Airin Gracia Bramuji dan Marvel Adiyaksa Buana bertemu disaat mereka berdua bersekolah di High school.
mereka juga satu kelas selama 3 tahun lamanya dan sampai kelas 3 akhir mereka sama sekali tidak saling mengenal ataupun ingin mengenal.
namun kala itu marvel akhirnya tau bahwa airin adalah sahabat masa kecil nya yang dulu dia cari.
sejak saat itu marvel terus mengejar airin,
Hal itu membuat marcelino ayah marvel marah besar hingga berusaha mencelakai airin beserta keluarganya hal itu membuat marvel bimbang dan pada akhirnya marvel memutuskan untuk pergi.
Airin yang kecewa memutuskan pergi membawa kebencian pada marvel padahal sebenarnya marvel diam-diam selalu menjaganya dari jauh tanpa sepengetahuan marcelino dan juga airin.
apakah marvel bisa meluluhkan hati ayahnya begitu juga membawa airin kembali dalam pelukannya? ikuti kisahnya
dilarang mencomot karya ya!!!
ini hasil karya sendiri jadi jangan comot-comot
disclaimer!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon iswariay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Kematian Revano
Bel tanda istirahat pun berbunyi, seperti biasa marvel and the genk pergi ke rooftop namun sebelum itu marvel mengajak airin untuk bergabung dengan mereka sontak membuat sekelas dibuat kaget karena selama ini Marvel terkenal dengan sifat datar dan dinginnya.
" Ai kamu mau ikut aku ngga ke rooftop? " tanya marvel berdiri di depan meja airin
airin yang mendengar itu melongo tak percaya bahkan dia menepuk kedua pipinya.
Plakk
" awww tapi sakit, apa ini beneran? " gumam airin lirih namun marvel masih bisa mendengar nya
" udah mau aja, kan udah gue bilang es batu tuh suka Ama lu, " bisik Kanaya
" ihh masa gue sendirian " cicit airin berbisik balik
" El, gue gak salah kan lu ajak airin ? " Dino dibuat tak percaya bahkan aarav dan vicenzo hanya senyum meledek ke marvel.
" diem lu! " ucap marvel sewot, Dino pun langsung mengunci mulutnya, sementara aarav dan vicenzo menahan tawa.
" tapi apa aku sendirian? " tanya airin malu-malu pipinya merona merah
" jika kamu ingin Kanaya ikut gak papa kok " jawab marvel lembut
" beneran, kalo begitu baiklah aku mau " cicit airin tersenyum tipis
" ya sudah ayo ke sana " aja marvel lalu mengajak ketiga temannya pergi
" ayo nay " ajak airin pada Kanaya sembari menarik tangan nya sedangkan Kanaya malah dibuat melongo tak percaya marvel mengiyakan begitu saja.
akhirnya airin dan kanaya pun mengikuti marvel dibelakang.
mereka ber-enam menaiki lift menuju rooftop sesampainya di rooftop airin dan Kanaya dibuat kagum pasalnya dari atas rooftop mereka bisa melihat keindahan seluruh sekolah bahkan bisa melihat pemandangan gunung yang indah sekali apalagi cuaca nya cerah begini.
" wah indah sekali " ucap airin matanya berbinar membuat hati marvel menghangat
" tidak ada yang berani ke sini kecuali kami be empat kalo kalian mau tau " kata vicenzo tiba-tiba
" wah kalo itu sih jelas, kan marvel cucu pemilik sekolah ini pasti diistimewakan " Kanaya lah yang berucap
" hahaha lo berkata jujur nay " ujar aarav
" ya begitulah aku sangat beruntung " ucap Marvel dengan pedenya
" kemari lah duduk bersama kami, tenang saja kami tidak macam-macam " imbuhnya
airin dan Kanaya pun menurut, mereka berdua duduk bersama airin duduk disamping marvel sementara kanaya di tengah-tengah antara aarav dan vicenzo.
" wahh kalian nyetok makanan disini? " tanya Kanaya
Karena saat mereka duduk sudah tersedia makanan disana berbagai snack tentunya ada roti juga bahkan ada minumannya.
" tentu, kami disini menyediakan warung tuh lihat " ujar dino menunjuk rak dan kulkas yang ternyata ada di sana hal itu membuat airin dan Kanaya kaget
" wah sudah disediakan disini, keren banget " kata Kanaya
" tentu, ini papa marvel lah yang meminta pada pihak sekolah " ucap vicenzo melirik ke kanaya
" ambilah makanan yang kalian berdua suka " ujar marvel
Sebenarnya airin malu tapi karena kanaya begitu senang sekali tangannya di tarik kanaya mengambil jajanan yang mereka berdua suka.
