NovelToon NovelToon
SI RAJA USIL

SI RAJA USIL

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Kisah cinta masa kecil / Dikelilingi wanita cantik / Bad Boy / Si Mujur / Idola sekolah
Popularitas:8.4k
Nilai: 4.9
Nama Author: DANA SUPRIYA

Dika sebenarnya cowok yang kurang pergaulan atau KUPER istilahnya. Semuanya berubah ketika Dika menjadi siswa di SMA Pelajar yang terkenal di kotanya. Semua orang heran melihat perubahan sikapnya yang periang dan suka usil kepada semua orang namun anehnya banyak orang tidak menyadari keusilannya. Bisa jadi karena wajah tampannya apalagi kaum hawa yang melihat wajah tampanya bahkan senyuman dan rayuan mautnya.
Suatu hari Dika harus berpikir 2 kali bila melakukan sikap usilnya kepada orang lain namun Dika tidak melakukannya apalagi kepada gadis cantik baru dikenalnya yang baru masuk di sekolah tersebut tapi Dika dilaporkan orangtua gadis tersebut ke polisi atas permintaan anaknya hingga harus berurusan dengan polisi sehingga orang tua Dika dan orang tua gadis itu dipertemukan. Namun tidak di sangka kalau orang tua mereka saling kenal bahkan menjodohkan mereka. Bagaimana cerita selanjutnya?, ikuti terus ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANA SUPRIYA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 Kemampuan Warisan

Mama yang sedang memperhatikan tingkah Dika dari tadi, sudah tahu kalau anaknya sedang mengerjai papanya agar jangan tidur bahkan tertawa ketika suaminya tercintanya berteriak memanggil nama anaknya tercinta karena makan keripik pedas level dewa yang tidak berwarna merah tapi seperti keripik ubi biasa tanpa pewarna cabai.

"Ini pa"

Mama masih tertawa ketika menyerahkan air minum kepada kepada suami tercintanya

"Ah......baru hilang rasa pedasnya"

Papa melihat Dika yang kepalanya dirondokan dibelakang bahu mamanya

"Dika, lihat papa!, Dika"

Dika langsung melihat papanya yang sepertinya marah besar hingga Dika memegang tangan mamanya seakan akan minta tolong sambil menjawab kata-kata papanya

"Iya pa"

"Kamu!"

"Maafin Dika ya pa, Dika janji tidak akan mengulangi perbuatan Dika lagi"

Wajah papanya merah hingga Dika kelihatan takut sekali sampai-sampai keringat dingin keluar dari kening kepalanya

"Pa"

Tiba-tiba Papanya langsung tertawa melihat Dika yang ketakutan bahkan keluar keringat dingin

"Satu sama"

Papa sama mamanya langsung tertawa melihat keberhasilan mereka mengerjai anaknya sendirinya.

"Ya, papa mama kerjasama mengerjai Dika ya"

Dika kelihatan cemberut sudah dikerjai sama papa mamanya sedangkan papanya masih tertawa sambil menunjukan keripik yang belum dia makan

"Ini keripik Dika"

Terlihat masih banyak hingga Dika heran kalau dia gagal mengerjai papanya mala dia yang di kerjai oleh papanya

"Papa hanya sedikit makannya karena papa tahu Dika itu usil, jadi pedasnya hanya sedikit yang papa rasakan tapi papa pura pura kepedasan"

"Apa!"

Dika teriak karena dia merasa gagal dengan apa yang dia sudah rencanakan dari pagi bahkan siang tapi semuanya gagal

"Jadi Dika gagal ya"

"Dika, sebelum kamu usil, papamu itu sudah ahlinya"

Mamanya memberitahu tentang siapa papanya kepada Dika

"Jadi setiap ada makanan atau apapun maka papa lebih waspada karena dulunya papa suka usil"

Papa tertawa mendengarkan penjelasan mamanya Dika kepada Dika hingga akhirnya papa berhenti tertawa sambil menasehati Dika

"Ingat Dika, jangan usil yang kelewatan apalagi membahayakan orang lain, apapun alasan jangan buat orang benci sama kita apalagi niat mencelakai orang lain. Khusus keripik seperti ini berbahaya, jangan lakukan lagi kepada siapapun, ingat itu ya"

"Iya pa, Dika akan ingat selalu"

"Jangan hanya ingat tapi harus Tobat sebenarnya bukan tobat cabai"

"Iya pa"

Dika sepertinya dapat pelajaran yang kedua kalinya untuk hal seperti ini, yang pertama dari Putri dan yang kedua papa mamanya yang bisa jadi membuat takut untuk mengulanginya lagi karena kata papanya hal ini seperti termasuk jenis usil yang membahayakan orang lain jadi dia tidak akan pernah lakukan lagi

"Aku akan ingat, apalagi dengan orang-orang yang ku cintai"

Dika berjanji dalam hati dan benar-benar tidak ingin hal ini terulang lagi hingga tidak terasa sekitar 2 jam perjalanan sudah terlalui. Akhirnya mobil yang dikendarai papa, mama dan Dika sampai di Desa Mawar yang setiap penduduk menanam bunga mawar yang wangi didepan rumahnya.

