NovelToon NovelToon
Walk In Another World With Shopee Features

Walk In Another World With Shopee Features

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyeberangan Dunia Lain
Popularitas:536
Nilai: 5
Nama Author: jamag

Suatu hari, aku memutuskan untuk melakukan healing sendirian menuju kepedesan nenek ku. Diperjalanan Bus kami mengalami kecelakaan dan yah tiba-tiba saja aku terbangun di hutan belantara...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jamag, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Budak

Aku membuka papan status ku disela sela obrolan ku bersama Hendrik.

"Aku masih tak tau apa efeknya pada status ku? Harus ku cek... " Ujarku dihati.

*Tet!

Nama : Nanang Luthfi.

Ras : 80℅ Manusia

Skill (!!!) : Unknown

Info :

"Merupakan Suami dari Dewi Amerilys, Tunangan Dewi Penciptaan Nepilams... "

Aku memegang dagu ku dengan wajah pucat.

"Tunangan? " Ujarku dihati.

Dibelakang ku ada aura yang begitu kuat.

"Sialan, si Nepilams itu sudah bertindak terang- terangan ya... Apa dia berencana memulai Perang Dewa dan Dewi? "

Mendengar itu aku menoleh kebelakang dengan pucat.

"Apa yang dimaksud? Kenapa ekspresi nya begitu sangat kesal?! Terang-terangan? Nepilams?! "

Dia menyentuh pundak ku, Amirelys.

"Kau manusia biasa kemaren, Luthfi... Dan, kau selalu berjalan mengikuti tarian takdir layaknya boneka... Sekarang kau sudah jadi setengah Dewa, apa kau masih mau mengikuti alur dunia fana ini? "

Aku menjawabnya dengan wajah datar menahan emosiku.

"Berhenti bicara omong kosong... Aku tak mau berpikir terlalu banyak... Abaikan saja, apapun yang kau tau dan diam lah... Jangan kau kira, manipulasi mu akan berpengaruh lagi padaku... Kita sudah jadi dua orang yang sama, berbagi emosi... Kau tau kan, aku bisa merasakan niat mu... "

Dia melepas tapak tangannya dari punggung ku.

"Cih, gagal ya... " Ujarnya mendecik.

Sementara Hendrik, kaget dengan decikan lidahnya Amerilys.

"Kau kenapa terlihat kesal? "

Aku menjawabnya langsung. "Abaikan dia, kami berbicara hal pribadi melalui telepati... "

Mendengar itu Iris melirik kearah ku dan menoleh kearah nya Amerilys.

"Hmmmmmm, kalian bisa saling berkomunikasi dari pikiran? "

Dia menjadi cemberut. "Aku iri sekali... "

Melihat nya begitu, aku jadi tak tahan. Perasaan ku jadi mood lagi sampai si Amirelys, dia menertawakan nya Iris.

Aku bisa merasakan dia sangat senang akan hal itu.

"Kau sangat senang ya Amerilys, sampai aku bisa merasakan nya... " Ujarku memasang wajah kerut.

Dia memerah malu.

"Mana ada... "

++++

Setelah 2 jam istirahat, Hendrik bangkit. Dia mengepalkan tangannya.

"Mari lanjut berbisnis! " Ujarnya tersenyum dan bersemangat sekali.

Aku melihat nya bangkit ikut berdiri.

"Apa kau sudah pulih? "

Dia mengangguk. "Mana ku sudah terkumpul! Aku bisa lanjut melakukannya... "

Kami kemudian mendekat lagi ke arah 4 budak itu.

Aku berdiri di depan si Ratu Naga, Eris.

"Bisa mulai darinya, aku mau dia jadi pelindungku karna kemungkinan dunia ini penuh dengan bahaya dari monster dan paling cocok melawan monster itu adalah si Monster itu sendiri... "

Hendrik mengangguk dan mengarahkan tangannya.

"Baik Tuan! Ini lebih mudah, karna Dia tak berniat menolak dan pasrah... "

Hendrik berkata. "Eris adalah Ratu Naga, yang menyerah dirinya menjadi budak... Meski begitu kuat, dia benar-benar tak berniat melawan sedikitpun... "

Aku mendengar itu tersenyum.

