NovelToon NovelToon
After Office

After Office

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Office Romance
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: hermawati

Lanjutan Cerita Harumi, harap membaca cerita tersebut, agar bisa nyambung dengan cerita berikut.

Mia tak menyangka, jika selama ini, sekertaris CEO yang terkenal dingin dan irit bicara, menaruh hati padanya.

Mia menerima cinta Jaka, sayangnya belum sampai satu bulan menjalani hubungan, Mia harus menghadapi kenyataan pahit.

Akankah keduanya bisa tetap bersama, dan hubungan mereka berakhir dengan bahagia?

Yuk baca ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hermawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perjalanan Pulang

Mia merasakan canggung luar biasa, bagaimana bisa dia bisa berciuman dengan pria dingin itu? Rasanya seperti mimpi di siang bolong.

Memang ini bukan pertama kali mereka berdekatan, tapi kedekatan keduanya hanya sebatas urusan pekerjaan, dan teman perjalanan.

Mia ingat, berbulan-bulan yang lalu pernah cukup dekat dengan pria itu, karena liburan bersama ke luar kota, yang ternyata adalah acara pernikahan antara sahabat kubikelnya.

Saat itu Mia tak menyangka jika liburan itu, hanyalah akal-akalan Fero sang asisten CEO, yang akan menikahi Anggita.

Dia dan Jaka duduk bersebelahan di kereta, meski tak banyak obrolan, tapi Mia sempat menyandarkan kepalanya di bahu pria itu, ketika dirinya ketiduran.

Setelah itu, keduanya hanya berinteraksi sebatas urusan pekerjaan. Jaka juga kembali bersikap dingin dan irit bicara padanya.

Tapi pernah salah satu rekan kerja satu divisinya menanyakan tentang hubungannya dengan sekertaris CEO, tentu saja Mia berujar, jika dirinya sama sekali tak memiliki hubungan apapun.

"Halo, ada yang bisa saya bantu, Pak?" Dari balik kemudi, Jaka mengangkat panggilan dari CEO tempatnya bekerja.

"Masih di kantor nggak, Ka?"

"Saya lagi on the way makam malam, pak!"

"Oh ya sudah kalau begitu, saya pikir kamu masih di kantor."

"Apa ada yang bisa saya bantu, Pak?"

"Nggak jadi deh, tapi besok tolong datang ke kantor lebih pagi, kita harus periksa ulang surat kontrak, klien minta revisi."

"Baik pak." Panggilan berakhir setelahnya.

Mia hanya diam, dia menatap jalanan yang masih saja tersendat, padahal waktu sudah menunjukkan pukul dua puluh lewat.

"Kamu biasanya makan malam dengan menu apa?" tanya Jaka, seraya melirik sekilas pada gadis di sebelahnya.

"Saya makan masakan ibu saya." Sahut Mia tanpa menatap lawan bicara.

"Apa kamu mau mencoba masakan ku?"

"Memangnya bapak bisa masak?"

"Saya pernah ikut kelas memasak bersama Pak Dimas dan Fero."

Mia melihat ke arah pergelangan tangannya, "Lain kali aja, Pak! Udah malam, saya mau pulang saja."

Mobil berhenti saat lampu lalulintas berwarna merah. Jaka menyodorkan ponselnya, "Ketik alamat rumah kamu, aku akan antar."

Mia mendorong benda pipih itu. "Rumah saya di Cikarang, Pak! Mending Bapak antar saya ke stasiun saja." Tolaknya.

Lampu berubah menjadi hijau, Jaka kembali melajukan mobilnya. Tapi alih-alih mengantarkan Mia ke stasiun, Pria itu justru mengemudikan mobilnya memasuki jalanan bebas hambatan.

"Bapak apa-apaan sih? Kan saya bilang, rumah saya di Cikarang, jauh banget, mana macet lagi. Lagian motor saya ada di parkiran stasiun." Mia melontarkan protes.

Jaka tak menanggapi, pria itu justru menambah volume radio, untuk menemani perjalanan mereka.

Merasa percuma, Mia memilih menatap jalanan yang dilaluinya. Sudah enam tahun berkerja di perusahaan, dia sudah tak kaget lagi, dengan sikap pria dingin itu.

"Kalau kamu capek, kamu bisa tidur, nanti aku bangunkan, atau kamu mau menurunkan sandaran, supaya kamu lebih nyaman?"

"Nggak usah, saya nggak ngantuk." tolak Mia mentah-mentah.

"Terserah ..."

Nyatanya selang beberapa menit kemudian, Mia merasakan matanya mulai memberat. Kebiasaannya usai pulang kerja, saat sudah duduk, dia pasti akan tertidur. Apalagi mobil yang ditumpanginya, lebih nyaman, tak ada suara berisik penumpang kereta listrik, plus aroma wangi yang menenangkan, membuatnya dengan cepat memejamkan matanya.

