Cinta segitiga yang hampir saja menghancurkan hubungan persaudaraan.
Ketika cinta sudah bicara apapun bisa terjadi.
Bagaimana kisah mereka?
Simak dan temukan jawabannya hanya di novel terbaruku 🙏🌹, jangan lupa like, subscribe, vote,follow dan komen ya ♥️
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewidewie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kesedihan Nayra
Pagi harinya di rumah Ali musthofa.
Ali mengeluhkan sakit di dadanya , Raka dan Rangga yang memutuskan untuk menginap di sana ikut panik melihat keadaannya.
Nayra berniat membawa ayahnya ke rumah sakit tapi dihentikan oleh Ali '' Nak, sudah nak ayah tidak perlu dibawa ke rumah sakit nanti juga sembuh sendiri ".
" Tapi ayah harus segera mendapatkan pertolongan dari dokter" Ucap Nayra sambil menggenggam erat tangan Ali Musthofa.
Ali tersenyum tipis sambil menatap Rangga dan Raka secara bergantian " Nak Rangga , nak Raka kalian adalah saudara jangan lagi bertikai kasihan ibu kalian pasti sedih melihatnya , dan aku titip putriku pada kalian berdua, jaga dia , siapapun di antara kalian berdua yang nantinya berjodoh ataupun tidak satupun di antara kalian tetap jaga dia sebagai saudara kalian".
Raka maju dan berjongkok di depan Ali yang terbaring lemah " Pak Ali aku janji akan menjaga Nayra dengan baik, aku tidak akan menyia nyiakan dia pak itu janjiku " .
Mendengar janji yang Raka ucapkan seharusnya Nayra merasa bahagia karena keinginannya terwujud untuk bersama dengan Raka , laki laki yang selama ini dicintainya , tapi sungguh sangat aneh Nayra merasa ada yang hilang dan tidak diinginkan lagi olehnya.
Ali tersenyum bahagia ,dan sangat berbeda dengan Nayra yang merasa tidak terima di dalam hatinya .
Raka menatap lekat wajah cantik Nayra dan begitu pun sebaliknya , keduanya saling menatap dengan tatapan yang tidak bisa diartikan .
Rangga tersenyum tipis kemudian melangkah pergi dari sana " Aku tahu adanya cinta di antara kalian , Raka aku pegang janjimu kamu tidak akan menyia nyiakan Nayra " Batinnya kemudian melangkah ke arah mobil mewahnya yang sudah terparkir di halaman dari kemarin.
Nayra menatap langkah Rangga yang pergi meninggalkanya hingga tak terlihat lagi olehnya.
Dan tak lama kemudian terdengar suara jeritan Nayra yang histeris .
"Ayahhhh !"
Rangga pun menghentikan langkahnya dan berlari masuk ke dalam rumah lagi.
" Nay , apa yang terjadi " Tanya Rangga dengan raut muka khawatir.
Nayra tak bisa menjawabnya hanya air matanya yang terus mengalir deras " pak Rangga ayahku , Ayahku "
"Nay , pak Ali kenapa ?" Tanya Rangga yang ikut panik melihat Ali sudah tidak bernyawa di dalam dekapan putri tercintanya.
Jleg
Seketika Rangga dan Raka saling menatap.
Rangga mendekati Nayra dan mengusap bahunya " Kamu yang kuat Nay , iklaskan kepergian ayahmu agar dia tenang di sana ".
Raka menarik kepala Nayra ke dalam pelukannya.
Nayra sangat sedih telah kehilangan laki laki terbaik dalam hidupnya.
🍄🍄🍄
Setelah pemakaman Ali.
Nayra tampak bersedih duduk di depan pusara sang ayah. Air matanya tidak bisa berhenti menetes. Rangga yang seakan mengerti tentang dirinya mencoba mengusap kepalanya dan membenamkannya di dalam pelukannya " Nay , iklaskan kepergian ayahmu , kamu harus kuat dan sabar karena perusahaanku masih membutuhkanmu besok kamu harus mulai masuk kerja ".
Nayra menarik kepalanya dari pelukan Rangga dan menatapnya dengan tajam " Pak, tega sekali ngomong gitu kuburan ayahku masih basah pak bisa bisanya bicara soal pekerjaan , punya hati gak sih "
Rangga menarik nafas panjang dan mendekatkan wajahnya " Em terus kalau tidak bicarakan masalah pekerjaan maunya bicarakan apa ? Tentang masa depan kita ?".
