NovelToon NovelToon
Jodoh Kedua

Jodoh Kedua

Status: tamat
Genre:Duda / Janda / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Bunda RH

Nazwa Kamila, seorang perempuan cantik yang pernah gagal dalam pernikahannya lantaran ia tidak bisa memiliki keturunan. Keluarga suaminya yang terlalu ikut campur membuat rumah tangganya hancur. Hubungan yang ia pertahankan selama tiga tahun tidak bisa dilanjutkan lagi lantaran suaminya sudah menalaknya tiga kali sekaligus.

Kehilangan seorang istri membuat hidup seorang Rayhan hancur. Ia harus kuat dan bangkit demi kedua buah hatinya yang saat itu usianya masih belum genap dua tahun. Bagaimana pun hidupnya harus tetap berjalan meski saat ini ia bagaikan mayat hidup.

Suatu hari takdir mempertemukan Nazwa dan Rayhan. Akankah mereka berjodoh?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bunda RH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mengingat masa kecil

Bermain di panti membuat Anggi dan Anggun merasa bersyukur karena meskipun mereka berdua tidak punya Ibu, tapi keluarga mereka sangat menyayangi mereka. Itulah pelajaran yang mereka dapat hari ini.

Nazwa berjalan mendekati pohon besar di tengah halaman belakang. Pohon tersebut dikelilingi tembok setinggi 70 cm sehingga bisa dibuat tempat duduk. Nazwa duduk dan mememandangi setiap sudut dari tempat itu. Rayhan memperhatikannya dari kejauhan.

"Den Rayhan."

"Iya?"

"Den Rayhan ingat dulu waktu masih kecil pernah ke sini?"

"Hem sedikit."

"Waktu itu den Raihan ikut tuan Tristan dan Nyonya Salwa ke sini. Den Rayhan mencari seorang gadis kecil katanya. Tapi gadis kecil itu tidak ditemukan. Mungkin waktu itu dia sudah diadopsi orang."

"Huh....iya sepertinya begitu. Belum takdir bertemu dengannya lagi."

"Nazwa, sini!" Panggil Ambar.

Nazwa pun menghampiri mereka. Mereka duduk di ruang tengah. Ambar membuatkan minuman dan membawakan makanan ringan untuk mereka

"Mbak, apa dulu Ibu tidak menyimpan foto masa kecilku bersama teman-teman? Aku ingin sekali melihatnya. Aku sih ada foto, tapi sendirian di rumah orang tuaku. ."

"Tentu saja ada. Aku masih menyimpannya. Sebentar Mbak ambilkan albumnya."

Ambar mengambil sebuah album yang berukuran cukup besar.

"Ini Wa, setiap foto ibu kasih keterangan tahun. Jadi sampai saat ini, aku menirunya."

Nazwa mulai membuka foto album tersebut. Ambar melirik Rayhan yang sepertinya juga ingin melihatnya.

"Den Rayhan kalau mau ikut melihat silahkan."

"Ah iya, terima kasih."

Rayhan pun menggeser sedikit duduknya.

Nazwa membuka satu persatu album tersebut sambil tersenyum.

"Mbak ini fotonya Yeyen kan?" Nazwa menunjuk satu orang

"Iya itu Yeyen."

"Haha udah ketahuan dari ompong giginya. Dia diadopsi juga Mbak?"

"Iya, setahun setelah kamu diadopsi. Ada yang mengadopsinya."

Sampai beberapa lembar berikutnya, akhirnya Nazwa menemukan satu foto yang ada dirinya.

"MasyaAllah... ini nih. Ini kan waktu foto di depan rumah Opa. Maksudku di rumah Tuan Tristan."

Rayhan langsung mengamati foto tersebut.

"Ini aku, yang di samping Kak Afdal." Ujar Nazwa.

"Mana?" Tanya Rayhan, penasaran ingin tahu Nazwa kecil.

"Ini, Pak. " Nazwa menunjuk foto dirinya.

Tanpa diduga Rayhan mengambil alih album dari tangan Nazwa. Lalu memperhatikan wajah Nazwa di foto tersebut. Nazwa heran melihat Rayhan yang begitu bersemangat memperhatikan foto tersebut.

"Ini.... "

"Ini saya yang pake hiram-hitam, ini di rumah Opanya Bapak kan?"

Sontak Rayhan menoleh ke sampingnya. Ia memperhatikan mata Nazwa.

