“Kata mami, dilimu dikilim mami untuk menolongku dan papi. Apa dilimu ibu peli yang baik hati ? “
“A–aku ?! “
Ucapan anak laki-laki itu membuat Alana terkejut, dia tidak mengerti maksud dari perkataan anak tersebut.
Namun, siapa sangka kehadiran Alaska membuat Alana masuk ke kehidupan keluarga mereka dan siapa yang menyangka bahwa papi yang dimaksud Alaska adalah pria yang selama ini Alana tunggu kehadirannya.
Bagaimana dengan kisahnya ? Jangan lupa mampir !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dlbtstae_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cemburu
“Anda kenapa kembali lagi ?” tanya Alana gugup.
“Apa ada yang tertinggal ?” tanya Alana lagi. Dia berusaha menyembunyikan rasa gugup sekaligus takut jika Araska mengenali dirinya.
“Sudahlah, jangan berpura-pura lagi, Ana. Saya sudah curiga kalau itu adalah kamu !”
“Saya bukan Ana, tuan Araska. Apakah anda ini mengigau ? Jika begitu lebih baik anda kembali ke perusahaan anda,” elak Alana yang masih tidak mau membenarkan ucapan Araska.
Araska menggelengkan kepalanya. “ Saya kembali kesini karena saya ingin membawamu menjemput Alaska dan adik-adikmu. Sekalian saya mengajak kamu makan siang,”
“Tapi maaf tuan, jemput putramu ? Kenapa harus bawa saya ?”
Pertanyaan Alana membuat Araska terdiam,“ Kenapa dia aneh sekali, bukannya anak TK sudah pulang dua jam yang lalu, apa otaknya bermasalah ?” ucap Alana dalam hati.
“Ayo, kita makan siang. Ada yang ingin saya bahas berdua denganmu,”
“Kenapa tidak disini ? Saya tidak mau makan siang di luar !” tolak Alana heran.
“Ini manusia kenapa sih, aneh banget..” rutuk Alana dalam hati.
“Ayo !” Pria itu sengaja menarik tangan Alana untuk mengikuti dirinya, dia tidak peduli dengan omelan Alana yang begitu menggelikan ditelinganya.
Asisten Jo yang melihat keduanya memasang raut wajah kebingungan.
“Mereka punya hubungan apa ?” bisiknya dalam hati.
Asisten Jo memilih duduk di kursi resepsionis yang kebetulan meminta izin untuk pergi ke toilet. Sebenarnya mereka memiliki tiga karyawan resepsionis namun kedua gadis tadi dia minta untuk membeli makan siang untuk dirinya dan menyisakan satu karyawan resepsionis bersamanya di sana.
Akan tetapi, yang tersisa meminta ijin untuk pergi ke toilet karena dirinya sudah tidak tahan lagi menyetor alam. Jadilah dia menjadi resepsionis dadakan dan terkejut saat melihat bosnya bersama tuan dari perusahaan lain pergi dengan bergandengan tangan.
Ting ! Sebuah notifikasi masuk di ponsel asisten Jo, saat melihat siapa yang mengirimnya pesan membuat Jo berdecak kesal.
“Astaga kakekkkkkkkk !! “ pekik Asisten Jo yang sontak mengusap rambutnya dengan kasar.
📩“Jangan lupa makan siang bersama Lea, kakek sudah memintanya untuk makan siang bersamamu !”
Ting !
📩“Jangan sampai tidak datang, biar kakek percaya jangan lupa kirim foto kamu dan Lea saat makan siang !”
Ting !
📩“Kakek dan nenek menunggu foto darimu !”
“Tukar tambah kakek boleh nggak sihhhh ?!!” ucapnya gemesh.
📩 🗣️“ No pic, hoax !” . Lagi-lagi asisten Jo berdecak kesal saat mendengar voice note yang dikirim oleh sang kakek.
“ Permisi tuan, ini makan siangnya. “ kata salah satu karyawan resepsionis memberikan makan siang titipan asisten bos mereka.
“Buat kalian saja, saya ada urusan mendadak !” kata asisten Jo langsung bergegas menuju parkiran.
“Demi foto,” ucapnya menyemangati dirinya yang tengah kesal dengan kelakuan sang kakek yang menjodohkan dirinya dengan Alana.
“Gapapa deh, makan siang gratis !” seru gadis itu tersenyum namun sedetik kemudian dia baru menyadari uang kembalian belum dia berikan kepada asisten Jo.
“Eh ?! ASISTEN JOOOOOO !!! KEMBALIANNYAAAA !!”
“AMBIL SAJAAA !!” balas Asisten Jo.
“Waaaah, rejeki ni. Bisa beliin Dona seblak,” ucap gadis itu membuat rekannya geleng-geleng.
“Perut adek lo keren juga, gue aja langsung nangkring di kamar mandi !”
*
*
*
*
*
Sementara itu, Alana dan Araska sudah tiba di sebuah restoran yang tidak jauh dari kantor. Araska meminta Alana untuk melepaskan topengnya serta mengganti pakaiannya dengan pakaian biasa.
