NovelToon NovelToon
Istri Kecil Tuan Nero

Istri Kecil Tuan Nero

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Angst / Dendam Kesumat / Penyesalan Suami
Popularitas:240.3k
Nilai: 5
Nama Author: Gresya Salsabila

Menikah dengan lelaki yang dicintai, ternyata tidak menjamin kebahagiaan, ada kalanya justru menjadi luka yang tak ada habisnya.

Seperti halnya yang dialami oleh Raina Almeera. Alih-alih bahagia karena menikah dengan lelaki pujaan—Nero Morvion, Raina malah menderita karena hanya dijadikan alat untuk membalas dendam.
Walau akhirnya ... takdir berkata lain pada skenario yang dibuat lebih awal oleh Nero.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gresya Salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kejutan Untuk Ava

"Besok aku kembali ke London. Tidak sampai dua minggu, aku sudah tiba di rumah lagi."

Setelah sepanjang hari dibuat jengah dengan sikap Ava—sok seperti pemilik rumah dengan meminta ini itu kepada pelayan, juga berenang dengan santainya di kolam hanya dengan menggunakan dalaman, malam ini Raina dibuat kesal dengan sikap Nero.

Lelaki itu akan kembali ke London dan tentunya bersama Ava. Tidak tahu untuk urusan kerja atau asmara, yang jelas Raina tak suka. Walau katanya tidak sampai dua minggu, tetapi siapa yang tahu. Bukan sekali dua kali Nero berbohong padanya.

"Tidak usah berpikir yang macam-macam, percaya saja padaku kalau dia hanya rekan!" Nero bicara lagi. Namun, Raina hanya bergumam pelan tanpa menoleh. Ia tetap fokus dengan buku bacaan yang ada di tangannya.

"Pulang dari London kamu boleh bertanya apa pun, dan akan kujawab dengan jujur. Tapi, jangan banyak membantah untuk sekarang. Aku sedang banyak pekerjaan yang menguras pikiran," sambung Nero sambil melangkah keluar kamar.

Raina tak menjawab lagi, sekadar memandangi punggung Nero yang makin menjauh dan akhirnya menghilang dari balik pintu.

"Terserah kamu, Om. Aku udah nggak butuh penjelasan atau apa pun dari kamu. Kamu adalah lelaki paling kejam yang pernah aku kenal," batin Raina dengan perasaan yang penuh sesak.

Kendati begitu, Raina tidak melewatkan makan malam bersama Nero dan Ava. Dia tak mau menunjukkan kekalahannya di depan Ava. Selagi ada sempat seperti tadi pagi, dia akan membungkam keangkuhan Ava.

Benar saja, ketika ketiganya sudah berkumpul di meja makan dan Ava kembali mencari perhatian kepada Nero, Raina mempermalukannya dengan halus.

"Om Nero tidak suka udang. Masa itu saja kamu tak tahu? Katanya dekat?" sindir Raina sembari menggambil kembali udang asam manis yang baru saja diletakkan ke piring Nero—oleh Ava.

"Tapi, dia—"

"Lain kali cari tahu ya, apa yang dia sukai atau yang tidak dia sukai. Ya ... agar aku sedikit percaya kalau kamu benar-benar dekat dengan dia," pungkas Raina sambil tersenyum manis.

Ava mengepal sembari menatap tajam. Sementara Nero tetap menunduk dan fokus dengan suapannya. Namun tanpa diketahui Ava maupun Raina, dia sempat mengulum senyum tipis.

"Aku beri kesempatan lebih banyak lagi agar kamu bisa mengenal dia lebih dekat. Aku kasihan melihat kamu, sudah jauh-jauh datang ke sini, tapi ... masih sia-sia," ujar Raina sambil beranjak dari kursi dan pergi meninggalkan ruang makan.

"Istrimu menyebalkan!" umpat Ava setalah Raina pergi. Dia mengadu pada Nero dengan ekspresi kesalnya.

"Jangan terlalu diambil hati. Anggap saja sedang bercanda." Nero menanggapi dengan tenang, sambil tersenyum pula.

__________

Apa yang Nero agendakan, memang tak pernah gagal. Seperti halnya kali ini, berencana kembali ke London, pada akhirnya kembali juga, dan bersama Ava tentunya.

Awal tiba di London, Nero disibukkan dengan pekerjaan bersama Kaisar. Lantas pada hari ketiga, Ava mengajaknya makan malam bersama, dan seperti biasa Nero tak menolak.

