NovelToon NovelToon
Dipaksa Menikahi CEO Dingin Itu

Dipaksa Menikahi CEO Dingin Itu

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos
Popularitas:13.9k
Nilai: 5
Nama Author: lilyxy

Dijual oleh ayah tirinya pada seorang muncikari, Lilyan Lutner dibeli oleh seorang taipan. Xander Sebastian, mencari perawan yang bisa dinikahinya dengan cepat. Bukan tanpa alasan, Xander meminta Lily untuk menjadi istrinya agar ia bisa lepas dari tuntutan sang kakek. Pernikahan yang dijalani Lily kian rumit karena perlakuan dingin Xander kepadanya. Apa pun yang Lily lakukan, menjadi serba salah di mata sang suami. Xander seakan memiliki obsesi dan dendam pribadi pada hidupnya. Bagaimanakah nasib Lily yang harus menjalani pernikahan dengan suami dinginnya? Haruskah ia bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lilyxy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

"Sudahlah, Lily! Jangan banyak bertanya pada Ayah! Yang penting kita bisa mendapatkan uang itu untuk membayar hutang dan biaya pengobatan ibumu. Tidurlah! Besok kamu harus menikah dengan pria itu, bukan? Cepat lakukan, agar kita segera mendapatkan sisa uangnya!"

Kedua tangan Lily mengepal di samping tubuhnya. Ia benar-benar kesal dengan sikap sang ayah tiri yang sama sekali tidak peduli akan nasibnya. Walau benar uang itu akan digunakan untuk mengobati ibunya. Namun setidaknya, sebagai seorang ayah, seharusnya dia juga memikirkan nasib dirinya. Langkah ini jelas akan merusak masa depan Lily untuk selamanya.

"Apa Ayah sudah membayarkan uang yang Ayah terima pada rentenir-rentenir itu? Aku benar-benar tidak mau menjadi bulan-bulanan mereka lagi!" Lily memastikan.

Mendengar pertanyaan Lily, membuat Anthony gelisah. Ia bahkan belum mencicil sama sekali hutang-hutangnya pada para lintah darat dan pihak rumah sakit.

Uang itu sudah habis dia gunakan untuk bermain judi. Namun, tentu saja Lily sama sekali tidak boleh mengetahui hal ini. Kalau dia mengetahuinya, maka Lily bisa dipastikan akan menolak menikah.

"Kamu tenang saja. Semua hutang sudah aku lunasi. Hanya biaya untuk tindakan ibumu yang belum teratasi dan harus segera dibayarkan. Maka cepatlah menikah dengannya. Jadi, pria itu segera mengirimkan sisa uangnya. Dengan begitu, ibumu akan selamat. Percayalah, Lily."

Anthony mengusap kepala Lily dengan lembut untuk meyakinkan gadis tersebut. Lily coba memperhatikan sikap ayah tirinya itu, dan dia bisa melihat kalau pria itu memang tulus membantu.

Hati Lily menjadi sedikit lebih tenang kini, karena dia tahu kalau pengorbanannya tidak akan sia-sia. Dia hanya ingin memastikan ibunya bertahan hidup dengan uang yang dia hasilkan itu.

"Ayah tahu kamu pasti akan percaya pada Ayah. Sekarang tidurlah. Kamu perlu banyak energi besok," ucap Anthony sebelum mengakhiri percakapan.

Lily pun tidak membantah lagi ucapan Anthony. Dia mengangguk pelan lalu berjalan menuju kamar dengan hati dan pikiran yang sangat lelah.

**

Keesokan harinya pada pukul 10.30, Lily harus berjuang sendiri di kamarnya.

"Hentikan, Kaiser! Berhenti!" teriak Lily yang kini tengah berusaha keras menendang saudara sambungnya.

Sudah lama sekali Kaiser menantikan saat di mana dia bisa berada berdua bersama Lily di rumah mereka. Pria muda itu benar-benar sudah gila.

Sosok Lily yang begitu cantik memesona, membuat pria itu benar-benar membuatnya ingin memiliki adik sambungnya sendiri.

"Tidak akan pernah, Cantik! Apa kau tahu? Aku sudah lama sekali ingin memilikimu. Aku benar-benar sudah tidak bisa menahan lagi keinginan yang ada di dalam diriku ini." Kaiser masih meraih pergelangan tangan Lily.