"Jadi dia seperti sudah layak nya mayat hidup... "

"Benar sekali! "

*Sush!

Muncul lingkaran sihir lagi, itu menelan kami berdua dan seketika kontrak terbuat.

Hendrik kemudian berkata padaku.

"Selesai Tuan, anda bisa mengecek nya di lengan kiri anda... "

Saat aku menarik lengan switer ku, benar saja ada tato Naga nya dengan belati besar yang diputari oleh Sang Naga.

"Hmmm, jadi begini lambang dan pola gambar milikmu Eris... "

Dia menyentuh dadanya dan berkata dengan wajah tanpa ekspresi itu.

"Tolong beri Nama padaku, aku tak butuh nama lama itu lagi... "

Aku menjawabnya dengan senyuman.

"Rachel, sekarang itu nama mu! "

Dia menunduk dan memberiku hormat lagi.

"Sekarang saya adalah Rachel yang melayani anda sebagai budak. Apa pun yang saya miliki, seluruhnya jiwa dan raga adalah kepunyaan anda... "

Aku menjawabnya dengan anggukan kepala.

"Kau benar, tapi aku butuh kau disisi ku sebagai penjaga... Kau juga sudah dengarkan, aku akan menggaji mu dan menjadikan mu rekan ku ... "

Dia menjawabnya. "Yah, aku sudah dengar anda menolak kami sebagai budak ... Tapi, percuma saja karna kami memiliki lambang budak ... "

Hendrik mendengar itu menjawabnya dengan wajah serius.

"Mustahil, bila kau meminta kebebasan setelah menjadi budak wahai sang Ratu Naga... Itu karna sedari awal, kau yang menyerahkan dirimu sebagai budak... Memindahkan kekuasaan untuk mu mungkin bisa tapi membebaskan mu itu mustahil... "

Aku mendengar itu melirik kearah nya, Amerilys.

"Kenapa bisa begitu? Harus nya, budak itu bisa bebas kan saat Tuan nya mengijinkan bebas... " Tanyaku melalui telepati.

Dia Amerilys menjawabnya.

"Sebagai pilar dunia, Aku dewi perdagangan telah memutuskan hal itu... Perbudakan itu, tak boleh di hapus didunia ku karna merupakan bisnis menjanjikan... Aku tak mau dunia ku berakhir seperti dunia lama mu yang tanpa budak... Kemudian kekosongan hati, memakan mu dan bunuh diri... "

Aku mendengar itu memegang kening.

"Sulit juga, menghapuskan perbudakan itu setelah lama terjadi... Bisa dibilang, hal semacam itu tak mungkin berjalan baik yang ada malah perang dimana mana... "

"Senang kau mengerti, Sayang... " Ujarnya Amerilys.

Rachel menatap Hendrik dengan tatapan tajam.

"Aku tau hal itu, karna nya aku bilang begitu... "

Hendrik kemudian berjalan mendekat ke arah ku dan menepuk pundak.

"Tuan, lebih baik kita lanjutkan lagi... "

"Kau benar Tuan Henrik, aku harus mengikat satu orang lagi... " Ujarku berdiri di depannya setelah satu langkah menyebelah.

Aku menatapnya Elf yang sedang menatap balik padaku.

"Kau tidak kesal denganku kan, Vickla? "

"Tentu saja, aku malah sangat ingin jadi budak anda... " Ujarnya menatap sinis.

Mendengar itu aku tersenyum dengan angkuh.

"Baiklah, aku Terima ke inginmu itu... "

*Sush!

Hendrik kembali mengaktifkan skill perbudakan nya untuk memindahkan kepemilikan nya.

"Dengan ini anda sudah menjadi Tuan bagi 3 perempuan ini... Satu hal yang akan kh beritahu... Mereka bertiga ini memang budak anda namun tidak sedikitpun ada jaminan mereka menurut jika perintah itu berlawanan dengan kehendak kuat hati mereka... Normalnya tidak mungkin begitu, tapi sudah kubilang kan mereka mahluk kuat... "

Aku mendengar itu tersenyum menepis tangan kedepan.

"Tak masalah, karna aku akan membuat mereka menjadi rekan bukan menjadikan mereka budak penurut! "

-+++++-

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!