Jika kematian adalah akhir bagi kehidupan setiap orang yang hidup di dunia ini.
Hal tersebut justru merupakan awal perjalanan baru bagi seorang pemuda yang kembali harus menjalani kehidupan nya sekali lagi setelah kematian nya itu...
Mampukah pemuda tersebut menjalani kehidupan keduanya itu? atau justru harus berakhir sama seperti kehidupan sebelum nya?.
Karena jalan yang akan pemuda itu tempuh setelah nya tidak akan semudah seperti apa yang ia alami di kehidupan pertama nya.
Ya meski di dua kehidupan tersebut sang pemuda harus menjalani berbagai kepahitan hidup, tetap saja di kehidupan keduanya itu akan lebih menakjubkan dan akan lebih menantang dari kehidupan nya sebelumnya.
Penasaran?...
Yok Baca di sini 👇
.
.
.
.
.
.
.
👉 Pewaris Dewa Terkuat 👈
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.25
"15 Juta koin emas." lanjut patriak Jing Bu seperti tidak terpancing oleh provokasi yang di lakukan oleh Zain sebelumnya itu.
Padahal sebenarnya ia kini tengah menahan amarahnya agar tidak meledak, karena seharusnya peta tersebut sudah menjadi milik nya saat ini jika saja orang yang ada di ruangan sebelah nya itu tidak ikut ke dalam penawaran juga.
"Kalau begitu orang biasa ini akan menawar lagi 20 juta koin emas." lanjut Zain dari ruangan nya lagi.
Membuat suasana pelelangan langsung berubah menjadi sangat mencekam setelah nya.
Sebab patriak Jing Bu sudah tidak lagi mampu menahan kemarahannya dan langsung meledakan kekuatan kultivasi nya begitu saja, hingga membuat ruangan nya bergetar.
Melihat itu, sosok paruh baya yang merupakan manager dari paviliun lelang ini pun berniat untuk turun tangan untuk memberikan peringatan pada Patriak Jing Bu.
Namun belum sempat ia bergerak, terdengar suara seseorang menggema di seluruh tempat itu.
"Aku tidak perduli dengan latar belakang apa yang yang kamu miliki pak tua, tapi yang harus kamu ketahui adalah jika di bawah kaki ku kau bahkan semua orang ada di dunia ini kecuali keluargaku semuanya sama, jadi jangan paksakan keberuntungan mu!"
"Blush!"
"Wush!"
Setelah kata kata itu selesai di ucapkan ledakan dan sapuan energi yang amat kuat langsung di rasakan oleh semua orang yang ada Paviliun lelang itu.
Bahkan sang manager pun yang berada di ruangan pribadi nya saat ini juga nampak sudah tersungkur di lantai ruangan nya.
Sementara untuk para peserta lelang tentu tidak perlu di tanyakan lagi, sebab saat ini mereka sudah tergelatak tak berdaya di lantai.
Apalagi orang yang ada di ruangan VIP nomor 4 yang merupakan ruangan yang di tempati keluarga Jing.
Saat ini di sana Patriak Jing Bu dan tetua klan yang di bawanya sudah sangat berantakan penampil nya dengan darah yang terus-menerus keluar dari mulut mereka yang kini posisi nya sudah berada di lantai.
Sementara di ruangan VIP nomor 3, Li Jun hanya terperangah tak percaya dengan apa yang di dengar nya dari mulut teman nya itu, tapi belum sempat keterkejutan nya itu berakhir justru Li Jun kembali dikagetkan dengan tekanan mengerikan yang langsung menjatuhkan semua yang yang ada di pelelangan kali ini.
"Ini adalah tekanan yah di keluarkan oleh pengawal bayangan yang keluargaku tugaskan untuk menjagaku." ucap Zain saat melihatmu Li Jun terus menatap ke arahnya.
Mendengar itu, Li Jun pun kembali di buat takjub dengan fakta itu, sebab jika apa yang di katakan oleh teman nya itu benar maka pasti klan Ling lebih dari sekedar klan nomor 1 karena perdagangan nya melainkan juga karena kekuatannya.
Tapi yang tidak habis di pikir adalah mengapa klan Ling se akan tidak ingin mengekspos hal tersebut padahal itu bisa menaikkan lagi status dari keluarga itu, yang kemungkinan bisa setara dengan sakte besar ataupun keluarga Kerajaan.