"Kau benar-benar cantik. Aku sangat menginginkanmu saat ini, Sayang. Tenanglah, aku akan membuatmu benar-benar nyaman berada di bawah kendaliku. Kau akan ketagihan, dan akan membuatmu memohon lagi dan lagi untuk aku sentuh," ucap Kaiser dengan pandangan berkabut.

Lily sudah terpojok menjadi ketakutan. Kekuatan Kaiser jelas berkali-kali lipat lebih besar daripada dirinya. Pakaian kerja yang sudah dia kenakan hari ini pun sudah tak berbentuk.

Walau begitu, Lily terus berusaha melepaskan diri. Gadis itu terus memberontak dan mulutnya juga terus berteriak. Walau tentu saja tidak ada yang mendengarnya di rumah terpencil itu.

"Kau terlalu banyak minum, Kaiser! Sadarlah! Aku ini adikmu! Harusnya kau menjagaku, dan bukan malah berniat merusakku seperti ini!"

Kaiser yang sedang menatap adiknya lapar itu berdecak keras. Dia kemudian berjalan mendekat ke arah Lily yang berdiri gemetar di sudut dinding dengan air mata yang menggenang di pelupuk mata.

Tenaga Lily sudah habis sejak tadi. Bagaimana tidak, semalaman dia harus kabur dari tiga pria jahat dengan luka di sekujur tubuhnya.

Sekarang malah harus menghadapi kakak sambung gila yang sedang dalam pengaruh minuman. Sekarang sudut bibirnya pun sudah berdarah karena terkena ayunan keras tangan Kaiser. Gadis itu juga merasakan sakit di beberapa titik karena benturan beberapa kali di dinding.

Kini, Kaiser berdiri tepat di hadapan Lily dengan kedua tangannya mengurung gadis itu. Menghimpit Lily, hingga keduanya saling menempel.

"Walau aku tidak dalam pengaruh alkohol, aku tetap akan melakukan ini padamu,Lily. Bukankah aku sudah bilang, kalau lama sekali aku menantikan saat-saat seperti ini. Ah, untung saja Ayah berangkat lebih awal hingga aku bisa berduaan denganmu." Kaiser tersenyum penuh arti. Bersiaplah, Sayang. Sebentar lagi kau akan segera menjadi milikku ... selamanya."

Air mata Lily sudah tidak bisa terbendung lagi. Dia menangis dengan keras karena merasa hidupnya akan terhenti saat itu. Apalagi ketika tangan Kaiser mulai menjalar ke mana-mana.Tubuhnya mendadak serasa lumpuh saat Kaiser sedang menyentuhnya. Kondisi yang umum dikenal sebagai tonic immobility, yang merupakan mekanisme pertahanan diri dari Lily.

"Good, Girl, "bisik Kaiser, tepat di telinga Lily. "Jadilah gadis baik seperti ini, Lily. Maka semua ini akan berjalan lebih mudah."

Pria itu pun mulai membimbing Lily menuju ranjang, dan mulai membaringkannya di atas kasur. Lily hanya bisa pasrah ketika Kaiser mulai menanggalkan pakaiannya satu per satu.

Kemudian dengan mudah, Kaiser langsung berada di atas adik tirinya. Sesekali mengendus aroma wangi bak bunga Lily, persis seperti namanya.

"Astaga! Kau benar-benar cantik, Lily," ucap pria yang kini hanya mengenakan kain yang menutupi bagian bawahnya saja.

Kaiser kembali menunduk untuk menghirup aroma menenangkan dan mengecup kecil leher Lily. Gadis itu hanya bisa memejam karena rasa jijik yang menyergap dirinya.

"Kau benar-benar membuatku gila, Baby Girl."

Tidak sabar lagi, pria yang sudah dipenuhi oleh kabut itu langsung menyasar leher gadis yang tampak naik turun karena gemuruh emosi di dada.

Lily tentu saja terkejut dengan perlakuan yang dia dapatkan dari kakak tirinya itu. Dia begitu marah dan ingin sekali kabur. Tapi apa daya, rasa takut lebih mendominasi dirinya.

"Hentikan, Bajingan!" teriak Lily sekuat tenaga.

Kesadarannya telah kembali. Dia memukul, mencakar, dan menendang pria yang ada di atasnya itu. Namun, semua itu tidak berarti karena Kaiser malah berhasil membuat gadis itu nyaris tanpa busana.

