Hidup Anna berubah setelah dirinya diadopsi seorang lelaki tampan dan awet muda bernama Victor. Karena saking tampannya Victor, Anna sampai tak bisa menahan diri untuk tidak jatuh cinta pada ayah angkatnya sendiri.
Namun suatu hari, Anna mengetahui fakta mengejutkan tentang Victor. Ternyata Victor adalah seorang vampir dan dianggap raja oleh sebuah sekte setan. Saat itulah Anna juga menemukan fakta kalau alasan dirinya diadopsi oleh Victor karena akan dijadikan tumbal. Bagaimana kelanjutan cerita Anna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 6 - Darah Perawan
Pemanasan terjadi cukup lama. Sampai akhirnya Victor melakukan penyatuan dengan Anna.
"Dad... Apa benar tidak masalah jika kita melakukan ini?..." lirih Anna. Matanya terlihat sayu karena merasa sudah sangat bergairah.
"Kita berdua sudah sama-sama telanjang, Anna," sahut Victor.
"Tapi... Akhhh!" Anna reflek menjerit saat merasakan miliknya di terobos oleh Victor di bawah sana. Ia merasakan sakit yang luar biasa karena memang dirinya masih perawan.
Anna tak menyangka, orang yang mengambil keperawanannya adalah daddy nya sendiri. Ia tak berhenti mengerang ketika Victor terus menggempurnya.
Mobil sedan itu bergetar hebat. Mengikuti pergerakan Victor. Sungguh, Anna bisa merasakan betapa kuatnya tenaga Victor. Perempuan sepertinya sangat kesulitan untuk menandinginya.
Rasa sakit yang tadinya dirasakan Anna, perlahan berubah menjadi kenikmatan. Erangan Anna kini berubah menjadi desahan bergairah yang membuat Victor semakin bersemangat.
Suara desahan Anna terdengar di iringi oleh tepukan suara daging yang bertemu, dan itu terdengar jelas sekali.
"Daddy! Aku merasakannya, aaaakh!" Anna merasakan puncak kenikmatan untuk pertama kalinya.
Akan tetapi Victor terus memberikan hentakan pada Anna. Lelaki itu juga sesekali membolak-balikkan badan Anna. Hingga puncak kenikmatan terus dirasakan perempuan itu berulang kali.
"Ouch! Ini luar biasa, Daddy!" Anna jadi meracau karena merasakan betapa nikmatnya permainan Victor.
Semakin lama, kekuatan Victor kian menjadi-jadi. Mobil yang menjadi tempatnya dan Anna bercinta jadi bergetar lebih hebat.
Anna sendiri sudah merasa lemas. Meskipun begitu, dia terus membiarkan Victor menghujaminya dengan kenikmatan.
Tubuh Anna sudah bermandikan keringat banyak sekali. Pertanda kalau dia sudah benar-benar kewalahan dengan ulah Victor.
Setelah mengerang panjang, Victor mengakhiri permainannya. Dia tersenyum saat melihat bagaimana lemasnya Anna sekarang.
Perlahan Victor melepaskan penyatuan. Lalu dia segera mengenakan celana pendek. Saat itulah atensinya tertuju ke arah darah yang tampak keluar dari area kewanitaan Anna.
Victor buka lebar kedua kaki Anna. Seketika Anna bisa merasakan lidah Victor bergerak di bawah sana.
Anna mengerutkan dahi. Senyuman mengembang di wajahnya. Ia cukup senang karena cintanya terbalas.
Di sisi lain Anna tak tahu kalau sekarang Victor menjilati darahnya. Saat Victor mengangkat kepalanya, barulah Anna sadar. Perempuan itu bisa melihat darah yang belepotan di bibir Victor.
"Daddy... Mulutmu kenapa berdarah?" tanya Anna yang tentu merasa cemas.
"Ini bukan apa-apa." Dengan santainya Victor tersenyum dan menghapus darah yang belepotan di bibirnya dengan tangan.
Anna sendiri masih lemas. Jadi dia tidak memperdulikan sikap aneh Victor itu. Apalagi dirinya juga kembali merasakan sakit luar biasa di alat vitalnya. Rasanya Anna tak sanggup berjalan. Namun dia memaksakan diri untuk berdiri.
Victor tampak mengenakan pakaian. "Jangan bergerak! Aku akan menggendongmu ke kamar," cegatnya.
"Tapi aku harus pakai gaunku dulu, Dad..." ucap Anna.
"Tidak perlu. Lagi pula ini rumah kita. Tidak akan ada yang melihat," balas Victor.
"Tapi, Dad--" Ucapan Anna terpotong karena daddy nya menggendongnya begitu saja. Padahal keadaan tubuh Anna sedang tidak tertutupi oleh satu helai benang pun.
Anna tidak bisa memberontak. Apalagi dia masih merasa lemas sekali.
Setibanya di kamar, Victor langsung merebahkan Anna ke ranjang. Dia berucap, "Besok pagi aku akan menyuruh Beth menyiapkan bath ub untukmu."
Anna hanya mengangguk. Perlahan Victor menutupi tubuhnya dengan selimut. Anna lantas tertidur.
Pagi pun tiba, Anna perlahan membuka matanya. Dia otomatis langsung mengingat apa yang sudah terjadi tadi malam.
"Itu bukan mimpi kan?" gumam Anna sambil memegang wajahnya dengan dua tangan. "Wow... Kekuatan daddy memang luar biasa," tambahnya.
Ditunggu karya2mu yg lain.
Jadi novel barumu ntar ,cwe kya Anna yg ke dua yah 🤔🤔🤔