pertemuan awal yang sudah ditakdirkan alam dan memiliki satu sama lain, nyatanya mereka banyak perbedaan. baik itu agama maupun latar belakang keluarga.
lalu apa yang akan terjadi jika Archio memilih untuk menikah dengan wanita pilihan keluarganya tanpa sepengetahuan Alana?
penasaran???
yuk baca selengkapnya disini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanas_muda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pergi Atau Menetap
Alana dan Putra akhirnya resmi menjadi pasangan.
Hari ini mereka sudah 1 minggu pacaran dan saat bersama Putra, Alana banyak tertawa karena ada saja candaan yang diberikan laki-laki itu.
Hari Minggu adalah hari dimana orang akan bersantai di rumah, namun tidak dengan Alana dan Putra.
Mereka sudah janjian akan ke Gereja bersama, sehingga tepat pukul 6.30 Putra sudah datang menjemput Alana.
Alana yang mendengar bunyi bel di apartemennya langsung bergegas untuk membuka pintu.
Ia segera menyuruh Putra agar menunggu di ruang depan, dan ia langsung bergegas menuju kamar agar merapikan dandanannya.
Ia menggunakan bedak yang tipis dan lip balm. Make up yang ia gunakan sangat natural karena menurutnya kalau terlalu tebal nanti orang mengira dia tanta-tanta lagi.
Setelah selesai merias wajahnya, ia langsung keluar menuju ke ruangan dimana Putra berada.
Ini penampilan Alana saat mau ke Gereja.
Putra yang melihat itu langsung terhipnotis dengan penampilan Alana.
Dan ini penampilan Putra saat mau ke Gereja.
Putra yang masih terpaku saat melihat Alana keluar langsung dikagetkan dengan jentikan jari gadis itu.
"Ayok berangkat, ntar kita terlambat lagi"
Putra hanya berdehem seraya berjalan keluar dengan disusul Alana dari belakang.
Hari ini Putra membawa mobil karena tidak ingin penampilan Alana menjadi berantakan tertiup angin.
Mereka pun bergegas menuju ke Gereja, dimana jarak dari apartemen Alana kesana membutuhkan waktu 20 menit.
Skip>>
Setelah selesai Gereja, mereka langsung menuju ke tempat jual es krim. Alana langsung berlari menuju penjual es krim dan memilih rasa favorit dia yakni coklat.
Ia langsung mencomot es krim layaknya seperti anak kecil. Putra yang melihat itu dibuat terkekeh oleh tingkah Alana.
Putra langsung menuju ke penjual es krim dan membayar. Ia pun mengajak Alana untuk keliling taman sambil Alana yang masih memakan es krim.
"Melihat tingkah kamu ini aku jadi ingat sama kakak aku."
Alana langsung menghentikan langkahnya saat mendengar penuturan Putra.
Kamu punya kakak? Tanya Alana
Hmmm, dia kakak setahun dari aku. Dia juga suka sama es krim dan rasa favoritnya juga sama kayak kamu. Balas Putra sambil terkekeh kecil.
Terus sekarang dia dimana? Kok di rumah gak ada? Tanya Alana.
Dia udah pergi dari rumah untuk selama-lamanya. Sepertinya dia lagi bahagia di rumah barunya. Balas Putra dengan suara yang sangat pelan.
Umm, maaf. Hanya satu kata itu yang bisa Alana ucapkan.
Ia merasa menyesal karena telah bertanya mengenai kakak Putra dan membuat laki-laki itu mengingat kejadian yang mungkin laki-laki itu ingin melupakannya.
Gapapa, lagian aku senang karena ada yang bisa dengar ceritaku dan mau menerima keadaanku yang sedikit berantakan ini. Balas Putra dengan senyuman yang menghiasi wajah tampannya.
Kakak aku namanya Putri. Ia sangat periang dan murah senyum. Namun semua senyumnya sirna saat ia di perk*sa sama laki-laki bajingan yang udah aku anggap seperti keluargaku sendiri.
Perbuatan laki-laki itu yang membuat Putri menjadi stres dan akhirnya bunuh diri. Awalnya aku juga gak tau kenapa dia berubah drastis kayak gitu, karena dia gak cerita sama aku dan bunda. Namun, setelah kepergiannya barulah ada nomor tak dikenal memberi informasi kalau kakak aku meninggal karena telah di perk*sa. Jelas Putra panjang dengan raut wajah yang mulai mengeras dan tanpa ia sadari air matanya tiba-tiba jatuh.
Alana yang mendengar itu langsung kaget dan ia seolah merasakan apa yang sedang dirasakan oleh Putra.
Saat ia melihat ke arah wajah Putra, ia langsung tertegun karena baru kali ini ia melihat Putra menangis.
Alana langsung menarik Putra ke dalam pelukan gadis itu sambil menepuk pundak laki-laki itu.
