Tepat pada saat acara pesta, Rachel Victoria tidak sengaja melakukan ONS bersama pria yang begitu ia hindari, Leonardo.
Karena satu malam itu, sekaligus menghindari perjodohan orang tuanya, Rachel dan Leon melakukan perjanjian pernikahan selama 80 hari.
Akankah perjanjian pernikahan bisa membawa cinta dalam hati masing-masing?
Note!!!
(Season dua dari cerita : Menikahi Ceo Dingin) Sebaiknya baca S1nya terlebih dahulu🥰🥰
Follow ig : @dsifaadian_
Tik-tok : @dsifaaadian_02
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10.
Vikko dan anak buahnya masih mencari keberadaan Rachel. Namun hingga dua hari, pria itu tidak menemukan keberadaan putrinya yang menghilang diacara pertunangan.
"Bagaimana, apa Rachel sudah ketemu?" Ucap Boy lewat telepon.
"Belum! Aku akan terus mencarinya!" Sahut Vikko.
"Aku tidak mau tau! Kau harus segera menemukan Rachel! Atau, kembalikan tiga triliun yang kau pinjam dan perusahaanmu bangkrut!"
Vikko nampak takut mendengarnya. Tanpa Rachel ketahui, perjodohan dilakukan karena dirinya memiliki hutang pada perusahaan Wisley sebesar 5 Triliun.
Beberapa waktu lalu, Vikko ditipu oleh salah satu klien. Membawa kabur uangnya sebesar 5 triliun. Waktu itu, ia dan ayahnya Boy berteman baik, tuan Wisley meminjamkannya uang. Namun, mereka menginginkan putrinya untuk dinikahi Boy.
Vikko sekarang bingung harus melakukan apa. Satu-satunya cara untuk melunasi hutang-hutangnya adalah dengan Rachel menikah dengan Boy.
Apalagi sekarang, perusahaannya sudah diambang kehancuran karena ia menyinggung Kiev Arron dan membuat Violet terluka.
"Sialan!" Vikko melempar ponselnya diatas sofa dengan emosi yang membara.
Vikko membangun perusahaan dengan susah payah, tapi karena ditipu, sekarang membuatnya terjerat dalam hutang dan masalah yang bertubi-tubi.
"Tenangkan dirimu!" Ucap Saras. Ia mengerti perasaan suaminya.
Mereka sengaja menyembunyikan masalah itu dari Rachel, karena tidak ingin membuat Rachel khawatir.
"Kita harus segera menemukan Rachel!" Ucap Saras.
"Bagaimana kita menemukannya? Anak itu tidak bisa dilacak!" Vikko gusar dan bingung.
.....
Selama dua hari, Rachel tinggal bersama Violet. Karena perintah Kiev, apalagi Violet nampak bahagia ada Rachel dirumah mereka. Bukan hanya Rachel, namun Leon juga ikut.
Rachel sungguh menjaga Radja dan Rayya, sesuai perjanjiannya dengan Violet.
"Kalian nggak berencana untuk honeymoon?" Tanya Violet seraya tersenyum menatap Leon dan Rachel bergantian.
Uhuk!
Uhuk!
Rachel langsung tersedak mendengar pertanyaan Violet. Violet itu, ada-ada saja. Padahal wanita beranak on the way tiga itu sudah tau alasan ia dan Leon si kulkas dua puluh pintu menikah.
Meski Violet maupun Kiev tidak tau mengenai perjanjian pernikahan itu!
"Apa sih? Kamu fikir aku ini kamu!" Sahut Rachel.
"Leon, kau ambillah cuti untuk pergi Honeymoon! Kalian juga harus segera punya anak, supaya anak-anak kita tumbuh besar bersama!" Sahut Kiev menatap asistennya.
Leon selalu menuruti apa kata tuan mudanya, namun untuk hal satu ini. Leon tidak bisa melaksanakan perintah dari tuan mudanya.
"Pekerjaan digrup Arron sangat banyak tuan! Saya tidak bisa meninggalkannya!" Jawab Leon.
.....
Rachel dan Violet sedang duduk diruang tengah sembari menonton drama romantis. Sementara anak-anak Violet dipinjam oleh Clara dan Nek ratu beserta pengasuhnya.
Mumpung lagi berdua, Violet sebenarnya masih penasaran sendiri dengan cerita Rachel. Meskipun Kiev sudah menceritakan semuanya.
"Sebenarnya, bagaimana pernikahanmu dengan Leon?" Tanya Violet.
"Jawaban seperti apa yang kau inginkan?" Sahut Rachel.
Sekarang, Rachel baru ingat kalau Violet selalu ingin tau, apalagi masalahnya. Wanita hamil tua itu mengalami perubahan hormon dan sifat.
Violet tertawa kecil mendengar jawaban Rachel. "Aku ingin mendengarnya langsung darimu! Kau sungguh, dan Leon sudah..."
"Aku dijebak! Mana mungkin aku sudi disentuh pria seperti kulkas dua puluh pintu!" Sahut Rachel.
"Sungguh? Siapa yang menjebakmu?" Violet sungguh tidak tau siapa yang menjebak Rachel. Karena Kiev tidak menceritakan siapa yang menjebaknya.
"Pria yang dijodohkan Daddy denganku!"
"What?" Violet sungguh sangat terkejut mendengarnya. "Kau serius?"
