Jangan mengharapkan aku kembali setelah kau menyakiti ku, anggaplah yang kau rasakan sekarang itu karma mu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Kubur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
...
Cup
okta merasakan seperti ada sengatan di dalam dirinya, tindakan ilham membuat tubuh okta panas dingin.
ilham mengecup pipi okta, melihat okta hanya diam ilham mencoba mendekatkan kembali mukanya, reflek okta menabok ilham tapi tidak kencang..
plak..
" Aduh.. kok malah aku di tampar sih dek."
" suruh siap kamu berani membuka segel di pipiku." jawab okta sabil berlari menjauh dari ilham dan menjulur kan lidah meledek ilham
" dek tunggu, malah lari sih jawab dong." tanya ilham sambil sedikit berteriak
" tangkap dulu kalau bisa, entar kalau aku ketangkap aku kasih jawabannya."
" oke awas kamu ya." ilham pun mengejar okta.
mereka berdua asik main kejar-kejaran dan sesekali main air laut, dari kejauhan jonatan menyaksikan mereka dengan senyum bahagia.
" andai orang tua ku menyetujui ku menjalin hubungan dengan mu pasti aku sangat bahagia seperti laki-laki yang bersamamu saat ini okta. semoga kamu bahagia dengannya." gumam jonatan dalam hati
sang adik memperhatikan kakaknya tengah menyaksikan orang yang pernah kakaknya cintai, dia tau karna kakaknya selalu bercerita suka dan duka padanya, karna orang tua mereka hanya sibuk dengan bisnisnya di luar negri. untung mereka mempunyai pengasuh yang sangat pintar mendidik menjadikan mereka mereka pribadi yang santun, hingga saat ini mereka tetap berperilaku baik tidak sombong, seperti orang tuanya, yang selalu memandang orang dengan kedudukannya.
" sudah kak, jangan dilihatin terus nanti tambah sakit." ucap adik jonatan, membuat jonatan menatapnya.
"aku yakin kok, kakak bakal ketemu wanita yang baik seperti dia." lanjutnya
" hmm yuk kita pulang kakak capek."
" gendong." ucap adik jonatan dengan manja, membuat jonatan hanya menggelengkan kepala karna sifat manja adiknya keluar, dia pun tidak menolak menggendong adiknya itu menuju mobil..
di sisi pantai lain..
" kena kamu." ucap ilham yang berhasil menangkap okta dan segera memeluk okta dari belakang.
" hmm.. apa kamu udah capek, apa mau langsung pulang." tanya ilham. okta hanya menggelengkan kepala sebagai jawaban.
" terus mau kemana lagi." tanya ilham sambil membenamkan muka di leher okta yang tertutup hijab dan menghirup aroma parfum okta, okta menggelengkan kepala lagi sebagai jawaban
" hmm gimana dek jawaban, kamu mau ndak jadi kekasih mas." tanya ilham sambil membalikkan tubuh okta agar menghadapnya..
" kalau kamu masih ragu jawab sekarang, nanti juga ndak apa kok, mas bakal siap nunggu jawabannya kapan saja kok." ucap ilham mencoba mengerti perasaan okta
" aku mau mas." jawab okta cepat.
" apa dek." tanya ilham yang pura-pura tidak mendengar jawaban okta
" iiih nyebelin, ndak ada ya siaran ulang." jawab okta yang akan berlari kembali, tapi ilham dengan cepat menggenggam tangan okta
" oh tidak bisa kamu lari lagi." ucap ilham, sambil menggoyangkan jari ke kanan dan ke kiri.
okta menarik nafas dalam-dalam dan berteriak. " Aakuu.. Mmmaau. Jjjadi.. Kkkeekasihmu.. Mmmaass.."
beberapa orang yang berada di sekitar mereka menatap okta.. okta segera menunduk karna malu.. ilham yang melihat kekasihnya malu pun ikut berteriak.. " III LLLOOOVVVEE.. YYYOOOUUU.. OKTAAA.."
dan semua orang pun bertepuk tangan melihat kelakuan ilham. sedangkan okta tersenyum dan di dalam hati dia berkata." aku tidak salah jatuh cinta pada seseorang, dia tidak membiarkan aku malu sendiri, bahkan dia rela mempermalukan dirinya sendiri."
dari kejauhan ada yuli dan roland menyaksikan adegan romantis mereka,
" cih dasar kampungan." ucap yuli segera menuju tempat parkir mobil meninggalkan roland.
yuli merasa cemburu dengan okta dan memilih pergi..
