pernikahan merupakan impian setiap wanita. apalagi mengadakan perayaan layaknya negeri dongeng. namun hal tersebut pupus bagi seorang wanita bernama nadin.
nadin merupakan seorang gadis cantik berusia 22 tahun, kuliah nya harus terhenti disaat majikan orang tuanya memaksa nya untuk menikah dengan putranya yang bernama Andreas.
Baca cerita lengkapnya yaaa...
stay tune sayangkuu🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 16
"loh mama kenapa belain dia terus sih ma.. Aku anak mama, dia cuma ART tapi udah kayak anak mama sendiri" protes zayn.
"Bukan masalah dia ART atau siapa zayn.. Mama hanya mengajarkan kamu tata krama. Nggak boleh nyebut orang sembarangan. Sama siapapun nggak boleh. jangan mentang mentang dia ART di rumah kita, kamu boleh bersikap semena mena gitu. Di mata Allah kita itu sama zayn. " ceramah bu yani.
"iya iya ma... Pagi pagi udah diceramahi mama anis aja, untung bukan mamah dedeh" ledek zayn.
"lagian kamu sih, kayak nggak pernah mama ajarin sopan santun aja" omel bu yani.
selesai sarapan zayn kembali ke kamar nya untuk ganti pakaian gym nya.
sedangkan nadin masih sibuk dengan cucian nya di belakang. Tiba tiba ia mendengar suara bu yani memanggilnya.
"nadinn..... " panggil bu yani.
Nadin menghentikan pekerjaannya, ia langsung menghampiri bu yani.
"iya bu, ada yang bisa saya bantu bu? " tanya nadin.
"kamu lagi nyuci? Tunda sebentar ya nadin.. Kamu buatkan air hangat ditambah irisan lemon buat Zayn.. Masukin aja ke botol ukuran satu liter yang biasa di pakai zayn, yang ini.. Nanti sekalian antar ke tempat dia gym ya" perintah bu yani.
"baik bu.. Tapi tempat gym nya dimana ya bu" tanya nadin bingung.
"itu di belakang, di samping kanan sebelah kolam renang. Masa kamu nggak tau.. Mangkanya kamu keliling liat apa aja yang ada di rumah ini" ucap bu yani.
"hehe iya bu.. Abis nya rumah ibu luas banget kayak lapangan bola. Jadi nya saya belum sempat ngeliat semuanya bu" cengengesan nadin.
"yasudah, kamu buatkan dulu sana" suruh bu yani.
"baik bu"
Kemudian nadin membuatkan minuman untuk zayn sesuai request an nya tadi. Lalu nadin pergi ke belakang tempat zayn nge gym untuk mengantar minuman tersebut.
"ooh ternyata disini ruangan gym nya" gumam nadin saat melihat tempat gym yang hanya berdinding kaca.
Nadin mendorong pintu kaca tersebut, lalu mendekati tempat zayn.
"permisi tuan.. Ini minuman yang tuan minta" ucap nadin tak berani menatap zayn. Ia hanya menyodorkan minuman tersebut kepada zayn sambil menunduk.
"ya terima kasih" jawab zayn datar. Lalu mengambil minuman yang diberikan nadin. Zayn yang melihat nadin menunduk berpikir kalo nadin masih malu karena kejadian tadi pagi.
"ekhemmm... Lupakan kejadian tadi pagi, jangan pernah kamu membayangkan apapun tentang saya! " ucap zayn. Membuat nadin mengangkat kepalanya menatap zayn.
"berpikir tentang apa tuan, maaf saya bukan wanita mesum, saya tidak pernah berpikir kearah sana" jawab nadin.
"enak aja dibilang gitu.. Aku bukan wanita mesum kali. Jangan kan memikirkan nya, melihatnya saja sudah membuat ku geli" bathin nadin sambil menggelengkan kepalanya.
"dasar aneh.. Sudah sana! " usir zayn dengan ketus.
nadin langsung pergi meninggalkan zayn di ruang gym.
ia kembali untuk menyelesaikan cuciannya yang tertunda karena zayn.
"buat apa juga aku mikirin kayak gitu, dasar aneh... Mending nyiapin cucian" gumam nadin.
Selesai mencuci baju dan mengeringkannya, nadin menjemur baju tersebut di sebelah ujung kolam renang, di sana terdapat ruang terbuka khusus untuk menjemur pakaian.
zayn yang berada di dalam ruangan gym melihat nadin di balik dinding kaca tersebut. ia memperhatikan nadin menjemur baju bajunya.
