiri dan ke kanan untuk melihat penampilan nya.
"Perfeck." Ucap nya seraya membuat lingkaran dengan jari telunjuk dan jempol nya.
"Saat nya membangun sang pangeran tidur." Ucap Zea sambil melangkah keluar dari kamar nya, tujuan nya saat ini adalah kamar ke 2 saudara kembar nya.
Tok....tok..tok..
Tok, tok, tok.
Tok.. tok.. tok.
Tok... tok.. tok.
Zea mengetuk 2 pintu kamar kakak nya, sudah menjadi kebiasaan nya setiap hari seperti itu.
"Aku sudah bangun." Zio menyahuti dari dalam kamar,seraya membuka pintu kamar, Zea langsung menampilkan cengir lebar nya.
"Wah tumben sekali pangeran tidur yg satu ini sudah bangun." Ucap Zea kemudian.
"Aku tidak bisa tidur semalaman." Sahut Zio, lelaki dengan seragam sekolah lengkap itu mulai curhat.
"Kenapa?." Zea bertanya dengan alis yang saling bertaut.
"Jangan bilang memikirkan Ara ya kak." Goda Zea sambil menaik turunkan alisnya.
"Mana ada, aku cuma memikirkan pertandingan nanti." Cerita Zio, memang semalaman dia tidak bisa tidur lantaran memikirkan pertandingan yg akan di langsungkan di sekolah hari ini.
Zea memegang kedua pundak Zio dan menatap kakak pertama nya itu dengan lekat.
"Jangan khawatir kak, aku yakin team kakak pasti menang, secara kakak-kakak nya Zea ini kan jago main basket." Zea memberikan semangat untuk sang kakak.
"Bagaimana kalau kalah? Aku takut mengecewakan pihak sekolah." Jujur Zio.
"Aiissh, sejak kapan kak Zio pesimis begini, kalah menang dalam pertandingan itu biasa kak, yang penting kakak main dengan jujur dan berusaha semaksimal mungkin, maka aku yakin pihak sekolah juga akan mengerti." Zea kembali menenangkan sang kakak.
Zio sebentar, lelaki itu mencerna perkataan Zea barusan, hingga beberapa detik kemudian barulah dia mengangguk mantap.
"Nah gitu dong, apalagi nanti ada Ayank Ara yg akan selalu memberi semangat dan mood booster untuk kak Zio." Goda Zea lagi.
"Iya, iya, ya sudah sana bangunkan Zayn." Titah Zio, lelaki itu kembali masuk ke dalam kamarnya. Zea pun bergegas dan membuka pintu kamar Zayn.
Zea hafal betul, pintu kamar Zayn tak pernah di kunci, karena itulah gadis tersebut langsung membuka pintu dan masuk.
Begitu Zea berada di dalam kamar Zayn, gadis itu tak menemukan atau melihat adanya Zayn di tempat tidur.
"Kemana kak Zayn, apa dia sedang mandi?." Zea bertanya pada dirinya sendiri. Gadis itu kemudian berjalan menuju kamar mandi.
"Kak Zayn, apakah kamu di dalam?." Zea berkata seraya mengetuk pelan pintu kamar mandi.
Hening, tak ada suara apapun yg terdengar dari dalam kamar mandi tersebut.
“Kak Zayn, kamu dengar Zea tidak?.” Zea bertanya dengan nada suara naik satu oktaf.
Sama seperti sebelum nya, tak ada suara apapun dari dalam sana.
Zea membuka pintu kamar mandi tersebut, dan benar saja, tidak ada siapapun didalam sana. Zea beralih menuju walk in closet milik Zayn, tetapi orang yg dia cari juga tak ada disana.
"Jangan-jangan kak Zayn hilang, dan di culik, OMG aku harus memberitahu yg lain." Zea mulai khawatir, entah dari mana datangnya fikiran konyol Zea tersebut.
Zea berlari keluar dari kamar Zayn, gadis langsung memanggil kakak pertama nya.
“Kak Zio kak Zayn hilang.” Teriak Zea.
Zio yg mendengar teriakan adik perempuan nya langsung keluar dari kamar nya dengan menenteng tas sekolahnya.
"Ada apa Zea?." ucap Zio bertanya pada Zea.
"Kak Zayn hilang, dia tidak ada di kamar nya, di kamar mandi juga tidak ada." Jelas Zea tergesa.
"Mungkin Zayn ada di bawah." ucap Zio mencoba bersikap tenang.
"Ayo kita turun." ajak Zea langsung menarik tangan Zio kakak nya.
Kedua nya berjalan menuju lift menuju lantai bawah. Tiba di lantai bawah, Zea langsung berteriak kembali.
"Mommy, Daddy." Teriak Zea, suara gadis itu sudah seperti toa saja.
"Ada apa princess?." sahut Elang yg baru keluar dari lift langsung bertanya pada Zea.
"Ada apa sayang?." ucap Claudia berjalan dengan tergopoh saat mendengar teriakan anak gadis nya. Wanita itu tengah menata sarapan di dapur.
"Mom, Dadd, kak Zea hilang, jangan-jangan kak Zayn di culik wewe gembel." Cerocos Zea, gadis itu berteriak histeris membayangkan kak Zayn nya di culik wewe gombel.
"Wewe gombel, bukan gembel." Koreksi Zio.
