NovelToon NovelToon
Married With Ketos

Married With Ketos

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:47.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Riria Raffasya Alfharizqi

Mempunyai paras cantik, harta berlimpah dan otak yang cerdas tidak membuat Alsava Mabella atau gadis yang kerap di sapa Alsa itu hidup dengan bahagia.

Banyak yang tidak tahu kehidupan Alsa yang sesungguhnya. Mereka hanya tahu Alsa dari luarnya saja.


Sampai akhirnya kehidupannya perlahan berubah. Setelah kedua orang tuanya memutuskan untuk menikahkannya di usianya yang terbilang masih sangat muda itu dengan lelaki yang sangat di kenalinya di sekolah.


Lelaki tampan dan juga memiliki otak yang cerdas seperti Alsa. Bahkan Dia juga menjadi idola di kalangan siswi di sekolahnya.


Mau menolak? Jelas Alsa tidak akan bisa. Bukan karena dia memiliki rasa, tetapi keputusan kedua orang tuanya adalah mutlak.

Follow ig riria_raffasya ✌️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Gerald Nyebelin

Semua anggota osis lainnya sudah pulang. Begitu juga dengan Ninda yang disuruh pulang oleh Abim tadi. Meskipun Ninda sempat menolak untuk pulang terlebih dahulu karena berat meninggalkan Gerald, tetapi akhirnya Minda menyerah. Dia pulang dengan mulut komat-kamit terus menyumpah serapah Abimanyu.

"Next kemana nih? klub bang Agil yuk!" ajak Abim membuat Gerald dan Verrel menatap Abim tajam.

"Wehh.....selow man, kalian baperan deh kayak cewek," lanjut Abim yang tidak dijawab oleh mereka berdua.

Ngomong-ngomong tentang cewek, Verrel jadi ingat kejadian tadi ketika dia bertemu dengan Alsa di cafe tomad. Tanpa terasa Verrel menyunggingkan senyumnya. Ini hal yang langka. Seorang Verrel yang juga sama datarnya dengan Gerald tiba-tiba tersenyum tanpa sebab. Terkecuali jika Verrel memang sedang sedikit gesrek otaknya.

"Sejak kapan lo gila?" tanya Abim tho the point.

Verrel mengernyit, menunjuk dirinya yang langsung diangguki oleh Abim untuk membenarkan.

Lagi. Verrel tersenyum, lalu tanpa aba-aba menyerang Abim dengan tangannya merangkul dan membenamkan wajah Abim di ketiaknya. Abim meronta tetapi tidak membuat Verrel begitu saja melepaskannya.

"Rel woy, set*n apa yang telah merasukimu?" tanya Abim dengan nada teriak.

Abim terus meronta untuk dilepaskan. Sampai akhirnya suara Gerald membuat keduanya menoleh dan kembali duduk seperti semula.

"Stop!" teriak Gerald.

Gerald sebenarnya sedang sangat kacau. Ini malam pertamanya dia dan Ala nanti. Bukan Gerald tidak mau tidur dengan Alsava, tetapi pernikahan dengan musuh secara mendadak seperti itu tetap saja membuatnya tidak bisa bersikap biasa saja. Gerald sama halnya dengan Alsa yang belum terbiasa dan pastinya akan merasa canggung jika nanti mereka tiba-tiba tidur di satu ranjang yang sama.

"Napa? lo ikut-ikutan Verrel gila?" tanya Abim meledek.

Gerald melirik Abim sekilas. Dia tidak menjawab karena kedua sahabatnya memang tidak tahu permasalahannya saat ini. Untuk pernikahannya dengan Alsa. Gerald memang akan menyembunyikannya dulu dari kedua sahabatnya.

Tok

Tok

Tok

Pintu ruangan private Gerald di ketuk. Tidak lama datanglah seorang pelayan dengan wajah sedikit cemas.

"Ada apa?" tanya Gerald seraya menatap pelayan tersebut.

"Kak di depan ada yang ribut, udah coba kami pisahin tetapi kami tidak bisa, semua kewalahan," jawabnya seraya memberitahukan kepada Gerald.

Gerald mengernyit. Siapa yang berani membuat keributan di cafenya? Mengganggu suasana saja. Semua yang kerja di cafe Gerald memang memanggil Gerald dengan sebutan 'Kak'. Karena usia mereka yang tidak jauh beda.

Gerald segera berdiri di ikuti kedua sahabatnya. Mereka keluar untuk melihat keributan yang terjadi, benar saja terlibat beberapa gerombolan orang yang sedang melihat ke arah pojokan cafe.

