Hai..
Namaku Ziqiesa. kalian bisa memanggilku dengan sebutan,Zi. Aku seorang gadis cantik yang masih erat kasih sayang dari Ayah dan Ibuku. suatu hari aku tersesat ke dunia yang tidak aku ketahui. dan kasih-sayang itu masih sama adanya, tapi seakan terputus karena jarak kami yang tidak dapat di ketahui.
Aku,ingin mengajak kalian untuk ikut menemani perjalanan ini, sampai kembali pada pangkuan Ayah,dan Ibuku. bagaimana? kalian mau kan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Karlina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34. Penyerapan
Melihat kondisi dimana Zi, Fraynilin, ataupun Efaylin, yang kini sudah tidak bisa,dan mampu lagi bergerak. Algeria tersenyum miring,lalu tertawa sumbang. "Aku akan membuang kalian ke Kegelapan yang mengerikan,dan menakutkan. Sehingga tidak ada lagi yang mampu tersenyum angkuh kecuali diriku!" Algeria tertawa terbahak-bahak. Suara tawanya membuat para penyihir yang kini menuju Istana,lari dengan cepat sambil menutupi telinga mereka. Itu terasa menyakitkan!!
Algeria,berjalan dua langkah mendekati Zi yang terdiam kaku,seraya bersandar pada batu besar yang menghentikan tubuhnya dari bantingan Algeria. "Anak manis? Apa kau masih bisa berkata angkuh padaku? Kasian sekali!" Algeria, mengelus pipi Zi dengan kukunya, beralih ke hidungnya,kemudian terakhir bibirnya. "Bahkan bibirmu ini sangat tipis,kecil,tapi sangat menggoda!" Bisik Algeria,pandangi bibir Zi dengan lekat.
Algeria, menjilat bibirnya sendiri. Sungguh tidak normal! Melihat tubuh Zi yang begitu menggoda rasanya Algeria ingin menjadikannya sebagai tawanan di kediamannya Mysthaven. "Kau akan menjadi perantara pemuas nafsuku, gadis manis. tapi sebelum itu akan aku pastikan kau jatuh dalam kutukanku!" kekeh Algeria, menjauhkan wajahnya dari bibir Zi, berdiri lima meter dari arah tubuh Zi yang bersandar tidak bergerak. Dan mulai membacakan mantra sihirnya.
"Mari kita bersenang-senang anak manis..?" Ucap Algeria setelah selesai membacakan mantra,kini tangannya di aliri saraf kehitaman. Algeria, kembali mendekati tubuh Zi,dan menempelkan tangannya di pucuk kepala gadis kecil yang hanya terdiam kaku dengan wajah pucat. Darah yang sudah mulai mengering di sudut bibirnya, pakaian Zi pun hampir sebagiannya ternodai oleh cairan berwarna merah itu.
Shes.. Saat Algeria fokus pada tubuh Zi,dengan mulut komat-kamit,dan matanya terpejam, Cahaya putih yang sangat terang menghantam tubuhnya, secara perlahan mematahkan kutukan yang di berikan kepada Zi.
"Kurang ajar!!" Pekik Algeria tidak terima. "Siapa kau! Berani sekali menggangguku,heh?" masih dengan berteriak. Menatap tajam ke arah Naga putih yang kini menatapnya dari dekat,tujuh meter jaraknya.
"...?"
Charos, tidak menjawab karena memang tidak bisa berbicara dengan selain penduduk dunia dua dimensi, kecuali Ziqiesa. Algeria, menetralisir radikal tekanan energi dari Charos dan menyerangnya dengan sihirnya.
Charos. Diam membisu dengan tubuh besar dan panjangnya yang terbang di udara. Ekornya menembus ujung wilayah Mysthaven, hanya bagian kepala besarnya saja yang berada di hadapan Algeria. Charos memang sangat besar dan panjang!!!
Algeria, memejamkan matanya, membangkitkan semua kekuatan yang dimilikinya termasuk yang di serapnya dari Ratu dan Raja penyihir, Fraynilin, Graysen,bahkan para Iblis, semuanya ia bangkitkan,dan terjadilah pusaran angin berwarna-warni yang mengelilinginya. Apapun yang berada di dekatnya terbang dan terpelanting kemana-mana.
Charos, tidak bergeser, ataupun berpindah tempat sama sekali. Dia, hanya terus menatap ke arah Algeria yang masih berdiri dalam pusaran angin beragam warna itu. Saat, Algeria mengarahkan tangannya pada kepala Charos, Naga putih itu, sedikit bergeser ke kanan untuk menghindari serangan Nenek sihir jelek.
Zi, terbangun saat tubuhnya semakin terdorong pada batu sandaran. Bahkan secara tiba-tiba kedua tangannya mengetatkan pegangan pada sekitarnya,apa saja yang bisa di pegang untuk bertahan.
Saat matanya terbuka lebar, Zi, tersentak kaget melihat Charos yang kini bertarung melawan Algeria. "Charos. Sejak kapan dia disini?" Batin Zi dengan alisnya menyatu.
Eh... Zi memekik karena tiba-tiba saja tubuhnya di belit dan melayang di udara. Tapi ini jauh lebih hangat dan terasa nyaman, bahkan Zi menghirup udara sebanyak mungkin kemudian membuangnya. Secandu itu, memang!
Charos,menyembur Algeria dengan es dinginnya dan menerjangnya ke batu besar yang tadi menjadi sandaran tubuh lemah Zi. Algeria menggigil menahan rasa dingin yang teramat mencekam. "Hei Naga sialan? Hentikan! Ini sangat dingin!" teriak Algeria memekik tidak terima.