Kalau gak bisa nahan sakit nangis aja gapapa. Aku tau kamu itu orang yang kuat. Buktinya kamu masih bisa melawan rasa sakitnya selama ini. Kak Putri pasti bangga karena punya adik yang kuat kayak kamu. Kata Alana sambil mengelus punggung Putra.
Hati Putra menghangat mendengar penuturan Alana. Apakah ia mulai jatuh cinta kepada Alana dan melupakan balas dendamnya?
...****************...
Setelah dari taman, mereka langsung pulang karena matahari mulai panas. Namun Alana menyuruh Putra agar berhenti di super market agar ia belanja kebutuhan bulanannya.
Putra pun menurutinya. Ia segera memarkirkan mobilnya dan ikut turun mengikuti Alana.
Alana mulai membeli bahan bulanan dan tak lupa ia membeli sayuran-sayuran serta daging. Ia juga tak melewatkan es krim untuk stok 1 minggu.
Setelah semuanya sudah terisi di keranjang, ia lalu bergegas ke kasir untuk membayar.
Namun saat ingin mengeluarkan uang dari dompetnya, Putra langsung menyodorkan black card ke si mbak kasir.
Alana yang melihat itu menjadi kaget dengan perlakuan Putra, dan dahinya mengernyit kebingungan.
Alana merasa bingung karena ia tahu kalau kekayaan Putra tidak terlalu banyak ketimbang Archio.
Ia bukannya membanding-bandingkan Putra dengan Archio, namun dilihat dari segi ekonomi Putra masuk kedalam daftar yang pas-pasan.
Setelah membayar, Putra langsung membawa barang belanjaan Alana menuju ke parkiran dan memasukkannya kedalam bagasi mobil.
Alana yang masih dalam lamunannya itu dikagetkan dengan suara bantingan pintu bagasi.
Putra sengaja menutupnya dengan keras agar Alana tidak lagi melamun.
Karena sedari tadi yang Putra lihat gadis itu memang sedang berjalan dengan mata yang mengarah ke depan namun pikirannya tidak disini melainkan di tempat lain.
Kamu ngagetin aku aja, kata Alana.
Habisnya kamu dari tadi kayak orang kesurupan gitu, jalan tapi pikirannya kosong. Balas Putra.
Hehehe, maaf. Jawab Alana dengan senyum Pepsodent.
Akhirnya mereka melanjutkan perjalanan pulang ke apartemennya Alana.
Didalam mobil suasana menjadi hening.
Akhirnya Alana membuka suara.
Kamu itu sebenarnya siapa sih? Tanya Alana.
Aku?? Manusia lah, masa setan. Balas Putra dengan bercanda.
Aku itu serius Uta, balas Alana dengan jengkel.
Hahaha, tertawa Putra lepas. Sebenarnya ibu aku itu pemilik tambang batu bara dan nenek aku pengusaha emas dan tambang. Lanjut Putra menjelaskan.
Mulut Alana ternganga mendengar jawaban Putra.
Berarti aku pacaran sama cowok kaya dong? Tanya Alana.
Putra hanya menggelengkan kepalanya.
Akhirnya mereka sampai di apartemen Alana, dan Putra memarkirkan mobilnya di basement.
Lalu ia membawa barang-barang Alana untuk masuk ke dalam apartemennya.
Tiba-tiba saja Alana langsung melontarkan kata-kata yang langsung mengundang tawa laki-laki itu.
Karena kamu kaya, aku akan menguras semua harta kamu sampai habis. Kata Alana.
Putra tertawa hingga air matanya jatuh. Bagaimana ia tidak tertawa, gadis itu terang-terangan mengatakan kalau ia akan menguras hartanya.
Baru kali ini ia mendapati gadis yang bicara langsung ke dia kalau ingin menguras hartanya.
Silahkan sayang, aku gapapa kok kamu pake uangku. Yang menjadi pertanyaannya itu kamu sanggup gak habisin uang aku? Tanya Putra sombong.
Dih, sombongnya. Ntar aku habisin kamu jangan marah. Balas Alana.
Putra yang mendengar pun menjadi gemas dengan gadis itu.
Kamu mau pegang kartu aku? Tanya Putra sambil memasukan barang belanjaan ke dalam kulkas.
Aku tadi cuman bercanda Uta, astaga. Balas Alana sambil memukul keningnya.
Serius juga gapapa. Kamu pake black card aku saja nanti kalau gak habis kamu boleh kok bagi-bagi ke teman kelas kamu, atau gak traktir mereka buat liburan ke New York. Kata Putra serius.
Alana tidak habis pikir dengan omongan Putra. Sepertinya laki-laki ini sedang kerasukan.
Alana tidak menanggapi perkataan laki-laki itu dan melanjutkan kegiatan mereka yakni menyimpan barang belanjaan sesuai tempatnya.
Segini dulu ceritanya........
masih menyimak
salam dari nanas_muda🍍