Mata Gerald melotot melihat adanya Alsa dan Ninda yang sedang tarik-tarikan rambut. Jadi mereka pembuat keributan di cafenya?

"Stop!" teriak Gerald membuat Alsa dan Ninda berhenti.

Kia dan Icha menatap ke arah Gerald. Lalu ke arah kedua sahabat Gerald yang sama terkejutnya dengan Gerald.

"Alsa dalam masalah," bisik Icha yang hanya mendapat anggukan kepala dari Kia.

Gerald menatap Alsa, bergantian menatap Ninda yang sudah mulai dengan aktingnya. Ninda berusaha memasang wajah memelasnya, seakan-akan Alsalah yang memulai keributan.

"Rald, tuh cewek pembuat onar narik rambut gue," adu Ninda dengan nada memelasnya.

Alsa memutar bola matanya jengah. Selalu saja Ninda membalikan fakta. Alsa tidak mungkin akan bertindak lebih jika mulut lemes Ninda itu bisa dijaga.

"Lo apa-apaan nggak di sekolah nggak di luar selalu cari masalah sama dia?" tanya Gerald membuat Alsa mengepalkan tangannya kuat.

Ini suaminya sekarang? Astaga... Rasanya Alsa tidak bisa terima.

"Dia yang mulai duluan," jawab Alsa membela diri.

Gerald tersenyum miring. Menatap Alsa dengan tatapan tajam. Bahkan Ninda yang melihat sampai tersenyum miring. Lagi-lagi Ninda menang atas Alsa. Dia yakin Gerald akan membelanya.

"Ikut gue." Gerald langsung menarik tangan Alsa dan membawanya pergi dari cafenya.

Kedua sahabat Alsa dan sahabat Gerald sama-sama menatap mereka terkejut. Begitu juga dengan Ninda yang semakin kesal. Ninda pikir Gerald akan memarahi Alsa dan membelanya. Tetapi apa yang Gerald lakukan membuat Ninda tidak habis pikir. Tanpa kata Gerald malah pergi dengan membawa Alsa. Apa yang akan Gerald lakukan?

Gerald membawa Alsa ke mobilnya. Dia langsung menancap gasnya dengan kecepatan tinggi. Kesal rasanya baru beberapa jam menjadi istrinya. Alsa sudah berbuat ulah. Dan Alsa melakukannya di cafenya sendiri.

"Gerald gue belum mau mati!" teriak Alsa melihat Gerald membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Gerald melirik Alsa sekilas. Lalu kembali fokus dengan jalanan. Kecepatannya dia kurangi. Tetapi kekesalannya dengan Alsa masih saja dia rasa.

Sampai akhirnya mobil Gerald menepi. Alsa melihat ke sekeliling. Ini masih jauh dengan hotel atau rumah mereka. Apa Gerald akan menyuruhnya untuk turun sekarang? di jalanan yang sepi ini?

"Apa?" tanya Alsa dengan memberanikan diri.

Gerald menghela napas. "Ngapain lo di sana?" tanya Gerald tanpa menjawab pertanyaan Alsa tadi.

"Gue nganter Icha," jawab Alsa membuat Gerald menyunggingkan senyumnya meremehkan.

"Icha pengen lihat bos cafe, dia penasaran, dan gue dukung dia lebih suka sama bos cafe yang katanya sangat tampan dibandingkan Icha harus suka sama cowok kayak lo, playboy tengil!" jelas Alsa dengan menggebu-gebu.

Gerald kembali menghela napasnya. Rupanya dia sudah salah sangka. Dia pikir Alsa sengaja membuntutinya tadi.

Gerald menatap Alsa yang sedang menatap lurus ke depan. Bahkan kedua tangannya sudah bersikedap. Gerald yakin Alsa sama seperti dirinya saat ini. Sama-sama sedang mengendalikan emosi.

"Icha tahu siapa pemilik cafe tadi?" tanya Gerald penasaran.

"Nggak paham gue dan nggak mau tahu juga, nggak penting," jawab Alsa masih dengan nada kesalnya.

Ting

Bunyi pesan masuk dari kedua sahabatnya. Alsa membaca pesan dari Icha dan Kia. Mereka menanyakan keberadaan Alsa saat ini. Kedua sahabat Alsa sama-sama khawatir, takut saja jika Gerald akan membuang Asla ke jurang dan meninggalkannya.

