kisah cinta seorang pemuda sederhana nan rupawan dan cerdas dalam mengejar mimpi yang terjebak dengan lawan jenis di sebuah kamar kos.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhujhu Games, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.28.Masuk Berita
Keesokan harinya.....
Tak butuh waktu lama dalam kejadian malam itu.....
Berita kejadian tragis yang terjadi pada Ana itu langsung ramai di media sosial. Bahkan stasiun televisi lokal pun mulai mengangkatnya.
"Berita hari ini, seorang gadis berinisial AN, telah di sekap hampir seharian oleh empat orang laki-laki. Mereka berinisial TD, HK dan BS. Tiga dari empat pelaku penyekapan itu sudah di amankan oleh pihak kepolisian. Akan tetapi RM yang merupakan dalang dari penyekapan AN telah pergi meninggalkan lokasi kejadian sebelum menyerahkan AN kepada tiga laki-laki yang kini ditahan di kepolisian. Sementara RM yang dalam pelarian kini sedang dalam pencarian polisi."
Secara tak sengaja, Andika yang sedang melakukan service komputer di tempat kerjanya mendengarkan berita itu.
"Itu teman kamu, Dik?" tanya Nina yang juga mendengarkan berita barusan.
"Iya." balas Andika singkat.
"Ih, serem banget nggak sih, Dik? Tapi kok bisa ke empat laki-laki itu menyekap korbannya di kamar kosnya si korban? Bagaimana cara mereka masuk coba?" tanya Nina.
Nina merasa sangat merinding saat mendengarkan penjelasan yang detail dari si pembawa acara berita itu. Mengenai apa yang telah dialami oleh Ana.
"Entahlah, aku juga nggak begitu mengerti."balas Andika.
" Untungnya, dua orang telah berhasil mencegah tindakan pelaku lebih lanjut lagi. Dua orang itu bernama Andika dan Pak Joko. Jika bukan karena kedua orang itu yang menyelamatkan korban, mungkin nasib korban sudah jauh lebih buruk lagi." lanjut pembawa acara berita itu sambil menampilkan rekaman keterangan mereka berdua dari kepolisian, yang menjelaskan sebagian dari detail kejadian itu.
"Ngapain pakai di tampilin segala?Heran aku sama berita sekarang!!" keluh Andika.
"Ya tapi keren kan, Dik. Kamu sama pak Joko sudah menyelamat gadis itu? Toh yang kenal juga cuma kita saja kan?"balas Nina dengan senyuman yang manis ke arah Andika.
Tak hanya gagah, cerdas dan pekerja keras, kini Nina melihat sisi Andika yang sangat bisa diandalkan. Rela melakukan apapun untuk menyelamatkan orang lain.
"Eh Dik.... Jadi beneran dia bukan pacar kamu?"tanya Nina secara tiba-tiba.
" Bukan. Pacar aku Nova. Kini dia menempuh pendidikan di Jogja. Lagi fokus kuliah."balas Andika tegas sambil memberitahukan pacarnya ke Nina.
"Eh.. LDR-an dong? Nggak kesepian kamu, Dik?" tanya Nina dengan sedikit menggoda dan memancing Andika.
Tapi yang digodanya saat ini adalah Andika. Bahkan yang melihat tubuh Ana waktu dulu yang tak mengenakan apapun yang menutupinya saja Andika bisa menahan diri. Apalagi cuma godaan seperti ini?
"Enggak lah. Nih, udah selesai. Bantu aku balikin." balas Andika yang sudah menyelesaikan tugasnya.
"Siap."balas Nina yang sambil menghela nafas dalam-dalam karena merasa gagal untuk mendekati Andika.
'Bzzzzttt...... '
Namun saat itu juga ponsel Andika terlihat bergetar bahwa ada sebuah pesan yang masuk.
Pada layar ponsel Andika terlihat nama pengirim pesan itu dari direktur perusahaan yang telah memberikan beasiswa kepada Andika.
"Hmm....?" gumam Andika yang membaca pesan itu.
"Bersamaan dengan pesan ini, kami memanggil Andika Pratama untuk datang ke cabang kami yang ada di Bandung. Kami tunggu besok sore jam 16.30 di ruang meeting B lantai 2.Detail mengenai panggilan ini akan kami jelaskan besok di kantor."
Nina yang nampak mengintip layar ponsel Andika dan sedikit ikut membacanya langsung memberikan komentar.