Setelah didesak beberapa kali, akhirnya Alana mengaku bahwa dirinya adalah Ana. Dia tak memberitahukan alasannya mengapa memilih menggunakan topeng di perusahaan. Banyak yang mengira bahwa Alana mengalami kecelakaan pada wajahnya sehingga mereka tak berani menyinggung Alana yang mengenakan topeng.
“Pesanlah ! Apapun yang kamu inginkan,” ucap Araska menatap Alana yang bengong.
“Hm,em. Tentu saja aku tidak akan menolak !” seru Alana dan menyebutkan makanan yang dia inginkan.
“Eh, kamu mau apa ?” tanya Alana setelah selesai menyebutkan makanan yang dia inginkan.
“Samakan saja !” Alana mengangguk dan kembali mengatakan pesanan mereka di samakan.
Setelah pelayan itu pergi, Alana menatap Araska dengan tatapan penuh pertanyaan. Tanpa mereka berdua sadari beberapa karyawan Alana tak sengaja melihat Alana dengan Araska. Mereka yang tidak mengenal Alana mengira jika Alana adalah Azalea CEO CM Group.
“Lihat, itu bukannya Nona Lea CEO CM Group ?” tanya salah satu dari mereka.
“Benar, ternyata dia sangat sederhana ya dan apakah Nona Lea dan Tuan Araska adalah sepasang kekasih ? “
“Sepertinya iya deh, cocok kok. Serasi banget !” timpal yang lainnya.
Alana yang tak sengaja mendengar itu sedikit kesal. Dia menoleh kebelakang dan mendapati wajah-wajah karyawannya.
“Dih, Lea aja udah punya calon ! “ gumamnya kesal yang masih bisa didengar oleh Araska.
“Lea punya calon ?” tanya Araska membuat Alana semakin kesal.
“Iya, kenapa ? Mau juga sama Lea ? Ya udah sana ! Aku pulang aja !” ketus Alana yang membuat Araska heran.
Saat Alana hendak berdiri, Araska dengan sigap menghalangi Alana. Dia meminta Alana untuk kembali duduk. Namun, Alana yang terlanjur kesal tidak menuruti permintaan Araska.
Entah mengapa Alana merasa kesal dan sedikit cemburu mendengar ucapan karyawannya dan Araska. Dia seperti orang yang tidak mau miliknya menjadi perbincangan orang lain.
Kening Araska mengerut saat melihat Alana yang komat-kamit baca mantra.
“Hei, kamu kenapa ?” tanya Araska heran.
“Kamu nggak lagi dukunin saya kan ?”
“Eh ?!”
Di sisi lain, asisten Jo tiba di sebuah tempat makan yang dikirim oleh kakeknya. Kedua mata tajamnya menelusuri seluruh ruangan untuk mencari keberadaan Azalea. Setelah melihat posisi Azalea, Asisten Jo melangkahkan kedua kakinya menghampiri Azalea.
“Maaf membuatmu menunggu, —”
“Lama !” ketus Azalea.
“Ya, maaf..” balas asisten Jo kesal.
“Cepat pesan dan segera makan ! Gara-gara kamu aku harus makan disini dan meninggalkan rekan kerja ku di kantin !” omel Azalea.
“A—”
“Kenapa kakekmu memaksa kehendak sih, main jodoh-jodoh ! Dikira jaman siti nurbaya pake dijodohin ! Makanya kamu itu kalo milih jodoh jangan yang kayak mantan kamu ! Repot banget sih, kamu !” ketus Alana membuat asisten Jo melongo.
“Opa kamu juga, ya ! Opamu nawarin kamu ke aku ! Berarti bukan salah aku dong !”
“Yang nyalahin kamu siapa !!! Aku bilang kakekmu ! Bukan kamu manusia tuaaaa !” peki Azalea kesal.
“Heeee manusia batu !!”
“Kau !!”
“Apaa ???” tantang Asisten Jo kesal.
Bertemu Azalea membuat emosinya semakin naik tak terkendali. Kenapa wanita dihadapannya ini suka sekali memancing kekesalan.
Jika memilih, dia tidak mau dijodohkan dengan wanita di hadapannya ini. Bukannya terlihat muda malah semakin tua.
“ sudahlah, aku mau makan. Kau nikmati saja menunggu makan siangmu !” kata Azalea membuat asisten Jo semakin ingin menenggelamkan kepala Azalea di ketiaknya.
“ Pokoknya harus berani menolak permintaan kakek !”
“Eh ?! Belum kirim foto sama kakek,” gumam asisten Jo teringat akan pesan sang kakek.
Dia mengeluarkan ponselnya dan menekan ikon camera. Mengambil posisi selfie agar terlihat dirinya dan Azalea yang tengah makan.
Cekrek ! Cekrek ! Cekrek !
“BERANINYAAAAA MOTOIN AKUUUUUU !!!” teriak Azalea membuat asisten Jo yang berniat langsung mengirim foto dirinya dan Azalea pun terkejut.
“Si4l ! Bocahnya ngamokkkk”