Semetara di kantin, barry duduk menunggu kedatangan airin sejak tadi namun belum juga muncul.
" kemana sih airin sama naya? " barry bertanya-tanya mata nya terus mencari keberadaan mereka.
" gue gak nyangka si marvel bakal ngajak airin sama naya ke rooftoop beruntung banget mereka berdua. " ujar salah satu teman sekelasnya Marvel dan airin di belakang barry, walaupun mereka berdua berbicara bisik-bisik tapi barry masih mendengar nya dan itu membuat barry terkejut
" jadi airin lagi di rooftop bareng marvel, sial lagi-lagi keduluan marvel! " ucap barry mendengus kesal lalu beranjak pergi dari kantin mood nya tiba-tiba hilang begitu saja.
...☘️☘️☘️☘️...
semetara di kota K, Vella dan myra dibuat terkejut dengan kedatangan revano yang ternyata sudah tak bernyawa alias meninggal.
sebuah mobil ambulans memasuki mansion milik revano dan vella yang berada di taman pun kaget
" I-ini ada apa ya pak? " tanya Vella gemeteran pada salah satu perawat yang keluar hendak membuka pintu belakang mobil dilihatnya sebuah keranda disana.
" saya turut berdukacita bu vella atas meninggalnya bapak revano " ujar perawat itu
" maksud bapak apa jangan ngaco ya! " ucap Vella tak percaya, walaupun dia membenci revano bukan berarti dia tidak syok akan kematiannya vella akui revano selama ini berbuat baik padanya tidak melakukan hal bejat juga jadi tidak ada salahnya jika Vella sedih dengan kematian mendadak revano.
" vella kendalikan diri mu! " seru myra di samping Vella dia merengkuh pundak vella memberi dua perawat itu jalan menggotong keranda ke dalam rumah.
" i-ini sebenarnya ada apa seno? Kenapa revano tiba-tiba meninggal?! " tanya vella pada asisten revano
" sebaiknya kita langsung masuk ke rumah terlebih dulu nyonya. " pinta seno, dan akhirnya Vella dan myra pun mengangguki ucapan seno.
Dua jam berlalu akhirnya jenazah revano dibawa ke makam terlihat di pekarangan masion banyak sekali karang bunga ucapan duka cita.
Vella tak menyangka bahwa revano pada akhirnya meninggal mendadak, bahkan beberapa hari ini memang revano tidak pulang ke mansion dan vella berpikir mungkin lagi sibuk dan sedang pergi ke luar kota jadilah dia sama sekali tidak menghubungi revano.
Begitu juga myra, walaupun lebih mendukung vella biar bagaimanapun vano lah yang dulu menolong nya membayar biaya pengobatannya hingga dia sehat seperti sekarang.
Vella dan myra serta seno dan beberapa orang berdiri di pemakaman melihat jenazah revano yang di kebumikan setelah beberapa menit makan sudah menunggu dengan bunga yang ditaburkan di atas pusara makan revano.
Vella yang sudah berjongkok diikuti myra dan seno doakan revano lalu vella memegang papan nama yang bertuliskan Revano Adiguna
" aku telah memaafkan mu vano, terimakasih kamu telah mencintai ku sedalam ini dan maaf aku tidak membalas cintamu. Aku tau kamu melakukan ini karena ketergantungan hidupmu padaku walaupun kamu tau bahwa yang kamu lakukan salah. " ucap vella terisak seraya mengelus papan nama revano itu.
" dan aku berterimakasih karena kamu mau membebaskan aku untuk kembali ke keluarga ku walaupun sudah lebih dari 14 tahun sekali lagi terimakasih vano. " imbuhnya, Vella tak kuasa menahan tangisnya dia benar-benar merasa bersalah sekaligus bahagia, bersalah karena tak sedikit pun membalas cinta vano dan bahagia akhirnya dia bebas dari kurungan vano selama ini.
" myra juga mau mengucapkan terimakasih pada pak vano yang sudah menolong myra dulu hingga myra bisa sembuh dan sehat seperti sekarang. " ujar myra memengang gundukan tanah.
" pak vano saya sudah melakukan tugas yang bapak berikan. Terimakasih selama ini bapak sudah menganggap saya sebagai saudara dan maaf saya belum mampu menjaga bapak dengan baik selama ini. Semoga tenang di sana pak. " ucap seno dalam hati air matanya lirih begitu saja .
Bersambung....
Jangan lupa kasih like dan komen ya 😉😉