"aku pikir dia masih gadis, ternyata udah janda.. Padahal wajah nya masih seperti anak 18 tahun" gumam zayn sambil berjalan di atas treadmill nya.
Nadin memang memiliki badan yang sedikit kurus dengan tinggi hanya 158 cm saja. Dibandingkan zayn yang memiliki tubuh tinggi tegap, badannya yang kekar serta mempunyai dada yang seperti roti sobek dengan tinggi badan 175 cm.
"ternyata masih saja ada ya wanita kampungan seperti dia, padahal zaman sudah sangat modern seperti sekarang" ujar zayn yang sesekali melirik ke arah nadin.
Nadin yang berpakaian seperti gadis desa biasa, menggunakan rok plisket sepanjang betis, baju kaos pendek, dengan rambut lurus yang diikat asal. Dibalik wajah polos nya yang tak pernah menggunakan make up, ia masih terlihat cantik alami. wajah nya hanya membutuhkan perawatan sedikit saja agar terlihat lebih bersih dan mulus.
"loh kenapa otak ku jadi mikirin dia sih, ini pasti karena terlalu lama jomblo nih" rutuk zayn pada dirinya sendiri.
brukkk....
"awwww... Shhhhhh... Haduh ada ada aja sih" teriak zayn yang jatuh dari atas treadmill nya.
Nadin yang mendengar suara tersebut langsung menoleh ke sumber suara, diliatnya zayn terduduk di lantai meringis memegangi dengkulnya yang lecet.
nadin langsung berlari menghampiri zayn.
"tuan zayn.. Anda tidak apa apa? kenapa bisa sampai jatuh? " tanya nadin melihat dengkul zayn yang terluka akibat terkena benturan treadmill.
Zayn hanya melirik tanpa menjawab pertanyaan nadin, ia masih saja meringis memegangi dengkulnya.
"sebentar, saya ambilkan kotak p3k dulu" ucap nadin lalu keluar meninggalkan zayn untuk mengambil kotak p3k yang ada di dekat dapur.
nadin mengambil obat merah, lalu mengobati luka zayn tanpa disuruh. Zayn hanya diam saja menahan rasa perih pada lukanya.
"tahan sebentar tuan, biar saya bersihkan dulu. Lagian kenapa bisa terjatuh sih, seperti anak kecil saja" ujar nadin.
Lagi lagi zayn tak menjawab, ia memilih meraih botol minumnya dan meneguk air lemon tersebut sesekali melirik nadin yang mengobati lukanya.
Bu yani juga datang ke ruang gym karena mendengar suara teriakan zayn tadi, ia melihat zayn dan nadin begitu dekat.
"zayn.. Nadin.. Ada apa? Kalian kenapa? " tanya bu yani.
"ibu bu.. Tadi tuan zayn terjatuh dari alat ini, sepertinya tergelincir" ucap nadin menunjuk pada treadmill tersebut.
"terjatuh? Kok bisa sih kamu sampai jatuh zayn? Seperti anak kecil baru belajar saja.. Bukannya kamu udah jago ya" ucap bu yani heran.
"yaa namanya cuka celaka ma, mana ada yang tau" jawab zayn ketus.
"lalu kamu kenapa bisa ada disini nadin? " tanya bu yani..
"itu bu, tadi nadin lagi jemurin pakaian disana, terus denger suara teriakan kek habis jatuh gitu bu..
Nadin kaget, dari jauh nadin liat mas zayn.. Eh tuan zayn yang terjatuh lagi ngeringis pegangin dengkul nya, mangkanya nadin ambilkan kotak p3k sekalian nanti bantu kasihkan obat" jelas zayn.
"ini udah selesai tuan" ucap nadin setelah selesai memasangkan plester luka di dengkul zayn.
Bu yani tersenyum mendengar penjelasan nadin. Sambil menutup mulutnya.
"mama kenapa? Pasti ngetawain aku kan" ujar zayn kesal menatap mama nya.
"tidak kok,.. Mama hanya heran saja. Kamu itu udah nge gym bertahun tahun, tapi nggak ada tuh kamu yang jatuh. kok bisa hari ini kamu sampai jatuh... Aneh kan.. Iya kan nadin? " tanya bu yani pada nadin sambil tersenyum.
HAPPY READING♥
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SAYANGKU♥