NovelToon NovelToon
Geheugenopname : Memori

Geheugenopname : Memori

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Teen Angst / Teen School/College / Kehidupan di Sekolah/Kampus
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: BellaBiyah

"3 tahun! Aku janji 3 tahun! Aku balik lagi ke sini! Kamu mau kan nunggu aku?" Dia yang pergi di semester pertama SMP.

***

Hari ini adalah tahun ke 3 yang Dani janjikan. Bodohnya aku, malah masih tetap menunggu.

"Dani sekolah di SMK UNIVERSAL."

3 tahun yang Dani janjikan, tidak ditepatinya. Dia memintaku untuk menunggu lagi hingga 8 tahun lamanya. Namun, saat pertemuan itu terjadi.

"Geheugenopname."

"Bahasa apa? Aku ga ngerti," tanyaku.

"Bahasa Belanda." Dia pergi setelah mengucapkan dua kata tersebut.

"Artinya apa?!" tanyaku lagi.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon BellaBiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

15

Siang ini kami semua dikumpulkan di lapangan untuk beberapa informasi. Setidaknya panitia sudah mengumumkan bahwa 15 murid pulang pada hari ini termasuk Dani yang sakit, murid perempuan yang luka kakinya tadi pagi, dan 2 murid pelaku pembulian terhadapnya.

Aku sedang mengobrol dengan Rina dan Liu Xian Zhing sewaktu panitia berbicara. Tiba-tiba semua orang memanggil namaku dan membuatku keheranan, karena semua orang tau namaku.

"Kenapa? Gue salah apa?" tanyaku.

"Lo dipanggil maju ke depan!" omel Liu Xian Zhing.

Rina mendorongku keluar dari barisan.

"Ada apa, Pak?" tanyaku.

"Penghargaan PMR terbaik selama musim kemah diberikan kepada Arlita Dewi Sitta."

Apa? Kok aku?

Petugas kesehatan yang sempat aku teriaki tadi pagi datang memberiku pin berlambang kesehatan dan menempelkannya di pundakku.

Semua orang bertepuk tangan.

"Ini sebagai tanda maaf saya, ya. Maaf tidak ada di tempat bertugas saat dibutuhkan," ucap beliau sambil tersenyum dan aku ikut tersenyum.

"Maaf juga, saya neriakin Bapak. Soalnya panik," balasku membuat beliau tertawa.

***

"Arzioooo!" teriakku menunjukkan pin yang melekat di pundak.

"Wuiihhh! Keren!" ucapnya sambil memegangi pin tersebut.

"Emangnya itu cewek beneran korban buli?" tanya Rina.

"Ga tau. Gue cuma bantu ngobatin lukanya," jawabku.

"Kayanya Lita bakalan dalam masalah," ucap Liu Xian Zhing yang matanya masih menancap ke arah ponsel.

"Kenapa?" tanya kami serempak.

"Nyokapnya Dani mau ke sini. Katanya Dani ada alergi obat antibiotik. Mau ngelaporin petugas kesehatan yang ngasih Dani antibiotik. Itu bukan lo kan, Ta?!"

Aku terdiam sejenak dan mengingat kejadian semalam. Aku menoleh ke arah Arzio. Arzio tau aku memberikan obat itu pada Dani. "Tenang," ucapnya.

"Kalo Dani meninggal gegara obat—"

"Alergi doang! Selama dia ga sesak napas, aman!" tegas Arzio memotong kalimatku.

"Lo yang ngasih?!" pekik Rina tak percaya.

"Gue kan ga tau obat. Dia demam, ya udah, gue kira semua obat sama aja," jelasku.

"Masalah besar sih ini. Kalo Dani beneran meninggal. Kepala sekolah pasti bakalan ikutan diseret. Soalnya beliau yang maksa lo buat masuk PMR," ucap Rina.

"Woi! Keep calm! Dani ga separah itu. Cuma gatel-gatel doang." Liu Xian Zhing membuatku bernapas lebih lega.

"Tapi kalo nyokapnya ke sini, gimana?" tanyaku.

"Ga jadi, Dani bilang dia sendiri yang ambil obatnya, soalnya lupa kalo dia alergi," jelas Liu Xian Zhing.

Tidak! Itu tidak benar! Dani melindungiku. Aku yang memberikan obat itu padanya. Ini murni karena ketololanku.

"Tapi Daninya gimana?" tanyaku lagi.

"Udah dibawa ke dokter."

***

Akhirnya aku ikut serta dalam acara api unggun. Kemah tidak asik tanpa api unggun. Itu yang aku pelajari dari serial drama Korea.

"Lo mau?" tanya Arzio sebab aku memerhatikan murid lain sedang membakar jagung.

"Rina!" panggilku. Sobat karibku itu langsung hadir. "Mau jagung bakar dong!" rengekku.

"Sini!" Rina menarik Arzio ke tempat persediaan jagung. "Lita, tiap taun baru, selalu minta gue buat bakarin jagung. Soalnya dia pernah bakar jagung sendiri malah yang kebakar tangannya. Sejak saat itu, dia ga mau deket-deket api. Bahkan dia suka kaget kalo ngeliat api gede. Nah, karena lo suka sama dia, sekarang gue kasih mandat ke lo, bakarin dia jagung! Gue mau ngerumpi sama Xia!"

Aku tersenyum melihat gelagat Rina kali ini. Mandat katanya. Mandat apa itu?

"Oke? Ngerti?" ucapnya pada Arzio.

"Siap! Laksanakan!" balas Arzio berhormat bak prajurit.

Rina berlalu menghampiri Liu Xian Zhing.

"Pantesan lo kaget ngeliat bokap gue masak," ucap Arzio mengambil satu buah jagung.

Dia masih mengingat kejadian tersebut. Bahkan aku sudah lupa kapan itu terjadi.

"Tapi gue ga mau bakarin lo jagung, kalo lo ga manggil gue sayang." Dia mulai lagi.

"Ya udah gue bakar sendiri!" tegasku merampas jagung tersebut.

"Eh eh! Iya! Sini gue bakarin!" Dia mengambil jagung yang baru. "Ntar tangan lo kebakar, gue yang disalahin ibu lo! Bukan ibu lo doang, nyokap gue! Nenek juga bakalan marahin gue!" ocehnya.

1
aca
bodoh lita di kasih spek perhatian keluarga perfect malah milih dani yang keluarganya nya toxic
aca
lanjut baca
aca
masuk ke tubuh lain kah dani
Tara
reinkarnasi Dani kah😱🤔👏🫣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!