Alsa membalas jika dirinya akan kembali untuk menemui mereka sebentar lagi. Tetapi sebelumnya Alsa meminya jika Ninda si nenek lampir harus sudah pergi terlebih dahulu. Alsa tidak yakin dengan dirinya saat ini. jika bertemu dengan Ninda lagi Alsa seperti ingin menggorok lehernya saja. Biar puas sekalian. Lagian tidak ada yang peduli dengannya selain kedua sahabatnya. Atau mungkin dengan Alsa mendapat kasus yang sangat berat karena pembunuhan kedua orang tua Alsa jadi lebih peduli atau malah sebaliknya. Lebih tidak peduli dan bahkan tidak menganggap Alsa sebagai anaknya lagi.

"Argghhh!" kesal Alsa tanpa sadar.

Gerald melirik sekilas. "Kalau lo masih cari masalah lagi sama Ninda-" kalimat Gerald terhenti karena Alsa sudah lebih dulu memotongnya.

"Apa?"

Gerald mengepalkan tangannya kuat. Dia sebisa mungkin harus lebih sabar menghadapi gadis seperti Alsa.

"Gue mau balik," ucap Alsa dengan enteng.

Gerald tidak menjawab. Tetapi dia melajukan mobilnya lagi. Alsa mendelik melihat Gerald yang tidak memutar balik.

"Gerald gue mau ketemu sama temen-temen gue!" kesal Alsa membuat Gerald tersenyum miring.

"Dan gue mau bawa lo ke malam pertama kita nanti.," jawab Gerald santai.

Deg

Deg

Deg

Jantung Alsa terpompa cepat. Telinganya terasa panas mendengar ucapan Gerald. Bahkan rasanya Alsa seperti dun*u untuk saat ini. Susah bergerak, susah bernapas dan susah untuk berucap. Bibirnya terasa kelu. Alsa mencoba menarik napasnya dalam, tetapi rasa yang ada pada dirinya saat ini tidak kunjung Hilang.

Rasanya Alsa ingin mengumpat Gerald yang sudah begitu lancang mengatakan malam pertama mereka. Jelas saja Alsa tidak akan menyerahkan sesuatu yang sangat berharga begitu saja untuk Gerald.

Gerald nyebelin!! Gerald mes*m! Gerald playboy tengil!! Alsa yang hanya bisa mengumpat kesal Gerald dalam hatinya.

Gerlad melirik Alsa sekilas. Dia menyunggingkan senyumnya melihat wajah Alsa yang pucat. Gerald tahu dengan ucapannya tadi tidak membuat gadis cantik di sebelahnya ini terus berisik.

1
Qotrun Nada
kk baca bab ini nenek nyesel rasa y,kt y punya suami tp lebih mendingin sahabat kecil y d bandung istri yg sedang sedih, ada ortu sm suami tp serasa sendiri /Sob//Sob//Sob//Sob//Sob//Sob/
Bu ning Bengkel
jadi penasaran lanjutan nya thoort...lanjut.....
Sayem Sayem
yg numpang hidup g tau diri ..wjr lh suami istri ciuman ..syg e cemburu buta dan obsesi Naya bikin runyam hidup gerald
Sayem Sayem
jiiaach ketlay cembokur ni
Sayem Sayem
gerald maen sosor aj ni g liat tempat ..halal sih halal tp kudu tau etika ketlay
Bu ning Bengkel
kata bege juga harus disensor rhooort....lanjut......
Bu ning Bengkel
.....lanjut....apa judul selajutnya ya thoort.......
Bu ning Bengkel
......lanjut thoort terus jalan lurus terus thoort......jangan berhenti.....lanjut.....
Bu ning Bengkel
thoort lanjut saja yg penting hepi. ....lanjut....
Bu ning Bengkel
adug thoort rasanya ikut merasakan setuhan yg dirasakan alsa sekarang enak dan nekmat ......lanjut....
Bu ning Bengkel
ya kita juga ikut dag dig dug bersama alsa jadi nya.....lanjut....
Bu ning Bengkel
alsa terus berpikir nanti malam harus bagaimana .....lanjut pikir terus.....
Bu ning Bengkel
.....lanjut persahabatan mereka tidak bisa dipisahkan dengan apapun......kanjut.....
Bu ning Bengkel
......lanjut aku suka gaya gerdart lansung bisa berkomonikasi ......
Bu ning Bengkel
...lanjut sekarang teman teman gerdart dan alsa sudah tahu mereka sudah menikah......
Bu ning Bengkel
......lanjut.....
cleo ngy
Luar biasa
Bu ning Bengkel
.....lanjut....
Bu ning Bengkel
.......lanjut.....
Bu ning Bengkel
.....lanjut....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!