Rachel menganggukkan kepalanya.
"Lalu Leon?"
Rachel mengendikkan bahunya.
.....
Di perusahaan grup Arron.
Semua karyawan nampak fokus bekerja dengan baik. Sementara tiga karyawan magang yang baru diterima satu bulan yang lalu, juga fokus bekerja.
Meskipun begitu, tiga gadis itu kerap berbisik-bisik disaat Asisten Leon datang mengecek pekerjaan mereka, atau hanya sekedar lewat.
"Kau sudah gagal mendapatkan Asisten Leon malam itu! Apa kau tidak menyerah?" Bisik temannya Anita.
Gadis yang selalu memakai pakaian serba pendek itu tersenyum. "Mana mungkin aku menyerah! Aku tidak akan menyerah mendapatkan Asisten Leon yang tampan!"
Kinerja Anita sangat baik dan mengesankan, meskipun ia sedikit nakal.
"Kau memang terlalu percaya diri!" Sahut temannya yang satu lagi. Anita tersenyum nakal.
Didalam ruangan kerja Kiev, pria itu duduk sembari mendengarkan penjelasan Leon mengenai kinerja para karyawan.
"Anak magang bernama Anita, bagaimana kinerjanya satu bulan ini?" Tanya Kiev.
"Kinerjanya cukup bagus tuan!" Jawab Leon.
Kiev nampak menganggukkan kepalanya dengan paham.
"Sherly sudah dipindahkan kegrup cabang! Leon, sepertinya Anita cocok menjadi sekretarisku!"
Leon nampak berfikir dengan baik untuk menjadikan Anita anak magang menjadi sekertaris tuan mudanya.
Leon memang tau kinerja Anita baik dan memuaskan. Tapi, ia bisa melihat ada sedikit raut wajah nakal dari gadis itu.
"Tuan yakin mau mengangkat Anita sebagai Sekertaris? Banyak karyawan yang lain tuan!"
"Ya, sepertinya dia cocok! Bagaimana menurutmu?" Sahut Kiev.
"Kalau tuan muda merasa yakin, saya akan mengumumkan berita ini!"
Kiev menganggukkan kepalanya.
Leon sebenarnya belum tau, siapa orang yang sudah memasukkan obat perangsang kedalam minumannya malam itu.
Dan Leon pun belum mencari tau siapa pelakunya. Ia terlalu sibuk dengan grup Arron, dan masalahnya dengan Rachel.
"Kalau begitu saya permisi tuan!"
"Ya!"
Leon lalu berdiri, membungkukkan badannya kemudian pergi. Pria itu akan mengumumkan pada karyawan bahwa anak magang Anita diangkat menjadi sekertaris CEO.
Pihak HRD berjalan menghampiri meja para anak magang.
"Anita!"
"Ya bu?" Gadis itu langsung berdiri karena merasa dipanggil.
"Kinerjamu bulan ini sangat baik! Selamat, kamu diangkat menjadi Sekertaris tuan muda Arron!"
Anita dan teman-temannya bahkan beberapa karyawan lama yang mendengar langsung terkejut. Mereka langsung menatap dengan tidak percaya.
"Bu, apa saya tidak salah mendengar?" Tanya Anita dengan gugup.
"Tidak! Tuan muda sendiri yang memilihmu! Mulai besok kamu sudah bisa bekerja!"
Anita tersenyum cerah mendengarnya. Ia sungguh bermimpi dari anak magang menjadi Karyawan tetap, bahkan menjadi Sekertaris Ceo langsung.
"Bekerja dengan baik dan profesional, jangan mengecewakan tuan muda Kiev!"
"Baik bu!" Anita menundukkan tubuh sebentar.
"Oh ya dan satu lagi! Jangan memakai pakaian yang terlalu minim dan ketat! kalau perlu pakai celana panjang dan kemeja! Jaga sopan santunmu, tuan muda tidak menyukai gaya pakaianmu! Mengerti!"
"Baik bu! Saya mengerti! Terimakasih banyak!" Anita menganggukkan kepalanya dan tersenyum.
Setelah itu, bu HRD pergi. Anita langsung dihujani kata selamat dari rekannya.
"Waahhh, jangan lupakan kami karena mulai besok kamu sudah menjadi Sekertaris Ceo!"
"Tentu! Jangan iri padaku!" Sahut Anita sedikit sombongnya.
"Anita, kamu ingat pesan bu devi, kan! Kamu nggak boleh memakai pakaian ketat!" Sahut rekannya yang lain.
Ya, mengubah sedikit penampilannya. Bagi Anita tidak masalah, gajinya naik berkali-kali lipat! Dan artinya, peluangnya mendekati Asisten Leon semakin banyak.
udh up nya dkit² sikap nya Leon tetep aja gt....konflik nya org ketiga trus....kapan Rachel hamil nya kapan Leon sadar nya kalau bkn hnya karena tanggungjawab saja menikahi Rachel tetapi mmg udh ada rasa dari dulu.....jgn sampai jg ya Kiyara & Boy nanti bersatu memisahkan Leon & Rachel
memang dasarnya jalang toh si kiayara, berati Leon suka celup celup dong waktu dulu sama kyara 😝😝
ayo Rachel kamu juga butuh modal dan fikiran yg stabil untuk melawan jalang kek gitu 😁😁🤭
lanjut thor