"Sudah sampai.ya ma"

"Iya nak"

Dika melihat rumah besar dari balik kaca jendela mobil dan mobil mereka dengan hati hati memasuki gerbang yang sudah dari tadi dibuka oleh yang punya rumah.

Begitu sampai, Dika langsung membuka pintu mobil dan menghirup udara segar desa dan melihat sekelilingnya. Dilihat papanya menyalami kakek dan neneknya begitu juga mama. Dika pun langsung menemui kakek dan nenek dari papanya ini"

"Da besar kamu ya Dika, dulu masih SD jadi masih kecil tapi sekarang sudah tinggi dan besar"

 Kakek dari papanya ini begitu senang hingga memegang bahu Dika yang sudah sama tinggi dengan papanya

'Tambah ganteng saja cucu nenek ini ya'

Nenek mengomentari Dika yang senyum-senyum sendiri karena di puji sama neneknya yang gaya dan sikap Dika kali ini seperti anak pendiam yang tidak banyak bicara

"Dika masih pendiam seperti dulu ya"

"Belum kelihatan sifat aslinya ma, Dika jawab pujian kakek nenek ya"

Tiba-tiba mama minta menjawab pujian kakek neneknya

"Makasih kakek ganteng yang gaga perkasa dan nenek cantik yang mempesona alam dan isinya"

Dika bicara sambil mencium tangan nenek dan kakeknya yang terkejut ketika Dika memuji mereka hingga kakek neneknya langsung tertawa mendengar pujian cucunya dari kota ini

"Ayo masuk Dika kerumah bersama nenek"

"Iya nek"

"Bentar kakek akan panggil tante Kiki dan om Hafy Fadly

Kakek sedikit kuat memanggil anak dan menantunya yang mungkin masih dibelakang

"Iya pa"

Tante Kiki dan Om Hafy keluar dari dapur dan langsung tertawa melihat kedatangan papa Dika dan mamanya

"Maaf bang, maaf kak, tadi kami dibelakang"

"Ada yang kami kerjakan"

Tante Kiki memberitahu apa yang dikerjakan mereka kepada Andi abangnya Kiki

"Oh tidak apa apa Ki, mana Fino dan Aura?, tadi Dika menanya mereka terus"

"Na.....itu mereka bang"

Tante Kiki langsung kedua anaknya yang ditanyakan Andi abang kandungnya ini

Terlihat Fino dan Aura sedang memasuki rumah kakek nenek mereka

"Assalamu'alaikum"

"Wa alaikum salam"

Dika, papa mama dan semua orang yang ada di dalam menjawab salam dari Fino dan Aura secara bersamaan

"Hei Dika"

Fino menyalami Dika yang tersenyum melihat.kedatangan Fino dan Aura

"Kabar baik Fin, ini Aura ya tambah cantik seperti Bidadari dari Surga"

"Ini bang Dika ya, Alhamdulillah langsung di puji sama bang Dika ketika jumpa lagi tapi sepertinya Bang Dika berubah ya, ingatnya pendiam tapi sekarang suka rame dan semakin tampan saja. Pastinya gadis-gadis di sini akan nanya siapa cowok tampan itu"

"Alhamdulillah di puji adik sepupuh Dika yang cantik ini, Aura juga semakin lancar ngomongnya padahal ingatnya Aura itu pemalu, dan kelihatannya Atta, sekarang lebih tinggi dari Dika ya"

Dika langsung berdiri disamping Atta dan memang benar Atta lebih tinggi sedikit.

"Wow benar kan dan kamu tambah ganteng Ta"

"Dika, ini karena usia Atta lebih tua dari kamu"

"Sekarang usiaku 16 tahun dan sudah kelas 11 SMA jadi sebenarnya hebatan Dika, umur baru 15 tahun tapi tinggi badannya sudah hampir sama dengan Atta"

"Oh benar juga ya Ta"

Dika tersenyum melihat Atta yang kelihatan atletis dan badannya berotot

"Badan Atta bagus dan berotot seperti rajin nge gym ya?"

