Menjadi Istri Mafia Kejam

Di sisi lain di malam hari setelah kecelakaan, Elard dan anak buahnya sudah merencanakan penyerangan ke markas orang orang yang sudah menyerang klan elang lebih dulu dan ingin mengetahui siapa sih dalang di balik semua kekacauan ini.

"Tuan markas di serang," ucap salah satu anak buah dari orang tersebut.

Suara tembakan bergemuruh di sana memecahkan suasana malam hari yang sunyi sepi.

DOR DOR DOR DOR

Tembakan brutal di layangkan oleh klan elang, namun tetapi begitu mereka tidak akan melenyapkan begitu saja orang orang tersebut karena Elard ingin sedikit bermain main dengan mereka.

Setelah cukup lama serangan yang di lakukan akhirnya musuh pun mundur dan semua orang di bawa ke markas klan elang untuk di berikan sebuah hadiah setelah berani-beraninya menyerang klan elang.

"Siapa kalian?" tanya daddy Brian yang memang sudah menunggu di markas setelah di kabari oleh Elard.

Namun pertanyaan itu hanya di balas diam oleh semua orang, Elard berhasil membawa semua orang yang berada di sana bahkan ketuanya pun berhasil dia lumpuhkan.

Daddy Brian yang geram pun langsung menembak semua orang di bagian kakinya.

"El, lanjutkan interogasi mereka. Kalau masih diam saja bunuh saja mereka," lanjut Daddy Brian.

"Iya dad," balasnya.

Daddy Brian segera pergi dari sana karena muak dengan orang orang rendahan seperti mereka itu.

"Siapa yang menyuruh kalian!" tegas Elard.

"Oh masih diam ya, ingat keluarga kalian di pertaruhkan di sini," ancamnya dan berhasil membuat seseorang angkat bicara.

"Jangan tuan, saya akan bicara tapi tolong jangan sakiti keluarga kami," ucap salah satu pria di sana.

"Katakan siapa yang menyuruhmu?" tanya Elard.

"Yang menyuruh kami adalah tuan Jery, tuan." ucap pria tersebut.

"Jery? Siapa dia, dan ada apa menyerang klan elang?" tanya Elard yang jujur tak tahu siapa pria tersebut.

"Kami tidak tahu karena kami hanya menjalankan tugas saja tuan, yang kami tahu tuan Jery adalah anak dari tuan Jeffry yang sudah meninggal beberapa tahun silam tuan," ucap pria tersebut.

Elard akan menyelidiki hal tersebut namun di sayangkan ternyata Jery yang di katakan pria tersebut tidak tertangkap karena sudah berhasil kabur terlebih dahulu.

"Ok, terima kasih atas berita yang kau berikan dan aku seperti nya sudah tidak membutuhkanmu," ucap Elard dengan senyuman evil sepersekian detik pun tembakan nyaring terdengar.

DOR DOR DOR

Semua orang di sana mati dengan mengenaskan, Elard tidak akan belas kasih dengan orang orang yang sudah berani mengganggu klan elang.

"Nelson, urus mayat ini ambil organnya untuk di jual setelah itu daging dan tulangnya kasih ke tiger, pasti dia sangat senang bisa merasakan daging manusia lagi karena sudah lama dia berpuasa tidak makan daging manusia," ucap Elard kepada Nelson anak buah kepercayaannya di klan elang selain Jimi, dengan santainya sambil pergi dari ruang eksekusi tersebut untuk menghadap ke sang daddy setelah membersihkan percikan noda darah di tubuhnya pastinya dong.

Kalau kalian bertanya-tanya siapa sih Tiger? Dia adalah harimau peliharaan Elard dari kecil, dari Tiger masih bayi hingga sebesar ini.

Kebiasaan Elard memang setelah menghabisi orang dia akan mengambil organ untuk di jual dan juga sisanya akan dia kasih ke tiger untuk di makan sepeti hal nya hari ini Tiger akan berpesta karena banyak daging manusia yang tersedia.

"Bagaimana son?" tanya daddy Brian.

"Aku sudah mendapatkan petunjuknya dad dan mungkin saja daddy tahu," ucap Elard.

"Jadi orang yang sudah berani menyerang klan elang adalah jery dad," ucap Elard mendapat kernyitan dahi dari daddy Brian.

"Jery? Siapa itu?"

