NovelToon NovelToon
Jerat Cinta Sang Mafia

Jerat Cinta Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Mafia / Roman-Angst Mafia
Popularitas:7.8k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Eng

Reiner merupakan ketua Mafia/Gengster yang sangat di takuti. Ia tak hanya di kenal tak memiliki hati, ia juga tak bisa menerima kata 'tidak'. Apapun yang di inginkan olehnya, selalu ia dapatkan.

Hingga, ia bertemu dengan Rachel dan mendadak sangat tertarik dengan perempuan itu. Rachel yang di paksa berada di lingkaran hidup Reiner berniat kabur dari jeratan pria itu.

Apakah Rachel berhasil? Atau jerat itu justru membelenggunya tanpa jalan keluar?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Eng, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14. Terpaksa berpura-pura

Reiner lalu berjalan sembari tersenyum. Sebab baru kali ini ia melihat Rachel mau tersenyum kepadanya. Hal sepele cenderung remeh memang, tapi sudah bisa membuat hati sang mafia terasa lain.

Ia terus berjalan meninggalkan Rachel yang terbengong. Shock karena kabar gembira. Melintasi para maid yang terus menunduk namun sempat melirik wajah senang Rachel seraya berisik pada rekannya.

Dalam hati Rachel, terselip satu perasaan lega, apa itu artinya Reiner tak membunuh ayahnya? Syukurlah, sebab beberapa hari ini ia sungguh tak tahu bagaimana kabar ayahnya.

Reiner terlihat masuk ke dalam mobil, dan Marlon juga mempersilahkan Rachel untuk ikut masuk ke dalam mobil mewah itu. Rachel melirik ke arah Reiner yang diam dengan angkuh. Pria berkacamata itu terlihat tak menggubris keberadaannya padahal beberapa saat yang lalu jemari pria itu bergerilya menyusuri belahan dadanya.

Mobil berjalan, dan keheningan yang menyeruak memberi keberanian pada Rachel untuk buka suara.

"Kenapa aku harus ikut? Aku bisa di sini dan..."

"Aku ada urusan penting. Aku tidak mau kau kabur. Oleh sebab itu aku harus membawa mu!"

Sahut Reiner sembari sibuk membalas pesan seseorang pada ponselnya. Reiner bahkan tak membiarkan Rahel menyelesaikan kalimatnya. Rachel melongo tak percaya kala mendengarnya.

Tapi, karena teringat dengan ucapan Reiner beberapa saat yang lalu, Rachel tiba-tiba memiliki keberanian untuk memiliki sikap yang lebih manis.

"Ayahku sungguh-sungguh baik-baik saja kan?" Rachel menyentuh lengan berotot Reiner. Membuat pria itu melepaskan kacamatanya lalu menatap tangan berkulit cerah milik Rachel.

"Tergantung. Kau mau dia baik-baik saja...atau kau mau dia..." Reiner sengaja menggantung kalimatnya sembari memberi tatapan penuh arti.

Paham dengan maksud Reiner, Rachel yang sedikit banyak mulai mempelajari orang seperti apa Reiner itu, mau tak mau harus merendahkan dirinya. Ia harus melakukan sesuatu yang bertolak belakang dengan isi hatinya.

"Aku akan melakukan apapun yang tuan mau kalau ayahku sehat seperti dulu!" Rachel menyenderkan kepalanya ke dada Reiner. Mengerahkan segenap keberanian hanya agar pria gila ini tak berubah pikiran soal janjinya untuk mengizinkan bertemu dengan sang ayah.

"Kau mulai menggoda ku?" kata Reiner.

"Tidak tuan. Mana aku berani. Aku hanya berterimakasih karena sebentar lagi aku bisa bertemu dengan ayah!"

Reiner menarik dagu dan membuat pandangan mereka bertemu. Setengah mati Rachel menyembunyikan rasa takutnya. Ia menatap manik mata beriris coklat itu dengan hati deg-degan.

"Jangan kau berpikir untuk membodohi ku!" ucap Reiner mengusap bibir Rachel menggunakan ibu jarinya.

Meskipun ia takut karena Reiner sepertinya sulit di bohongi, tapi ia harus bisa membuat suasana pria itu menjadi semakin baik. Dan percayalah, ia sudah seperti pelacur yang hendak menggoda pelanggannya.

