Agnia Pricilla Dewi harus menelan pil pahit ketika sang pacar yaitu Andre,pergi meninggalkannya dengan setumpuk hutang yang ia pinjam ke lintah darat sehingga hal itu membuat kehidupan Agnia harus dikejar kejar oleh lintah darat yang menagih hutang milik Andre.
Agnia yang kesehariannya hanya bekerja sebagai pelayan disebuah restoran,merasa tidak mampu untuk melunasi hutang milik Andre.
Hingga suatu ketika, restoran tempat Agnia bekerja didatangi oleh Arkan Farrel Arganta, seorang duda kaya yang dibuat tergila gila oleh Agnia.
Arkan pun lantas menawari Agnia untuk mau menjadi teman tidurnya dengan iming iming gaji dua ratus juta.
Akankah Agnia menerima tawaran Arkan untuk menjadi teman tidurnya? Meskipun taruhannya adalah ia akan kehilangan kesuciannya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30
Sylvia berdiri tegak dari kursinya untuk menatap Maya dengan tenang.
"Aku tidak merasa bersalah karena telah mencintai mas Arkan.Aku tidak pernah merebut mas Arkan darimu,Maya.Mas Arkan sendiri yang memilih untuk meninggalkanmu karena pernikahan kalian yang sudah tidak harmonis lagi.Aku dan mas Arkan bertemu ketika dia sudah kehilangan harapan dalam pernikahannya.Kami saling mendukung dan mencintai.Aku tidak merasa bersalah karena telah membantu mas Arkan dalam menemukan kebahagiaannya." ucap Sylvia yang membuat Hakim memandang Sylvia dengan serius,kemudian menatap Arkan dan Maya.
"Saya telah mendengar kedua pernyataan dari kalian berdua.Setelah mempertimbangkan semua fakta,saya memutuskan bahwa perceraian Arkan dan Maya disetujui dan sah secara hukum."
Ruangan sidang menjadi sunyi. Maya menunduk, air mata tampak mengalir di wajahnya.Arkan menghela napas lega dan memegang tangan Sylvia dengan erat.
Setelah sidang perceraian berakhir,Arkan merasa lega dan bahagia.Ia segera mengajak Agnia untuk pulang ke rumah mereka.Namun ketika mereka berdua hendak meninggalkan pengadilan,Maya tiba-tiba muncul di depan mereka.Wajahnya pucat sementara matanya merah karena air mata.
"Kalian berdua pikir kalian sudah menang,bukan?Tapi kalian salah.Aku tidak akan membiarkan kalian hidup bahagia setelah kalian hancurkan hidupku." kata Maya dengan perasaannya yang sakit hati.
Arkan merasa tidak nyaman dengan kata kata Maya dan memegang tangan Agnia erat-erat.
"Maya,kau tetap tidak berubah.Kita sudah selesai,jadi tolong jangan kau usik lagi kehidupanku dan juga Agnia" ucap Arkan dengan penuh penekanan dan membuat Maya tertawa sinis.
"Selesai?Tidak akan pernah ada kata selesai diantara kita berdua, mas!Aku akan membalas dendam atas apa yang telah kalian lakukan padaku.Aku akan membuat kalian menyesal!" ancam Maya dengan penuh kebencian dan membuat Agnia merasa takut dan merapatkan diri ke pelukan Arkan.
"Jangan khawatir,aku ada di sini," kata Arkan yang mencoba menenangkannya.
"Maya,aku minta kamu tidak melakukan sesuatu yang tidak terkontrol.Kita sudah berpisah,dan itu sudah final." kata Arkan sembari menatap Maya dengan serius.
"Tunggu saja.Aku akan membuat kalian menyesal!" ancam Maya sembari tersenyum mengerikan.
Dengan itu, Maya berbalik dan menghilang ke dalam kerumunan orang.Arkan dan Agnia saling menatap,merasa tidak nyaman dan waspada terhadap ancaman yang diberikan oleh Maya.
Beberapa hari setelah sidang perceraian,Arkan dan Agnia menjalani kehidupan pernikahannya dengan penuh kebahagiaan.Mereka berdua merasa lega dan bebas dari beban masa lalu.Rumah mereka dipenuhi tawa dan cinta.
Suatu pagi,Agnia terbangun lebih awal dari biasanya.Ia merasa tidak enak badan dan mengalami mual.Ia memutuskan untuk melakukan tes kehamilan setelah ia mengingat siklus menstruasinya tidak kunjung datang.Dengan hati berdebar,Agnia menunggu hasilnya.
Ketika garis dua muncul di alat tes,Agnia tidak bisa menahan kegembiraannya.Ia menangis bahagia dan merasa seperti mimpi yang menjadi kenyataan.Agnia berencana memberitahu Arkan tentang kabar kehamilannya saat makan malam nanti.
Malam itu,Agnia sibuk mempersiapkan makan malam spesial.Ia memasak hidangan favorit Arkan,steak dengan saus jamur.Aroma yang lezat segera memenuhi rumah dan membuat perut Arkan kelaparan.
"Aromanya sedap sekali" ucap Arkan saat ia memutuskan untuk menghampiri Agnia yang sedang memasak di dapur.
