Tidak pernah terbersit dibenaknya untuk menikah dalam waktu dekat, Namun karena kebodohan sang adik, yang ingin dirinya cepat menikah, Membuatnya terpaksa harus menikahi laki-laki yang bertubuh gemuk, berjenggot juga berkumis dan satu lagi berkacamata tebal.
"Apa ini karma?" ucap Julya saat dirinya melihat pantulan wajahnya dicermin, dengan riasan khas pengantin wanita.
"Iya benar ini karma bagiku, yang sering menyakiti hati pria." ucapnya lagi yang sadar sudah menolak banyak pria, yang datang melamarnya.
"Dan sepertinya kamu yang paling sakit hati. Riski. Maaf."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ade Diah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Opso lain???
Hari telah berganti, dan Julya yang merasa masih karyawan di perusahaan Radit, tentu langsung berangkat kerja seperti biasa, seolah tidak pernah terjadi sesuatu.
Sementara untuk Junny, dan orangtuanya, dia sudah mengatakan jika semua baik-baik saja, karena kemarin Radit juga tidak menyebut nama sang adik, dalam masalah mereka, pertanda jika sang adik tidak mungkin di jebloskan kepenjara.
Julya bisa seyakin itu, karena berpikir mungkin Radit tahu Junny tidak ikut serta dalam rencana pemerasan yang ditujukan untuk Radit.
Julya masuk kantor seperti biasa, disapa dan menyapa orang-orang yang tidak merasa iri padanya, dan setelah sampai diruangannya Julya langsung mendapatkan sebuah pesan dari Radit tentu saja.
"Keruanganku se-karang!"
Julya yang merasa tidak mempunyai kepentingan dengan Radit saat itu, tentu mengabaikan pesan tersebut, dan mulai melakukan pekerjaannya. Terlebih kemarin dia hanya masuk setengah hari, yang otomatis kerjaannya hari ini pasti lebih banyak dari kemarin.
Ponsel Julya kembali berdering, namun kali ini bukan notifikasi pesan masuk, melainkan sebuah panggilan masuk, dan dengan terpaksa Julya mengangkatnya.
"Ada apa lagi, bukankah urusan kita sudah selesai, tadi malam. Jika bapak ingin menyebarkan foto kita, sebarkan saja aku tidak perduli, karena aku yakin itu hanya sebuah gertakan."
"Kamu yakin?"
"Ya,"
"Baiklah akan ku sebar foto-foto kita, namun dengan sebuah tulisan, Dijebak bawahan, em kira-kira, apa tanggapan orang-orang yang melihat poto kita." ucap Radit yang memang hanya menggertak, karena dia juga tak mungkin setega itu pada Julya.
Julya yang mendengar ucapan Radit langsung mematikan ponsel juga komputernya, lalu bergegas menuju ruangan Radit dengan amarah yang membara.
Tok tok tok.
"Masuk!!" ucap Radit dari dalam ruangannya, dan Julya yang mengetuk pintu langsung masuk dengan sorot mata yang menatap tajam kearah Radit, sementara Radit hanya tersenyum tidak merasa takut sedikit pun akan amarah Julya, yang sedang berkobar.
"KATAKAN! APA YANG KAMU INGINKAN?" ucap Julya marah.
"Makan malam setiap hati di apartemenku." jawab Radit santai.
"Apa tidak ada yang lain, aku tidak bisa melakukannya." tiba-tiba saja Julya merengek setelah tadi membentak Radit.
"Kenapa? kita hanya makan malam tidak lebih."
"Tidak, aku tidak mempercayaimu, setelah malam tadi." ucap Julya jujur tentang ketidak percayaannya pada Radit, apa lagi saat ingat, ketika Radit memeluknya tanpa permisi.
Tadi malam sudah berani memeluk, lalu besok-besok bagai mana, bahkan tidak menutup kemungkinan jika suatu saat Radit akan memberinya obat perangsang bukan? itulah yang di takutkan Julya sebenarnya.
"Baiklah kalau begitu, aku ganti keinginanku, sekarang aku ingin kamu memberitahu orangtuamu, agar mereka bersiap untuk menikahkan kita nanti malam."
"Hah, apa?" kaget luar biasa, tanpa disangka Bos gendutnya itu, malah memberikan permintaan yang lebih tidak masuk akal.
"Apa kau gila?" Ucapan itu keluar begitu saja saking kesalnya, tidak perduli jika yang dia cap gila itu adalah pemilik perusahaan tempat dia mencari uang.
"Ya anggap saja seperti itu, oh iya sekedar informasi kita hanya bisa menikah di bawah tangan dulu, karena surat nikah baru akan keluar setelah Satu bulan dari pendaftaran nikah."
"Aku tidak mau, aku butuh pilihan lain?" ucap Julya tegas. Sambil berharap ada opsi lain dari Radit, yang lebih ringan tentu saja.
"Aku tidak bertanya apakah kamu mau atau tidak, aku hanya menyuruhmu memberitahu orangtuamu, jika mereka harus bersiap untuk menikahkan kita nanti malam."
"Jadi pergilah, dan temui orangtuamu, oh iya jika tidak, foto kita dengan tulisan dijebak bawahan akan segera tersebar luas, dan satu lagi Aku akan membuat seolah-olah Junny ikut andil dalam rencana pemerasan yang dilakukan kekasihnya padaku. dan kamu tahu artinya itu apa? Penjara Adik mu akan aku penjarakan sama seperti coky saat ini.
Julya yang sudah menebak jika Coky adalah biang keroknya, tentu tidak kaget, dan kenapa Radit bisa bergerak secepat itu juga Julya tidak kaget, karena dia tahu Radit punya banyak uang, dengan uang semua akan sangat mudah dilakukan.Bahkan pekerjaan sesulit apa pun dengan uang bisa menjadi mudah.
Seperti melacak keberadaan Coky, bagi radit bukan hal sulit, karena uang berbicara, dia hanya perlu membayar mahal sebuah tim pelacak dan hasilnya memuaskan, kemarin sore Coky berhasil ditemukan dan dari Cokylah foto-foto yang dimiliki Radit sekarang berasal.
ceritanya bagus
mampir kenovelku juga jika berkenan/Smile//Pray/
maaf, ya. keknya aku terlalu ikut campur sama dialog kamu🙏