"Ya Allah dia benar-benar gadis kecil itu. Pantas saja aku tidak merasa asing saat melihat matanya." Batinnya.

Nazwa masih fokus melihat fotonya. Ia tersenyum senang melihat wajah teman-teman kecilnya.

Melihat Rayhan melamun memperhatikan Nazwa, Ambar pun tak ingin mengganggu mereka. Pelan-pelan Ambar meninggalkan mereka berdua.

"Nazwa."

"Iya Pak."

"Kamu ingat dulu ada anak laki-laki yang mengajakmu menikah saat di rumah Opa?"

"Iya iya ingat sedikit, karena saya sangat kecil waktu itu. Dia sangat tengil." Ujar Nazwa sambil terkekeh.

"Kepalamu pernah kena bola saat itu, sampai kamu terjatuh sampai dahimu memar cukup parah."

"Iya benar, ada kakak laki-laki yang membantuku. Mereka kem-bar..... " Tiba-tiba Nazwa melihat wajah Rayhan. Ia heran kenapa Rayhan mengingatkannya akan hal itu

"Apa mungkin.... " Batinnya.

"Pak, jangan bilang anak laki-laki yang melamar ku saat itu Bapak?"

"Bukan-bukan, aku tidak senarsis itu. Tapi itu adalah kembaranku, Rayyan."

"Ya Allah, jadi berarti yang menolongku mengompres dahiku dan yang ngasih aku kotak musik itu orang sama, yaitu Bapak?"

Rayhan mengangguk. Nazwa menyunggingkan senyum mengingat hal tersebut.

Rayhan pikir mungkin Nazwa tidak terlalu mementingkan kejadian masa lalu di masa kecilnya itu. Berbeda dengannya yang saat itu pernah kehilangan sosok Nazwa.

Nazwa rasa calon suaminya ini dari dulu memang pendiam namun penuh perhatian. Hanya saja saat ini ia memang perlu waktu untuk bisa memenangkan hati Rayhan.

"Oh tidak, kenapa pikiranku jauh amat. Jangan berharap lebih Wa. Kalian bertunangan juga karena terpaksa." Batinnya

Mereka berdua tidak menyangka, jika kunjungannya ke panti akan menguak masa lalu mereka yang memiliki benang merah. Namun tetap saja keduanya masih sama-sama menjaga sikap. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

Anggi dan Anggun sudah lelah bermain. Mereka pamit kepada teman-temannya dan pergi menemui nany dan Papanya.

Karena sudah siang, Nazwa pun berpamitan kepada Ambar. Ia memberinya amplop berisi uang untuk menambah biaya anak panti.

"Maaf Mbak hanya sedikit. Semoga bermanfaat."

"Amin... nggak pa-pa sedikit juga yang penting ikhlas Wa. Kapan-kapan kalau ke Surabaya jangan lupa main ke sini lagi."

"InsyaAllah, Mbak."

Keduanya berpelukan.

Mereka pun keluar dari panti. Rayhan membukakan pintu mobil untuk mereka.

"Kak, tumben Papa bukain pintu untuk nany." Bisik Anggun.

"Sssttt.... jangan berisik! Biarkan saja, itu berarti Papa sudah ada peningkatan hehe..."

Rayhan kembali melajukan mobil dengan kecepatan sedang. Mereka mampir di sebuah restoran untuk makan siang. Sambil menunggu pesanan datang, mereka menyempatkan diri untuk shalat Dhuhur di Mushalla depan restoran.

Setelah selesai shalat, mereka kembali ke kursi tempatnya duduk tadi. Bersamaan dengan itu, pesanan mereka datang. Mereka menyantap makan siang dengan santai. Saat pertengahan makan, Mami menelpon Nazwa. Ia menanyakan keberadaan mereka.

"Kami sedang makan siang Bu."

"Oh ya sudah, berarti kami tidak perlu menunggu kalian untuk makan."

"Iya Bu."

"Oh iya Wa, tolong bilang Rayhan nanti mampir di pusat oleh oleh atau di gerainya, terserah. Belikan Lapis kukus Surabaya. Aira ngidam itu, kasihan."

"Iya, Bu."

"Ya sudah, assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikum salam."

Nazwa memasukkan kembali handphone-nya ke dalam tastas, lalu melanjutkan makannya.

"Apa kata Mami?"

"Itu Pak, katanya tolong belikan lapis kukus Surabaya, karena non Aira ngidam."

