"Caranya dapatin Zahra gimana sih?"tanya seorang pemuda bernama Xavier pada seorang gadis yang saat itu sedang membaca sebuah buku
"Mudah aja,kamu cukup belajar ilmu agama yang sekarang ini Zahra pelajari."balas Gadis itu acuh tanpa menoleh pada pemuda yang tadi berucap
"Kalau aku beneran ngelakuin kamu beneran bakalan trima aku?"tanya pemuda itu dengan suara pelan.Kalimat tersebut berhasil membuat gadis itu menoleh
"Jalanin aja dulu aku pengen liat sebesar apa perjuangan kamu tapi aku juga mau minta sesuatu bisa?"tanya gadis bernama Zahra itu
"Apa?"
"Kamu belajarnya Because off Allah yah.Jangan karna niat cuman mau dapatin apa yang kamu mau, niati karna Allah."ujar Zahra membuat pemuda itu tersenyum tipis
Xavier benar benar melakukan apa yang di perintahkan Zahra ia bahkan sudah bisa melampaui gadis itu.
Sampai pada Saatnya Zahra mendapat pinangan dari seorang gus akankah Zahra menerima pinangan itu atau terus menunggu Xavier yang malah tidak memiliki kabar lagi?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon CallMe_Nurul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 16
Malam hari kemudian
Zahra terlihat membereskan alat solatnya. Saat ini ia masih berusaha mengacuhkan suaminya.
"Kalau mas dari ruang kerja trus balik lagi kesini, kamu masih kayak gini awas aja"bisik Xavier membuat bulu kuduk Zahra berdiri
Apa apaan barusan, xavier mengancamnya? Tapi atas dasar apa!
Satu jam berlalu
Zahra yang saat itu baru saja keluar dari kamar mandi terkejut akan kedatangan Xavier yang tiba tiba
"DEKKK!!"panggil Xavier keras
Suara Xavier membuat Zahra terkejut bahkan hampir terjatuh saking kagetnya
"Astagfirullah! Mas itu kebiasaan bangat sih!"kesal Zahra
"Ya habis aku liat ini dek!"ujar Xavier memperlihatkan sebuah kotak pada Zahra
"liat apa!"
"Nih aku bukain,"ujar Xavier memberikan tutup kotak itu pada Zahra.
Zahra terdiam saat mendapati Xavier memegang sebuah pakaian yang berada di dalam kotak tadi
Plak
Kembali Zahra memukul Xavier menggunakan kotak tersebut
"Jangan sembarangan bisa gak sih ihh!!"kesal Zahra
"Sembarangan apa sih, jadi tadi itu mas kan capek trus mas ke ruangan yang di samping tempat kerja nya mas kan. Ehh, mas liat tumpukan kado yang belum kamu buka. Aku buka salah satunya dan itu tuh dari mba Laila"jelas Xavier membuat pipi Zahra kembali memerah
"..."
"Adek kalau blushit makin lucu deh"goda Xavier
"Maass!!"rengek Zahra
"Pakai dong hehe, siapa tau cocok mas beliin yang banyak"bisik Xavier
"Gak mau! Mas Xavi aneh! Mending aku ke sana mau buka semua kad-"ucapan Zahra terhenti saat ketika ia hendak berdiri dan berjalan pergi malah tiba tiba di tarik oleh Xavier
"Insya allah masih ada hari esok. Kali ini aku gak mau ngalah"bisik Xavier menarik istrinya pergi ke arah tempat tidur
***
***
Di tempat lain
Tampak seorang gadis tidur di atas brangkar dengan berbagai selang menempel di tubuhnya
"Keluarga korban?"tanya Seorang dokter
"Dia pendatang dari negara luar. Tapi saya mengenalnya, lantas bagaimana keadaannya sekarang?"tanya seorang pemuda itu adalah Zayn
"Tragedi kecelakaan besar itu membuat pasien mengalami pendarahan yang cukup hebat. Bahkan sempat mengalami keadaan kritis, kami sudah berusaha semaksimal mungkin untuk kembali menyadarkannya. Hanya saja, pasien mengalami koma."jelas sang dokter membuat Zayn meremas kepalanya tampak kebingungan
"Kami membutuhkan tanda tangan keluarga untuk bertanggung jawab atas tindakan proses pengobatan selanjutnya."
"Sa-saya yang akan tanda tangan"ujar Zayn dengan suara lirih
"Baik, tolong ikuti saya tuan."
Zayn berada di tempat kejadian sebab ia mengenal gadis itu. Ia memberanikan diri membawa gadis itu pergi kerumah sakit untuk segera di tangani.
Zayn tak habis fikir semuanya akan berjalan semakin panjang. Kini ia terjebak di rumah sakit dan harus terus menjaga gadis malang itu.
"Patutnya yang ada di sini mas Avi. Bukan aku, tapi gak mungkin aku ganggu dia dan kasi tau kal-"Zayn menggantungkan kalimatnya dan menatap pada gadis yang sedang terbaring lemah di atas brangkar.
Zayn tau kalau gadis itu hanya mengenali Xavier. Sebab dulu gadis itu bercerita bahwa ia datang hanya untuk menemui pemuda bernama Xavier. Gadis itu bukan lain adalah Miska.
Miska mengalami kecelakaan saat satu hari sesudah pernikahan Xavier ia baru mendapat kabar kalau pemuda itu telah menikah tanpa sepengetahuannya.
Miska yang tidak terima tentu saja ingin berbicara langsung pada pemuda itu.
Ia mengendarai mobil dalam keadaan mabuk berat juga tak berhenti menangis.
Hal itu membuat penglihatannya terganggu dan akhirnya mengalami kecelakaan sebelum bertemu dengan Xavier.
***
***
"Kenapa kamu gak mau?"tanya Xavier dengan suara yang sangat pelan
Saat ini dia berada di atas Zahra dan tidak akan membiarkan gadis itu lolos malam ini.
"Bunda pengen cucu, begitu juga mama sama papa. Jadi malam ini aku gak punya cela buat nolak"balas Zahra tersenyum kecil. Jujur ia sedikit takut akan apa yang menimpanya nanti tapi, ia yakin Xavier tidak akan melukainya.
"Good job girl"senyum Xavier mengecup dahi Zahra dan mulai membuka satu persatu kancing piyama tidur Zahra
Setengah dari baju itu sudah terbuka namun tiba tiba Xavier terhenti saat di mana tangan kecil Zahra menahan nya.
"Why?"
...ΩΩΩΩΩΩ...