"Maafkan aku kak Dilan. Aku sungguh merasa bersalah padamu sekarang. Tapi pria ini membuat ku tak berdaya. Aku harus membuat keadaan ayah baik-baik saja. Aku tidak punya pilihan!"

"Kau bahkan sudah mengambil yang terbaik yang aku punya. Tidak mungkin aku menipu mu. Kau sudah baik pada Ayahku. Sudah selayaknya aku juga baik padamu!" Rachel membalas menyentuh wajah Reiner. Tak ada seorangpun yang tahu, bila jantung Rachel benar-benar seperti mau melompat dari tempatnya.

Reiner membaca sorot mata Rachel. Ia tak menemukan kejanggalan di sana. Beberapa detik kemudian, dengan mudahnya ia memindahkan tubuh Rachel keatas pangkuannya. Menatapnya penuh gairah dan selera.

Membuat perempuan itu mau tak mau harus menghadap lurus ke wajah Reiner.

"Sepertinya kau sudah tidak bodoh!"

Rachel menelan ludah takut. Pria di depannya ini sungguh sulit di tebak, kalau tidak berhati-hati ia bakal celaka. Ia tak boleh salah lagi.

Namun ia harus segera memejamkan matanya seraya menahan suara karena tiba-tiba Reiner melu*mat kuncup dadanya tanpa aba-aba apapun. Marlon yang tahu kegiatan bos-nya segera menekan indikator tombol di depannya dan langsung membuat sebuah tirai otomatis tertutup.

"Ah, di depan..."

"Anggap saja mereka tidak ada!" potong Reiner yang tak mempedulikan kegelisahan Rachel sebab malu dengan Marlon juga supir mereka.

"Apa, mana mungkin. Jelas-jelas di depan ada dua orang. Orang ini sungguh-sungguh!"

Rachel masih berusaha dengan keras menahan pekikan suara yang semakin mendesak karena Reiner makin membuatnya menggelinjang.

Lebih gilanya lagi, dengan mudahnya pula Reiner memindahkan tubuhnya Rachel menghadap ke depan.

"Tu-tuan aku..." Rachel makin resah karena tangan kekar itu sudah mulai menyusup ke celana dalamnya.

Dan beruntungnya, saat seperti menemui jalan buntu, ponsel Reiner tiba-tiba bergetar. Membuat Rachel seketika bernapas lega. Ia segera turun saat raut muka Reiner terlihat mengeras dan kesal sewaktu melihat nama di ponsel.

"What?" jawab Reiner dengan alis tebalnya yang menyatu.

"....."

Tanpa babebo lagi, Reiner seketika mematikan ponselnya dengan kesal. Pria itu terlihat frustasi dan moodnya hancur dalam sekejap. Rachel jadi penasaran, siapa sebenarnya yang membuat Reiner bisa sekesal ini?

***

Rachel benar-benar melongo tak percaya saat ia sudah berada di dalam cabin sebuah pesawat jet pribadi yang mewah. Seumur hidup ia bahkan hanya satu kali naik pesawat itu pun pesawat komersial jenis low cost carrier atau pesawat berbiaya murah tanpa jatah bagasi cuma-cuma.

Dari tempatnya duduk, ia memperhatikan Reiner yang berbicara serius dengan Marlon. Jika di lihat, Reiner memang memiliki fisik yang sempurna. Tubuhnya tinggi, liat berotot. Rambutnya selalu terlihat basah dan tersisir rapi. Aroma tubuhnya tidak pernah tidak wangi. Wajahnya juga sangat tampan dan berkharisma. Hanya saja, pria itu benar-benar tak memiliki hati dan kadang seperti bukan orang pada umumnya.

Membuatnya berpikir, apakah Reiner tak memiliki orangtua, keluarga, atau kerabat? Semua hal tentang Reiner sungguh misterius. Ia benar-benar tak mengira hanya karena sebuah insiden mobil, ia bisa terjerat pada kehidupan pria aneh itu.

Memandangi Reiner sedari tadi membuatnya teringat pada kejadian beberapa waktu yang lalu. Kejadian dimana Reiner telah memberinya rasa sakit, sekaligus rasa nikmat yang mau tak mau harus ia akui. Ah, dia jadi malu sendiri. Tapi kenapa Reiner malah tidak pernah terlihat risih ya?

