Ia tidak sengaja menghabiskan malam bersama dengan seorang pria, tapi siapa sangka pria itu adalah Bos nya sendiri.
Ia kira semua masalah akan berakhir begitu saja, tapi bos nya yang licik malah mengancamnya dengan video panas mereka. Dan memaksanya agar berada di sisinya dan menjadi wanita penghangat ranjang miliknya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
OMB : Bab 12
Suasana di dalam mobil kian memanas, tatapan kesal dan marah terpancar jelas pada Jimmy. Ia sama sekali tidak terima dengan permintaan putus yang di lontarkan Grace kepadanya.
"Pokoknya aku ingin putus," Grace tetap teguh pada pendiriannya.
Seketika Jimmy langsung menarik tangan Grace dan mencengkram erat leher wanita itu, tatapan mata marah dan kesal terpancar jelas di wajah Jimmy.
"Aku lebih baik membunuhmu daripada membiarkan mu pergi." Ucap Jimmy yang mempererat cengkraman pada leher Grace.
Grace menepuk-nepuk kencang tangan Jimmy agar pria itu melepaskan cengkeramannya, "Aku tak akan melepaskan jika kau masih bersikeras ingin kita putus." Ucap Jimmy.
Dengan mata yang berkaca-kaca, Grace menganggukkan kepalanya. Melihat Grace yang setuju untuk tidak ingin putus, Jimmy langsung melepaskan cengkraman tangannya pada Grace.
Grace terdiam dengan perasaan takut, untuk pertama kalinya. Ia melihat Jimmy yang seperti orang gila, bahkan pria itu berani mencengkik nya.
Dengan senyuman penuh kepuasan, Jimmy kembali mengendarai mobilnya. Ia melajukan mobilnya ke jalanan raya, Grace melihat wajah Jimmy yang nampak merasa tidak bersalah sama sekali.
"Dasar pria gila." Pikir Grace.
Kini Grace sadar, jika dirinya telah salah langkah dalam menghadapi Jimmy. Ia pikir berpisah dengan pria itu akan menjadi hal mudah, karena Jimmy sudah mencintai Erika. Tapi rupanya ia salah besar.
Mobil Jimmy akhirnya berhenti tepat di depan rumah Grace, dengan cepat Grace langsung keluar dari dalam mobil dan segera masuk ke dalam rumah.
Grace langsung menutup pintu rumahnya dengan cepat, jantungnya terus berdetak dengan kencang. Rasa takut dan kaget menyelimuti seluruh tubuhnya.
Dengan perasaan sedikit lega saat melihat mobil Jimmy pergi, Grace bersandar di pintu dengan mata yang terpejam. Tapi ia merasakan seseorang seperti sedang melihat dirinya.
Dengan cepat matanya terbuka, tapi sebuah tangan besar langsung memeluk tubuhnya dan memegang pinggangnya.
Grace langsung mendorong pria yang tiba-tiba memeluknya, tapi matanya seketika membulat saat melihat sosok pria itu.
"Pak Lion?" Grace terkejut saat mendapati Lion berada di rumahnya, bagaimana bisa pria itu mengetahui alamatnya dan masuk ke dalam rumahnya yang sudah ia kunci.
"Kenapa? Kau senang?" Tanya Lion yang masih memeluk tubuh Grace.
"Lepaskan Pak, atau saya teriak agar para warga datang ke sini dan memukuli Bapak." Maki Grace.
Mendengar hal itu Lion tersenyum, ia hendak mencium bibir Grace tapi aksinya terhenti saat mendapati luka memar di leher wanita itu.
"Siapa yang mencekik mu?" Tanya Lion dengan tatapan dingin.
Melihat respon Lion, Grace terdiam dan tidak menjawab ia memilih mendorong pria itu dan hendak mengusirnya.
"Pak, anda masuk ke dalam rumah saya tanpa izin. Dan sebaiknya anda pergi sekarang!" Usir Grace.
Entah kenapa hati Grace sangat sakit dan kesal, ketika mengingat Jimmy dan Erika. Terlebih sikap Jimmy yang berani mencekik lehernya.
"Apa karena pria ini?" Tanya Jimmy yang mengeluarkan sebuah foto pria dan wanita yang tengah berpelukan.
Mata Grace membulat sempurna saat melihat foto Jimmy, dan Grace tahu jika pakaian Jimmy dan Erika adalah pakaian yang di kenakan hari ini.
"Bagaimana kau?" Tanya Grace.
Lion tersenyum dan kembali menyimpan handphone miliknya, "Semua yang ku inginkan, pasti akan ku dapatkan dengan mudah. Apalagi hanya foto seperti ini." Ucap Lion yang kembali merapatkan tubuhnya pada Grace.
Grace terdiam, ia merasakan sebuah tangan memegang dagunya dengan lembut. "Jadi apa pilihanmu?" Tanya Lion.