Nayra melotot tajam kemudian mendorong tubuh Rangga hingga dia terjatuh kemudian beranjak dan melangkah pergi dari sana
" Dasar bos keterlaluan , aneh dan semaunya sendiri , dia pikir aku ini boneka apa sesukanya saja " Nayra bergumam sendiri sambil terus melangkah dengan langkah cepat.
Raka yang melihatnya pun berusaha mengejar Nayra " Nay tunggu Nay ".
Nayra hanya menoleh sebentar kemudian melangkah lagi .
Raka menarik tangan Nayra dan membawanya di dalam pelukannya " Nay, kamu kenapa ? Apa kak Rangga memarahimu ? Kamu resign saja dari sana dan masuk ke perusahaanku ?" .
Nayra melotot tajam kemudian menarik tubuhnya dari pelukan Raka , dia menatap sebentar sosok tampan yang pernah diimpikannya itu kemudian berlari tanpa sepatah katapun dan meninggalkan Raka yang diam mematung serta Rangga yang melihatnya dari kejauhan.
###
Hari hari Nayra lalui tanpa sosok seorang ayah yang sangat dicintainya. Kesedihannya semakin dalam ketika teringat semua kenangan yang ditinggalkan oleh ayahnya , mulai dari semua nasihat dan pelajaran hidup.
Rangga dan Raka terus membujuknya agar mau secepatnya balik ke kontrakannya ,tapi kesedihannya terlalu dalam dan membuatnya terus menangis .
'' Nay , ikut aku sekarang juga !" Gertak Rangga yang tidak bisa lagi menunggu Nayra lebih lama lagi kemudian meraih tangan Nayra dan membawanya melangkah menuju mobilnya.
Nayra mengusap matanya dan melepaskan paksa pegangan tangan Rangga " Lepaskan !".
Rangga mendengus kasar.
Kemudian Raka melangkah maju dan meminta dengan lembut untuk Nayra ikut ke dalam mobilnya , Nayra pun ikut masuk ke mobilnya Raka . Rangga tersenyum tipis melihatnya sedangkan Raka merasa dirinya telah menang dari kakaknya.
Setelah hampir satu minggu mereka berada di kampung halaman Nayra , akhirnya mereka kembali ke kota untuk melanjutkan lagi pekerjaannya yang sempat tertunda.
Sepanjang perjalanan Nayra hanya diam saja , dia duduk di samping Raka yang melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
" Nay, rencanamu selanjutnya apa ?" Tanya Raka memulai pembicaraan.
Nayra menarik nafas panjang dan menghembuskannya perlahan kemudian merebahkan tubuhnya di sandaran jok dengan pandangan jauh ke arah luar " Aku akan mencari keberadaan ibuku dia harus memberikan alasan kenapa dulu pergi meninggalkanku dan ayahku".
Raka tersenyum dan mengangguk " ok ".
Butuh waktu sekitar 1 jam, akhirnya mereka sampai di tempat kontrakan Nayra .
Raka mengantarkan Nayra dan memastikan dia baik baik saja sampai di kontrakan . Sedangkan Rangga memilih pulang ke apartemennya untuk mengistirahatkan tubuh dan pikirannya.
💖💖💖
Keesokan harinya, Nayra sudah mulai masuk ke kantornya.
Begitu menginjakkan kakinya di depan pintu kantor, semua teman temannya datang mendekat dan mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya ayah tercinta, termasuk Meira yang kemudian memeluknya dengan erat.
" Nay, maafkan aku tidak bisa hadir di pemakaman ayahmu"
Nayra tersenyum tipis dan mengangguk " Iya Mei tidak apa apa , o iya kok sepi tumben , pak Rangga belum datang ya ?".
" Lho memangnya dia tidak kasih tahu kamu Nay kalau untuk beberapa hari ke depan pak Rangga akan pergi ke luar negeri untuk mengurusi pekerjaan di sana " Jawab salah satu temannya.
Jleg
Tentu saja Nayra sangat terkejut " oh begitu ".
Dan Nayra pun kembali melanjutkan pekerjaannya.