Jaka tersenyum tipis, seraya melihat gadis yang sudah diincarnya sejak lama. Kesibukannya sebagai sekertaris CEO, membuat nya tak bisa leluasa mendekati salah satu staf keuangan di kantor tempatnya bekerja.

Sempat patah hati karena mendapati Mia bergabung dengan para cewek-cewek pengagum CEO mereka, tapi begitu Dimas menikah dengan Rumi. Jaka mulai memperhatikan gadis itu secara diam-diam. Sayangnya kesibukannya tak mengizinkannya untuk memikirkan perasaan pribadinya.

Semenjak Dimas menikah, atasannya itu sering kali pulang cepat, menyesuaikan jam pulang Rumi yang saat itu bekerja sebagai staf pemasaran. Alhasil dia dan Fero yang terkena imbasnya.

Seolah memang dirinya yang hanya sekertaris, tak diperbolehkan memikirkan urusan pribadinya.

Sempat ada kesempatan dirinya untuk dekat dengan Mia, saat mereka hendak menghadiri pernikahan dadakan antara Fero dan Anggita. Namun lagi-lagi itu hanya sebatas duduk bersebelahan di kereta selama beberapa jam, itupun mereka isi dengan tidur.

Tak sampai di situ, semenjak Rumi melahirkan, Dimas lebih banyak bekerja dari rumah, lagi-lagi Dia dan Fero terkena imbasnya.

Bahkan setelahnya, seolah takdir tak menghendaki mereka untuk dekat secara pribadi, karena kembali dia disibukkan dengan urusan pekerjaan.

Namun setelah Fero resmi mengundurkan diri dan digantikan oleh Aryan, Jaka memiliki jeda sejenak. Karena walau Fero mengundurkan diri, pria itu masih membantunya untuk urusan kerja sama dengan klien luar negeri. Sehingga pekerjaannya lebih ringan.

Sudah beberapa hari kebelakang, diam-diam dia memperhatikan gadis itu. Rasa yang sempat dia lupakan, kini hadir kembali mengisi relung hatinya. Kali ini Jaka berharap, dia berhasil merajut hubungan kasih dengan gadis pencuri hatinya.

Jaka tertawa sendiri, membayangkan hal indah yang akan terjadi di masa depan, dan berharap semuanya akan berjalan sesuai harapannya.

Sempat menemui beberapa kali kemacetan di jalan bebas hambatan, akhirnya mobilnya berhasil keluar dari pintu tol. Sayangnya dia lupa jika tempat yang ditujunya, terkenal dengan lalu lintas semrawut nya. Dia kembali menemui kemacetan beberapa ruas jalan yang dilaluinya.

Pantas saja tadi Mia protes, dan minta diantarkan ke Stasiun saja, karena waktu tempuh jelas lebih lama jika menumpang mobil.

Tapi tak apalah, demi sang pujaan hati, kemacetan akan Jaka terjang, yang penting dia bisa berduaan dengan gadis yang masih tertidur nyenyak di kursi sebelahnya.

Jaka kembali tersenyum kecil, mengingat kejadian tadi di parkiran. Astaga! untuk pertama kalinya, dia mencium seorang gadis.

Andai rekan kerjanya tak membunyikan klakson, mungkin dia bisa mencium Mia lebih lama.

Jaka melirik sekilas gadis yang tertidur dengan pulas nya, bahkan terdengar dengkuran halus dari sebelahnya. Sepertinya Mia benar-benar kelelahan.

Melihat di depan ada tempat pengisian bahan bakar, Jaka membelokan kemudinya, meskipun bahan bakarnya masih terisi banyak. Karena dia memiliki alasan untuk berhenti.

Jaka ingin mengambil foto gadis pujaannya, secara diam-diam, untuk dia pandangi nanti sebelum tidur.

Jaka mengambil ponsel pribadinya, dia bersiap dengan posisi mendekatkan kamera ponsel ke wajah gadis pujaannya. Karena suasana mobil gelap, otomatis ponsel mengeluarkan cahaya terang dan cekrek ... Sialnya dia lupa mematikan mode suara, alhasil Mia mengerjapkan matanya.

Gadis itu terlihat kebingungan, dalam hati Jaka berharap agar Mia tak menyadari tindakannya. Bisa-bisa imagenya rusak.

"Udah sampai, ya pak?" Mia mengucek kedua matanya sendiri.

Meski merasa gugup, karena takut ketahuan, tapi Jaka sebisa mungkin berusaha menutupinya. "Aku isi bahan bakar dulu, tapi udah masuk Cikarang kok." sahutnya.