Hanya dua kain tipis penutup bagian atas dan bawah yang kini melindungi Lily yang sudah tidak berdaya. Sedangkan Kaiser membelenggu kedua tangan dan tungkai Lily ke tiang ranjang yang ada di masing-masing sudut.

"Relax, Baby Girl. Percuma kamu melawanku. Percuma saja kamu berteriak. Tidak akan ada yang menolongmu. Lebih baik kamu bersiap saja. Ucapkan selamat datang pada surga duniamu! Aku akan segera menjadi pria pertamamu !"

Kaiser menunduk, siap menyasar bibir Lily. Namun tepat saat itu, terdengar suara dobrakan pintu yang sangat keras. Kaiser segera melihat arah datangnya suara.

Tepat di sana, seorang pria bertopeng datang, dan dengan cepat mendekat ke arah Kaiser. Kemudian dia meraih lengan Kaiser dengan sangat kuat dan mengepalkan tinjunya.

"Bajingan!"

Tidak cukup sampai di sana, pria asing itu menyeret tubuh Kaiser hingga dia terjatuh di lantai. Lily tentu saja mengenali sosok pria tersebut yang menolongnya.

Lily yang melihat adanya kesempatan, segera melepaskan tali di tangan yang memang masih longgar. Dia kemudian menyambar masker di atas nakas dan buru-buru menutup wajahnya.

Setelah itu, Lily melepaskan kedua ikatan kakinya dan mundur jauh hingga ke kepala ranjang. Lalu menutupi tubuhnya yang nyaris tak berbusana dengan selimut.

"Siapa kau?! Berani-beraninya masuk ke dalam rumahku!?" teriak Kaiser, tidak terima ada yang mengusik kegiatannya.

Pria bertopeng yang tidak lain dan tidak bukan adalah Xander itu enggan menjawab. Dia malah melayangkan pukulan yang begitu keras pada wajah dan perut Kaiser secara bergantian.

"Sialan! Siapa kau sebenarnya!?" teriak Kaiser, tidak terima.

Kaiser yang kesakitan, masih berusaha membalas pukulan itu. Namun, Xander kembali memukulnya terus, tanpa ampun. Hingga tidak lama, beberapa anak buah Xander masuk ke dalam kamar tersebut.

"Tuan," ucap salah satu dari mereka pada Xander.

"Bawa dia keluar dari sini! Berikan pelajaran yang berharga! Kalau dia melawan, habisi!" titah Xander kala itu.

Setelahnya, mata tajam Xander berpindah, menatap Lily yang meringkuk dengan penuh air mata. Tubuh gadis itu bergetar hebat dengan selimut yang menutupi tubuhnya hingga leher.

"T-tuan," lirih gadis itu, pedih. Perasaannya hancur berkeping-keping saat calon suaminya itu malah menemukannya dalam keadaan seperti itu. Lily begitu malu dan jijik pada dirinya sendiri.

Lily bahkan berpasrah kalau setelah ini Xander memilih untuk membatalkan perjanjian mereka. Namun, pria itu malah melangkah ke arahnya sambil sekali lagi membuka jas hitamnya.

Xander dengan sigap menyelimuti tubuh Lily yang bergetar, "Apa kamu baik-baik saja?" Berhadapan dengan pria yang sudah menyelamatkannya, perasaan Lily pun luluh lantak.Dia memeluk tubuh Xander dengan begitu erat sebagai ungkapan rasa lega.

"A-aku baik-baik saja, Tuan. Terima kasih... Terima kasih karena telah menyelamatkanku ."

**

1
Siti Yuliyatin
keren
Siti Yuliyatin
alhamdulillah..
Siti Yuliyatin
ya.. akhirnya.. 😌
Siti Yuliyatin
keputusan apakah yang akan di ambil.. 😌
Siti Yuliyatin
sangat kasian penderitaan sang anak 😌
freya septa
Luar biasa
Siti Yuliyatin
jangan banyak iklan nya boleh..
menunggu terlalu lama..
Reni Anjarwani
lanjutt
Reni Anjarwani
lama upnya thor , doubel up thor setiap hari
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lama upnya
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Reni Anjarwani
lanjut doubel up thor , jangan lama2 upnya thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
Reni Anjarwani
bagus ceritanya, sayang upnya lama , semanggat doubel up thor
Reni Anjarwani
bagus bgt sayang upnya lama , trimakasih thor hari ini doubel up
Tri Rahayu 062
Lanjutttt
Reni Anjarwani
skhirnya mereka sama2 membuka topengnya makin seru thor doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!