siapa yang tidak kenal dengan kenzo putra aditama,putra pertama dari empat bersaudara yang di nobatkan sebagai keluarga kaya nomor satu di kota itu yang mendirikan berbagai cabang perusahaan dan juga bisnis putra dari pasangan bagas aditama dan juga rina marcelia ,kenzo di kenal sebagai mafia berdarah dingin yang memiliki sisi gelap yang kejam tanpa ampun,pria berusia 29 tahun itu juga di kenal anti pada wanita,bahkan wanita yang berani mendekati nya akan berakhir di rumah sakit,karena itulah sampai saat ini ia masih bertahan sendiri,namun pertemuan nya dengan seorang gadis yang di datang kan oleh seorang asisten kepercayaan nya membuat sosok jiwa iblis kenzo terpatahkan karena keberanian gadis itu dalam menghadapi kenzo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zatil fadhila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 16 kemana perempuan itu
Nara terus menjerit dalam hati nya ia terus memberontak dengan linangan air mata karena perlakuan bejat laki-laki bajingan itu
Yang terus menjamah setiap inci tubuh nya
brukkkkkk
Tiba-tiba saja suara benda jatuh membulatkan mata nara,ketika nara hendak bersuara juno langsung membekap mulut nara dengan tangan nya
Hemp hemp hemmm
"diam,kalau sampai kamu bersuara
Aku akan menarik kamu ke kamar tamu"ancam juno kembali membisikkan kata-kata yang membuat nara semakin bergetar
"nona,apa nona masih di dapur?"
Nara menghela nafas lega,lagi-lagi jo datang menyelamatkan diri nya
"nyonya,jawab lah atau saya hidukan lampu nya"
Mendengar itu mendadak juno panik,ia langsung berlari pergi tanpa berkata apapun
"ja,,,ja,,jangan tuan,saya di sini"ucap nara membuka suara dengan nada bergetar nya
"ada apa nona,apa nona baik-baik saja"
Jo melangkah mendekati nara,walaupun keadaan dalam gelap jo dapat melihat bayangan nara yang tengah berdiri membelakangi diri nya,jo memutuskan untuk menghidup kan senter ponsel nya,dan langsung mengarah ke arah ara yang berdiri membelakangi diri nya
"nona?,apa terjadi sesuatu?"tanya jo menyentuh bahu nara yang tampak masih bergetar,jo dapat melihat rambut nara yang acak-acakan baju nya yang tidak beraturan,nara mempererat genggaman dari baju nya untuk mencoba menutupi tubuh nya yang hampir terbuka utuh
Nara luruh ke lantai,ia menutup mulut nya dengan telapak tangan nya agar suara nya tidak terdengar,jo dapat melihat tubuh bergetar nara yang kini terduduk di lantai
"nona"panggil jo pelan,nara mendongak dan ia langsung memeluk jo dengan isakan tangis dan tubuh bergetar nya,jo tidak melakukan apapun,ia masih terduduk diam menerima pelukan mendadak itu,namun seperti nya nara membutuhkan pelukan diri nya, sehingga dengan ragu jo membalas pelukan itu yang dengan pencahayaan lampu senter ponsel nya itu kedua nya saling memeluk guna menguatkan dir
"tuan,dia melakukan nya lagi"lirih nara dalam pelukan jo,jo tidak bereaksi apapun ia hanya bisa membelai rambut lurus nara guna menberikan nara kekuatan
"tenang nona,saya ada di sini,semua akan baik-baik saja"
"tuan aku,,,,,"
Nara tidak bisa melanjutkan kalimat nya,mulut nya tercekat seolah-olah kejadian itu belum hilang dari ingatan nya
"sttttttt,sudah nona,jangan di terus kan,sebaiknya nona kembali ke kamar dan istirahat lah"
Nara perlahan melepaskan pelukan nya,ia tau jo risih akan pelukan nya itu,jo takut ada yang melihat mereka dan berakhir salah paham
"tuan,boleh saya minta tolong?"tanya nara pelan
"katakan nona"
"jangan katakan ini kepada siapa pun,biarlah ini menjadi rahasia kita"
"baik nona saya janji"
"tolong bantu saya ke kamar tamu tuan,saya ingin istirahat di sana,kaki saya seperti tidak memiliki tulang untuk berdiri"
Jo mengangguk,ia dapat merasakan betapa rapuhnya istri dari tuan nya itu,dengan di bantu oleh cahaya penerangan senter ponsel milik jo,jo memapah nara menuju kamar tamu
Sesamapai kedua nya di sana
"istirahat lah nona"
"terima kasih banyak tuan jo,tuan selalu menyelamatkan saya"
"tidak masalah nyonya,sudah kewajiban saya
Kalau begitu saya pamit dulu nyonya"
Nara mengangguk,dan ketika jo sudah pergi keluar,nara langsung mengunci pintu kamar itu agar laki-laki brengsek itu tidak kembali
