Tak Seperti Yang Dulu

Zayn menyadari jika ia tak sendiri. Ada Nala yang terpaku di tempatnya berdiri sejak tadi. Pasangan suami istri laknat itu pergi begitu saja setelah Suci di tangani dokter.

Nugi benar-benar tak punya hati. Jangankan hati, mungkin otaknya sudah banyak bergeser.

"La....?", Zayn menepuk pelan bahu Nala yang sedang menunduk tersebut.

"Heum?", gumam Nala.

"Aku antar pulang, yuk!", ajak Zayn menggandeng tangan Nala.

"Kamu di sini aja, aku pulang sendiri aja!", tolak Nala.

Zayn mengernyitkan alisnya karena Nala menolak untuk di ajak pulang.

"Aku antar pulang ke kost, ayo....?!", ulang Zayn.

"Kamu di sini aja Zayn. Jagain mama kamu!", kata Nala. Zayn menggeleng.

"Aku bakal ke sini lagi setelah nganterin kamu!", kata Zayn lagi.

"Tapi...''

"Ayo!", paksa Zayn. Nala pun akhirnya menuruti Zayn. Kedua pemuda pemudi itu pun melangkahkan kakinya beriringan menuju ke parkiran motor.

Perjalanan ke kost membutuhkan waktu sekitar empat puluh lima menit. Tak ada obrolan apa pun di antara keduanya. Nala menatap jalanan yang ia lewati.

Zayn merasa ada yang kurang! Ternyata Nala tak memeluknya seperti biasa. Hingga akhirnya Zayn mengerem mendadak kendaraannya agar Nala memeluk perutnya.

Dan benar saja, Nala melakukannya.

"Kayaknya mau hujan, ngebut ngga apa-apa kan?", tanya Zayn di balik helm. Suara Zayn tak terdengar jelas oleh Nala.

"Heum??? Aku ngga denger Zayn!", teriak Nala. Namun Zayn menarik gasnya begitu kencang hingga membuat Nala mengeratkan pelukannya.

Zayn tersenyum di balik helmnya. Meski bukan motor gede seperti yang ia miliki sebelumnya, skill Zayn tetap bisa di adu.

Motor Zayn tiba di gang menuju kost Nala. Suasana cukup ramai oleh penduduk sekitar yang sepertinya tak peduli pada penghuni kost.

Mau kumpul kebo kek atau apa kek, mereka cuek! Lo ya Lo, gue ya gue! Prinsip penghuni gang itu.

Nala turun dari motor Zayn. Begitu juga dengan Zayn.

"Mau apa?Aku udah sampe. Kamu balik aja ke rumah sakit, temenin mama kamu!", kata Nala sambil mendorong Zayn karena pemuda itu masih mengikutinya.

"Mau memastikan kamu udah masuk, terus tidur!", kata Zayn.

Nala menghela nafas panjang dan membiarkan Zayn mengikutinya hingga ia selesai membuka pintu kostnya.

"Udah kan?!", tanya Nala. Zayn mengusap puncak kepala Nala dengan lembut.

"Selamat beristirahat Nala sayang !", kata Zayn mengusap pipi Nala dengan punggung telunjuknya.

Nala bisa melihat kesedihan di mata Zayn, tapi dia sendiri juga tak tahu harus berbuat apa.

Rasa benci yang sempat memuncak kemarin, apakah akan kembali runtuh dan ia luluh dengan kata-kata Zayn???

Melihat Nala yang tak berekspresi, Zayn mencuri satu kecupan di bibir Nala hingga membuat gadis itu terkejut.

"Zayn!", bentak Nala. Meski bukan pertama kalinya ,tapi tentu saja Nala takut jika ada yang melihat mereka beradegan seperti itu.

"Ngga usah marah-marah! Oh...iya, pinjam KTP kamu?", Zayn menadahkan tangannya.

"Buat apa?", tanya Nala.

"Aku mau ngurus berkas kamu, buat syarat pernikahan kita. Secepatnya !", kata Zayn.

"Nikah?", tanya Nala membeo. Zayn mengangguk cepat. Karena Nala tak memberikan KTP nya, Zayn pun merebut tas Nala lalu menggeledahnya.

Nala hanya terbengong melihat Zayn yang mengobrak-abrik hatinya ...eh...tas nya!

"Aku pinjam! Selamat malam, selamat beristirahat sayang!", kata Zayn menyimpan KTP Nala di dalam dompetnya.

Nala hanya menatap Zayn yang perlahan menjauh dan menuju ke motornya yang ada di parkiran kost.

Sepeninggal Zayn, Nala pun mengistirahatkan tubuhnya. Banyak hal yang tak terduga dalam kehidupan Nala.

Nala tak pernah berpikir sama sekali jika semua akan seperti ini!

Nala dan Zayn yang sudah berzinah, tantenya yang menikah dan istri kedua dari papanya Zayn, rumah di jual ....!!!

Gadis itu menatap langit-langit kamarnya. Dalam hati ia selalu bertanya, apa dirinya tak pantas bahagia???

💫💫💫💫💫💫

Terimakasih 🙏