Nyonya Misterius itulah julukkan yang diberikan oleh Arzian Farelly kepada Yumna Alesha Farhana.
Hari yang paling mengejutkan pun tiba, Yumna tiba-tiba meminta Arzian menikah dengannya. Arzian tidak mungkin menerima permintaan wanita itu, karena wanita yang ingin Arzian nikahi hanyalah Herfiza, bukan wanita lain.
Demi melanjutkan misinya hingga selesai, Herfiza memaksa Arzian menikah dengan Yumna demi cintanya. Untuk cintanya, Arzian mampu melakukan apapun termasuk menikah dengan Yumna.
Mampukah Arzian mempertahankan Cintanya kepada Herfiza, atau ia malah terjebak pada cinta Nyonya Misterius yang tidak lain adalah Yumna.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Donacute, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MNM -20- Kontrak Pernikahan
Walau tangannya sudah menjadi korban, Herfiza tetap tidak membiarkan pecahan kaca itu perpindah tangan ke Arzian .
"Sekarang kamu harus benar-benar bisa menentukkan pilihan? Pilihan melihat aku mati atau menikah dengan Yumna. Yang aku lakukan ini serius, aku nggak takut mati sekarang juga."
Arzian mengerang, kepalanya semakin pusing. Ia menghela nafas panjang, hatinya tak menentu. Karena memikirkan kekasihnya yang sedang melakukan percobaan bunuh diri. "Oke, aku mau menikah dengan Yumna. Berikan pecahan kacanya."
"Aku berikan tetapi kamu harus janji? Benar-benar menikah dengan Yumna? Jangan cuma bohongin aku?"
"Iya, enggak bohong." Herfiza akhirnya memberikan pecahan kacanya.
Flash back of
"Kenapa kamu bengong?" tanya Yumna yang baru keluar dari kamar mandi, wanita itu bahkan sudah berganti dengan baju tidur. Arzian meneguk ludahnya, melihat penampilan Yumna yang begitu seksi. Sangat menggoda bagi pria itu. Jika malam ini benar-benar malam pertama layaknya pasangan suami istri yang saling mencintai, tentu saja Arzian akan sangat bahagia bisa melakukannya dengan Yumna. Wanita yang sangat sempurna, idaman para pria diluar sana. Namun, karena ini adalah pernikahan kontrak, Arzian jelas tidak bisa berharap banyak.
"Tidak, kok," elaknya. Yumna berjalan ke nakas, ternyata ia mengambil kertas untuk diberikan kepada Arzian. "Itu surat kontrak pernikahan kita? Kamu bisa baca baik-baik peraturannya, kalau kamu ingin menambah peraturannya tidak masalah. Asal peraturannya tidak memberatkan saya."
Arzian menatap kertas berisi kontrak pernikahannya. Tak pernah menyangka sebelumnya, ia harus menikah kontrak. Padahal menikah seperti yang lainnya, tanpa ada kontrak segala itulah yang Arzian inginkan.
Pihak pertama yang tertulis di sana adalah Yumna Alesha Farhana sedangkan Pihak kedua adalah Arzian Farelly.
Peraturan yang tertulis di kontrak yaitu.
Tidak boleh menalak atau menceraikan pihak pertama selain permintaan pihak pertama.
Selalu menuruti perintah pihak pertama tanpa bertanya.
Pihak pertama akan memberikan sejumlah uang kepada pihak kedua sesuai perjanjian yaitu 200 juta perbulan. Dan juga uang jajan harian 10 juta.
Pihak kedua tidak boleh melewati batas, karena pernikahan ini hanyalah pernikahan kontrak.
5. Pihak kedua maupun pihak pertama tidak boleh berselingkuh, walau hanya pernikahan kontrak. Tetapi demi menjaga nama baik keluarga, tidak boleh ada yang selingkuh.
Pernikahan kontrak ini berlaku sampai 1 tahun tetapi pihak pertama bisa memperpanjangnya jika menginginkannya.
Pihak kedua harus menjaga nama baik keluarga Kavendra.
Jika pihak kedua tidak menaati peraturan yang telah pihak pertama buat, pihak pertama akan mendapatkan hukuman yang tidak pernah pihak kedua bayangkan.
"Saya mengerti, Nyonya. Tidak perlu ada peraturan tambahan, karena saya yakin itu tidak akan berlaku untuk Anda," katanya pasrah. Sebenarnya peraturan yang Yumna buat, tidak terlalu memusingkan bagi Arzian. Makanya ia pasrag saja, toh uang 200 juta perbulan itu uang yang cukup banyak. Bisa digunakkan untuknya dan Herfiza tentunya. Belum lagi perhari mendapatkan uang jajan 10 juta, jika dikumpulkan pasti akan banyak sekali dalam satu tahun.
Pria itu malah lupa dengan tujuannya, karena melihat uang begitu banyak yang telah ditawarkan padanya.
