NovelToon NovelToon
Sekar

Sekar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Keluarga / Romansa / Pusaka Ajaib / Fantasi Wanita
Popularitas:6.1k
Nilai: 5
Nama Author: Nek Antin

Judul Novel SEKAR

Sekar sangat penasaran, siapakah orang tua kandungnya, kenapa dia dibesarkan oleh keluarga Wawan. Dikeluarga Wawan Sekar sudah terbiasa menerima cacian, makian bahkan pukulan, segala hinaan dan KDRT sudah menjadi makanannya setiap hari, namun Sekar tetap bertahan, dia ingin tahu siapa orang tua kandungnya, kenapa dia dibuang

Sekar dijemput Cyndi untuk diajak bekerja di Jakarta, dia curiga bahwa kedua orang tua angkatnya menjualnya untuk dijadikan wanita panggilan. Sekar tidak berdaya menolaknya, disamping dia berhutang budi kepada keluarga Wawan dia juga diancam. Tapi Sekar agak merasa tenang, semalam dia bermimpi bertemu Kakek Buyutnya yang bernama Arya, Kakek Arya memberi sebuah Cincin dan Kalung ajaib, benda-benda tersebutlah yang akan membantu Sekar dikemudian hari

Bagaimana kisah Sekar selanjutnya, nasib apakah yang akan menimpanya, Adakah orang yang akan menolong Sekar keluar dari sindikat penculiknya. ikuti kisah Sekar yang mengharukan dan menegangkan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nek Antin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB XXXIII Intan Koma

Dengan sekuat tenaga anggota Kalajengking Hitam melawan polisi dan anak buah Burhan, namun karena jumlahnya kalah banyak dan mereka terkepung dua arah, sedang tempat penyerangan adalah tempat dimana kedua sisi jalan adalah jurang, akibatnya mereka tidak bisa melarikan diri.

Terpaksa mereka melawan dengan kekuatan yang ada, sehingga tanpa banyak kesulitan, polisi dan anak buah Burhan bisa meringkus semua anak buah Alek.

Sementara minibus dan kedua truk melaju dengan kencang.

Supir minibus yang posisinya di depan melihat ada banyak barikade di tengah jalan, dia bingung mau lewat mana, semua jalan tertutup, akhirnya dia memelankan kendaraannya dan akhirnya berhenti, demian juga truk yang ada dibelakangnya.

Para pengawal yang ada di truk bingung kenapa tiba-tiba berhenti, mereka langsung waspada, namun sebelum mereka bereaksi ada suara tembakan beruntun, ketiga mobil yang mereka naiki , ban nya menjadi sasaran tembakan.

“Bang, kita diserang.”

"Ayo cepat kita lawan, turun!, jangan sampai kita mati konyol!”  teriak Miko panik.

Kembali terdengar suara tembakan saut menyahut, polisi dan anak buah Burhan menembak dari atas bukit, dari dari posisi jelas Miko dan anak buahnya kalah, Miko dan anak buahnya posisinya ada di tempat terbuka sedangkan anak buah Burhan bersembunyi di atas bukit, mereka dengan mudah melihat sasarannya.

Posisi penyergapan sekarang adalah jalanan yang sebelah kanan berupa bukit, dan sudah dikuasai anak buahnya Burhan sedang sebelah kirinya jurang, Miko dan anak buahnya putus asa, tiba-tiba ada satu orang yang berteriak sambil menembakkan tembakan kearah minibus.

“Ayo sini tembak, jangan harap kalian bisa menyelamatkan sandera, kami mati mereka juga harus mati juga.”

Teriakan-teriakan kesakitan dan ketakutan terdengar di dalam minibus, mereka berhamburan lari keluar, di luar mereka disambut tembakan yang membabi buta.

Anggota Burhan kaget, mereka tidak menyangka anggota Miko akan berbuat nekat.

Tapi dengan sigap, mereka langsung melumpuhkan mereka, dan kebetulan anak buah Rudi dan polisi sudah sampai tempat kejadian, sehingga tidak lama tembak menembak berhenti

Polisi dan semua anggota Harimau Putih segera menangkap musuh yang masih tersisa, sebagian menolong korban yang tertembak, dan sebagian lagi mengevakuasi para sandera.

Setelah selesai mereka segera meninggalkan tempat tersebut

Korban terluka dan yang meninggal langsung dibawa ke rumah sakit terdekat.

Di kediaman Alek, Alek menerima kabar kalau misi kali ini digagalkan juga oleh anak buah Seno.

Kali ini korban anak buah Alek banyak, Alek sudah berhasil mengecoh lawan dengan cara penyergapan oleh anggotanya yang tiba-tiba menyerang lawan, semua karena pengalaman ketika markas pimpinan Ridwan habis dibantai polisi dan anak buah Sekar.

Anak buah Alek yang selamat yang menceritakan semuanya pada Alek, siapa yang sudah menyerangnya.

“Jaka, kali ini kita gagal lagi, orang-orang kita hilang banyak.”

“Betul Tuan, selanjutnya bagaimana rencana kita ?, masih ada beberapa agenda yang sudah kita rencanakan dan belum kita laksanakan.”

“Ya, kalau kondisi seperti ini tidak mungkin kita meneruskannya, sementara kita tunda dahulu.”

“Terus rencana pengiriman senjata besuk bagaimana Tuan?”

“Kita batalkan.”

“Tapi uang sudah kita terima Tuan, dan Tuan Joni tidak pernah mau membatalkan apapun transaksi jika sudah dibayar.”

“Jadi, gimana ini solusinya?”

“Coba Tuan telepon Tuan Joni."

“Baiklah.”