Ia segera pura-pura membaca majalah cabin ketika Reiner kembali dan duduk di dekatnya.

"Pakai sabuk pengaman mu. Pesawat akan segera take off!" kata Reiner.

Rachel mengangguk dan segera melakukan yang di minta Reiner. Ini yang selalu dia takutkan. Saat pesawat akan lepas landas ia merasa jantungnya begitu sesak, telinganya seperti sakit. Ia memejamkan matanya sembari tak sengaja meremas lengan Reiner yang kini tak hentinya menatap Rachel yang merem karena mati-matian melawan rasa takutnya.

Pria itu terlihat tak bereaksi padahal remasan tangan Rachel terlihat semakin kuat. Hingga saat pesawat mencapai di sebuah ketinggian dan terasa stabil, perlahan-lahan Rachel mulai membuka matanya dan sontak terkejut demi melihat bekas cengkeramannya di lengan Reiner yang memerah.

"Astaga... maafkan aku..." ia panik dan celingukan mencari sesuatu. Tapi otaknya sungguh tak bisa di ajak bekerjasama. Ia tak tahu harus mengobati hal itu dengan apa di pesawat seperti saat ini.

"Aku tidak sengaja, ku mohon jangan hukum aku!" punya Rachel dengan muka muram.

Reiner masih diam saat melihat Rachel yang malah meniup lengan Reiner sebagai tebusan kesalahannya. Dalam hati Reiner sungguh mendecak. Kesal karena melihat kepolosan juga kebodohan yang berpadu.

"Bodoh!" Reiner segera menarik lengannya. Membuat Rachel terbengong.

"Kalau takut kenapa minta duduk di dekat jendela?" kata Reiner yang kini ganti membaca majalah.

Rachel tak menjawab. Meskipun ia terlihat norak karena sempat takut, tapi ia memilih berada di window seat karena ingin melihat pemandangan dari sana.

Perjalanan agak jauh, membuat Rachel terkantuk-kantuk. Gadis itu tertidur dan tak sengaja menjatuhkan kepalanya di pundak kokoh Reiner.

BRUK

Reiner diam membiarkan. Tapi aroma rambut Rachel sungguh mengusik. Membuatnya terseret pada adegan panas beberapa saat lalu. Ia menarik tuas seat lalu membetulkan posisi Rachel. Perempuan itu pun akhirnya tidur dengan posisi nyaman.

Reiner menatap lekat wajah teduh Rachel yang kini tidur. Saat hendak menyentuh wajah Rachel, Marlon tiba-tiba datang. Membuatnya urung.

1
Yumna
Mom gantunggg… 😭
Yumna
Dasar xena ganjennnnn 🤬🤬
Yumna
Rachel🥹🥹🥹
Yumna
🥹🥹🥹
merry jen
kbur hell bw ppmuu dan wuln ,,kau tau kan nenkk lmpirr itu gk suka SM kmuu ,,dam semlhaa aghata ketauan perbuatan yy
Yumna
Apakah rachel bakalan kabur??
Yumna
Ruwet dah ini.. 🥹
Yumna
Yg sabar yah dillan… smga nnt ada jodoh yg terbaik buat kamu
Yumna
Ngga kebayang gmn modelnya rainer pake baju kyk gitu🤭
Yumna
Ntar klo udah akur , kencannya pake baju couple itu ya kalian🤭🤣
Yumna
Tespek aja hel
Yumna
Si rachel ngga suka bau2 daging tuan mafia.. lagi ngidam orokmu 😏 peka dikit donkk
Yumna
Kencan model apa itu mafiaaa ??🤭🤣
Yumna
Dicipok Biar hilang bekasnya si cewek gatel itu
Yumna
Busettt nih mafia…🤭🤣
Yumna
Yg adem2 aja dlu deh.. gina & marlon
Slnya si rainer lg mumet sm nenek sihir
Yumna
Cieeee marlonnnn😁😁😁
Mommy Eng
habis ini ya, habis posyandu 🤪
Yumna
Mom aku tungguin nih🤭
Yumna
Ngidam yg asem2 trnyata🤭.. sok atuh suruh rainer yg beliin kmu makanan hel.. sekalian kerjain tuh mafia gendeng…
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!