Sebuah kisah fiktif yang menceritakan tentang keserakahan dan ketidakpuasan manusia terhadap apa yang dimilikinya
harta dan kekuasaan adalah tujuan manusia saling bermusuhan dan juga saling bersaing untuk mendapatkan yang terbaik
namun ada hal yang tak pernah disadari luka dan korban dari keserakahan manusia itu sendiri akan kembali dan membawa petaka kepada keluarga maupun diri sendiri
hanya cinta yang mampu meluluhkan segalanya dan membuat perjalanan hidup menjadi makin berarti
cinta yang hadir perlahan akan membawa kebaikan dalam hidup manusia yang tulus mencintai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 3
Perusahaan PT Garden Raya Sejati
"kayshila lestari"
"saya bu" kayshila mengangkat tangan menunjukan dirinya hadir untuk wawancara pekerjaan
"silahkan masuk"
kayshila yang merupakan lulusan SMA satu tahun yang lalu memberanikan diri untuk melamar diperusahaan besar setelah mendapat infomasi dari temannya yang tinggal di kota. kayshila tak menyangka jika lamarannya diterima dan diberikan kesempatan untuk tes beberapa kali dan saat ini adalah tes penentuan apakah dirinya akan diterima atau gugur
kayshila duduk mengahadap tiga orang yang akan menginterviewnya dan dimulai dari yang memiliki wajah jutek dan terlihat galak
pertanyaan tak terlalu banyak hanya seputar pekerjaan yang akan dilakukan oleh kayshila jika nanti diterima diperusahaan. kayshila merasa puas karena semua pertanyaan dapat dijawab dengan percaya diri dan juga dengan sangat tegas
"baiklah, dalam satu minggu ini akan kami hubungi jika anda diterima diposisi ini" ucap pegawai yang mengantarkan kayshila keluar ruangan interview
"gimana shil?" tanya anisa yang setia menemani sahabatnya untuk melakukan tes, anisa pula lah yang memberikan informasi lowongan pekerjaan pada kayshila karena merasa kasihan hanya seorang diri karena keluarganya meninggal saat kecelakaan lalu lintas beberapa tahun lalu, berkat bantuan dari ayah dan ibu anisa kini kayshila bisa lulus walau hanya sampai jenjang SMA
"doakan saja nis, sepertinya tak banyak pesaingnya jadi kemungkinan diterima" ucap kayshila
"aamiin, ayo pulang dan tunggu infomasi selanjutnya" ajak anisa
"nis maaf ya repotin kamu terus" kayshila merasa tak enak hati sudah satu minggu ini menumpang di kost anisa karena belum punya uang untuk tinggal sendiri
"kamu ngga boleh ngomong begitu, kita sahabat shil dan kita akan bersama berjuang untuk masadepan kita jadi lebih baik, semangat" ucap anisa yang selalu membuat shila memiliki keluarga dan tak pernah kesepian
brug
"maaf"
"hei, kalau jalan pakai mata dong" anisa marah karena temannya ditabrak pria yang langsung kabur tanpa bertanggung jawab dan pria itu hanya mangatupkan kedua tangannya sambil berlari seperti sedang dikejar oleh seseorang
"sudahlah nis, ayo pulang" ajak shila
keduanya sampai dikamar kost yang hanya ada kamar dan kamar mandi saja didalamnya, namun kayshila bersyukur jika tak ada anisa dan keluarganya maka entah apa yang akan terjadi padanya
"hm, lapar shil" anisa merasakan perutnya keroncongan dan mulai harus diisi
"ada mie instan nis, kita buat bagi dua ya. nanti aku kerja lagi ditoko sambil menunggu panggilan kerja lainnya" ucap shila
"kamu apa-apaan sih shil, itu dikardus banyak mie instan dan telur. ibu baru kirim uang dan makanan kemarin jadi masih banyak stok dan ini katanya ada ayam rendang kesukaan kamu dari ibu" ucap anisa memberikan bungkusan yang bertuliskan untuk kayshila
"ya ampun nis" shila memeluk sahabatnya, betapa shila sangat banyak berhutang budi pada anisa dan juga keluarganya yang begitu baik padanya sejak dulu sampai saat ini
"sudah jangan nangis terus, aku lapar" anisa sangat menyayangi shila
"maaf" shila menghapus air matanya dan mulai menyalakan kompor
dua gadis remaja yang sedang menikmati mie instan dihadapannya dan sambil saling bercerita keluh kesah keduanya, anisa datang ke kota untuk melanjutkan pendidikannya sementara kayshila harus bekerja karena tak mau terus menjadi beban untuk keluarga anisa
diapun tak tahu harus membalas bagaimana kebaikan yang salama ini ia terima, meski semuanya tulus namun shila juga merasa terlalu berhutang banyak
kring......kring
suaran ponsel jadul milik kayshila berdering
"halo, benar dengan saya sendiri" ucap shila setelah menekan tombol menerima panggilan masuk
"terima kasih pak, baik saya akan kesana besok pagi" shila merasa senang dan kembali memeluk anisa
"aku diterima nis, mulai besok akan training untuk jadi OG" shila berteriak kegirangan
"syukurlah, selamat sayangku" anisa menyelamati sahabatnya
"tapi shil, kamu jangan pindah ya, kita tetap bisa tinggal bersama kans shil?" anisa tak mau berpisah dengan shila dan tak mau sendirian
"sementara ini ngga nis, aku belum cukup uang buat kos sendiri tapi kalau sudah gajian aku harus pindah kan dari sini ke kantor jauh nis, lagian juga aku tak enak jika harus terus menumpang" shila memberikan penjelasan
"kalau gitu kita cari kost yang agak lebar cukup untuk berdua gimana?" saran anisa agar keduanya tak terpisahkan
"setuju, cari yang dekat kantor dan juga kampusmu" shila tak keberatan jika harus tinggal bersama dengan anisa dan mencari tempat yang lebih layak untuk keduanya namun tetap harus sesuai dengan pendapatannya tak boleh melebihi anggran
karena shila ingin menabung dan membuka usaha dikampung nanti ketika sudah memiliki modal, shila juga menginginkan melanjutkan pendidikannya nanti setelah semua bisa dicapainya satu-persatu
"ayo habiskan mie mu, keburu mengembang" ucap anisa turut bangga pada sahabatnya yang memang sebenaranya sangat pintar namun sayangnya nasibnya saja yang kurang beruntung dalam segi kehidupan
"pertama, kita harus cari kost dan kedua ganti ponselmu agar bisa untuk video call" ucap anisa yang kesal karena shila tak mau menerima bantuannya atau pemberiannya ponsel yang canggih
"buat apa, ini sudah cukup! masih bisa hubungi kamu kok" ucap shila kekeh bahwa ia tak butuh hal lain, shila hanya ingin merubah hidupnya dimasa depan dan memiliki banyak tabungan meski harus berhemat
"baiklah tuan putri, nanti kalau sudah kerja kamu harus beli ponsel baru. hei kita sudah mulai remaja dan bisa mencari....."
"ssstttt" shila membungkam mulut anisa
"kamu kesini untuk belajar dan aku akan bekerja, kamu lulus dan aku punya modal kita kan pulang bersama nantinya" shila tak mau memikirkan hal lain apalagi masalah lelaki
sama sekali tak ada niat ataupun dibenaknya memikirkan tentang pasangan hidup saat ini
"aku sumpahin kamu cepet ketemu jodoh" ucap anisa yang bukannya takut malah mengutuk sahabatnya sendiri