"Oh... "

Setelah selesai makan siang, mereka meninggalkan restoran dan melanjutkan perjalanan pulang. Nazwa sambil menoleh ke arah kiri untuk melihat toko atau pun galery yang menjual lapis kukus Surabaya.

"Pak berhenti di depan, itu ada."

Rayhan pun meminggirkan mobilnya.

"Biar saya yang turun, Pak."

"Hem."

"Nany, kita mau juga ya." Sahut Anggi.

"Oke."

Nazwa pun masuk ke gerai tersebut. Rayhan turun juga, dari mobil menyusul Nazwa.

"Cari apa, Kak?" Tanya pegawai.

"Sudah, itu."

"Oh Kakak suaminya Mbak ini. Kalian cocok sekali, serasi. MasyaAllah pasti anaknya cakep." Ujar pegawai yang memang sangat ramah.

Nazwa ingin menyangkal, namun Rayhan keburu menyela pembicaraan dengan menanyakan totalnya. Rayhan pun membayarnya dengan uang cash.

Lagi-lagi Rayhan membukakan pintu mobil untuk Nazwa.

"Terima kasih, Pak. "

Rayhan hanya menganggukkan kepala.

Anggun dan Anggi memperhatikan keduanya.

"Ini punya kalian."

"Nanti saja nany, masih kenyang."

"Ya sudah."

Setelah beberapa menit kemudian, akhirnya mereka sampai di rumah Opa.

...****************...

1 part lagi nanti agak siangan ya kak

1
Mama lilik Lilik
banyak sekali typonya,maaf ya 🙏🏼🙏🏼
Mama lilik Lilik
bukannya melajukan ya,kok melakukan
Bunda RH: maaf ya kak, kadang suka ubah sendiri
total 1 replies
N I A 🌺🌻🌹
akhirnya selesai juga setelah marathon baca nya, awal2 gemas sama klrg soni dan iba sama nasib nazwa tapi makin ke sini makin adem dan happy ending, nivel nya banyak pelajaran bgt ttg berkeluarga yg baik dan klrg papi zaki merupakan family goals semua orang
tq thor utk karya luar biasa nya, sukses selalu
Bunda RH: MasyaAllah Terima kasih atas timbal baliknya kak, semoga keluarga kita selalu dalam lindungan-Nya
total 1 replies
Sugiharti Rusli
yah segitu baru sepertiga atau setengahnya yah cucu oma Fatin dan opa Zaki
Bunda RH: sepertiga kak 🤣
total 1 replies
Sugiharti Rusli
wah keluarga Rayhan aja dah seperti rombongan sirkus tuh😅😅😅
Sugiharti Rusli
wah sang putri pembuka Nazwa asuh tuk pertama kalinya sudah pada beaar yah
hanung wahyuningsih
👍🏻
Citra Julinar
💖💖💖🌹🌹🌹🌹
Supryatin 123
Alhamdulillah akhirnya happy ending juga ceritanya.d tunggu karya2 barunya thor.tetap 💪💪💪
Bunda RH: makasih atas dukungannya kak
total 1 replies
Pucung Pucung
Alhamdulillah Thor..akhirnya sudah selesai ceritanya..ceritanya bagus sekali Thor..dan karyamu bagus semua..😀😀😀
Bunda RH: makasih banyak kak 😘
total 1 replies
jami istijabah
Kecewa
jami istijabah
Buruk
Bukhori Muslim
good
Arin
/Heart/
🌷💚SITI.R💚🌷
Alhamdulillah..semangat trs ya thoor sm novel³ baruy..
Bunda RH: iya kak, Terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
Tri Handayani
Masya Allah...akhir yg penuh kebahagiaan keluarga besar mami fatin dan papa zaki.
semoga kita selalu bahagia.
semangat dan sukses buat karyanya thorrr
Bunda RH: makasih kak 😘🙏
total 1 replies
bunda DF 💞
🧡🧡🧡🧡
Bunda RH: makasih kak
total 1 replies
Eka
yg baru kisah anggi sama anggun ya thof
Bunda RH: masih lama itu kak 🙏
total 1 replies
Ltfh
lanjut ke cerita yang lainnya
Bunda RH: iya kak
total 1 replies
Sri Rahayu
Terima kasih sudah menghadirkan cerita yg bagus dan mendidik....tamat Happy Ending.... ditunggu karya2 selamjutnya Thorr 😘😘😘🥰🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!