"Dia adalah anak dari Jeffry yang sudah meninggal beberapa tahun silam, begitulah kata orang tadi," ucap Elard.

Daddy Brian mencoba untuk memutar kembali beberapa adegan di ceritanya untuk mengetahui siapa Jeffry yang di bicarakan sang anak.

Saat sedang mengingatnya tiba-tiba saja daddy Brian langsung ingat dengan klan rajawali yang dulu pernah dia musnahkan pengikutnya.

"Daddy ingat El, jadi Jeffry masih memiliki anak?!" tanya daddy Brian dengan suara garangnya.

"Kau harus segera menangkapnya dan menghancurkannya son karena mungkin dia akan berbuat lebih nekat lagi karena dia ingin balas dendam ke klan elang yang dulu pernah membunuh papa nya," ucap daddy Brian yakin bahwa sang anak pasti bisa mengatasinya.

"Siap dad," balas Elard.

🥕🥕🥕

Pagi harinya di kediaman Ardolph, mommy Sheila sedang berada di dapur memasak sarapan untuk keluarganya, walaupun banyak maid di sana namun mommy Sheila lebih suka masak sendiri.

Untuk Oma salma sebelum kecelakaan kemarin beliau sudah kembali ke kampung halamannya, beliau memilih untuk menghabiskan masa tuanya di kampung halaman dan juga kampung dimana opa Boni di makamkan.

"Bi nirma, tolong ambilkan saya garam ya," pinta mommy Sheila namun tak mendapat jawaban mungkin mommy Sheila masih belum terbiasa dengan kepergian bi nirma.

"Bi," panggilnya seketika teringat bahwa asisten rumah tangga nya sudah tidak ada.

"Astaga Sheila sadar Sheil," tuturnya kepada dirinya sendiri.

Sekarang semua orang sudah berada di meja makan untuk sarapan pagi, setelah sarapan mommy Sheila pun ingin berbicara kepada semua anggota keluarganya.

"Mommy mau Neisha tinggal bersama di sini saja, bahaya jika dia harus tinggal sendirian," ucap mommy Sheila.

"Iya, mom. Mikaila juga setuju, mikaila gak tega lihatnya mom," seru mikaila.

"Daddy ikut saja bagaimana baiknya mommy sama adek," tutur daddy Brian, sedangkan Elard malah diam saja tak menjawab.

"Kalau begitu nanti setelah sarapan mommy bakalan ke rumah Neisha,"

Benar saja setelah sarapan mommy Sheila datang ke rumah Neisha dengan mikaila pastinya.

TOK TOK TOK

Ketukan pintu terdengar dari dalam segera Neisha yang baru saja sarapan sederhana itu pun membuka pintunya dan langsung menampakkan majikan dari orang tuanya itu.

"Nyonya besar," panggil Neisha segan dengan mommy Sheila.

"Sayang jangan nunduk gitu dong, mommy ke sini cuma mau ajak kamu tinggal di rumah mommy aja." ucap mommy Sheila mengutarakan niat hatinya ke sini.

"Tidak usah nyonya besar saya bisa kok tinggal di sini sendirian," ucap Neisha.

"Saya tidak menerima penolakan jadi saya mau kamu segera bersiap ,bawa barang seperlunya saja."

Ingin membantah namun Neisha tidak enak hati, sehingga dia pun segera berkemas, setelah itu mommy Sheila dan mikaila pun membawa Neisha ke mansion besar keluar Ardolph.

Sampai di sana daddy Brian masih berada di mansion sedangkan sang anak Elard sudah berangkat bekerja dari tadi.

"Selamat datang di sini Neisha, anggap saja sebagai ruang sendiri." sambut daddy Brian.

"Kamu tidur sama mikaila saja ya biar dia ada temennya," ucap mommy Sheila.

"He'em bener banget nei, kamu tidur sama aku ya biar kita bisa cerita-cerita banyak hal,"ucap mikaila merasa senang ada teman tidurnya.

"Tidak usah nyonya besar, saya tinggal di paviliun tempat orang tua saya dulu istirahat saja," ucap Neisha merasa tidak enak hati jika harus tidur si tempat sang majikannya.

"Tapikan nei...." ucap mikaila terpotong saat sang daddy berucap.

"Ya sudah kalau mau di sana terserah tapi kami selalu welcome jika kamu mau tidur di rumah utama ya," ucap daddy Brian dan di angguki oleh Neisha.

.

.

TBC