NovelToon NovelToon
Seseorang Yang Merubah Pandangan Hidupku

Seseorang Yang Merubah Pandangan Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Anime / Romansa / Slice of Life
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: Hamdi Kun

dayn seorang anak SMA intorvert yang memiliki pandangan hidup sendiri itu lebih baik daripada berinteraksi dengan orang lain, tapi suatu hari pandangan hidupnya berubah semenjak bertemu dengan seorang gadis yang juga bersekolah di sekolah yang sama, dan disinilah awal mula ceritanya dayn merubah pandangan hidupnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hamdi Kun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

situasi yang semakin buruk

Suasana tegang menyelimuti lorong sunyi di depan ruang OSIS. Meira masih berdiri sambil menangis, memegangi pipinya yang memerah akibat tamparan Rika. Namun, dalam sekejap, tatapan sedih di wajahnya berubah. Meski air matanya terus mengalir, ada kilatan keberanian yang muncul di matanya.

Dengan tangan gemetar, Meira mengangkat tangannya, berniat membalas tamparan Rika.

“Kamu pikir kamu siapa?” suaranya parau, namun terdengar penuh amarah.

Aku, yang berdiri di antara mereka, segera bertindak. Dengan cepat aku memegang tangan Meira sebelum tamparan itu sempat mendarat.

“Meira, hentikan!” seruku dengan nada tegas, mencoba mengendalikan situasi yang semakin memanas.

Namun, Meira berusaha melepaskan tangannya dari genggamanku, matanya masih basah oleh air mata. “Dayn, lepaskan aku! Dia tidak bisa memperlakukanku seperti ini hanya karena aku berkata jujur!”

Aku menatapnya dengan penuh kebingungan. “Meira, ini bukan cara yang benar. Tolong tenang dulu.”

Meira menggeleng keras, napasnya terengah-engah. “Tidak, Dayn. Aku harus mengatakan sesuatu!” katanya dengan suara gemetar. Ia akhirnya berhasil menarik tangannya dari genggamanku, tapi alih-alih mencoba menampar Rika lagi, dia berdiri tegap dan menatap Rika dengan tajam.

“Rika,” katanya dengan suara yang bergetar namun penuh keberanian, “kamu pikir kamu siapa? Apa kamu punya hak untuk menamparku hanya karena aku mengungkapkan perasaanku pada Dayn?”

Rika tampak tertegun, matanya membelalak mendengar ucapan itu. Namun, pandangan marahnya tidak hilang begitu saja. Dia mengepalkan tangannya, tetapi tidak mengatakan apa-apa.

“Kamu hanya teman Dayn,” lanjut Meira dengan suara lebih keras. “Kalau kamu bisa mengungkapkan perasaanmu, kenapa aku tidak boleh? Perasaan itu milikku, sama seperti perasaanmu milikmu. Apa aku salah karena aku juga menyukai Dayn?”

Kata-kata Meira menggema di lorong. Aku merasa seperti tidak bisa bernapas, tubuhku kaku, tidak tahu harus berkata apa.

Rika tampak semakin bingung. Amarah di matanya perlahan-lahan mereda, digantikan oleh kebingungan dan kesedihan. Dia menggigit bibirnya, mencoba menahan emosi yang semakin campur aduk.

“Aku…” Rika akhirnya membuka mulut, suaranya terdengar lemah. “Aku tidak tahu. Aku hanya… aku tidak bisa menerima ini.”

“Kenapa?” tanya Meira tajam. “Apa kamu takut kehilangan Dayn? Aku juga takut, Rika. Tapi itu bukan alasan untuk menyakitiku!”

Aku melihat bagaimana Rika mulai kehilangan keteguhannya. Tatapannya yang biasanya tegas kini tampak goyah. Dia menunduk, tidak lagi menatap Meira.

Meira melanjutkan, meski air mata masih mengalir di pipinya. “Kamu tahu apa yang paling menyakitkan? Aku selalu menghormatimu, Rika. Aku selalu berpikir kamu adalah seseorang yang kuat dan adil. Tapi sekarang, aku hanya melihat seseorang yang egois, yang tidak bisa menerima kenyataan bahwa dia bukan satu-satunya orang yang memiliki perasaan untuk Dayn.”

Aku melihat bagaimana tubuh Rika sedikit bergetar. Kata-kata Meira jelas memengaruhinya.

“Cukup, Meira,” akhirnya aku berkata, mencoba meredakan ketegangan. “Ini sudah cukup buruk. Jangan tambah lagi.”

Meira menatapku, matanya masih dipenuhi air mata, tapi ada kekuatan di dalamnya. “Dayn, aku tidak bisa diam. Aku harus mengatakan ini. Aku tidak akan membiarkan seseorang memperlakukanku seperti ini hanya karena aku jujur dengan perasaanku.”

Aku tidak bisa berkata apa-apa. Kata-katanya penuh dengan kebenaran yang sulit untuk disangkal.

Rika akhirnya mengangkat wajahnya, matanya merah, tetapi dia tidak menangis. Dia menatap Meira dengan tatapan yang sulit dijelaskan—campuran antara marah, terluka, dan penyesalan.

“Kamu benar,” katanya pelan, suaranya nyaris seperti bisikan. “Kamu benar, aku tidak punya hak. Tapi aku tidak bisa mengendalikan perasaanku. Aku hanya… aku hanya takut kehilangan Dayn.”

Keheningan kembali menyelimuti kami. Kata-kata Rika menggantung di udara, menciptakan suasana yang semakin berat.

“Rika…” Aku mencoba mendekatinya, tapi dia mengangkat tangannya, menyuruhku berhenti.

“Tidak apa-apa, Dayn,” katanya dengan nada getir. “Aku yang salah. Aku tidak seharusnya membiarkan perasaan ini menguasai diriku.”

Dia menatap Meira sekali lagi, lalu menghela napas panjang. “Aku minta maaf,” katanya dengan suara lirih, meskipun tidak ada kehangatan dalam permintaan maaf itu. “Tapi aku juga tidak bisa berpura-pura kalau aku baik-baik saja dengan ini.”

Tanpa mengatakan apa-apa lagi, Rika berbalik dan berjalan cepat ke dalam ruang OSIS, meninggalkan aku dan Meira di lorong.

Aku menatap Meira, yang masih berdiri diam, air mata terus mengalir di pipinya. “Meira, kamu nggak apa-apa?” tanyaku pelan.

Dia mengangguk lemah, lalu menyeka air matanya. “Aku hanya lelah, Dayn. Aku lelah harus bersaing seperti ini.”

Aku tidak tahu harus mengatakan apa. Di satu sisi, aku merasa bersalah karena membuat hubungan kami bertiga menjadi serumit ini. Tapi di sisi lain, aku tahu bahwa perasaan seperti ini tidak bisa dihindari.

Setelah itu Meira pun tersenyum kecil walau terlihat dipaksakan dan berkata."aku kembali ke kelas dulu ya dayn"lalu Meira pergi meninggalkanku di lorong.

Hari itu, aku menyadari satu hal yang pasti—apapun yang terjadi selanjutnya, tidak ada yang akan kembali seperti semula.

Episode 16 Bersambung....

1
Nurilah Purwanti
waduh gimana tuh nasib dayn masih nyari si meira
Nurilah Purwanti
kasian meira
Arul 2007
bagus bangettttt
Nurilah Purwanti
menarik ceritanya
Bunny Koo
❤️❤️❤️ Cerita jadi semakin hidup berkat tulisanmu thor!
Theros
Fakta kehidupan
Sandy
Pengen baca lagi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!