Diculik dan hendak dijual organ tubuhnya membuat Eva salah jalan dengan meminta pertolongan kepada pria asing yang rupanya seorang Mafia Berdarah Dingin??
Tinggal bersama kumpulan orang-orang bringas yang hobi berbisnis ilegal di Mansion D'Alle. Mansion milik seorang mafia berdarah dingin bernama Damiano Shaw D'Allesandro— pria dengan ambisi yang ingin menguasai 3 wilayah terbesar milik mafia terkenal dan memperluas kekuasaannya.
Pertemuannya dengan Eva malah membuatnya menemukan arti kehidupan yang sesungguhnya. Lalu bagaimana nasib Eva? Hidup bersama lima keluarga mafia yang masing-masing memiliki kisah dan dendamnya tersendiri. dibunuh dan membunuh! menyiksa, merebut, memaksa, seks, kriminal.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MY MR.MAFIA — BAB 16
SEMUANYA SAMA
Sepanjang perjalanan, Eva hanya memeluk erat tasnya, sambil terus berdoa agar dia selamat dan tidak terjadi apapun seperti di Birmingham. -‘Aku pasrah jika mereka ingin membunuh ataupun menjual ku, sudah tidak bisa lari lagi.’ Pikir Eva yang sudah tak tahu lagi harus lari kemana dan meminta tolong kepada siapa.
Saat Eva iseng melirik ke arah sepion depan. Sepasang mata grey malah terus menatapnya tajam hingga Eva segera berpaling menoleh ke jendela.
“Em... Jika boleh, kalian bisa mengantarku ke bandara saja, aku akan mengurusnya sendiri.” Ujar Eva, entah kenapa perasaannya tak enak saja, apalagi saat melihat tatapan Shaw.
“Kenapa Nona? Apa kau takut kami menjual organ mu?” sindir Will yang fokus menyetir namun bibirnya menyeringai licik.
Eva menelan ludah seraya menghembuskan napas panjang. “Ti-tidak... Aku... hanya ingin segera pulang.” Balas Eva ingin membenarkannya saja. Kini wanita itu hanya diam merenung seraya memandang rendah sorot matanya.
Dia sangat lelah dan sangat ingin segera pulang. Entahlah, meski tidak ada siapapun yang akan menyambutnya di rumahnya. Namun berbeda di ruang lebih nyaman.
.
.
.
Beberapa menit menempuh perjalanan, akhirnya mobil Shaw sampai di Mansion D'Alle. Sejauh Mansion yang indah dengan ukuran yang tak begitu besar maupun kecil, tapi bisa dikatakan horang kaya dengan rumah seperti itu.
Brakk! Dua pintu mobil baru saja ditutup rapat saat dia pria keluar lebih dulu dari mobil.
“Will, kau periksa anak-anak di gudang. Apakah barangnya sudah siap? Aku tidak ingin ada keterlambatan pengiriman.” Pinta Shaw kepada Will.
“Mereka selalu bekerja cepat, aku akan memeriksanya!” hendak melangkah pergi, Will ingat kau ada wanita di dalam mobilnya.
“Oh, bagaimana dengan wanita itu?” tanya Will.
“Aku akan mengurusnya.” Jawab Shaw tanpa menatap balik.
Saat pria bernama Will itu pergi, barulah Shaw membuka pintu belakang dan melihat keberadaan Eva yang terlelap di dalamnya sambil memeluk tasnya erat.
Bukannya membangunkannya, Shaw masuk dan duduk disebelahnya dengan tenang, sambil merokok ketika pintu mobil sengaja ia buka.
“Kau tidak akan tahu bagian tubuhmu akan hilang jika tidak terlalu waspada.” Ucap Shaw santai namun suaranya yang berat nan serak itu seakan langsung mengenai gendang telinga Eva yang tadinya terlelap lansung terbangun gelagapan.
Wanita itu terbangun dengan kepanikan tersendiri dan memeriksa tubuhnya hingga tasnya. “Hffuuu...”
“Tidak ada yang menginginkan tasmu.” Ujar Shaw yang masih merokok dengan gayanya tersendiri.
Eva menoleh dan menatap kesal pria tampan itu. “Dasar menyebalkan.” Gumam Eva dalam bahasa Indonesia hingga pria itu tak mengerti akan apa yang Eva ucapkan selain berkenyit dahi.
Saat Eva memutuskan keluar mobil, dengan kekesalannya, semuanya pudar saat matanya mulai sadar akan keberadaannya saat ini.
“Ini seperti Mansion?” gumam Eva memutar pelan tubuhnya agar bisa melihat keseluruhan halaman di sana beserta bangunan kokoh yang berdiri di depannya. Rumah yang sangat mewah dan indah.
“Kira-kira, siapa pemiliknya??”
“This is my house.” Jawab Shaw begitu saja sambil berjalan melewati Eva.
Terkejut? Tentu, kenapa pria itu membawanya ke rumahnya?
“Tuan Shaw!!" panggil Eva berlari ke arahnya, namun pria itu masih enggan berhenti.
