NovelToon NovelToon
THE WAR PRINCESS

THE WAR PRINCESS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Perperangan
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Himme

Tuan putri yang memiliki berkah dari dewa perang. Kecantikan dan keanggunan dengan belahan pedang yang tajam yang mampu menebas apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himme, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Putri Perang

"Ka-kau kenapa? " tanya Arlina.

Gadis itu perlahan menjauhkan wajahnya di kedua lututnya. Lalu menoleh kearah Arlina.

"Tolong aku.. " tatapannya.

DEG

"Ka-kau.. " Arlina terkejut melihat gadis didepannya memiliki wajah yang sama dengannya.

"Tolong aku.. " ucapnya.

"Ka-kau siapa? Ke-kenapa wajahmu mirip denganku. " dengan tergagap Arlina bertanya karena keterkejutan nya.

"Aku adalah kamu. " jawabnya.

"Ma-maksudmu? " tanya Arlina.

"Aku adalah dirimu. Kamu adalah aku. Aku Mera! "

Mendengar itu Arlina terkejut dan detik kemudian dia mengerang bersamaan meremat kepalanya.

"Arghhh! "

Flashback

Oeekk..ooekk..

"Selamat Yang mulia, Ratu dan bayinya selamat. Bayinya berjenis kelamin perempuan."

"Ayah janji akan menjagamu.. “

"Arghhh! Oekkk..oekk "

"Selamat anda memiliki anak perempuan tapi, Yang mulia ratu... "

"Tidak! Bunda jangann.. "

"Berjanjilah pada Ibunda jika kamu akan menjaga adikmu. Lindungi dia, jangan sampai dia menderita... "

"Aku berjanji Ibunda. "

"Jadi bagaimana keputusannya ketua? "

"Duel antara putri Mera dan putri Hanna akan segera dimulai. Aku menargetkan, jika putri Hanna yang kalah. Dengan kalahnya dia, maka putri Hanna akan diasingkan.

" Berjanjilah kepada bunda.. "

Tring!

"Putri Hanna menang! "

"Serius putri Hanna yang menang bagaimana bisa. Padahal putri Hanna lima tahun lebih mudah dari pada putri Mera."

"Ayah benar-benar malu denganmu! Kau seorang kakak tapi kau kalah dari adikmu sendiri! "

"Ayo Hanna, kita masuk. Jangan pedulikan dia.. "

"Ayahanda... Bunda aku hanya menepati janji kepadamu tapi kenapa ini begitu menyakitkan. "

"Memalukan! "

"Sampah! Bisa-bisanya dia kalah dengan adiknya itu adalah aib untuk Yang mulia!"

"Iya ya jika aku jadi yang mulia aku akan langsung membuangnya! "

"Dasar lemah! "

"Kakak.. "

"Maaf.. Ayah memanggilku. "

"Hanna.. "

"Ma-maaf.. Ayah melarangku dekat denganmu. Maaf.. "

"Kenapa? Kenapa ini terjadi padaku! "

"Mera awas! "

Jleb!

"Kakak! "

"Brengsek! Kenapa harus Jinshi, kenapa harus putraku! Kenapa bukan kau saja yang mati! Kenapa!! "

"Mulai sekarang menjauhlah dari ku. Aku memutuskan untuk membuangmu. Kau masih bisa tinggal di istana dan rumah ini. Tapi aku tidak akan pernah menganggap kamu anakku lagi! "

"Gara-gara kau Jinshi mati! "

"Kenapa bukan kau saja yang mati! Kenapa harus dia! "

"Orang yang aku cinta mati! Dan itu gara-gara kau! Kau pembunuh, kau membunuh Jinshi! "

"Kau pikir aku tidak sakit hati disini! Dia kakakku! Kau hanya orang asing, kau ada karena kau menyukai kakakku dan kau merangkul sebagai sahabatku untuk mendapatkan kakakku! "

"Jika kau pikir hanya kau yang sedih, kau salah. Kau salah! Aku yang paling sedih, aku yang paling menderita. Aku pikir kau akan menghiburku hingga aku mempunyai sedikit harap tapi tidak! kau sama saja seperti mereka semua! "

"Dia kakakku! Aku yang harusnya ada disana! Jika aku bisa, aku ingin menukar semuanya dengan nyawaku! "

"Aku membencimu! Mulai sekarang kau bukan sahabatku! Aku membencimu. "

"Arghhhh! "

PRANG

PRANG

DHUAGH

"Awas! "

Jleb!

Jleb!

"Tidak! "

"Kenapa! Kenapa harus kalian, kenapa!! "

"ARGHHH! "

DHUAGH!

BUGH

DHUAGH! DHUAGH

BRUKK

"Kau akan mati Mera! "

Jleb!

"Haha.. aku tidak akan mati sebelum membunuhmu.

"Kau pikir kau bisa membunuhku secepat itu. Aku tidak akan mati sebelum membunuhmu Xander! "

"Kau terlalu banyak bicara Mera! Kau sebentar lagi mati dan aku akan menang. "

"Jangan sombong. Aku akan membunuhmu. Rasakan ini. YAAAAKKKK! "

CRASSS

BRUKKK

"Kita menang. Pemimpin musuh telah dikalahkan. Menang.."