"Wah!! Itu dari perusahaan yang kamu bilang waktu itu, Dik. Mantap!! Jangan-jangan kamu akan mendapatkan hadiah, atau uang tambahan pula? Eh? Tapi kom tiba-tiba banget ya?" tanya Nina.
"Entahlah.... Tapi....."Andika merasa bingung.
Melihat betapa dekatnya jarak antara kemunculan berita mengenai dirinya dan pak Joko di TV, juga dengan terkirimnya pesan dari pihak perusahaan yang memberikan Andika beasiswa, membuat Andika merasa kalau ada yang aneh.
Namun Andika tetap berusaha berfikir positif dan tentu saja berdoa semoga tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.
Mungkin saja mereka dari pihak perusahaan melihat perkembangan ilmu Andika yang sangat baik dalam waktu yang singkat ini.
Dan mungkin saja, apa yang dikatakan oleh Nina barusan ada benarnya. Kalau Andika bisa jadi akan mendapatkan uang tambahan karena pencapaiannya.
Mungkin......
Sementara itu pada malam harinya....
Di depan salah satu minimarket....
"Bodoh, bisa-bisanya pada ketangkap sih. Bego banget mereka."keluh seorang pria yang terlihat mengenakan jaket kulit berwarna hitam sambil menghisap sebatang rokok di tangannya.
Ia nampak tengah membaca berita mengenai penangkapan ketiga penyekapan seorang gadis dengan inisial AN, yaitu Ana.
"Pihak kepolisian saat ini masih mencari keberadaan dari dalang utama kasus penyekapan itu. "
Melihat headline dari berita tersebut, pria itu nampak menghisap rokoknya hingga habis lalu melemparkan sisanya ke depan.
"Cuih.... Bangsat emang kedua orang ini. " gumam pria itu, yang tak lain adalah Rama.
Ia sangat memperhatikan sosok yang menyelamatkan Ana itu yaitu Andika dan pak Joko dalam video berita tersebut.
Namun melihat betapa hebat dan kekarnya sosok pak Joko dan Andika dalam mengatasi ketiga temannya itu di dalam berita itu, Rama mengurungkan niatnya untuk balas dendam terhadap dua orang itu, karena telah menghancurkan rencananya. Yang membuatnya kini dalam pelarian dari pihak kepolisian.
Kini dengan sisa uangnya yang telah ia ambil dari tabungan Ana, Rama berencana meninggalkan kota Bandung untuk sementara waktu sekaligus menghilangkan jejak.
Tak hanya itu, Rama juga akan sedikit merubah penampilannya agar tidak mudah dikenali dengan menumbuhkan jenggot dan kumisnya. Sembari menunggu kasus ini agak reda sebelum ia kembali lagi.
Tapi sebelum itu, ia nampak tersenyum lebar setelah membuka sesuatu di ponselnya.
Dalam layar ponsel itu terlihat seorang laki-laki dengan nama kontak "Hengki" mengirimkan sebuah video berdurasi sekitar 8 menit kepadanya. Tepat sebelum mereka ditangkap oleh pihak kepolisian. Dan video itu nampak di ikuti dengan sebuah pesan singkat.
Hengki : "Nitip video ini. Kalau lu jual jangan lupa bagi setengahnya.Jangan lupa hutangmu."
"Tenang.Gua nggak bakal lupa. Toh video ini juga bisa jadi duit. Tapi bagaimana bayarnya kalau lu sendiri aja mendekam di penjara?" gumam Rama sambil melihat foto profil Hengki, yang berdiri di sebuah pegunungan dengan ciri khas topi di kepalanya.
Meskipun pihak pengadilan belum memutuskan seberapa lama ketiga laki-laki itu akan ditahan, tapi setidaknya Rama bisa menjualnya untuk mendapatkan uang tambahan lagi.
Semua ini untuk menjaga identitasnya tetap bersembunyi dari pihak yang berwajib.
Karena saat ini, mungkin tidak ada satu pun yang tau kalau dirinyalah dalang utama dari kasus penyekapan di kamar kos Ana oleh ketiga temannya itu. Bisa di bilang mungkin cuma Ana dan ketiga temannya itu yang tau kalau dirinya adalah dalang utamanya.
Bersambung.....
Mohon kritik dan sarannya.
Dan jika berkenan tinggalkan gift untuk author agar author lebih semangat lagi untuk UP- nya.
Terima kasih........
DinDut Itu Pacarku ngasih Iklan