"Disini mana ada tempat seperti itu, tidak seperti di Kota jadi kalau di sini bantuin bapak cangkul tanah dan ngangkati rumput untuk makan sapi"

"Oh begitu ya"

"Tapi badan Dika juga bagus kok"

"Alhamdulillah"

Dika dan Atta tertawa dan saling bersyukur karena saling memuji sedangkan Aura mengajak Dika untuk jalan besok pagi

"Besok kita jalan jalan ya bang Dika"

"Ok, memang itu yang kutunggu bila disini"

Sudah terbayang Dika tentang gadis gadis desa yang cantik cantik yang bisa membuatnya betah dan rasanya ingin segera keluar dari rumah dan mencari mereka tapi tiba-tiba tante Kiki mengeluarkan nasi dan lauk pauk untuk segera dinikmati.

"Ayo kita makan, bang Dika, kak Gladis dan anak-anak semua, kita makan ya"

Tante Kiki langsung ngajak makan pada abang dan kakak Iparnya Kiki yang baru datang serta Dika dan anak-anaknya.

Ternyata tikar sudah digelar dan piring piring sudah disusun rapi, ada sayur dimangkok, ada ikan goreng dipiring, udang goreng dan ada juga ayam goreng.

"Wow makan besar ni ya tante"

"Iya Dika, sepesial buat kita semua"

"Wow"

Langsung Dika mengambil piring dan meletakan nasi kepiringnya, mengambil sayur, ikan goreng, udang goreng, dan ayam goreng.

Papa hanya tertawa melihat tingkah anaknya namun mengingatkan anaknya ini

"Dika dihabisi ya makanannya, jangan ada sisanya"

Papa mengingatkan Dika agar di habisi makanannya karena kelihatan porsi jumbo yang dibuat di piring Dika

"Maaf ya pa, ma kalau Dika semangat makannya"

Mama merasa tidak enak kepada papa mama mertuanya

"Sudah tidak apa apa Dis karena memang harus di habisi bahkan papa merasa senang kalau seperti ini"

Papanya Andi atau kakeknya Dika justru merasa senang dengan kehadiran Dika yang merasa Dika mewarisi kemampuan dirinya sebagaimana anak kandungnya Andi papanya Dika hingga dia bahagia sekali karena kemampuan dirinya menurun kepada Andi dan anaknya Dika walaupun tidak di ungkapnya

"Papa senang kalau Dika selama disini makannya lahap"

Sementara itu om Hafy juga merasa senang kalau masakan mereka dinikmati oleh tamu mereka berarti tidak sia-sia mereka masak dan mempersiapkannya hingga Om Hafy menawarkan makanan lagi kepada Dika

'Kalau Dika suka makanannya masih banyak dibelakang"

"Iya om, sudah cukup om. Masakan tante Kiki dan om Hafy benar-benar nilai bintang lima"

"Dika pandai kali memuji kami"

Tante Kiki dan om Hafy begitu senang di puji Dika sedangkan papa mamanya tersenyum melihat Dika hingga acara makan bersama menjadi ruang berbincang-bincang keluarga, baik papa mamanya Dika, kakek nenek, tante Kiki dan Om Hafy serta anak mereka Fino dan Aura Mereka sangat gembira karena bisa kumpul keluarga seperti saat ini.

Sementara itu kakeknya Dika memanggil Andi papanya Dika

"Ada apa pa?"

"Apakah kamu sudah tahu kalau anakmu mewarisi kemampuan warisan kita?"

1
Irda Isnaini
nanti ada yg cemburu🙄
Ellana_michelle
kerennn kakkk, jangan lupa mampirr/Determined/
syifa aulia
lanjut sir /Chuckle/
Irda Isnaini
lanjuuutttt
Irda Isnaini
duhhh irda jangan sempet" buka hati ke Fatur dehhh
Irda Isnaini
adzamm mewakiliii
A Rahman
mantap
Irda Isnaini
end nya Dika sama siapa? kasian Puput, irda jomblooo ajaaa
DANA SUPRIYA: mungkin sama siapa ya
total 1 replies
Irda Isnaini
kira" Dika ngeluarin sifat usilnya di waktu perkemahan gakk yaaahhh
Irda Isnaini
dika PHP plisss
jalowos wos
Lumayan
khairuni andana
hebat Dika
khairuni andana
semangat
khairuni andana
lanjut
khairuni andana
keren
awesome moment
blm bikin ngabrut
haliza harahap
bagus sir
haliza harahap
bagus
haliza harahap
bagus sir
haliza harahap
baguss sirr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!