Sebastian Clemornat menyamar menjadi Bastian di desa Texas yang jauh dari New York, asalnya. Dia kabur karena tidak ingin dijodohkan oleh wanita pilihan orang tuanya hanya untuk bisnis. Lagipula dia bukan pewaris utama karena memiliki kakak laki laki dan perempuan. Dia anak bungsu yang tidak bisa dikekang. Umur 24 ketika menyelesaikan pendidikan sebagai dokter, ia pun pergi tanpa membawa fasilitas mewah dari keluarga Clemornat. Ketika sudah 2 tahun hidup tenang di desa sebagai dokter keliling dan tukang bengkel, kehidupan Bastian berubah karena pada suatu malam, tiba tiba ada wanita yang melahirkan di bengkelnya dan dia membantu persalinan itu. Sejak saat itu Bastian merasakan hatinya yang sedingin es dengan wanita kini mencair. Penasaran siapa wanita itu? Author juga penasaran nih 😄 Jadi baca novel ini sampai selesai dan semoga suka
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BERPAMITAN
Setelah putri putri keluarga Hubert sepakat akan pergi ke Texas, mereka langsung bersiap siap ganti baju dan menyiapkan barang yang perlu dibawa.
Flora dan Jasmine masuk kamar masing masing dan memberitaukan rencana mereka untuk ke Texas menemani Lili. Tom dan Steven tidak suka melarang apa yang dilakukan istri mereka, selama kegiatan itu mereka tau.
"Thank you honey, udah mau ngertiin aku ya. Sebagai kakak tertua, aku merasa harus membantu adik bungsuku menemukan pria yang ia cintai" pamit Flora.
"Iya sayang. Aku ngerti mangkanya aku bolehin. Julian biar sama aku. Lagipula ada Julius juga dirumah ini. Steven juga. Jadi aman deh" sahut Tom sambil meringkuh pinggang sang istri.
Cup!
Flora mencium bibir Tom lebih dulu.
"Hmm, masak cuna kecupan? Mau yang agak basah dong sayang" minta sang suami.
Flo pun tersenyum smirk tapi tetap melakukan apa yang Tom minta. Ia kembali mencium suaminya dengan basah.
Ciuman berakhir setelah kurang lebih 1 menitan dan nafas mereka habis.
"I love you!" seru Flora lalu keluar kamar tapi tetao diikuti Tom dibelakangnya.
Kemana Julian? Kok sampek orang tuanya berani ciuman di kamar. Dia lagi main sapa kakek neneknya, sama Julius juga.
Di kamar lain, kini Jasmine yang berpamitan kepada suami berwajah setengah asianya.
"Babe, maafin aku ya. Aku harus nemenin Lili dan Kak Flo pergi ke Texas. Tolong jaga Julius ya" pamit Jasmine.
"Beres sayang. Hari ini biar dunia laki laki yang menguasai rumah ini hahaha" canda Steven yang suka sekali menggoda istrinya jika lagi berduaan, padahal kalau lagi rame ngumpul keluarga atau orang banyak, Steven adalah orang pendiam.
"Hahaha, emang lucu banget suamiku. Yaa lakukan apapun dirumah ini selama bikin kamu nyaman ya. Yang penting jangan buat daddy marah, oke" sahut Jasmine.
"Siap sayang. Aku didepan daddy menjadi menantu pendiam dan berbakti jika dibandingkan sama si Tom yang bawel itu" ujar Steven.
"Hust! Dia kakak iparmu, babe. Jangan gitu ah, gak enak kalau didenger kak Flo sama kak Tom langsung" tegur Jasmine.
"Hahaha, bercanda sayang. Aku sama Tom baik baik saja. Kita kalau berdua ya kayak aku sama kamu, los dol begini" sahut Steven.
"Hmmm, aku percaya sama kamu, Beb. Jangan sampai hubunganku sama Kak Flo berantakan hanya karena suami suami kita bertengkar" ingat Jasmine.
"Aman sayang. Yaudah sana pamit ke daddy sama mommy, udah ditunggu Flora sama Lili dibawah kayaknya" suruh Steven.
"Cium dulu" manja Jasmine dan Steven malah kesenangan.
Mereka pun berciuman layaknya suami istri di kmar berdua.
Setelah puas ciuman sebagai sarana pamit, Jasmine pun keluar kamar diikuti oleh Steven menuju ruang keluarga.
Dan bener sekali tebakan Steven tadi jika Lili dan Flo sudah berada disana.
"Hmmm, kamu pamitan sama Steven atau bikin adik buat Julius sih Jas?" sindir Flora karena sudah menunggu Jasmine sekitar 10 menitan.
"Hehe, maaf, Kak. Biasa kalau mau pisah sama dokter jenius asia satu ini harus dibujuk" sahut Jasmine membuat candaan.
Lili tersenyum melihat tingkah kakak keduanya yang ternyata bisa semanja ini didepan suami. Wanita alpha dan dominan bisa terlihat lembut dan manja didepan pawangnya.
"Hmmm, Jasmine memang sungguh menggoda gairahku" sahut Steven malah menggoda balik.
Akhirnya semua tertawa diruang tengah.
"Yaudah, sana ke kamar daddy mommy" ingat Tom.
Flora, Jasmine dan Lili pun langsung berjalan menuju kamar orang tuanya.
Tok..tok..tok
Flora mengetuk pintu kamar James dan Aurora.
"Masuk aja" sahut dari dalam kamar.
Ceklek.
Pintu kamar terbuka.
"Wah, cucu cucu mommy dan daddy betah banget di kamar kakek neneknya" celetuk Jasmine yang melihat Julian, Julius, Cana sudah tertidur di king bed milih orang tuanya.
"Barusan mereka tidur setelah main sama kita. Daddymu aja sampek tidur di sofa karena kelelahan menghibur dan bermain bareng cucu cucunya" sahut Aurora.
Lalu pandangan wanita berumur 60 tahun itu salfok melihat penampilan ketiga putrinya yang akan pergi.
"Eh, kalian mau kemana kok pake baju bagus gitu? Mau pergi?" tanya Aurora kemudian.
"Kita mau pamit pergi ke Texas, Mom. Ternyata Lili belum diceraikan sama suaminya jadi Lili ingin menebus kesalahan dengan menemuinya terlebih dahulu" jawab Lili.
"Hah? Ke Texas? Kalian bertiga atau kalian berlima?" tanya Aurora kaget.
"Bertiga aja, Mom. Kak Tom sama Steven tetap dirumah menemani kalian bermain bersama Julian, Julius, dan Cana" jawab Jasmine.
Aurora menghela nafas panjang karena anak anaknya sudah dewasa tidak bisa dilarang. Lagipula, hal ini mungkin akan membuat anak ketiganya bahagia karena bisa menemukan cintanya.
"Yasudah hati hati. Nanti mommy pamitin ke daddy" sahut Aurora.
Lalu, ketiga putrinya itu berjalan mendekat dan memeluk sang ibu bersamaan.
"I love you, Mom" ucap Jasmien, Lili, dan Flora bergantian.
Tidak lupa setelah berpamitan kepada ibunya, ketiga wanita ini mencium anak mereka masing masing yang sedang tidur untuk berpamitan.
Setelah itu mereka keluar kamar.
Yang mengantar ke bandara ternyata Tom dan Steven sendiri. Mereka ingin mengantarkan tiga wanita bersaudara Hubert ke bandara di New York karena di Brooklyn tidak ada bandara.