"Ah tidak penting gombel atau gembel, yg penting intinya iya itu." ucap Zea mendelik pada Zio.
“Tidak mungkin Zayn di culik, mungkin dia hanya sedang keluar saja." ucap Elang berfikir realistis.
"Tapi mengapa kak Zayn tidak pamit Dadd, dan tidak mungkin kak Zayn pergi sepagi ini." Sahut Zea.
Claudia menghela nafas dalam. Hampir setiap pagi ada saja yg di hebohkan oleh anak-anak kembarnya itu.
"Kak Zayn telah berangkat ke sekolah sejak tadi, katanya hari ini adalah jadwal piket nya, oleh sebab itulah dia pergi lebih dulu." Jelas Claudia, Zayn memang sempat berpamitan pada sang Mommy tadi.
Zea langsung melemaskan bahunya. Sedangkan Zio hanya memutar bola mata nya dengan malas, mereka faham betul, kalau adik perempuan mereka itu memang agak lebay.
"Artinya sia-sia dong aku khawatir sama kak Zayn tadi." Ucap gadis itu merasa menyesal telah khawatir yg berlebihan.
Elang terkekeh mendengar penuturan putrinya barusan.
"Yang memintamu untuk khawatir siapa?." Cibir Zio. Zea mendengus.
"Aku tidak sedang bicara dengan mu kakak Zio." Zea melengos dan langsung menarik tangan Daddy nya.
"Ayo Dadd, kita sarapan." Gadis itu berkata seraya berjalan menarik sang Daddy menuju dapur untuk sarapan.
Elang hanya bisa pasrah mengikuti langkah princess nya, di belakang mereka Claudia bersama satu putranya membututi.
Mereka akhirnya sarapan bersama seperti biasa, bedanya kali ini tanpa Zayn.
"Mom, kak Zayn sarapan tidak tadi?." sahut Zea bertanya seraya memasukkan nasi goreng ke dalam mulut nya.
"Tidak, kata nya dia akan sarapan di jalan saja." Sahut Claudia apa adanya, itulah yg Zayn katakan tadi.
"Sayang aaaaa." ucap Elang berkata seraya menyodorkan sendok yg berisi nasi goreng di depan mulut Claudia.
Claudia membuka mulut nya dan menerima suapan dari sang suami.
"Terima kasih sayang." Ucap Claudia, menatap sang suami dengan penuh rasa kasih.
Zea bersyukur karna memiliki suami seperti Elang, yg bisa di bilang nyaris sempurna, yg selalu setia mendampingi diri nya dalam keadaan apapun, termasuk saat fisikis Claudia sempat terganggu akibat guncangan yg ia rasakan karna kehilangan bayi nya dan eyang, serta rahim nya yg diangkat, bahkan yg lebih membuat Claudia benar-benar hancur saat tahu ternyata semua itu adalah ulah Darren, lelaki yg sudah Claudia anggap seperti saudara nya, bahkan sebagai seorang pahlawan karna selalu membantu nya saat di Swiss.
Selama setahun setelah kehilangan sang bayi, Claudia mengalami depresi, hingga berkali-kali wanita itu harus menemui psikiater.
Untunglah dukungan dari keluarga nya dan kesabaran mereka semua membuat Claudia kembali pulih seperti sekarang ini. Ke tiga anak kembar nya sudah tak heran melihat kemesraan Mommy dan Daddy mereka, justru mereka sangat senang saat Mommy dan Daddy mereka akur seperti itu.
\*
Bersambung.................
Zio❤️ Arania(Ara)
Zayn ❤️Senna( Nana)
Asya ❤️Arumi(Arum)
Kevin selalu dikejar Juliet si gadis yang make up nya over tapi tak tahu kalau sebenarnya Juliet tu cantik orangnya jika bermake up tipis dan natural tak terlalu over make up nya
jika Juliet baik orangnya adakah Zea,Ara,dan Arumi ubah penampilan Juliet yang over make up nya tu
Juliet mesti cantik tapi kenyataan Juliet tak pandai make up wajahnya sendiri sebab tu make up nya over.
jika Juliet bermake up tipis adakah Kevin akan tertarik dengan penampilan baru Juliet sebab disini Juliet terkejar-kejar Kevin kerana dia suka Kevin tapi dia bukan teman vina CS sebab Juliet ada bela- belain temannya Zea masa pertandingan basket tempoh hari.
Tom & Jerry sekarang Asya& Arumi
Arumi seperti Jeniffer orangnya bar bar tapi lebih bar bar si Arumi dibandingkan Jeniffer dulu
Asya & Arumi pengganti Jonathan &Jeniffer masa zaman sebelum jadi suami isteri.
Elang umurnya 42 tahun mungkin Jonathan fathur dan Darren juga 42 tahun
Claudia umurnya 40 tahun
Erick dan Arnold tak tahu umur berapa tahun sama ada sebaya Elang atau lebih tua sikit umurnya dari elang
Alexander tidak tahu umur berapa tahun 60 tahun lebih ke atau 70 tahun lebih begitu juga umur Elis A.k.A Alista.
macam contohnya kamu mengecam aku di media sosial (medsos) sampai aku dipulaukan ( dipinggirkan) orang lain dan contoh satu lagi kamu mengancam aku untuk sebarkan aib aku.