Venus yang akan menikah dengan kekasihnya yang sudah berpacaran selama 2 tahun harus menerima kenyataan pahit di hari pernikahannya bahwa saudara tirinyalah yang menggantikannya menikah sementara dia dikurung di dalam kamar.
Selain itu, dia diusir dari rumah sebab sesuai dengan wasiat warisan ibunya bahwa jika dia tidak menikah di umur yang ke-23 tahun, maka dia tidak akan bisa menerima sepeserpun warisan.
Hal itu membuat Venus menjadi sangat hancur.
Bagaimana cara Venus akan menghadapi hidupnya yang telah hancur berantakan?
Baca novelnya dan temukan jawabannya serta bersenang-senanglah bersama Venus!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
13
"Coba kau ingat pertemuan pertama kita di hotel Hotel Plaza Athenee, Prancis." Ucap Danang.
Venus langsung teringat pada acara di mana ketika Dia berumur 20 tahun dan menghadiri sebuah pertemuan besar di Prancis.
👩❤️👩👩❤️👩👩❤️👩
Saat itu, adalah hari di mana karisrnya sangat cemerlang dan mendapat banyak sekali tawaran di luar negeri hingga membuat agensi mereka menjadi agensi yang sangat besar.
Namun pada pertemuan untuk para kalangan model dan desainer yang sangat terkenal, Venus mendapatkan perlakuan buruk dari salah seorang pria yang mabuk di acara itu.
Tetapi ada seorang pria yang menolongnya, "Itu,, aku ingat, kau adalah pria yang menyelamatkanku saat itu." Venus tersenyum menatap suaminya, "saat itu aku pikir hidupku sudah benar-benar berakhir, tapi,," Venus menghentikan ucapannya dan dia langsung mengulurkan tangannya memegang lengan kanan Danang lalu dia melihat bekas luka yang ada di tangan pria itu.
"Ternyata saat itu lukanya sangat besar," ucap Venus yang kini merasa begitu bersalah pada Danang, karena ketika Danang menyelamatkannya dari pria yang mabuk Dia terkena pecahan dari botol yang dibawa oleh pria mabuk itu.
Untungnya mereka berhasil berlindung di salah satu kamar hotel, namun saat itu Venus hanya bisa membalut lukanya dengan secarik kain yang ia robek dari pakaiannya lalu menemani pria itu sepanjang malam.
"Maaf, saat itu aku pikir lukanya tidak terlalu dalam dan akan baik-baik saja, tapi,,," Venus merasa begitu bersalah, sebab saat itu sebenarnya dia sudah ingin menghubungi seseorang untuk membantu mereka, namun dia tidak membawa ponsel dan telepon pada kamar di mana mereka berada sedang rusak sehingga dia begitu takut untuk keluar, sebab takut bertemu lagi dengan pria yang hampir membunuhnya karena mabuk.
"Tidak, aku senang karena saat itu aku menolongmu," ucap Danang yang masih ingat malam hari itu di mana pertama kalinya iya menghabiskan malam dengan seorang perempuan, tetapi perempuan itu sama sekali tidak berusaha naik ke atas ranjangnya, padahal saat itu dia berada dalam situasi tak berdaya.
Padahal biasanya, para perempuan yang bertemu dengannya berlomba-lomba untuk mencari perhatiannya agar bisa masuk ke keluarganya yang kaya raya.
Bahkan di tengah malam, dia masih ingat dengan jelas ketika dia terbangun dengan demam yang tinggi dan melihat Venus malah tidur di sofa, padahal sofa di kamar mereka berada ialah sofa yang sangat kecil hingga tak muat menampung tubuh Perempuan itu.
Dan yang lebih membuat Danang terpukau dan tak bisa melupakan Venus ialah penampilan Venus pada malam hari itu, di bawah cahaya yang minim itu, wajahnya begitu bersinar dengan sangat indah hingga menghipnotis dia.
"Itu,, pagi harinya aku terbangun dan kau sudah tidak ada, Aku bahkan tidak bisa mencari tahu identitasmu untuk berterima kasih, Apakah malam itu kau pergi ke rumah sakit?" Tanya Venus.
Danang menganggukkan kepalanya, "ya," jawab Danang dengan singkat.
"Ahh,, baguslah," jawab Venus sembari memperbaiki posisi duduknya lalu dia kembali lagi menatap Danang, "aku selalu kepikiran masalah itu dan ingin membalasnya, tapi aku--"
"Sekarang kau punya banyak waktu untuk membalasnya bukan?" Tanya Danang sembari tersenyum hingga membuat Venus terdiam di tempatnya.
"Ya, Apa yang bisa kulakukan untuk membalasmu?" Tanya Venus yang kebingungan harus melakukan apa pada pria itu, karena pria itu ialah pria yang memiliki segalanya, dia tidak kekurangan apapun sehingga Venus kebingungan harus memberikan apa untuk membalasnya.
Tetapi Danang dengan tangan kanannya langsung terulur memegang dagu Venus hingga membuat jantung Venus berdegup amat kencang.
Deg deg deg...
"Hatimu, cobalah buka hatimu untukku," ucap Danang.
Venus terdiam di tempatnya, membuka hati untuk pria itu artinya dia diminta untuk belajar mencintai pria itu.
Venus yang bingung kemudian berkata, "Itu,,, aku belum mengerti, menyukaiku karena kejadian di hotel itu? Kenapa? Padahal malam itu aku hanya merepotkanmu dan membuatmu terluka, Aku bahkan tidak bertanggung jawab sampai penuh dan tidak berani meninggalkan kamar hingga kau harus menderita--"
"Sstt!!" Danang memindahkan jari telunjuknya ke bibir Venus, "aku tidak sembarang memilih perempuan yang aku sukai, Aku punya standar yang begitu tinggi, dan,, mataku tidak pernah salah menilai seseorang." Jawab Danang.