Itulah yang ada di pikiran Li Jun saat ini pada Zain dan klan Ling nya.
Setelah itu, Zain pun langsung menghilangkan auranya itu dan sekaligus menyebarkan elemen cahayanya pada semua orang yang ada di paviliun untuk menyembuhkan mereka dari cedera nya kecuali untuk ruangan VIP nomor 4.
Membuat semua orang langsung merasakan kembali tubuh mereka yang sudah kembali sehat seperti tidak pernah terjadinya apa apa, kemudian mereka pun langsung mengucapkan terimakasih dengan membungkuk kan tubuh mereka ke arah ruangan VIP nomor 3 tempat Zain berada.
Karena mereka tahu jika hanya di ruangan itu lah yang memiliki kemampuan seperti itu untuk melakukannya penyembuhan dengan cara yang sangat ajaib seperti sebelum nya.
"Silahkan tawar kembali pak tua, tapi ingat jangan ulangi lagi kebodohan mu itu sebelum nya." ucap Zain pada orang yang ada di ruangan sebelah yaitu patriak Jing Bu.
Mendengar itu, Patriak Jing Bu hanya bisa diam di tempat nya karena sudah tidak berani lagi untuk berurusan dengan orang yang berbicara sebelumnya, karena saat ini organ dalamnya pun masih terluka akibat tekanan hebat yang di berikan oleh orang itu sebelum nya.
"Tidak usah khawatir pak tua, aku bukan orang yang tidak masuk akal yang akan berbuat keji pada orang lemah seperti mu. Silahkan kau tawar saja jika masih menginginkan nya." tambah Zain lagi.
Agar Patriak Jing Bu kembali melakukannya penawaran pada peta tersebut, karena jika itu tidak terjadi maka ia harus membayar peta tersebut setelah ini, padahal ia hanya iseng saja saat ini bukan benar-benar menginginkan peta tersebut.
Mendengar itu, Patriak Jing Bu pun dengan gugup langsung mengajukan penawaran nya sekali lagi dengan harga 25 juta koin emas, yang membuat peta tersebut langsung menjadi milik nya.
Sebab sekian lama menunggu sosok Zain yang ada di ruangan VIP nomor 3 pun tidak kunjung memberikan penawaran lagi setelahnya.
Di ruangan VIP nomor 4.
Patriak Jing terlihat sangat marah saat ini hingga membuat nya sangat bertekad untuk membalas orang yang sudah mempermalukan dirinya dan klan Jing nya itu.
Dengan peta tersebut Jing Bu yakin bisa membuat dirinya dan klan nya kuat dalam waktu cepat, karena menurut nya peta tersebut akan menuntun nya ke harta tak ternilai yang ada di lembah misterius yang tidak terjamah itu.
Dan jika itu terjadi maka balas dendam itu hanya menunggu waktu saja untuk terjadi.
Kemudian pelelangan itu pun berakhir, membuat semua orang yang berada di lantai bawah langsung keluar dari tempat itu dengan sangat cepat.
Karena takut dengan sosok yang mengeluarkan aura mengerikan sebelum nya.
Sementara di ruangan VIP nomor 3.
Saat ini Zain tengah di datangi secara pribadi oleh sang manager karena ia ingin mengenal sosok kuat yang sebelum nya berhasil menjatuhkan nya itu.
Tapi dia harus kecewa karena di ruangan itu hanya ada dua pemuda tanpa ada sosok yang ia cari itu.
Yang menurut nya sosok tersebut sudah pergi sebelum nya dan tidak mungkin kedua pemuda yang ada di depan nya itu yang menjadi penyebab kehebohan sebelum nya.
"Jika tetua mencari keberadaan sosok kuat sebelumnya maka kami hanya bisa meminta maaf karena sosok tersebut sudah lama pergi." Zain buka suara pada sang manager.
Kemudian mereka berbicara sebentar dengan sang manager yang mana saat ini seperti nya tengah berusaha mencari tahu latar belakang Zain, namun Zain yang mengerti hal itu hanya menjawab se adanya pertanyaan yang di ajukan padanya itu,
sebelum kemudian Zain dan Li Jun pun memutuskan keluar dari sana meninggalkan sang manager yang seperti tidak rela melepas kepergian keduanya, namun meski begitu ia tidak berani menahan nya mengingat siapa yang berada di belakang keduanya.