“Kenapa kau membawaku kemari? Aku ingin kau membantuku kembali ke Birmingham tanpa permasalahan dari polisi.” Jelas Eva sungguh kebingungan, atau memang dia yang tak mengerti.
“Ini jam istirahatku, jika kau ingin bantuan ku maka tunggulah besok.” Jawab Shaw yang masih merokok.
”What?? Ta-tapi kau tidak mengatakannya kalau kita akan ke rumahmu, aku bisa menginap...” Eva mengentikan ucapannya saat dia ingat kembali akan paspornya.
Menginap juga percuma jika harus ditanyai soal paspor dan visa.
“Jika kau siap menjadi warga ilegal, it's okay!” sindir Shaw hingga menunjukkan seringaian kecilnya selama 2 detik saja. Padahal dia tampan saat tersenyum.
Menginap di rumah seorang mafia? Yang benar saja. Eva akan membutuhkan kewaspadaan dan mungkin akan memilih begadang semalaman.
Tak ada pilihan lain selain mengikuti semua arahan Shaw, Eva terus melangkah maju hingga kakinya mulai menaiki beberapa anak tangga untuk sampai ke pintu masuk.
Tanpa diminta, para penjaga di sana membukakan pintunya saat melihat bos mereka datang. Eva yang menoleh ke belakang hingga melihat beberapa anak buah Shaw masuk ke arah belakang halaman membuatnya merinding sendiri.
Hanya ada <
“Anda membutuhkan sesuatu Tuan?” tanya salah satu pelayan yang memberi hormat kepada pria itu.
“Segelas wine untuknya.” Pinta Shaw.
“Just plain water (air putih saja).” Sela Eva hingga membuat Shaw melirik sinis kepadanya.
Tentu saja Eva kembali diam. Tapi daripada meminum wine yang memabukkan, lebih baik air putih jika sungkan meminta segelas jus.
“Sit down.” Ujar Shaw dingin hingga Eva langsung duduk di salah satu sofa ruang tamu, yang mana tak ada siapapun di sana namun... Seorang wanita cantik dengan lipstik merah merona baru saja menuruni tangga berbentuk terowongan.
Tatapan sinis Camila sungguh membuat Eva bingung harus melihatnya balik atau berpaling namun yang pasti, auranya benar-benar hampir sama seperti Shaw dan Will.
Camila melangkah mendekati Shaw yang saat itu masih berada di area tersebut.
“Who is that woman? New woman?!" ujar Camila melipat kedua tangannya ke depan sambil menyeringai.
Eva mendengar semuanya, namun dia masih bersikap tenang jika itu masih tak berlebihan menurutnya.
“New guest (Tamu baru).” Jawab Shaw yang masih saja bersikap dingin walau dengan orang terdekatnya.
“Dimana Kate?" tanya Shaw.
“Ada di kamarnya.”
“I'm here.” Wanita tua dengan gaya rambut warna silver beserta kaos hitam yang menunjukkan tatto mawar nya benar-benar memperlihatkan bahwa ia seperti wanita nakal.
Eva memperhatikan ketiga orang tadi dengan saksama. -‘Apa mereka berkeluarga? Mereka terlihat memiliki sifat yang sama.’ Batin Eva yang masih duduk di tempatnya.
Kate menoleh ke arah keberadaan Eva dengan kerutan di kedua alisnya. Tatapan yang tak setuju akan kehadirannya membuat Eva merasa canggung di sana.
“Bisa kau jelaskan??” tanya Kate.
“Dia tamu, perlakukan dia layaknya seorang tamu. Dan Camila, berikan satu pakaian mu untuknya.” Pinta Shaw dengan enaknya.
Oh, kenapa pria itu tak membelikan pakaian baru saja? Mereka orang Mansion sudah tahu bagaimana Shaw memperlakukan seseorang yang tak penting di hidupnya.
“Aku tidak yakin apakah selera pakaian ku sama seperti mu, woman.” Sindir Camila yang masih menatap sinis ke Eva.
Wanita itu mencoba menahan dirinya untuk tidak emosi di sana. Kate yang sedari tadi memandangi terus Eva, benar-benar melihatnya seperti ancaman besar saja.
“Aku harap dia bukan wanita pengacau.” Ucap Kate kepada Shaw lalu pergi.
Pria itu hanya melihat kepergian Kate, lalu menoleh ke Eva. “Ikuti dia.” Ujarnya kepada Eva untuk mengikuti langkah Camila.
Eva segera menghampiri Shaw dengan serius. “Apa semua orang di sini menyebalkan?” cerca Eva tak habis pikir.
Shaw menatapnya tajam, menarik rokoknya dari bibirnya lalu memasukkan nya ke bibir Eva. “Ya.” Jawabnya singkat lalu meninggalkan Eva begitu saja dengan sebatang rokok di bibir wanita itu.
Yang benar saja!
akhirnya will & gina menikah..
apakah shaw akan sanggup membunuh ayah nya sendiri si adrian ..
dan shaw sll bisa menenagkan eva 🥰😘😍🫢🤭
kalo ga jodohin aja sama Kate yakan hehee 🫶