"....?"
Charos, lagi-lagi diam tidak bersuara. Namun saat dirinya teringat dengan Zi, ekornya langsung di bawa ke depan di sejajarkan dengan kepalanya, bahkan di angkat sedikit tinggi agar tidak begitu sejajar dengan kepala. Tidak sopan meletakkan yang mulia Putri -nya di belakang, bukan? Apalagi di punggungi!
"Charos,sejak kapan kau disini?" kali ini Zi tidak tahan lagi untuk tidak bertanya, jadi ia mengambil alih sedikit konsentrasi Naga putih itu. "Saat Anda keluar dari dunia dua dimensi, yang mulia Putri. Tapi sayangnya saya terjebak lama di luar dunia penyihir, karena susah sekali menerobos masuk ke dalam pelindung transparan dunia penyihir." Jawab Charos di sela-sela menghadapi Algeria yang terus memekik kedinginan.
"Aku sudah putus asa sebelumnya. Karena tidak ada yang akan menolong kami dari amukan Algeria." Ucap Zi terkekeh kecil. Kini gadis itu melihat reaksi wajah Algeria yang memekik dan berteriak. "Sungguh, wajahmu terlihat sangat jelek. Nene tua!" Teriak Zi ke arah Algeria yang tidak mampu menahan serangan Charos.
Naga putih itu seakan tidak kehabisan napas,padahal sudah cukup lama dia membuka mulut untuk menerjang Algeria, nyatanya dia tidak kunjung menutup mulut itu untuk mengambil pasokan oksigen terlebih dahulu. Zi, bertepuk tangan bangga. "Kau jauh lebih kuat darinya,Charos. Kenapa harus terlambat datangnya? coba saja kalau kamu datang dari awal waktu. Mungkin kami tidak akan terluka parah karena penyihir jelek itu." Lirihnya,masih memperhatikan serangan Charos pada Algeria.
"Maafkan saya,yang mulia Putri. Jika saja Anda tidak menutup retakan pelindung transparan dunia penyihir lebih cepat, pasti saya tidak akan terjebak di luar." Sahut Charos merasa tidak terima di salahkan. Namun dia berkata-kata sangat hati-hati karena takut Zi akan tersinggung kemudian menjauhinya. Sudah lelah-lelah mencari perhatian, jangan sampai Zi menolaknya lagi!!
"Aku tidak tau kau akan ikut bersamaku, Charos. Lagi pula aku takut Algeria akan berbalik ke belakang dan masuk kembali ke istana kerajaan Aestherlyn." Jawabnya tertawa kecil.
Zi,mencium Cincin pemberian Muchen. Jaring perusak Cakra keluar dari cahaya cincin itu. "Charos, sepertinya sudah waktunya Nenek sihir itu di musnahkan! Bawa aku mendekat ke arahnya!" Tutur Zi, yang langsung di turuti oleh,Charos.
"Silahkan yang mulia Putri." Sahut Charos setelah Zi berdiri dua meter di atas tubuh Algeria. Tanpa mengulur waktu ia melepaskan jaring itu hingga menutupi seluruh tubuh Algeria.
"Ah..tidak!! Lepaskan!!" Raung Algeria semakin keras. Charos menutup mulutnya dan berhenti menyemburkan es dinginnya. Algeria menangis dan meraung keras,memohon agar di keluarkan dari kurungan jaring perusak Cakra.
"Bukankah kau juga merusak Cakra, Graysen, penyihir jelek?" Zi, berdiri setengah meter jaraknya dari depan Algeria yang terkunci dalam jaring itu. "Bahkan sampai sekarang Cakra -nya masih rusak,dan aku belum bisa menemuinya untuk mengantarkan air suci sebagai obatnya!" lirih Zi sendu. Ada rasa bersalah di hatinya,sudah selama ini Dia pergi belum juga kunjung kembali untuk mengobati tubuh Graysen.
Zi,pandangi gelang kaca berwarna pink muda, yang di berikan oleh Graysen padanya saat ia pertama kali datang ke istana kerajaan Aestherlyn. Meskipun Jusy yang memasangkannya tapi tetap saja itu pemberian dari Graysen.
"Bahkan setengah gelang ini sudah memerah,itu artinya Graysen sudah terluka cukup parah. Aku harus segera kembali dari dunia penyihir!" Zi, menghapus air matanya yang tanpa disadari sudah mengalir di pipinya.
Zi, kembali pandangi Algeria yang sudah tidak berbentuk, karena rambutnya yang acak-acakan dan bedak tebalnya yang luntur karena air matanya,jangan lupakan bibir hitamnya sudah sobek-sobek akibat gigitannya sendiri.
"Aku akan menyerap kekuatannya." Ucap Zi pandangi Charos lagi. "Silahkan yang mulia Putri, semakin cepat,akan semakin lebih baik." Sahut Charos menganggukkan kepalanya.
Zi, mencium dua liontin kristal yang menggantung pada kalung pemberian Graysen. Sinar cahaya terang keluar dan mengelilingi tubuhnya, cahaya kecil berbentuk botol kaca keluar dan melayang di hadapan Zi. Menyedot secara perlahan energi negatif yang gelapnya begitu pekat dari tubuh Algeria. Hingga akhirnya semua kekuatan Algeria tersedot habis dan tubuh wanita itu terduduk tidak berdaya, namun masih bernapas.