Mia meregangkan tubuhnya, lalu melihat pergelangan tangannya, "hampir jam sepuluh," gumamnya. "Pasti macet, kan Pak? Makanya tadi saya bilang minta dianterin ke stasiun aja. Kayak gini bapak pulang lagi ke Jakarta gimana? Sampai jam berapa? Besok bapak harus berangkat lebih pagi loh!" dia mengomel.

"Aku lapar, bisakah kamu merekomendasikan makanan enak di sini?" tinggal satu mobil di depannya, maka gilirannya untuk mengisi bahan bakar.

"Bapak ih! saya ngomong malah dicuekin, nyebelin banget!" Mia menggerutu.

Bukannya menanggapi, Jaka kembali melajukan mobilnya, karena kini tiba gilirannya maju untuk mengisi bahan bakar. Dia keluar dari mobil dan menghampiri petugas pengisian bahan bakar.

Sambil menunggu, Jaka menunduk dan mengetuk kaca jendela mobil, di mana gadis pujaannya berada.

"Ada apa pak?" tanya Mia usai menurunkan kaca jendela.

"Pikirkan di mana tempat makan yang akan kita datangi, aku lapar sekali." Pengisian bahan bakar selesai, Jaka kembali ke sisi kemudi, dan melajukan mobilnya.

"Saya jarang jajan, Pak! Lebih sering makan di rumah. Jadi saya tidak terlalu paham makanan enak di sini."

"Bukannya kamu sudah lama pindah ke sini?" Tanya Jaka dari balik kemudi.

"Baru lima tahun, Pak!" jawab Mia, "Saya ini anak rumahan."

"Baguslah."

"Hah, maksudnya?" Mia mengernyit bingung.

"Ya baguslah, dari pada nongkrong nggak jelas."

"Dari pada nongkrong, mendingan saya tidur atau nonton Drakor di rumah. Nggak buang-buang duit, saya ini mesti hemat."

"Iya-iya staf keuangan memang beda ya, perhitungannya Matang. Tapi kenapa pas beliin dasi pak Dimas nggak pake mikir panjang, ya!" Mengingat kejadian itu, tanpa sadar Jaka mencengkram kemudinya. Gadis pujaannya mengidolakan CEO mereka.

"Apaan sih, jangan diungkit dong! saya malu. Apalagi sejak tau kalau Pak Dimas nikahnya sama Rumi." Mia tersenyum kecut. "Sampai sekarang saya nggak berani lihat wajah Rumi saking malunya, apalagi kita-kita cerita yang enggak-enggak."

"Memangnya cerita apa?" tanya Jaka penasaran.

Mia mulai menceritakan tentang obrolannya dengan rekan-rekan yang lain, tentang fantasi mereka pada sosok CEO.

Mendengar pengakuan gadis pujaannya, mendadak hatinya terasa terbakar. Jaka merasakan apa yang dinamakan cemburu.

1
Hamsina Hamili
bagus
yanah~
Mampir kak 🤗💪
shevaqilaryan
langsung disergap sama si babang Jaka.....
jangan sampai di unboxing sebelum dimutasi y bang....
Siti Rohmawati
Luar biasa
Masdalifah FransisQa Pangesturi
knp dsni lama x y updatenya.. pdhl cerita dsblh udh update
Mareeta: aku biasanya malam updatenya yang ini
total 1 replies
Eni Yunani
selalu ku tunggu updattannya
Eni Yunani
selalu suka dengan karya author,, Mister asisten is my first love
Astried Wulandary
ceritanyaaa seruuuu, semangaaatttthor buat update ceritanya teruss 😍😍💪💪💪
Cece Jumi
kak udah kirim bunga Ama vote nya /Grin//Smile/
Mareeta: terima kasih banyakkkkk😍😍😍
total 1 replies
nabila anjani
Lanjut
Eni Yunani
lanjut othor
Sri haryani
semoga jaka yg daten
Sri haryani
langsung sosor aja ya ka /Facepalm//Facepalm/
Sri haryani
Orang-orang di sekita fero, kenapa sifatnya sama ya
Mareeta: ketularan 🤭
total 1 replies
Sri haryani
mampir ya Thor.... semoga gak kalah seru dari novel sebelumnya
Cece Jumi
ceritanya menarik dan selalu di tunggu up. ya
Cece Jumi
mampir dlu kak
Mareeta: terima kasih 🥰
total 1 replies
shevaqilaryan
Thor, kenapa g dilanjut di sebelah....

sisan belum up disini rajin banget up nya....
terimakasih Thor....
bunny cooky
seru banget, sama pokoknya kek novel2 othor yg lainnya 🤗
semangat 💪🏻
bunny cooky
mampir aku thor, nyampek jga di ceritanya mia sama pak jaka 😂 🤭
Mareeta: makasih banyak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!