Alek segera mengambil ponselnya menelepon Joni.

“Hallo Tuan Alek, bagaimana persiapan untuk besuk?”

“Hallo Tuan Joni, sepertinya untuk sementara waktu, saya harus menunda pengiriman senjata tersebut Tuan.”

“Lo, tidak bisa begitu Tuan, uang sudah saya transfer dan sudah lunas semua pembayaran, bagaimana Tuan ingkar janji.”

“Bukan saya ingkar janji Tuan, saat ini Saya sedang dalam target polisi, jadi apapun kegiatan Saya yang melanggar hukum sedang diawasi.”

“Itu urusan Anda, urusan Saya barang datang tepat pada waktunya.”

“Apakah Tuan mau tertangkap jika misi ini tidak berhasil dan Saya ditangkap?, dengan sendirinya kan polisi akan mencari siapa pembeli barang itu, kalau Tuan memang tidak percaya, uang bisa saya kembalikan.”

“Kapan Anda bisa mengirim senjata itu.”

“Saya belum bisa janji Tuan, menunggu keadaan aman, nanti akan Saya kabari.”

“Baik, kali ini saya bisa mengerti, tapi tidak untuk lain kali.”

“Terima kasih Tuan, semoga kerja sama kita tetap terjalin.”

Alek mengakhiri telepon, dia mersa agak lega, urusan dengan Joni terselesaikan.

Sementara semua anggota harimau Putih sudah sampai di markas, Burhan sudah menunggu.

“Bang kami kembali, kami sudah berhasil melumpuhkan Miko beserta anak buah yang mengawal para sandera.”

“Bagus, bagaimana kondisi Miko?”

“Miko kena tembakan kaki dan perutnya, Miko dirawat satu rumah sakit dengan Ridwan.”

“Mereka di rawat di rumah sakit tuan Seno, yang lainnya dirawat di rumah sakit terdekat lokasi penangkapan."

“Bagaimana kondisi Ridwan?”

Belum sadar Bang, Ridwan tertembak di dadanya, dekat dengan jantung.”

“Keadaan yang lainnya bagaimana?”

“Polisi ada yang terluka satu dibagian kakinya, untuk anggota kita tidak ada yang terluka,  untuk misi kali ini, sedang misi yang dibawah pimpinan Nona Sekar, polisi ada tiga yang terluka, satu masih kritis kondisinya.”

“Anggota Teratai Putih luka lima.”

“Apakah anggota kita yang terluka semua baik-baik saja?”

“Sudah lumayan Tuan, mungkin hari ini semua sudah boleh pulang.”

“Bagaimana para sandera yang tadi kalian selamatkan?”

“Akibat kebrutalan anggota Miko, sandera ada satu yang meninggal, lima terluka, jumlah sandera semua ada dua puluh tiga.”

“Bagaimana dengan Intan?”

“Intan juga koma Tuan, dia tertembak bagian kepala.”

Ya sudah, kembalilah ke tempatmu, silahkan kalian istirahat.”

“Terima kasih Tuan.”

Burhan segera akan melaporkan semua info yang dia dapat dari para anak buahnya, belum sempat dia menghubungi Seno, Toni masuk ke ruang kerjanya.

“Ada apa Ton?, tumben.”

“Misi Alek yang ketiga tidak jadi dilaksanakan, Saya baru saja menerima ;laporan dari anak buah kita.”

“Mungkin dia nunggu aman dulu, nunggu kita lengah.”

“Bisa jafi, tapi Kita tetap waspada, jangan sampai lengah.”

“Siap Bang, kami akan mengingatnya.”

Kemudian Krisna, Sigit dan anggotanya meninggalkan Burhan

Burhan kembali mengambil ponsel untuk menelepon Seno.

“Hallo Tuan melaporkan, misi hari ini berhasil, semua anggota Kelabang Hitam tertangkap, yang luka dan yang meninggal langsung dibawa ke rumah sakit punya.”

“Bagaimana dengan sandera?”

“Ada yang meninggal, ada terluka, Intan terluka dan dalam keadaan koma, dia tertembak kepalanya.”

“Sudah ditangani.”

“Sudah Tuan, rumah sakit mencari dokter yang terbaik untuk mengoperasi kepala Intan.”

“Laksanakan, beri khabar orang tuanya, jemput agar menunggui Intan.”

“Baik Tuan, laksanakan, kami undur diri Tuan, laporan sudah selesai.”

“Silahkan, langsung bersih-bersih dan istirahat.”

‘Siap.”

Kemudian Seno memanggil Sekar

"Sekar, anak buah kita tidak bisa melindungi Intan seutuhnya, Intan terluka dan sekarang kondisi dia koma."

"Ya Pa, kita doakan saja Intan bisa sembuh dan pulih seperti sedia kala."

"Aamiin yra

"Ya sudah, kita tidur sudah malam, jangan begadang terus Sekar, kasihan badanmu.

"Ya Pa, makasi."

1
Ibuk'e Denia
aq mampir thor
Shazfa Gallery: alhamdulillah, mohon suportnya kakak, terima kasih masih pemula/Proud/
total 1 replies
Nur Cahyani
Luar biasa
Shazfa Gallery: terima kasih kakak, mohon dukungannya/Smile/
total 1 replies
Kazuo
cerita ini memicu imajinasiku, aku merasa seakan-akan hidup di dunia lain ketika membacanya.
Shazfa Gallery: Terus baca ya Kak, mohon masukannya
total 1 replies
Wesal Mohmad
Jujur aja, ini cerita paling baik yang pernah aku baca.
Shazfa Gallery: Terima kasih Kak, mohon supportnya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!