Nara memutuskan untuk membersihkan diri nya di kamar mandi,di bawah guyuran air yang mengalir nara menjatuhkan tubuh nya dengan isakan tangis pilu,ia bahkan menggosok tubuh putih mulus nya itu dengan keras sehingga memerah karena gosokan keras itu
"aku harus menyingkirkan kotoron sialan ini"
Nara terus menggosok tubuh nya itu,bahkan sesekali ia berteriak histeris dengan menutup mulut nya agar tidak terdengar keluar
Esok pagi nya
kenzo mengerjabkan mata nya ketika sinar matahari yang masuk melalui celah gorden jendela menusuk indra penglihatan kenzo,ia bangkit dari tidur nya dengan mengumpulkan kesadaran penuh nya
"kemana perempuan itu"gumam kenzo ketika melihat kamar itu kosong,karena biasa nya setiap diri nya terbangun nara selalu sudah rapi dengan pakaian kerja nyo
Namun tak ambil pusing memikirkan perempuan itu kenzo memutuskan untuk membersihkan diri nya untuk langsung ke kantor
Beberapa menit kemudian
Kenzo menuruni tangga untuk memulai sarapan pagi nya,namun ia menyipitkan mata nya karena lagi-lagi ia tidak melihat kehadiran sang istri di sana,hanya ada radit,juno dan juga amel serta shiren yang tengah di suapi makan oleh sus rini,sedangkan kedua orang tua nya tengah bertugas ke luar negri
"selamat pagi sayang"sapa kenzo yang langsung menghampiri shiren dan mengecup puncak rambut nya
"pagi dad,oa di mana mommy?"
Shiren melirih ke arah belakang kenzo yang biasa nya nara sudah mengekor di belakang kenzo
kenzo duduk di sebelah shiren
"masih di kamar,dan sebentar lagi menyusul"jawab kenzo santai sambil meraih sarapan nya
"ohhhh"shiren hanya ber oh ria tanpa banyak bertanya lagi dan melanjutkan makan nya
"setelah selesai sarapan,berangkat lah dengan paman radit,karena papa akan bertemu klient di luar,radit sekalian antar shiren ke sekolah nya"
"iya kak"
"baik dad"
juno hanya memendang kenzo dengan tatapan yang sulit di artikan,dan ketika amel menatap ke arah nya,ia langsung tersenyum lembut dengan penuh perhatian
"lihat lah kak istri kakak itu,seharus nya dia melayani dan menemani kakak makan,tapi sekarang lihat lah,sampai sekarang dia belum juga kelihatan batang hidung nya,mungkin dia masih tertidur"
"amel diam,sudah saya bilang saya tidak suka ada orang yang ikut campur dalam urusan saya"
Ketus kenzo yang melanjutkan makan nya setelah melihat radit dan shiren sudah berlalu pergi
"sudah lah sayang,jangan ikut campur masalah mereka"
"kan aku cuma memperingatkan"ketus amel mengerecutkan bibir nya dengan kesal
"dan saya tidak suka"
"huhhh,terserah kakak saja,ayo sayang kita langsung pergi bukankah hari ini kita akan pergi berbelanja"
Amel dengan kesal nya langsung menarik lengan sang suami yang baru saja menyelesaikan sarapan nya,kenzo hanya menatap kedua nya sekilas
"tuan"tiba-tiba jo datang,kenzo beranjak bangkit dari duduk nya
"apa gadis itu sudah pergi jo?"
"hahhhh,maksud tuan istri tuan?"
Tanya jo dengan hati-hati yang langsung di layang kan tatapan tajam oleh kenzo
"memang nya ada gadis lain di rumah ini selain mama dan amel?,kau fikir aku menanyakan para maid di sini"
"ah maafkan saya tuan"
Jo mendadak jadi teringat soal tadi malam ia mengantar nara ke kamar tamu,jika ia berkata jujur kenzo pasti akan bertanya mengapa saya bisa tau,ah alasan apa yang harus saya katakan batin jo yang sibuk berperang dengan isi pikiran nya
"jo,kenapa kau mendadak terdiam?"tanya kenzo memicingkan mata nya
"maaf tuan,tadi pagi nona masuk ke kamar tamu,mungkin nona sedang melakukan sesuatu"
Oh tuhan,semoga alasan ini bisa tuan terima dan semoga saja tuan tidak menaruh curiga.
Kenzo mengerutkan keningnya
"kau melihat nya?"
Jo mengangguk cepat
"ia tuan,kebetulan saya baru selesai sarapan melihat nya"
"baiklah,kau tunggu di sini saya akan melihat nya pagi ini perempuan itu benar-benar mencurigakan pagi-pagi sekali sudah menghilang"
"baik tuan"
"oh tuhan,semga nona baik-baik saya semoga tidak terjadi apa-apa dengan nona"batin jo harap-harap cemas
nuggu smpek jmuran
benerkn orang glak jtuh cinta 😂😂
lnjut
apa lgi nnti klu tau istrimu mau di lecehkn iparmu ,dn bikin nara trauma .apa gx tmbh berslh krna gx bisa nglindungi istrimu.