....
jam menunjukan pukul 4 sore okta dan ilham memutuskan untuk mencari masjid atau musholla terdekat untuk menunaikan 4 raka'at...
setelah melaksanakan sholat 4 raka'at mereka pun melanjutkan mencari tempat makan dan menemukan warung yang ber spanduk unik " MENYEDIAKAN MENU BAKAR MEMBAKAR." di pinggir jalan..
" unik ya mas nama warungnya." ucap okta sambil turun dari motor ilham..
" iya dek, ayo buruan mas laper." jawab ilham. Okta pun hanya mengangguk.
mereka pun duduk di tengah keramaian, tak lama pemilik warung datang dan bertanya.
" mas mau pesan apa.?" ucap pemilik warung sambil memberikan menu pada mereka..
" bebek bakar sama ES teh manis pak, kamu mau makan apa dek.?" tanya ilham pada okta
" samain aja mas."
" ya udah bebek babar dua sama ES teh dua pak."
" di tunggu ya mas."
sambil menunggu ilham melirik okta. okta yang di lirik bertanya.
" kenapa mas kok lirik-lirik gitu."
" kamu cantik dek." ucap ilham, membuat pipi okta memerah.
" mas, malu tau kalau di denger orang." ucap okta melihat sekeliling yang terlihat ramai.
" biarin, emang bener pacarku cantik kok." jawab ilham acuh.
" terserah kamu lah mas." okta pura-pura marah dengan bibir di manyunkan
" dih malah manyun gitu. oh iya dek mas mau ngomong serius tapi bingung mau mulai dari mana." ucap ilham membuat okta menatapnya.
" mau ngomong apa sih mas, sepertinya serius banget." jawab okta yang penasaran.
" hmm gini dek mungkin dua hari lagi mas mau berangkat jadi nelayan lagi selama 2 tahun." ucap ilham, okta langsung menatap ilham dengan muka berubah menjadi sedih,
" kenapa mendadak sih mas ." ucap okta dengan mata yang sudah berkaca-kaca
" bukan mendadak dek memang sebelum almarhumah ibu meninggal mas sudah izin." jawab ilham yang tak sanggup melihat wajah cantik okta yang berubah menjadi sedih..
" apa ndak sebaiknya mas cari kerja di sini saja, entar biar aku bantu carikan." ucap okta mencoba memberi saran.
" maaf dek bukanya mas menolak niat baik adek, tapi mas sudah punya tekad sendiri." ucap ilham menolak secara halus.
" ya udah jika itu mau mu mas." jawab okta sambil membuang muka.
" kamu jangan marah ya dek, mas janji setelah pulang secepatnya akan segera melamar adek." ucap ilham, membuat okta kembali menatapnya.
" beneran. emang mas sudah yakin dengan ku.." tanya okta, sedikit ragu.
" beneran dek, adek jangan tinggalin mas dengan memilih laki-laki lain ya kalau mas tinggal nanti."
" ndak mungkin mas, jika niat mas baik aku akan bersabar menunggu mas sampai mas kembali nanti." jawab okta meyakinkan ilham.
" makasih ya dek." ucap ilham sambil menggenggam tangan okta.
" iya mas, aku harap kamu ndak lupa dengan janjimu ini." jawab okta,
" Insya Allah ndak akan lupa dek, dan mas akan selalu kasih kabar jika mas mendapat sinyal atau sedang berada di daratan." ucap ilham kembali meyakinkan okta.
pesanan mereka pun tiba mereka pun makan dengan tangan..
" dek, enak kali ya makan pake tangan mu." celetuk ilham, membuat okta tidak jadi menyuapkan makanan yang ada ditangannya..
" bilang aja minta di suapin, nih." ucap okta, sambil memajukan tangan yang sudah ada nasi dan lauknya ke mulut ilham, dengan malu malu. ilham pun punya ide menjahili okta.. dan..
" aduh.. sakit tau mas." ucap okta yang tangannya di gigit ilham.
" suruh siapa muka kamu gemesin gitu ya aku gigit aja tangan mu." jawab ilham sambil tertawa. orang yang berdekatan dengan mereka pun menyaksikan keromantisan hubungan mereka, tidak bisa menahan rasa ingin bertanya.
" mas sama mbaknya, pengantin baru ya.?" ucap salah satu pelanggan bertanya, okta yang mendapat pertanyaan seperti itu sangat malu, dia hanya diam, tidak menjawab.
" hahaha.. doain aja mbak biar jadi pengantin beneran secepatnya." jawab ilham sambil tertawa
" Amiin, semoga hubungan mas sama mbaknya bisa sampai ke pelaminan ya."
" Amiin.." jawab mereka yang ikut mendengarkan obrolan orang yang di sebelah ilham.. okta sendiri hanya diam tapi dalam hati dia juga mengaminkan doa orang tersebut..
Bersambung...