Di sebuah restoran mewah yang menyediakan makanan khas Eropa, di situlah Ava dan Nero memilih tempat. Tepatnya di private room yang berada di lantai paling atas. Ruangannya tidak seluas ruangan lainnya, tetapi kesannya jauh lebih mewah. Selain itu, ada sentuhan nuansa romantis yang membuat siapa pun betah berlama-lama di sana.

"Malam ini ... kau tidak akan bisa lolos, Nero," batin Ava ketika makanan dan minuman sudah dihidangkan, sedangkan Nero masih menjauh sebentar guna menerima telepon.

Sebenarnya, sekadar rekayasa Ava. Dia meminta seseorang untuk menghubungi Nero agar dirinya ada kesempatan untuk menaruh sesuatu di minuman Nero. Ya, hari demi hari telah banyak berlalu, dia tak bisa diam saja dan mengabaikan misi dari ayahnya—meski dirinya juga punya misi sendiri.

"Siapa yanga telepon? Istrimu?" Ava pura-pura bertanya ketika Nero sudah kembali ke kursinya.

Nero menggeleng. "Bukan. Hanya orang tidak penting, bicaranya tidak jelas."

"Oh." Ava mengangguk paham.

Kemudian, keduanya mulai mengangkat minuman masing-masing dan siap menikmati segala yang dihidangkan malam itu.

Akan tetapi, baru saja ujung gelas hampir menyentuh bibir, gerakan keduanya terhenti karena dering ponsel milik Ava.

"Sebentar," ujar Ava sembari bangkit dari duduknya.

Nero mengangguk dan mengulas senyum penuh arti.

Sementara itu, Ava mengernyitkan kening. Seseorang yang memanggilnya adalah tangan kanan sang ayah di Singapura sana. Untuk apa? pikir Ava.

Di London kala itu jam sembilan malam, artinya di Singapura masih jam lima pagi. Untuk apa menelepon sepagi itu? Apakah ada sesuatu yang penting.

"Halo, ada apa?"

Beberapa saat setelah melayangkan pertanyaan, tubuh Ava membeku di tempat. Tangannya yang sedang menggenggam ponsel, perlahan bergerak turun. Penjelasan dari seseorang di seberang seolah menghentikan dunianya, dan dirinya tak sanggup mendengar lebih lama lagi.

"Bagaimana, Ava?"

Ava berjingkat, terkejut dengan bisikan seseorang di telinganya, juga tepukan pelan di bahunya.

"Nero," bisik Ava.

Nero tersenyum. "Kamu suka dengan kejutan ini?"

Ava menganga tak percaya. "Jadi ... ini ... ini ulahmu?"

"Menurutmu?"

Bersambung....

1
Uba Muhammad Al-varo
kamu berdua bisa menang Nero, Norman dari kejahatannya Nicko, sebentar lagi juga akan datang bala bantuan untuk menolong mu.
yellya
semoga om nero selamat 🙏🏻🙏🏻
Nhee-tha
teganggg
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
Windy Veriyanti
suka dengan sikap tenang Nero dalam menghadapi situasi yang genting
Windy Veriyanti
Nero tetap percaya diri dan cool 👍
Apriyanti
semoga Nero gak knp²
lanjut thor
Dian Rahmawati
tegang banget
Lilik Juhariah
lah udah tau genting mana pengawal nero.thor , bodyguardnya
Iges Satria
sebentar gi nicko yg dikepung ank buan nero
mariammarife
bisa ngga sich Thor bab nya agak panjangan serasa dikit amat?
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
tegang, makin penasaran gimana cara nero mengalahkan nicko.
Kendarsih Keken
Waduhhh koq ya deg deg an bin tegang , semoga si om sempat mengirim berita ke Raksa dan Raksa cepat datang membantu si om , aseli nih deg deg an
Zeni Supriyadi
tegaaangg dag dig dug semoga Nero dapat bantuan dari Raksa dan antek2nya.
Kasian Raina klo Nero kalah jgn sampai kalah lah sm si Nicko....
semangat Nero semoga kamu menang ada Raina dan calon Nero junior nunggu dirumah💪💪 babat habis tuh si Nicko sm antek2nya
Kendarsih Keken
Berharap si om pulang dngn selamat , dan mendapat kan kejutan yng Raina berikan
Rabiatul Addawiyah
Lanjut thor
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
semoga nero & norman selamat sampai rumah.
Windy Veriyanti
Juniornya Nero on the way menyapa dunia 😍
Windy Veriyanti
firasat Raina bener...ada bahaya yang mengancam Nero...
tapi semangat!!!...pasti Nero dan Norman mampu menguasai keadaan ✊👊
Iges Satria
semoga om nero mampu menyingkirkan bahaya yg mendekati.... selalu waspada itu om nero punya dan solusinya yg nabti bikin lawan hancur
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!