Novel ini tidak bermaksud menyudutkan pihak mana pun, harap bijak dalam membaca🙏🏻🙏🏻
Di nikahi secara paksa, Linda harus menelan pil pahit ketika usia pernikahan nya yang baru berjalan selama empat puluh hari harus kandas di permulaan jalan.
Wanita yang memiliki bobot delapan puluh kilo ini, setiap hari nya harus rela menerima hinaan dan cacian akan status janda dari teman-teman satu kantor nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
32.Menjijikan
Davin langsung mengendurkan dasi nya ketika melihat Alan masuk sambil menggandeng tangan Linda. Ke dua nya nampak serasi apa lagi semua yang melekat pada Linda memiliki harga yang sangat fantastis.
Bukan hanya Davin yang panas ketika melihat Linda dan Alan. Helen, Diana dan Vina sudah seperti cacing kepanasan karena mereka merasa di rendahkan oleh Linda yang sekarang.
Yang lebih parah nya lagi, ada beberapa petinggi di perusahaan Davin sengaja di undang dalam pernikahan Alan dan Linda. Mereka berbisik-bisik, memuji Linda yang sekarang.
"Terus tersenyum sayang, lihat wajah mereka yang tidak menyukai mu. Mereka kepanasan." bisik Alan membuat Linda tertawa geli.
"Entah kenapa aku sangat puas melihat ekspresi mereka malam ini. Hanya om Robby yang diam saja sejak tadi." kata Linda tanpa melepas genggam tangan suami nya.
"Bersikap lebih mesra. Para tamu semakin gencar berbisik." bisik Gian yang sangat tertarik dengan pernikahan Alan dan Linda.
"Hih, ini hari bahagia kenapa jadi seperti ini?" tanya Melan heran.
"Seperti ini maksud mu bagaimana?" tanya Alan tidak mengerti.
"Kalian saling berpanas hati. Mengsedihkan!" jawab Melan bergeleng kepala.
"Ini nama bahagia di atas penderitaan orang lain. Lagian apa salah nya kita membalas sedikit?" ujar Gian yang berada di pihak Alan.
"Sudah, jangan bertengkar lagi. Tidak enak di dengar orang." tegur Linda.
Melan dan Gian kembali ke meja mereka sambil menikmati hidangan dan rangkaian acara malam ini.
Sesekali Alan mencium punggung tangan Linda, membuat hati Davin seperti ingin meledak sekarang.
"Kau ini kenapa?" tanya Helen yang merasa terganggu dengan tingkah suami nya.
"Apa nya kenapa?" tanya Davin dengan mimik wajah masam.
"Sejak tadi gelisah, ada apa dengan mu?" sekali lagi Helen bertanya pada suami nya.
"Diam saja kau. Aku hanya lelah!" bohong Davin.
"Sayang, kau lihat kalung yang di leher Linda itu?" Helen mulai berbisik lembut pada suami nya.
"Em, mata ku masih sehat jadi aku masih bisa melihat nya. Kenapa?" tanya Davin.
"Aku mau seperti itu, cuma empat milyar saja!" kata Helen langsung membuat Davin menelan ludah nya kasar.
"Apa kau sudah gila?" tanya Davin kesal, "kau bilang cuma empat milyar?"
Davin bergeleng kepala dengan permintaan istri nya.
"Kau kan kaya, uang segitu pasti kecil saja bagi mu!" Helen mulai kesal pada suami nya.
"Kau tahu sendiri jika uang ku masih di pantau oleh mamah. Lagian itu pemborosan!" kata Davin langsung membuat wajah Helen masam.
"Aku seorang model, aku pantas mengenakan barang mahal. Lihat mantan istri mu, dia yang dulu jelek, miskin dan gendut sekarang malah jadi wanita yang berkelas." gerutu Helen yang benar-benar iri pada Linda.
Davin tidak menggubris ucapan Helen. Karena pria ini sibuk menata hati yang sedang menahan cemburu apa lagi sekarang Alan dan Linda sedang berduet menyanyi kan lagu cinta.
Tentu saja hal tersebut membuat semua orang semakin kagum pada Linda. Karena mereka baru tahu jika Linda memiliki bakat dalam bernyanyi.
"Kakak ipar ku memang paling the best!" puji Melan yang terkagum-kagum.
"Tanpa aku, acara ini bukan apa-apa!" sahut Gian dengan bangga nya.
"Seharusnya wajarlah ya, kau kan di gaji mahal oleh kakak ku." ucap Melan membuat Gian geram dengan gadis yang ada di samping nya ini.
Gian tidak peduli, laki-laki ini kemudian berdiri lalu bersorak seperti orang gila.
"Cium...cium...Cium....!" pinta Gian langsung di ikuti oleh Melan yang setuju dengan Gian.
"Ayo cium...cium...!" ketika mendengar suara teriakan Melan dan Gian, satu ruangan meminta Alan dan Linda untuk berciuman.
Mata Davin langsung kesal melihat nya, pria ini malah berdoa agar Linda tidak mau di ajak berciuman oleh Alan.
"His, menjijikan!" ucap Helen yang panas sendiri.
"Mah, entah kenapa Vina lihat kak Davin seperti orang cemburu." bisik Vina pada mamah nya.
"Diam kau! Kakak mu mana mungkin cemburu dengan Linda." ujar Diana.
Kata-kata cium menggema di dalam ruangan. Linda merona menahan malu, bagaimana bisa diri nya berciuman di depan banyak orang seperti ini. Berbeda dengan Alan yang sejak tadi menyunggingkan bibir nya ketika melihat ekspresi Davin yang nampak gelisah.
apapun pasti jadi bagus
Gak nyangka sosok lain dari seorang tuan muda Alan