"Baik kalau kamu sudah mengerti. Saya akan memberitahumu sesuatu. Kamu harus tetap memanggil saya Nyonya jika hanya ada kita berdua. Di depan banyak orang, kita harus tampil mesra. Jangan sampai ada yang curiga dengan pernikahan kontrak kita ini, panggilan pun apapun boleh kau berikan padaku. Terlebih panggilan romantis."
"Ada lagi Nyonya?"
"Spertinya sudah dulu, saya capek mau tidur. Kamu tetap tidur di kamar ini." Arzian menyerngitkan keningnya bingung. "Apa Nyonya yakin? Kalau Nyonya minta saya untuk kembali ke kamar tamu atau kamar saat jadi pelayan. Saya tidak masalah kok.
Yumna menggeleng. "Saya sebenarnya bisa saja menyiapkan kamar khusus untuk kamu, tetapi tidak akan saya lakukan. Saya tidak mau siapapun malah curiga dengan hubungan kita, makanya satu kamar lebih baik. Kamu bisa tidur di sofa atau di mana saja yang kamu mau, asal di kamar ini. Di kasur boleh saja sih, tetapi nanti akan ada pembatas. Agar kamu tidak sampai melanggar batas."
Arzian mengangguk, Yumna segera naik ke ranjang dan memejamkan matanya. Ia sendiri pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka sebelum tidur.
"Arzian," panggilnya membuat Arzian kaget sekali. Saat ia pergi ke kamar mandi. Pria itu melihat Yumna sudah tertidur, tetapi saat ia keluar kamar mandi. Malah mendengar panggilan darinya.
"Ada yang perlu saya bantu, Nyonya?" tanya Arzian sopan. Sesuai kesepakatan, walau tanpa tertulis. Mereka berdua bukan pasangan suami istri sungguhan, lebih ke partner kerja yang saling menguntungkan satu sama lain.
"Kamu tidur cepat, besok kita akan ke kantor. Kita akan tanda tangain surat kontrak pernikahan yang saya buat di depan notaris, agar sah secara hukum surat kontraknya."
"Oke. " Arzian tidak memilih tidur di kasur, ia memilih tidur di soffa yang lumayan besar. Kamar Yumna jelas sangat besar dan mewah lengkap dengan walk in closetnya juga, seperti bayangannya selama ini.
***
Pagi tiba.
Suara bel yang begitu berisik membangunkan Arzian yang sedang asyik berkelana dalam mimpi, belum lagi ketukkan pintu yang terus menerus. Semalam memang Arzian agak susah tidur, suasana baru apalagi harus satu kamar dengan Yumna.
Pria itu menatap jam dinding yang tidak jauh darinya, tak terasa memang sudah pagi. Ia buru-buru bangun, tak sengaja Arzian melihat ke ranjang. Ternyata Yumna tidak ada di sana, untungnya dirinya sama sekali tidak kaget. Saat mendapati dirinya bangun di kamar Yumna. Sebenarnya Arzian bertanya-tanya ke mana perginya sang istri kontrak, tetapi lalu ia sadar. Bahwa ke mana pun Yumna ia tidak berhak tahu.
Apalagi sampai berharap Yumna akan membangunkannya, lalu bermesraan di atas ranjang sebelum mandi. Seperti yang ada di film atau novel romantis.
Pintu terus di ketuk, bergitu juga belnya masih berbunyi. Arzian bangkit untuk membuka pintu, melihat siapakah yang datang pagi buta seperti ini di kamar Yumna. Apakah Yumna memang sering dibangunkan dengan cara seperti ini.
Saat dibuka pintunya, munculah Alien dan Amara.
"Ada yang bisa saya bantu, Pak Alien, Bu Amara?" tanya Arzian dengan sopan. Walaupun kini ia adalah suami Yumna, tetapi Arzian tidak tahu akan sangat berpengarh atau tidak pada kedua orang itu. Karena ia yakin, Yumna pasti memberitahu kedua asistennya tentang pernikahan kontraknya.
"Tuan Arzian, ini saya bawakan jas, kemeja, celana serta sepatu yang akan anda pakai ke kantor hari ini," ujar Alien.
"Saya harap anda cepat mandi dan siap-siap, Nyonya Yumna sedang ada urusan sebentar. Jadi nanti akan bertemu di meja makan saat sarapan, sarapan akan dimulai 30 menit dari sekarang," jelas Amara panjang lebar. Arzian menerima barang-barangnya, lalu segera masuk. Ternyata tidak mudah jadi orang kaya, semua terjadwalkan dengan rapi.
Beberapa menit mandi dan siap-siap, Arzian sudah sangat rapi. Terlihat begitu tampan, lagi-lagi ia terpukau dengan tampilan dirinya sendiri. Arzian berjalan ke luar kamar.