BRUKKK

"Mera! "

Flashback Off

Dengan pipi yang basah, Arlina menatap sosok Mera didepannya. Dirinya dimasa lalu. Mera yang sekarang berdiri menatap kearah Arlina tersenyum.

"Ja-jadi semua ini... "

Mera mengangguk.

"Kita adalah sama, aku Mera dan kau Arlina. Kau kembali dilahirkan untuk mengemban tanggung jawab yang besar. " ucapnya.

"Tapi aku tidak mengerti. Kenapa? Apa tujuanku dilahirkan kembali sebagai Mera? "

"Kau diberikan kesempatan kedua untuk menjalani hidupmu. Kehidupan yang bisa kau atur sendiri. Kau memiliki kekuatan dari dewa perang saat kau dibaptis saat usiamu lima tahun. Kau kembali dihadapkan dengan peperangan. Kekuatan perangku dalam dirimu menyatu. Kita akan menjadi satu, dengan semua ilmu pengetahuan yang ada. Kita bersama-sama kembali mengulang namun dengan kisah yang berbeda. "

Arlina mengingat apa yang terjadi padanya dimasalalu. Penderitaan itu tidak boleh terulang lagi. Dia mengangguk.

"Kau benar, aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi. Tidak akan ada lagi yang akan mengalahkan aku, kamu dan kita dalam bentuk apapun. Apa yang terjadi dulu tidak akan pernah terulang kembali! " ucap Arlina dengan bersikukuh dengan yakin dan tegas.

"Bagus! Kita akan bersatu dan memulai semuannya. Kita tidak akan terkalahkan dalam bentuk apapun. Kecerdasanmu dan kemampuanku akan menjadi satu. Kekuatan ini akan terus berkobar tidak pernah padam. Kekuatan yang tersembunyi dulu kita akan menyatu dan membara sekarang."

Arlina mengangguk. Setelah itu Mera masuk kedalam tubuh Arlina dan menyatu dengan jiwanya. Dirinya bisa merasakan perasaan Mera. Kekuatannya seakan menyatu disetiap nadi dan aliran darahnya.

Aura membunuh dan pemimpin begitu membara dalam dirinya.

Arlina sang putri perang telah bersatu.

Begitu selesai Arlina melangkah kaki di lorong dengan penuh percaya diri. Setiap bayangan atau suara dia dengar langsung dia tebas. Dia melawan semua ketakutannya hingga tidak ada ketakutan apalagi keraguan. Dan ini bukan tentang dirinya yang bersatu dengan dirinya yang dulu. Tapi ini tentang kekuatan dalam dirinya, yang tidak ada lagi ketakutan, kecemasan apalagi keraguan.

Arlina terus melangkah sampai dia melihat sebuah cahaya. Dirinya masuk kedalam.

"Arlina lolos! " seru Arvan si Mc begitu dirinya maupun semua orang melihat Arlina berhasil keluar pintu. Dia kemenangan pertandingan kedua.

Arlina berjalan keluar setelah menutup pintu. Tak lama Aluna dan Ghea juga keluar dari pintu yang berbeda. Bahkan Grasia dan kelompoknya juga lolos.

"Selamat untuk 80 perserta yang lolos. Namun semua belum berakhir masih ada tantangan kedua dan bagi yang gagal silahkan kembali ke kursi kalian! "

Mendengar seruan itu 20 murid yang gagal menghela nafas kecewa kepada diri mereka. Lalu berjalan untuk ke kursi mereka dan duduk. Sementara 80 murid akan dihadapi pertandingan kedua.

****

"Seperti yang dibahas sebelumnya. Pertandingan kedua adalah strategi. Strategi bagaimana cara kalian menyelamatkan seseorang yang sedang disandera. Tentu untuk hal seperti ini sangat diharuskan sebagai calon kesatria. "

"Baiklah jika kalian siap, didepan kalian terlihat sandera kita yang terikat. "

Benar saja mereka melihat kedepan sana paling ujung, seorang wanita yang terikat. Disana ada rintangan yang menanti. Terlihat, wanita itu dijaga ketat seakan benar-benar sedang disandera.

"Kalian akan melewati segala rintangan untuk sampai kepada sandera. Lakukan sebaik mungkin dan buktikan jika kalian layak menjadi kesatria."

Mendengar itu mereka mengangguk mengerti..

"Baik! Jika kalian siap, kita mulai. Sekarang! "

Arlina dan lainnya berlari untuk menuju kearah sandera.

1
Naturelight
bru ngintip
mw bca msih ragu, soalny gk ska ma yg pda hiatus🥺
Garl4doR
Gegara masih 5 tahun pikiranku menggambarkan Arlina kayak Anya Forger/Slight/ semangat terus thor/Grin/
Tiểu long nữ
Kehabisan kata-kata. 😶
shora_ryuuka shoyo
Gemesin banget karakternya!
Amalia Mirfada
Cerita ini memikat emosi dan perasaanku sepanjang waktu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!